Duplikat.

Seperti hari hari biasa Amiraa bekerja selalu berangkat lebih awal dikarenakan saat ini Laras jarang sekali mau mengantarnya terlebih Laras juga masih menginap dirumah mertuanya jadi mau tidak mau Amiraa harus memesan ojek online.

Amiraa sedikit menaruh rasa curiga pada Dody yang akhir akhir ini ia rasa begitu sangat perhatian selayaknya yang baru saja terjadi saat Amiraa tengah duduk berdua bersama Dody disalah satu meja depan Caffe ya memang pada saat itu Caffe sedikit sepi.

Banyak hal yang dibicarakan Dody namun tidak ada satupun yang Amiraa pahami selama ini Amiraa hanya menjawab iya saja dikarenakan menghormati Dody selaku seniornya.

Malam yang memang benar benar dingin kebetulan saat itu usai hujan deras Amiraa memilih melepas sepatunya dan berganti sandal miliknya yang ia simpan pada gudang Caffe.

"Masuk yuk mas dingin nih" Ucap Amiraa yang mulai jengah dengan percakapan Dody yang cenderung membahas soal kekurangan istrinya.

"Mau aku ambilkan jaket ku Miraa" Ucap Dody menawarkan jaketnya pada Amiraa.

"Emm gak usah mas lagian gak enak juga diliat sama anak anak yang lain kalau kita hanya mengobrol berdua disini" Jawab Amiraa meskipun ada CCTV yang menyorot ketempat duduk mereka namun itu tidak menjamin fitnah itu tidak menghampiri terlebih status Dody yang sudah beristri sedangkan Amiraa masih lajang.

Tanpa disangka Dody mengapit kaki Amiraa dibawah sana dan juga menindih telapak kaki Amiraa.

"Biar sedikit hangat saja Amiraa" Ucap Dody dengan ekspresi wajah yang tidak bisa ditebak.

Amiraa merasa ada yang sedikit aneh dengan perubahan Dody terlebih sikapnya yang berlebihan padanya.

Dengan segera Amiraa menarik kakinya ia bergegas masuk kedalam dan kembali duduk pada meja kasirnya.

Amiraa berusaha sok sibuk dengan menata dan membersihkan segala macam propertinya dimeja itu hingga sejenak ia melirik kearah dimana Dody duduk dan benar saja pria itu masih terus menatapnya.

"Kenapa aneh banget sih tuh orang" Batin Amiraa.

Malam itu Amiraa mendapat pesan bahwa Laras tidak akan pulang malam ini dari rumah mertuanya lantas Amiraapun menghembuskan nafasnya dengan kasar karena artinya Rizal tidak akan menjemputnya malam ini sedangkan Renno sudah pulang sore tadi.

Tak selang beberapa lama Dody juga membuka ponselnya ada guratan senyum aneh diwajahnya ketika ia mengotak atik ponsel tersebut.

Hari ini Amiraa tau bahwa ia akan pulang tengah malam seperti biasa ia merasa sedikit takut jika sewaktu waktu Dody memaksa akan mengantarnya.

Bukan prihal entah Dody memang sedang ingin membantu dan berbaik hati atau melainkan memiliki niat yang lain yang Amiraa ingat pasti adalah wejangan dari Ibunya yang dikampung soal hati hati.

Akhir akhir ini pula Emilia juga sering bawel terhadap Amiraa untuk lebih berhati hati.

Tak lama kemudian suatu keajaiban bagi Amiraa ketika melihat pelanggan Caffe yang sudah tidak asing baginya.

"Hay Ren" Sapa Amiraa.

"Hay bidadari ku" Jawab Renno membuat rona pipi Amiraa semakin memerah.

"Tumben kesini Ren" Ucap Amiraa.

"Ahh sekedar ingin ngopi sambil apel" Jawab Renno dengan nada penuh canda.

