Konflik Laras 2

Rizal berjalan perlahan mengambil sebuah handuk kecil yang sengaja ia basahi dengan air,tangan kekar dan telapak tangan yang lebam itu kini perlahan mengusap leher Laras dengan lembut menggunakan handuk basah.

Perlahan dan perlahan handuk putih itupun berubah warna menjadi kecoklatan akibat foundation yang ada dileher Laras mulai luntur begitupula warna lainpun tercipta.

Banyak sekali tanda yang sama bahkan tak terhitung jumlahnya Rizal menatapnya dengan sangat jijik lalu melempar handuk basah itu tepat ke wajah Laras.

"Mas aku bisa jelaskan" Ucap Laras seraya memegang lengan Rizal yang seketika itu ditepis dengan kasar.

"Tak perlu kau jelaskan ini bukan pertama kalinya kemarin aku sengaja berkata pulang terlambat karena aku ingin memberimu sebuah hadiah karena itu hari anniversary kita aku melihatmu memasuki sebuah mobil tanpa Aska bahkan Amiraapun belum pulang saat itu" Ucap Rizal sembari pandangannya lurus menatap sebuah foto pernikahan yang terlihat begitu bahagia pada dinding ruang keluarga.

"Aku mengikuti mu yang ternyata tujuanmu adalah sebuah diskotik bersama pria brengsek itu aku melihat dengan mataku sendiri kau minum dan bercumbu ahh..dan begitu sangat menjijikan sekali kau bahkan mau melakukan hubungan itu ditengah keramaian bersamanya" Ucap Rizal yang masih terbayang akan yang ia lihat semalam.

Malam itu pula Rizal kemudian memutuskan pulang dengan perasaan yang sangat hancur beberapa kali buliran bening itupun menetes di pipinya hingga tak berselang lama ditengah perjalanan hujan sangat deras mulai turun.

Laras diam tak bergeming untuk sesaat lidahnya terasa kelu untuknya kini berbicara sekedar membela diri.

"Mengapa kau lakukan itu Laras!!!" Ucap Rizal.

Pyarrrr...sebuah pigura foto besar jatuh kelantai setelah mendapatkan sebuah lemparan gelas dari tangan Rizal membuat dua wanita yang berada dibelakangnya kini beringsut takut.

"Mas aku tidak bermaksud begitu jika saja kau memberiku uang yang cukup!,semua itu kulakukan demi uang mas kau tau susu Aska itu tidaklah murah karena Aska alergi susu sapi" Ucap Laras.

"Jangan jadikan anakku sebagai alasan Ras!!" Ucap Rizal yang kini tengah berbalik menatap tajam kearah Laras.

"Tapi memang begitu adanya mas kau bahkan tak mampu membiayai aku untuk sekedar perawatan diri" Ucap Laras yang kini terlihat lebih berani.

"Lantas karena itu kau berlari menuju pria yang kau anggap mampu memberimu segalanya hahh!!" Ucap Rizal yang kian tersulut emosi.

Amiraa hanya memandang ia tau ini bukanlah saat yang tepat untuk melerai sepasang suami istri dihadapannya ini bahkan masalah ini jauh lebih rumit dibandingkan dengan apapun.

"Kalau memang iya kenapa?faktanya memang begitu bukan kau tak mampu memberikanku lebih dari yang aku minta" Jawab Laras dengan mata yang melebar kearah Rizal.

"Aku menyesal telah menikah denganmu mas,statusmu yang hanya sebagai karyawan bawahan tak menjamin hidupku enak" Ucap laras lagi.

"Pergilah Laras!!" Ucap Rizal.

"Ouhh kau mengusirku mas?tentu dengan senang hati aku akan pergi dari sini aku tidak sudi menginjakkan kakiku di tanah yang masih atas nama orang tuamu!!" Jawab Laras yang kini mulai melangkahkan kakinya menuju lantai atas.

"Berhenti!!" Ucap Rizal yang membuat Laras kini berhenti dan berbalik menatap kearah Rizal.

"Apalagi kau menyesal dan berusaha menahan ku?tidak mungkin mas aku tidak akan lagi mau bersamamu hidup kere" Ucap Laras sambil menyibakkan rambutnya.

