Cahaya yang begitu menyilaukan menerpa penglihatan Amiraa diiringi dengan rasa sakit dikepalanya Amiraa menyadari bahwa banyak orang yang telah mengelilinginya dengan posisinya yang kini terbaring.
"Amiraa kau sudah sadar" Samar samar yang terdengar oleh Amiraa namun ia belum tau pasti suara siapa yang tengah menanyainya.
"Amiraa kau baik baik saja kan" Ucap seorang pria itu kembali sambil menepuk pipi Amiraa dengan lembut.
"Ya tuhan kenapa harus dia" Batin Amiraa setelah tau bahwa paha Dody dijadikan bantal kepalanya.
Sesegera mungkin Amiraa terduduk meski sekarang kepalanya masih sedikit terasa sakit dan pandangannya seolah berputar.
"Maaf merepotkan kalian" Ucap Amiraa kepada semua orang yang ada dihadapannya.
"Itu tidak penting apakah kau sakit Amiraa" Ucap Dody sambil meletakkan telapak tangannya pada dahi Amiraa.
"Emm tidak hanya saja aku.." Ucap Amira terhenti.
"Kalau begitu kau pulanglah saja Miraa biar kuantar sekaligus nanti aku yang bilang pada pak Sam oke" Ucap Dody dengan antusias meski tak dipungkiri Dody benar benar terlihat hawatir melihat keadaan Amiraa
"Tidak perlu mas aku masih bisa bekerja kok" Ucap Amiraa menyangkal.
"Tidak papa kau pulang saja akan kuantar" Ucap Dody sedikit memaksa sambil meraih kunci motor dimeja.
"Ta..tapi mas" Ucap Amiraa.
"Amiraa kau kenapa?" Ucap Renno secara tiba tiba.
pria itu baru saja memasuki Caffe niatnya hanya untuk menemui Amiraa namun gadis yang sudah membuatnya candu malah terlihat tidak baik baik saja.
"Dia tadi pingsan mas" Jawab Anang.
"Kau sakit Amiraa?" Tanya Renno sembari bergegas menghampiri Amiraa.
"Ti..tidak Ren" Jawab Amiraa semakin gugup.
"Siapa kepala junior disini biar aku minta ijin kau harus pulang Amiraa istirahatlah,mangkanya kalo sudah malem tuh masuk rumah jangan diluar gak baik buat kesehatan" Ucap Renno perhatian lantas pria itupun melepas jaketnya kemudian ia kenakan pada tubuh kecil Amiraa.
"Mas disini saya minta tolong untuk memberi tau atasan Amiraa bahwa Amiraa harus pulang" Ucap Renno dengan tegas.
Sementara Dody yang sedari tadi menyaksikan terlihat sedikit kesal melihat Renno memberikan perhatian lebih terhadap Amiraa.
"Sialan!!Siapa sih dia perhatian segala ke Amiraaku seharusnya aku yang mengantarnya pulang!" Batin Dody seraya memandang kearah Renno dengan sinis.
"Amiraa ayo kita pulang" Ucap Renno dengan lembut sambil membantu Amiraa untuk berjalan.
"Ren aku tidak apa apa" Ucap Amiraa kali ini ia benar benar merasa tidak enak pada rekan kerja yang lainnya.
"Amiraa jauhi Dody Emilia gak suka pria jahat" Ucap Emilia secara batin didalam diri Amiraa
"Huss Emilia gak boleh suudzon kayak gitu,gak baik lo ngomong kayak gitu" Jawab Amiraa dalam batin pula seolah satu raga yang memiliki dua kepribadian.
"Yasudah tidak percaya kalau dia jahat mending ini nih kakak tampan baik hihihi" Ucap Emilia diakhiri dengan cekikikannya.
"Miraa kok diem jangan bengong gak baik" Ucap Renno membuyarkan lamunan Amiraa.
"Emm enggak kok gak bengong" Jawab Miraa.
"Dasar setan!!" gerutu Amiraa.
"Kamu sudah makan belum raa" Tanya Renno sembari melirik kearah Amiraa.
