Titah Seorang Mas Rizal

Malam yang disertai hujan badai dengan sekelebat kilat yang saling bersahutan tengah menyambar menari nari diatas langit gelap itu menjadi saksi akan terjadinya sebuah perang dingin didalam rumah sederhana itu

Dimana Amiraa benar benar merasa bimbang harus berbuat apa saat mas Rizal malam itu harus lembur dan sejak sore tadi Laras pergi entah kemana hingga menitipkan Aska pada tetangga sebelah.

Amiraa yang merasa masih pusing atas kejadian ditempat kerjanya mau tidak mau harus menjaga Aska yang kini sudah beralih didalam gendongannya.

Balita yang terlihat tertidur dengan pulas itupun menolak untuk ditidurkan di ranjang walau hanya sebentar saja dan waktu itulah yang akan Amiraa sempatkan untuk mandi.

"Mbak cepatlah pulang" Lirih Amiraa dengan posisi duduk sambil menggendong Aska tak lupa ia menaruh bantal disisi lengan sebelah kirinya setidaknya untuk berjaga jaga jika saja ia mulai ikut tertidur dengan posisi seperti itu.

Brakk...Terdengar pintu terbuka dengan sangat keras membuat Amiraa segera membuka matanya dengan cepat.

Segera Amiraa berlari mengecek pintu depan dilantai bawah dengan Aska yang masih berada di gendongan nya.

Terlihat mas Rizal yang basah kuyup memasuki rumah dengan raut wajah yang sangat sulit untuk dipahami.

"Mas Rizal" Panggil Amiraa sambil menuruni tangga.

Rizalpun menoleh kearah Amiraa dengan mata yang memerah dan rahang yang mengeras begitupula bibirnya yang terlihat begitu pucat.

"Mas Rizal sudah pulang" Ucap Amiraa yang kini telah berada dihadapan pria yang usianya sudah berkepala tiga itu.

Seketika tubuh Amiraa bergetar ketika mendapatkan tatapan yang begitu mengerikan dari Rizal yang selama ini terlihat pendiam bahkan murah senyum tersebut.

"Titip Aska dan jaga dia malam ini biarkan dia tidur bersamamu" Ucap Rizal datar sebelum ia pergi meninggalkan Amiraa yang masih berdiri mematung diruang tamu.

"Ada apa sih kok mas Rizal keliatan begitu marah" Lirih Amiraa.

Seketika ia juga menyusul kelantai atas Amiraa berusaha dengan sangat hati hati membaringkan Aska ditempat tidurnya untungnya bocah tampan itu kini sudah tidak lagi rewel.

Sesaat Amiraa kembali turun ia mengambil pel lalu membersihkan lantai yang sedikit basah akibat Rizal yang memasuki rumah dalam keadaan basah kuyup.

Tak lama pula Rizal juga turun dengan setelah kaos putih dan celana pendek hitam,terlihat rambutnya yang masih basah sengaja tidak ia sisir.

Perlahan Rizal memperhatikan Amiraa yang kini telah selesai dengan aktivitasnya dan Rizal berjalan kembali menuju meja makan.

"Maaf ya Miraa kamu jadi harus mengepel malam" Ucap Rizal ketika Amiraa berjalan melaluinya.

"Gak papa kok mas lagian kan ada Aska bahaya nanti jika terpeleset karna lantainya licin" Jawab Amiraa.

"Miraa mbakmu gak masak ya" Ucap Rizal kembali sambil melihat tidak ada apapun di dapur dan dimeja makan selain nasi.

"Emm sepertinya tidak mas,mas lapar ya?" Tanya Amiraa dengan ramah meski masih ada sisa rasa takut didalam dirinya jika teringat amarah Rizal yang baru kali ini ia lihat.

"Iya sedikit" Jawab Rizal.

"Mau Amiraa masakin gak mas seadanya bahan di kulkas?" Ucap Amiraa menawarkan diri meski ia sempat ragu bahwa Rizal menolaknya.

"Baiklah" Jawab Rizal.

Amiraapun segera bergegas mencari bahan yang ada untuk ia masak sebenarnya ia sendiri juga belum makan seharian dan merasa sangat lapar namun apalah daya yang tadi belum saja sempat masuk rumah tapi sudah dihampiri tetangga sebelah yang dimintai Laras untuk menjaga Aska sebentar.

Rizal memperhatikan tangan kecil Amiraa yang tengah sibuk memotong dan tangan satunya lagi menyiapkan wadah hingga pada saat Amiraa mengambil kursi berniat menggunakan kursi itu itu pijakan dan mengambil sebuah wajan penggorengan yang memang letaknya sedikit tinggi.