"LARAS WIDIA PERMATASARI bin BAMBANG HERMAWAN hari ini aku RIZAL ADI WIRAGUNA menjatuhkan talak 3 kepadamu mulai malam ini kau bukan lagi istriku dan untuk hak asuh Aska dia akan bersamaku" Ucap Rizal kala itu membuat Amiraa begitupula Laras melebarkan matanya.

"Mas Rizal ini salah mas jangan seperti itu" Ucap Amiraa yang seolah tidak percaya.

"Huh...kau pikir aku akan menangisinya dan memohon begitu tidak sudi mas dan dengan sukarela aku menerima talak itu untuk anak kita biarkan saja ikut denganmu aku tidak ingin bersusah payah dengan anakmu" Ucap Laras seraya terus berjalan menuju kamarnya.

Wanita itu memasukkan semua perhiasan dan juga pakaiannya kedalam koper dengan cepat tak lupa pula mengganti pakaiannya yang kini berubah terlihat sangat glamor dan seksi.

Laras berjalan dengan wajah yang sangat terlihat bahagia melewati Amiraa dan Rizal.

"Mama mau kemana ma?Aska ikut?" Ucap Aska yang kala itu sudah berada dipangkuan Amiraa.

"Tidak!!kau hiduplah bersama papamu saja yang kere itu" Ucap Laras kepada Aska yang masih berstatus anak kandungnya itu.

Tangis Aska begitu pecah mengiringi langkah Laras yang terus berjalan tanpa menoleh kebelakang sekalipun hingga ia memasuki sebuah mobil mewah yang sudah menunggunya dijalan raya.

"Sayang mulai hari ini Aska sama papa ya..kan Aska anak baik anak pintar" Ucap Rizal lirih dihadapan Aska yang masih saja menangis.

"Tidak Aska mau mama" Jawab Aska.

"Sekarang mamas sedang dibutakan oleh uang nak kelak kalau Aska rindu dengan mama masih bisa bertemu kok papa janji" Ucap Rizal dengan lembut.

"Amiraa apapun yang telah terjadi ini bukanlah kesalahanmu mengerti,kau masih boleh tinggal disini selama kau mau nanti soal Aska biar aku meminta tolong pada mamaku untuk tinggal disini sementara waktu agar ada yang menjaga Aska disaat aku dan kamu bekerja" Ucap Rizal tanpa sedikitpun memandang kearah Amiraa.

"Mas seharusnya jangan mengambil keputusan dengan keadaan marah itu tidak baik apalagi kini Aska lah yang menjadi korban" Ucap Amiraa kepada Rizal.

"Amiraa aku tau kau memang memiliki kelebihan dimana kau lebih dewasa dibanding anak anak yang usianya sebaya denganmu,tapi aku mengambil keputusan sebesar ini juga sudah ku pertimbangkan secara matang" Jawab Rizal dengan lembut yang terlihat sangat berbeda sekali dengan Rizal yang tadi seperti ke setannan.

"Baiklah mas" Jawab Amiraa.

"Mandilah bukankah kau harus bekerja aku akan mengantarmu bersama Aska hari ini aku libur jadi bisa menjaga Aska" Ucap Rizal yang memang sudah hafal dengan jadwal Amiraa.

"Iya mas" Ucap Amiraa seraya menyerahkan Aska yang terlihat sedikit tenang kepada Rizal.

...****************...

Dilain tempat disebuah ruangan yang memiliki desain interior yang sangat mewah dan mahal seorang pria berwajah blasteran tengah membuka satu persatu sebuah amplop merah yang ada dimeja kerjanya.

"Apakah hanya ini saja yang kau temukan?" Ucap Pria itu dengan suara yang penuh wibawa.

"Dari hasil pencarian kita selama ini hanya menemukan sebuah foto ini dan juga catatan silsilah keluarga saja soal siapa dalang dibalik penyerangan keluarga tuan kita masih berusaha terus menerus untuk menyelidikinya" Jawab seorang pria berjas hitam yang sekilas dari samping hampir mirip dengan seseorang yang ia panggil dengan sebutan tuan.

"Baiklah sampaikan terimakasih ku kepada yang lainnya juga dan jangan sampai menyerah untuk mencari informasi tersebut" Ucapnya diakhir sambil melepas kacamata yang sedang ia gunakan.

"Baik Tuan"

BERSAMBUNG...

