Semanis Ice Cream

Malam yang dinantikan Amiraa tiba perasaannya begitu tak karuan ketika Renno sudah berada dirumah Laras sedang meminta ijin kepada Rizal.

"Yasudah tapi jangan pulang terlalu larut hati hati dijalan" Ucap Rizal menandakan bahwa ia memberikan ijin kepada Renno.

Senang yang dirasakan oleh Amiraa begitupun dengan Renno yang sedari tadi mencuri pandang pada gadis pujaan hatinya yang kini duduk disebelahnya.

"Amiraa bagaimana?apakah sudah mendingan?" Tanya Renno memecahkan keheningan diperjalanan.

"Sudah lebih baik kok" Jawab Amiraa sambil tersenyum.

Hubungan mereka berjalan dengan baik dimana Renno yang selalu memperhatikan Amiraa dan menjadi tempat keluh kesah Amiraa tanpa ragu Amiraa sudah banyak sekali berbagi mengenai kehidupannya kepada Renno.

"Kamu tidak rindu dengan keluargamu disana Raa?" Tanya Renno secara tiba tiba membuat pandangan Amiraa yang sedari tadi menatapnya kini berubah menatap lurus kedepan.

"Rindu sih selama ini aku cuman bisa kirim setengah gaji ku lewat bantuan mbak Laras sementara untuk pulang aku tidak mau merepotkan mbak Laras maupun mas Rizal" Jawab Amiraa dengan sendu masih teringat jelas kala itu Laras melontarkan kata kata yang cukup menusuk hati Amiraa ketika Amiraa meminta bantuan Rizal untuk mengantarnya pulang sebentar.

Flashback

Pagi pagi sekali Amiraa sudah selesai membersihkan rumah yang tidak terlalu besar namun memiliki dua lantai tersebut.

Amiraa begitu sangat rindu dengan kedua orang tuanya dikampung ia mencoba memberanikan diri berbincang dengan Laras ketika Rizal sudah berangkat kerja.

"Mbak Laras" panggil Amiraa kepada wanita yang saat ini tengah duduk manis sambil memainkan ponselnya.

"Ada apa Miraa?beres beresnya sudah selesai kalau sudah tolong dong mandiin Aska sekalian kutek ku belum kering nih" Ucap Laras seraya menunjukkan jemarinya yang terlihat begitu cantik dengan balutan kutek berwarna maroon.

"Iya mbak sebentar lagi Amiraa mandiin kok,begini mbak Amiraa mau minta tolong sama mbak" Ucap Amiraa.

"Minta tolong apa sih Mir?" Tanya Laras sambil memalingkan wajah secepat mungkin.

"Besok kan Amiraa libur selama dua hari bisa gak mbak mas Rizal antar Amiraa pulang rasanya aku rindu sekali mbak sama orang kampung" Ucap Amiraa menyampaikan keinginannya.

"Gak bisa Mir kamu tau sendiri kan mas Rizal besok itu kerja ya walaupun lusanya libur rencananya mau pulang ke mamanya mas Rizal" Jawab Laras sambil terus memperhatikan ponselnya.

"Yahh kalau begitu Amiraa naik bis kota saja deh mbak" Ucap Amiraa sedikit kecewa.

"Dirumah aja kenapa sih Mir sambil jagain nih rumah emang kamu punya uang berapa banyak sih mau naik bis yang ada ntar kamu ilang,lagian kan uang buat orang tuamu sudah aku kirim kemarin jangan menyusahkan Mir nanti kalau ada apa apanya sama kamu gimana!" Seru Laras kepada Amiraa.

"Iya mbak" Jawab Amiraa sambil berlalu mengundurkan diri ia bergegas kelantai dua untuk mengajak Aska mandi.

Flashback off

"yahh malah bengong lagi Amiraa!!" panggil Renno sambil menggoyangkan bahu Amiraa.

Amiraapun tersadar lantas menoleh.

"Ada apa Ren?" Tanya Amiraa polos.

"Kita udah sampai kamu mau tetap disini atau keluar" Ucap Renno.

Seketika pandangan Amiraa mengedar dimana saat ini ia berada dan rupanya sebuah pusat taman kota yang begitu ramai.

"Ayo Miraa" Ucap Renno serata membukakan pintu untuk Amiraa.

Amiraa yang belum pernah diperlakukan seperti itu menjadi salah tingkah.