Kali ini Renno menatap dengan intens gadis cantik yang berada disampingnya.
"Sudah kok Renn tadi mau berangkat kerja" Jawab Amiraa sedikit salah tingkah
"Makan lagi ya biar gak sakit" Ucap Renno seraya menepikan mobilnya disebuah angkringan pinggir jalan.
"Gk papa kan kita makan disini?" Tanya Renno.
"Iya gak apapa kok lagian aku suka" Jawab Amiraa.
Renno memanglah bukan pria sombong meski hidupnya terbilang cukup ia tidak pernah malu untuk sekedar makan dipinggir jalan ataupun jika hanya pergi kesebuah taman kota
"Makan yang banyak ya" Ucap Renno sedangkan Amiraa hanya membalas dengan sebuah senyuman.
Seusai makan Renno kembali mengantarkan Amiraa kerumah,ada rasa curiga ketika Renno mengantarkan Amiraa hingga depan pintu yang mana pandangan Laras terlihat sedikit sinis kepada Amiraa.
"Ren makasih yaa." Ucap Amiraa
"Iya sama sama cepet istirahat Amiraa" Ucap Renno.
"Iya"Jawab Amiraa singkat.
Amiraa melanjutkan kedalam setelah sebelumnya mengucapkan salam namun tiada yang menjawab.
"Kenapa pulang Mir?" Ucap Laras.
"Tadi aku pingsan mbak ditempat kerja terus disuruh pulang dan diantar sama Renno". Jawab Amiraa jujur memang kini wajahnya sudah tak sepucat tadi.
"Yang benar kamu Mir ngapain sih pingsan segala bukannya waktu berangkat tadi kamu baik baik saja ya" Ucap Laras sambil menyipitkan matanya.
"Miraa gak bohong mbak Miraa juga gak tau kenapa pingsan" Jawab Amiraa.
"Yausudah sekarang kan sudah sehat lagi sana Mir cuciin piring mbak banyak yang kotor tuh" Ucap Laras sambil berlalu pergi menuju kamarnya.
"Iya mbak" Jawab Amiraa sambil menunduk".
Ingin sekali Amiraa menolak tetapi ia enggan jika harus berdebat dengan mbak Laras belum lagi nanti mengadu kepada mas Rizal yang cenderung pendiam dan tidak mempermasalahkan hal sepele membuat keduanya kerap kali bertengkar tak jarang pula mereka bertengkar hebat dihadapan Azka hingga bocah kecil itu meminta tidur dengan Amiraa saja.
Hari demi hari Amiraa lalui dengan penuh kesabaran hingga kini Laras memperlakukan Amiraa layaknya pembantu,Amiraa masih tetap diam keputusannya untuk ke kota merubah nasib selalu menjadi alasan terkuatnya agar betah tinggal disana.
Kedekatan Amiraa dengan Renno juga semakin bertambah dimana setiap hari jika Amiraa kerja siff pagi selalu brangkat dan pulang bersama kebetulan tempat kerja Renno searah dengan tempat dimana Amiraa bekerja.
"Amiraa.." panggil Renno dengan lirih.
"Iya Ren" Jawab Amiraa.
"Nanti malam kamu sibuk tidak?" Tanya Renno dengan penuh hati hati.
"Sepertinya tidak Ren ada apa memangnya?" Tanya balik Amiraa.
"Emm..aku mau ajak kamu jalan gimana bisa kan?" Ucap Renno.
Rencananya hari ini Renno ingin membawa Amiraa keluar sejenak untuk melepas penat dan bosan yang mana Renno tau sisi kehidupan Amiraa bahkan perlakuan Laras yang memang cukup baik.
"Emm oke tapi nanti ijinin ke mas Rizal ya Ren" Ucap Amiraa.
"Baiklah" Jawab Renno dengan penuh bahagia.
Begitulah Amiraa gadis yang memang benar benar baik begitu polos bahkan untuk keluar malam saja selama dikampung hampir tidak pernah apalagi ini dikota Amiraa tidak terlalu tau daerah sana.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Meysa_17
Semangat kakak upnya..
2022-07-27
0