Episodes
1 Prolog
2 Serangga Penguntit
3 Kota Tujuan Amiraa
4 Dasar Gadis Kecil!!
5 Mengantarmu Pulang
6 Aku Benci
7 Ghibahin Hantu
8 Pria Tampan
9 Kelebihan Amiraa
10 Amiraa Sakit
11 Semanis Ice Cream
12 Sepenggal Kisah Emilia
13 Duplikat.
14 Ulah si Dody
15 Titah Seorang Mas Rizal
16 Konflik Laras 1
17 Konflik Laras 2
18 Tidak Sebaik Itu
19 Sekumpulan Pria Brengsek.
20 Janji Adalah Janji.
21 Chand Namanya.
22 Drama Dihari Minggu:Ketahuan&Tawaran
23 Pria Hidung Belang Rupanya
24 Kecelakaan!!!
25 Duka Yang Mendalam.
26 Aku Akan Selalu Ada Untukmu.
27 Cepatlah Sadar Tuan.
28 Penyerangan:"Bangkitnya Emillia"
29 Villa Kayu.
30 Terjebak Bersama Tuan Muda Edward.
31 Kebenaran Keluarga Addison.
32 Mengantarmu Pulang.
33 Masih Dengan Edward
34 Mencintaimu.
35 Bertemu Edward.
36 Menghilangnya Amiraa.
37 Dalang penculikan.
38 Kemarahan Dua Addison
39 Rasa Yang Menjijikan.
40 Mencari Kebenaran Keluarga Addison
41 Sebuah Teka Teki
42 Dua Hati Yang Cemburu.
43 Mama Baru Untuk Aska.
44 Wanita Bergaun Merah.
45 Alia.
46 Keputusan Dalam Memilih
47 Athena
48 Perangkap Athena
49 Kepemilikan Edward.
50 Wanita Bercadar.
51 Bagaimana Kalau Hamil.
52 Alia Lagi.
53 Candu Pink Sandwich
54 Hari Bahagia
55 Noda Pada Gaun Pernikahan.
56 Balas Dendam Part 1 (Putri Yang Tidak Diharapkan)
57 Balas Dendam Part 2
58 Hilang Ingatan.
59 Viona.
60 Roti Sobek Aaron
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Prolog
2
Serangga Penguntit
3
Kota Tujuan Amiraa
4
Dasar Gadis Kecil!!
5
Mengantarmu Pulang
6
Aku Benci
7
Ghibahin Hantu
8
Pria Tampan
9
Kelebihan Amiraa
10
Amiraa Sakit
11
Semanis Ice Cream
12
Sepenggal Kisah Emilia
13
Duplikat.
14
Ulah si Dody
15
Titah Seorang Mas Rizal
16
Konflik Laras 1
17
Konflik Laras 2
18
Tidak Sebaik Itu
19
Sekumpulan Pria Brengsek.
20
Janji Adalah Janji.
21
Chand Namanya.
22
Drama Dihari Minggu:Ketahuan&Tawaran
23
Pria Hidung Belang Rupanya
24
Kecelakaan!!!
25
Duka Yang Mendalam.
26
Aku Akan Selalu Ada Untukmu.
27
Cepatlah Sadar Tuan.
28
Penyerangan:"Bangkitnya Emillia"
29
Villa Kayu.
30
Terjebak Bersama Tuan Muda Edward.
31
Kebenaran Keluarga Addison.
32
Mengantarmu Pulang.
33
Masih Dengan Edward
34
Mencintaimu.
35
Bertemu Edward.
36
Menghilangnya Amiraa.
37
Dalang penculikan.
38
Kemarahan Dua Addison
39
Rasa Yang Menjijikan.
40
Mencari Kebenaran Keluarga Addison
41
Sebuah Teka Teki
42
Dua Hati Yang Cemburu.
43
Mama Baru Untuk Aska.
44
Wanita Bergaun Merah.
45
Alia.
46
Keputusan Dalam Memilih
47
Athena
48
Perangkap Athena
49
Kepemilikan Edward.
50
Wanita Bercadar.
51
Bagaimana Kalau Hamil.
52
Alia Lagi.
53
Candu Pink Sandwich
54
Hari Bahagia
55
Noda Pada Gaun Pernikahan.
56
Balas Dendam Part 1 (Putri Yang Tidak Diharapkan)
57
Balas Dendam Part 2
58
Hilang Ingatan.
59
Viona.
60
Roti Sobek Aaron

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!