"Ahh hidupku bagaimana mungkin aku membayangkan pria tampan ini adalah seorang pangeran seperti pada cerita dongeng" Batin Amiraa saat itu meratapi begitu menghayal akan kehidupan yang serasa mustahil.

"Ayo" Ucap Renno lagi kali ini pria tampan itu menggenggam erat tangan Amiraa sepersekian detik pula pandangan mereka bertemu membuat kedua insan tersebut tampak memerah.

"Amiraa ice cream itu terlihat enak" Ucap Renno seraya menunjuk sebuah kedai ice cream.

"Emm iya apakah kau mau Ren?" Tanya Amiraa sedikit ragu.

"Tentu saja ayo kita beli" Ucap Renno sambil menarik tangan Amiraa yang sedari tadi ia genggam.

"Pelan pelan Ren jalannya" Ucap Amiraa sekilas Rennopun memperhatikan penampilan Amiraa gadis cantik itu menggunakan dress selutut berwarna biru polkadot kecil dan juga hells yang tidak terlalu tinggi berwarna hitam.

"Sempurna sekali" Batin Renno dan kini keduanya tengah menikmati sebuah ice cream disebuah bangku taman.

"Ren pacarmu tidak marah jika kau keluar bersamaku?" Tanya Amiraa secara tiba tiba tanpa tau bahwa saat itu Renno diam diam menatapnya.

"Tidak akan,aku tidak memiliki kekasih" Jawab Renno datar.

"Oh yaa sayang sekali masak iya sih ganteng ganteng jomblo" Ucap Amiraa sambil cekikikan hingga tawa kecil itu terhenti ketika ia menoleh dan mendapati Renno yang tengah menatapnya dengan intens.

Perlahan namun pasti Renno mendekatkan wajahnya pada wajah Amiraa hingga sebuah kecupan kecil pun terjadi begitu saja.

Amiraa melebarkan kelopak matanya serasa dunia berhenti berputar saat ia merasakan sebuah benda kenyal dan hangat itu menempel pada bibirnya.

"Maaf Miraa" Ucap Renno setelah sadar dengan apa yang dia lakukan saat ini namun tak mendapatkan jawaban apapun dari Amiraa yang saat ini hanya diam tanpa berkedip.

"Amiraa maaf lagian kamu makan ice cream belepotan sih" Ucap Renno lagi kali inipun Amiraa juga kembali tersadar wajahnya memerah bagaikan tomat.

"Apa itu tadi?ciuman pertamaku" Batin Amiraa masih tidak percaya.

"Ihh Ren apa apaan sih kan bisa dilap pakai tisu atau bilang dulu ke aku" Ucap Amiraa pura pura sedikit marah meski sebenarnya ia merasa senang didalam dadanya.

"Manis" Ucap Renno sambil menampilkan guratan senyum diwajahnya.

"Ishhh Renno kau menyebalkan!!" Ucap Amiraa ketika mendengar ucapan Renno.

Kali ini rasa malu dan bahagia menyelimuti diri Amiraa sehingga ia menjadi bingung bagaimana harus memperlihatkan emosinya saat ini.

"Hehheeheh maaf Amiraa maaf jangan marah aku janji tidak akan mengulanginya lagi" Ucap Renno seolah menyakinkan namun apalah daya Amiraa masih terlihat merajuk dihadapannya

Cupp...

Sebuah serangan mendadak mendarat pada pipi sebelah kiri Amiraa yang kini membuat wajah itupun semakin memerah.

"Renno!!!kau bukankah berjanji tidak mengulanginya lagi" Ucap Amiraa terlihat kesal lantaran posisi mereka saat ini tengah berada disebuah taman yang ramai pengunjung.

"Jika kau masih marah maka aku akan mencium mu kembali Amiraa" Ucap Renno dengan serius.

"Malu Ren banyak orang disini" Ucap Amiraa

"Malu?bagaimana kalau kita lanjutkan di mobil saja?" Tawar Renno dengan senyum ganjil nya.

bughh..

Sebuah bogeman yang Amiraa berikan pada lengan kanan Renno cukup membuat pria itu sedikit meringis merasa sakit walaupun yang sebenarnya ia rasakan tidak begitu sakit.

"Awww...sakit Miraa" Ucap Renno dengan akting yang sangat menghayati.

"Mangkanya jangan macam macam tau rasa kan sekarang" Ucap Amiraa sambil menekuk kedua tangannya didepan dada.

Siapa sangka jika barusan yang memberikannya sebuah tinjuan merupakan gadis yang sebelumnya terlihat begitu anggun dan lugu.

