Aku Benci

Sudah satu minggu Amiraa mulai bekerja hari hari yang ia lalui sangat baik bahkan Amiraa tergolong gadis yang mudah berbaur dengan semua orang dan sangat cepat sekali dalam memahami segala bidang.

"Amiraa kamu keruang saya ya" Ucap Pak Sam.

"Baik pak" Jawab Amiraa sopan lantas segera bergegas pergi menuju ruangan pak Sam yang baru kali ini pula Amiraa memasukinya.

Sesampainya didepan pintu Amiraa berhenti sejenak sudut matanya menangkap sesuatu dibalik poster slogan besar yang berdiri disamping ruangan.

"Amiraa masuklah" Ucap pak Sam menyadarkan Amiraa.

"Maaf ada yang bisa saya bantu pak" Ucap Amiraa sopan.

"Emm begini mulai hari ini kamu belajar kasir ya bersama Nena" Ucap pak Sam.

"A..apa pak tapi bukankah saya baru saja belajar menjadi waiters" Jawab Amiraa melongo tak percaya.

"Iya saya lihat kamu cukup cepat menguasai bidang baru karena Nena akan ditarik dari caffe dan menjadi admin online caffe sekaligus gym kita" Terang pak Sam menjelaskan secara rinci.

Seusai itu Amiraa beranjak keluar dari ruangan pak Sam begitu ia membuka pintu matanya terpejam ia berdiri mematung panggilan demi panggilan pak Sam tak ia hiraukan hingga.

"Kamu ngapain Miraa heyy" Ucap Dody sambil mengjitak dahi Amiraa.

"Ahh tidak ada" Ucap Amiraa sembari membuka matanya.

"Amiraa kamu baik baik saja kan?"Sahut pak Sam dari dalam ruangannya.

"Iya pak saya tidak apa apa" Ucap Amiraa sambil segera bergegas pergi.

"Aku benci..aku benci..aku bencii!!!!" Gerutu Amiraa didepan wastafel kamar mandi sambil memejamkan matanya.

"Ahhh..!!!!mengapa sih" Ucap Amiraa lagi.

"Kamu kenapa sih Mir" Ucap Dody yang sudah berdiri dibelakang Amiraa.

Lantas Amiraapun menoleh "Astaga!!" Ucap Amiraa terkejut.

"Kak bisa gak sih jangan bikin kaget" Ucap Amiraa lagi sambil berbalik menghadap kaca dan merapikan rambutnya yang telah ia acak acak.

"Ya maaf lagian kamu aneh gitu kenapa apa karena kamu sekarang jadi kasir" Ucap Dody yang beralih berdiri disamping Amiraa.

"Aku enggak papa kok" Jawab Amiraa.

"Yang serius kalau ada masalah cerita aja Mir" Ucap Dody sambil menoel hidung Amiraa.

"Ihh kak Dody apa apaan sih" Ucap Amiraa semakin kesal.

"Udah ah aku mau belajar ke kak Nena dulu" Ucap Amiraa seraya melangkah pergi.

"Amiraa!" Seru Dody saat Amiraa baru saja melangkah.

"Iya kak" Ucap Amiraa sambil berbalik badan.

"Kamu cantik" Ucap Dody singkat pria tinggi itupun dengan gamblang mengungkapkannya sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Apaan sih kak" Ucap Amiraa yang sedikit tersipu hingga pipinya memerah tomat.

Amiraa segera bergegas pergi meninggalkan Dody yang masih berdiri didepan wastafel.

Amiraa bekerja dan berlatih sangat keras gadis itu memang memiliki jiwa ingin tahu yang sangat besar sesekali ia menatap kearah bar dan mendapati Dody yang kerap kali mencuri pandang kepadanya.

"Amiraa sini deh" Ucap Dody.

Terpaksa Amiraa berjalan menghampiri Dody di bar yang juga sudah ada Eden disana.

"Ada apa kak" Ucap Amiraa.

"Kamu gak mau nih belajar jadi barista?" Tanya Dody.

Sekilas Amiraa menatap Eden ia tahu bahwa Eden juga anak baru yang memang ditugaskan di bagian bar.

"Emmm tapi"

"Mau atau tidak?" Tanya Dody sedikit menggoda.

"Baiklah" Jawab Amiraa dengan mantab.

Ia kembali belajar hal baru hanya saja kali ini ia merasa tidak nyaman dengan cara Dody mengajarinya.Dody berdiri tepat dibelakang Amiraa mempraktekkan apa yang diucapkan Dody.Kemanapun Amiraa melangkah selalu saja menabrak Dody dan Dody sesekali hanya tersenyum melihat Amiraa.

"Kak Dody bisa tidak mengajarinya dengan duduk saja aku tidak bisa bergerak dengan bebas" Ucap Amiraa sedikit kesal.

"Kalau aku duduk nanti kamu salah memasukkan takaran bagaimana itu bisa merubah cita rasa Caffe ini Amiraa" Ucap Dody.

Amiraa semakin geram dibuatnya terlebih ia merasa malu karena sedari tadi Eden juga menyaksikannya hal itu membuat Amiraa teringat dengan David yang selalu mencuri kesempatan padanya.

"Aku benci!!" Umpat Amiraa lirih.

Seketika ia berdiri mematung tatapannya kosong namun telapak tangannya mengepal dengan kuat.

"Amiraa ayo lanjutkan" Ucap Dody sambil mengelus bahu Amiraa.

"Amiraa" Panggil Dody.

"Amiraa!!" Panggil Dody lagi.

Hal itu juga membuat Eden merasa heran dengan tingkah Amiraa yang seketika diam mematung.

"Mir..Miraa" Panggil Eden sedikit mulai panik.

Amiraa masih saja diam mematung matanya sama sekali tidak berkedip keringat dingin mulai terlihat mengalir di dahinya.

"Amiraa tidak suka disentuh!" Ucap Amiraa dengan suara anak kecil yang terdengar sedikit tegas

Kini sudut mata Amiraa memerah bahkan nada bicaranya pun tidak lagi sama seperti biasanya.

"Amiraa tidak suka disentuh..Dia tidak suka itu!!" Ucap Amiraa lagi dengan tegas terlihat jelas ekspresi Amiraa sangat marah.

"Oke oke aku tidak akan menyentuhmu maaf Amiraa" Ucap Dody seraya menjauhkan dirinya.

"Miraa kamu tidak apa apa kan?" Tanya Eden yang berdiri dihadapan Amiraa.

Amiraa masih saja tidak bergeming perlahan kelopak mata itupun menutup dengan perlahan bersamaan dengan tubuh Amiraa yang berangsur melemah dan ambruk kelantai.

"Amiraa!" Seru Dody dan Eden bersamaan.

Sontak Eden pun langsung menggendong tubuh mungil Amiraa dan membaringkannya pada sofa.

BERSAMBUNG.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***