Amiraa benar benar sukses melelehkan Renno yang sedingin benua antartika dan juga membuat Renno berhenti mabuk mabuk an sebagaimana hidupnya dahulu.

"Kamu apel ke siapa Ren mana pacarmu?" Tanya Amiraa celingukan.

"Amiraa kau ini benar benar polos atau bagaimana sih?" Tanya Renno sembari mengacak acak poni Amiraa.

"Ihh dasar aku susah lo merapikannya" Ucap Amiraa sambil menata kembali rambutnya.

Setelah itu Renno duduk dimeja yang paling dekat dengan kasir sehingga keduanyapun bisa saling berbicara.

Amiraa kini mendekatkan duduknya disamping Renno ia sangat ingin sekali berbicara namun tidak mau ada orang yang mendengar.

"Kamu kenapa sih Miraa mau menggodaku ya". Celetuk Renno yang tak kalah berbisik.

"Ishh kau ini begini aku mau minta tolong Ren tolong beri aku tumpangan untuk pulang malam ini,mas Rizal gk bisa jemput karna masih dirumah ibunya kalau mau pesan ojek online tau sendiri kan resikonya..".

Sekilas Rennopun menahan tawanya sebelum menjawab ucapan Amiraa.

"Lantas mengapa kau harus berbisik begini apakah kau suka ya dekat denganku" Goda Renno kembali dengan nada yang masih berbisik.

"Ahh..kau tidak seru Ren" Ucap Amiraa dengan nada bicara normal sembari kembali ketempat asalnya.

"pffttttt...ahahaha...lihatlah wajahmu jika marah kau terlihat sangat cantik Amiraa" Ucap Renno.

"Iya nanti sama aku udah jangan marah dong apa kau mau yang seperti di taman kemarin Miraa?" Ucap Renno masih dengan menggoda Amiraa yang terlihat kesal padanya.

Terlepas dari itu semua sepasang tatapan tajam sejak tadi telah mengawasi Amiraa dan juga Renno.

"Kau sangat mudah sekali tertawa bersamanya lalu mengapa tidak denganku Amiraa" Ucapnya lirih menahan sesuatu yang berkobar didalam dirinya.

"Akan kulakukan semua cara bagaimanapun juga aku harus mendapatkan mu Amiraa terlepas dari prihal Dara aku yakin dia akan setuju" Imbuhnya lagi dengan mantab sembari terus melanjutkan pekerjaannya.

"Mas Dody ini pesanan meja 21 lantai atas" Ucap Amiraa seraya menyerahkan sebuah bil pada Dody yang kala itu duduk seorang diri di bar.

"Iya...ehh Amiraa" Panggil Dody saat Amiraa hendak melangkah pergi.

"Iya masa ada apa?" Tanya Amiraa sambil membalikkan badan.

"Apakah kau tidak mau membantuku hitung hitung belajar Raa" Ucap Dody.

Sebenarnya Amiraa mau mau saja belajar hanya saja kali ini Eden shift pagi Amiraa merasa sedikit canggung jika hanya berdua dengan Dody mengingat perlakuan Dody semakin aneh.

"Ayolah nanti jika diantara yang lainnya ada yang berhalangan masuk kerja kamu bisa menghandle semuanya" Ucap Dody kembali.

" Baiklah lagi pula ada CCTV dan juga Renno tidak akan jadi masalah bukan" Ucap Amiraa dalan batin.

Keduanyapun mulai berkutat di bar Dodypun mengajarkan Amiraa menyiapkan minuman apa saja dan bagaimana cara meraciknya sesuai yang dipesan oleh tamu.

Hingga tiba pada sebuah minuman yang Amiraa sama sekali tidak tau bagaimana cara membuatnya namun itu terlihat sangat unik dan bagus.

"Begini cara memotongnya Amiraa" Ucap Dody seraya mempraktekkan memotong lemon dengan memegang tangan Amiraa yang kala itu memegang pisau dari arah belakang sehingga pemandangan itu nampak terlihat bagaikan sepasang kekasih yang tengah bermesraan di dapur.