BERSAMBUNG.

Episodes
1 Prolog
2 Serangga Penguntit
3 Kota Tujuan Amiraa
4 Dasar Gadis Kecil!!
5 Mengantarmu Pulang
6 Aku Benci
7 Ghibahin Hantu
8 Pria Tampan
9 Kelebihan Amiraa
10 Amiraa Sakit
11 Semanis Ice Cream
12 Sepenggal Kisah Emilia
13 Duplikat.
14 Ulah si Dody
15 Titah Seorang Mas Rizal
16 Konflik Laras 1
17 Konflik Laras 2
18 Tidak Sebaik Itu
19 Sekumpulan Pria Brengsek.
20 Janji Adalah Janji.
21 Chand Namanya.
22 Drama Dihari Minggu:Ketahuan&Tawaran
23 Pria Hidung Belang Rupanya
24 Kecelakaan!!!
25 Duka Yang Mendalam.
26 Aku Akan Selalu Ada Untukmu.
27 Cepatlah Sadar Tuan.
28 Penyerangan:"Bangkitnya Emillia"
29 Villa Kayu.
30 Terjebak Bersama Tuan Muda Edward.
31 Kebenaran Keluarga Addison.
32 Mengantarmu Pulang.
33 Masih Dengan Edward
34 Mencintaimu.
35 Bertemu Edward.
36 Menghilangnya Amiraa.
37 Dalang penculikan.
38 Kemarahan Dua Addison
39 Rasa Yang Menjijikan.
40 Mencari Kebenaran Keluarga Addison
41 Sebuah Teka Teki
42 Dua Hati Yang Cemburu.
43 Mama Baru Untuk Aska.
44 Wanita Bergaun Merah.
45 Alia.
46 Keputusan Dalam Memilih
47 Athena
48 Perangkap Athena
49 Kepemilikan Edward.
50 Wanita Bercadar.
51 Bagaimana Kalau Hamil.
52 Alia Lagi.
53 Candu Pink Sandwich
54 Hari Bahagia
55 Noda Pada Gaun Pernikahan.
56 Balas Dendam Part 1 (Putri Yang Tidak Diharapkan)
57 Balas Dendam Part 2
58 Hilang Ingatan.
59 Viona.
60 Roti Sobek Aaron
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Prolog
2
Serangga Penguntit
3
Kota Tujuan Amiraa
4
Dasar Gadis Kecil!!
5
Mengantarmu Pulang
6
Aku Benci
7
Ghibahin Hantu
8
Pria Tampan
9
Kelebihan Amiraa
10
Amiraa Sakit
11
Semanis Ice Cream
12
Sepenggal Kisah Emilia
13
Duplikat.
14
Ulah si Dody
15
Titah Seorang Mas Rizal
16
Konflik Laras 1
17
Konflik Laras 2
18
Tidak Sebaik Itu
19
Sekumpulan Pria Brengsek.
20
Janji Adalah Janji.
21
Chand Namanya.
22
Drama Dihari Minggu:Ketahuan&Tawaran
23
Pria Hidung Belang Rupanya
24
Kecelakaan!!!
25
Duka Yang Mendalam.
26
Aku Akan Selalu Ada Untukmu.
27
Cepatlah Sadar Tuan.
28
Penyerangan:"Bangkitnya Emillia"
29
Villa Kayu.
30
Terjebak Bersama Tuan Muda Edward.
31
Kebenaran Keluarga Addison.
32
Mengantarmu Pulang.
33
Masih Dengan Edward
34
Mencintaimu.
35
Bertemu Edward.
36
Menghilangnya Amiraa.
37
Dalang penculikan.
38
Kemarahan Dua Addison
39
Rasa Yang Menjijikan.
40
Mencari Kebenaran Keluarga Addison
41
Sebuah Teka Teki
42
Dua Hati Yang Cemburu.
43
Mama Baru Untuk Aska.
44
Wanita Bergaun Merah.
45
Alia.
46
Keputusan Dalam Memilih
47
Athena
48
Perangkap Athena
49
Kepemilikan Edward.
50
Wanita Bercadar.
51
Bagaimana Kalau Hamil.
52
Alia Lagi.
53
Candu Pink Sandwich
54
Hari Bahagia
55
Noda Pada Gaun Pernikahan.
56
Balas Dendam Part 1 (Putri Yang Tidak Diharapkan)
57
Balas Dendam Part 2
58
Hilang Ingatan.
59
Viona.
60
Roti Sobek Aaron

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!