"Amiraa awas!!!" Ucap Rizal seraya berlari dengan gerakan cepat menahan tubuh Amiraa ala bridal style.

Hal tak terduga terjadi ketika kursi itu tiba tiba saja bergeser sehingga tubuh mungil Amiraa terjatuh dan untungnya saja ada Rizal yang sigap menolongnya.

"Amiraa kalau tidak bisa bilang hal itu sangatlah membahayakanmu bagaimana jika nanti kau terjatuh dan kepalamu yang terlebih dahulu mendarat" Ucap Rizal dengan penuh rasa hawatir sambil menurunkan Amira dari gendongannya

"Ma- maaf mas Amiraa gak tau" Jawab Amiraa sedikit terkejut dengan nada bicara Rizal yang sedikit membentaknya.

"Yasudah lanjutkan" Jawab Rizal seraya meraih panci penggorengan dan menyerahkannya pada Amiraa.

"Wangi banget". Ucap Amiraa dalam batin dikarenakan indra penciumannya tepat dihadapan dada bidang Rizal

"Iya mas" Jawab Amiraa sambil menunduk.

"Mangkanya tumbuh itu keatas dong biar sampe kalau mau ambil sesuatu yang tinggi" Ucap Rizal membuat Amiraa membulatkan matanya dan ingin rasanya berucap sesuatu kepada kakak iparnya tersebut namun ia tahan ia sadar bukan seharusnya ia menjawab.

Beberapa menit kemudian masakan dengan bahan seadanya itupun telah matang Amiraa menyajikannya dimeja makan disertai dengan memanggil Rizal yang kala itu terlihat melamun di sofa depan televisi.

"Mas buruan makan" Ucap Amiraa dengan lirih disamping Rizal yang terlihat sedikit kaget.

"Isshhh kamu mengagetkanku saja" Jawab Rizal sambil berdiri.

"Lah mas Rizal dipanggil sejak dari dari gak menyahut sama sekali" Ucap Amiraa.

Keduanyapun saling diam hanya ada bunyi dentingan sendok yang beradu dengan piring dimeja makan.

Sesekali Amiraa mencuri pandang kearah Rizal karena pria dewasa itu begitu sangat mempesona dimata wanita tubuhnya yang kekar dan kulitnya yang sangat putih begitu pula dengan matanya yang terlihat sedikit menyipit.

"Kenapa Mir?" Tanya Rizal dengan tiba tiba yang seketika membuat Amiraa kelabakan salah tingkah.

"Enggak kok mas" Jawab Amiraa seadanya.

"Jujur saja aku ini tampan kan?" Ucap Rizal dengan datar.

"Kukira dengan wajah tampan dan uang saja cukup untuk membuat wanita puas ternyata tidak entahlah itu karena memang aku yang masih memiliki kekurangan atau wanita murahan saja yang tidak tau artinya bersyukur" Ucap Rizal yang sama sekali tidak dimengerti oleh Amiraa.

Baru saja Amiraa mau bertanya tiba tiba terdengar sebuah langkah kaki yang tak lain adalah Laras dengan wajah yang berbinar terlihat begitu bahagia.

Kini keduanya manusia itupun telah menyelesaikan makan malam yang terbilang cukup telat dan Amiraa masih dengan tugasnya membereskan meja makan dan mencuci semua piring kotor.

Rizal terlihat masih diam duduk dimeja makan tak bergeming sedikitpun bahkan tak menjawab semua yang Laras katakan hal itu Amiraa sadari mungkin keduanya sedang bertengkar.

"Mas kenapa sih diam saja" Bentak Laras yang mulai kesal dengan tingkah laku sang suami.

"Amiraa biarkan itu semua pergilah ke kamarmu" Ucap Rizal dengan tegas.

Amiraapun menoleh memandang kearah Rizal yang kini wajahnya terlihat merah padam,iapun menurutinya.

"Jangan pernah keluar dari kamarmu apapun yang terjadi dan apapun yang kau dengar,dan satu hal lagi pastikan saja Aska tidur sangat nyenyak malam ini" Ucap Rizal yang terdengar seolah menjadi sebuah titah yang mutlak untuk dilanggar.

"Iy..iya mas" Ucap Amiraa dengan sedikit gugup sesegera mungkin Amiraa berjalan cepat menaiki tangga bahkan ia ketika didalam kamar Amiraa segera memeluk Aska yang tengah tertidur.

BERSAMBUNG..

Maaf ya kak kalau ada typo semoga kalian suka dengan karya pertamaku.

Episodes
1 Prolog
2 Serangga Penguntit
3 Kota Tujuan Amiraa
4 Dasar Gadis Kecil!!
5 Mengantarmu Pulang
6 Aku Benci
7 Ghibahin Hantu
8 Pria Tampan
9 Kelebihan Amiraa
10 Amiraa Sakit
11 Semanis Ice Cream
12 Sepenggal Kisah Emilia
13 Duplikat.
14 Ulah si Dody
15 Titah Seorang Mas Rizal
16 Konflik Laras 1
17 Konflik Laras 2
18 Tidak Sebaik Itu
19 Sekumpulan Pria Brengsek.
20 Janji Adalah Janji.
21 Chand Namanya.
22 Drama Dihari Minggu:Ketahuan&Tawaran
23 Pria Hidung Belang Rupanya
24 Kecelakaan!!!
25 Duka Yang Mendalam.
26 Aku Akan Selalu Ada Untukmu.
27 Cepatlah Sadar Tuan.
28 Penyerangan:"Bangkitnya Emillia"
29 Villa Kayu.
30 Terjebak Bersama Tuan Muda Edward.
31 Kebenaran Keluarga Addison.
32 Mengantarmu Pulang.
33 Masih Dengan Edward
34 Mencintaimu.
35 Bertemu Edward.
36 Menghilangnya Amiraa.
37 Dalang penculikan.
38 Kemarahan Dua Addison
39 Rasa Yang Menjijikan.
40 Mencari Kebenaran Keluarga Addison
41 Sebuah Teka Teki
42 Dua Hati Yang Cemburu.
43 Mama Baru Untuk Aska.
44 Wanita Bergaun Merah.
45 Alia.
46 Keputusan Dalam Memilih
47 Athena
48 Perangkap Athena
49 Kepemilikan Edward.
50 Wanita Bercadar.
51 Bagaimana Kalau Hamil.
52 Alia Lagi.
53 Candu Pink Sandwich
54 Hari Bahagia
55 Noda Pada Gaun Pernikahan.
56 Balas Dendam Part 1 (Putri Yang Tidak Diharapkan)
57 Balas Dendam Part 2
58 Hilang Ingatan.
59 Viona.
60 Roti Sobek Aaron
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Prolog
2
Serangga Penguntit
3
Kota Tujuan Amiraa
4
Dasar Gadis Kecil!!
5
Mengantarmu Pulang
6
Aku Benci
7
Ghibahin Hantu
8
Pria Tampan
9
Kelebihan Amiraa
10
Amiraa Sakit
11
Semanis Ice Cream
12
Sepenggal Kisah Emilia
13
Duplikat.
14
Ulah si Dody
15
Titah Seorang Mas Rizal
16
Konflik Laras 1
17
Konflik Laras 2
18
Tidak Sebaik Itu
19
Sekumpulan Pria Brengsek.
20
Janji Adalah Janji.
21
Chand Namanya.
22
Drama Dihari Minggu:Ketahuan&Tawaran
23
Pria Hidung Belang Rupanya
24
Kecelakaan!!!
25
Duka Yang Mendalam.
26
Aku Akan Selalu Ada Untukmu.
27
Cepatlah Sadar Tuan.
28
Penyerangan:"Bangkitnya Emillia"
29
Villa Kayu.
30
Terjebak Bersama Tuan Muda Edward.
31
Kebenaran Keluarga Addison.
32
Mengantarmu Pulang.
33
Masih Dengan Edward
34
Mencintaimu.
35
Bertemu Edward.
36
Menghilangnya Amiraa.
37
Dalang penculikan.
38
Kemarahan Dua Addison
39
Rasa Yang Menjijikan.
40
Mencari Kebenaran Keluarga Addison
41
Sebuah Teka Teki
42
Dua Hati Yang Cemburu.
43
Mama Baru Untuk Aska.
44
Wanita Bergaun Merah.
45
Alia.
46
Keputusan Dalam Memilih
47
Athena
48
Perangkap Athena
49
Kepemilikan Edward.
50
Wanita Bercadar.
51
Bagaimana Kalau Hamil.
52
Alia Lagi.
53
Candu Pink Sandwich
54
Hari Bahagia
55
Noda Pada Gaun Pernikahan.
56
Balas Dendam Part 1 (Putri Yang Tidak Diharapkan)
57
Balas Dendam Part 2
58
Hilang Ingatan.
59
Viona.
60
Roti Sobek Aaron

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!