"Ekhemm...." Deheman Renno membuyarkan semuanya termasuk Amiraa yang terkejut sontak bringsut menghindari Dody.

"Miraa aku keluar beli rokok dulu ya" Ucap Renno sedangkan Amiraa hanya menjawab dengan sebuah anggukan saja.

Amiraa membenci apa yang sudah terjadi terlebih ini untuk kedua kalinya setelah David dahulu yang selalu tidak sopan menguntit semua pergerakannya masih teringat kala itu Amiraa menemukan sebuah CCTV kecil dikamar mandi majikannya,untungnya Amiraa tidak pernah mandi disana bahkan untuk buang air kecil saja Amiraa memilih memakai kamar mandi kecil yang jarang dipakai.

"Astaga apa hampir semua pria itu brengsek bahkan disini pun ada duplikat David,benar benar tidak tau malu sudah memiliki istri pula" Ucap Amiraa membatin ia berusaha menghilangkan rasa gemetar yang juga terlihat jelas ditangannya tersebut.

BERSAMBUNG.

Episodes
1 Prolog
2 Serangga Penguntit
3 Kota Tujuan Amiraa
4 Dasar Gadis Kecil!!
5 Mengantarmu Pulang
6 Aku Benci
7 Ghibahin Hantu
8 Pria Tampan
9 Kelebihan Amiraa
10 Amiraa Sakit
11 Semanis Ice Cream
12 Sepenggal Kisah Emilia
13 Duplikat.
14 Ulah si Dody
15 Titah Seorang Mas Rizal
16 Konflik Laras 1
17 Konflik Laras 2
18 Tidak Sebaik Itu
19 Sekumpulan Pria Brengsek.
20 Janji Adalah Janji.
21 Chand Namanya.
22 Drama Dihari Minggu:Ketahuan&Tawaran
23 Pria Hidung Belang Rupanya
24 Kecelakaan!!!
25 Duka Yang Mendalam.
26 Aku Akan Selalu Ada Untukmu.
27 Cepatlah Sadar Tuan.
28 Penyerangan:"Bangkitnya Emillia"
29 Villa Kayu.
30 Terjebak Bersama Tuan Muda Edward.
31 Kebenaran Keluarga Addison.
32 Mengantarmu Pulang.
33 Masih Dengan Edward
34 Mencintaimu.
35 Bertemu Edward.
36 Menghilangnya Amiraa.
37 Dalang penculikan.
38 Kemarahan Dua Addison
39 Rasa Yang Menjijikan.
40 Mencari Kebenaran Keluarga Addison
41 Sebuah Teka Teki
42 Dua Hati Yang Cemburu.
43 Mama Baru Untuk Aska.
44 Wanita Bergaun Merah.
45 Alia.
46 Keputusan Dalam Memilih
47 Athena
48 Perangkap Athena
49 Kepemilikan Edward.
50 Wanita Bercadar.
51 Bagaimana Kalau Hamil.
52 Alia Lagi.
53 Candu Pink Sandwich
54 Hari Bahagia
55 Noda Pada Gaun Pernikahan.
56 Balas Dendam Part 1 (Putri Yang Tidak Diharapkan)
57 Balas Dendam Part 2
58 Hilang Ingatan.
59 Viona.
60 Roti Sobek Aaron
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Prolog
2
Serangga Penguntit
3
Kota Tujuan Amiraa
4
Dasar Gadis Kecil!!
5
Mengantarmu Pulang
6
Aku Benci
7
Ghibahin Hantu
8
Pria Tampan
9
Kelebihan Amiraa
10
Amiraa Sakit
11
Semanis Ice Cream
12
Sepenggal Kisah Emilia
13
Duplikat.
14
Ulah si Dody
15
Titah Seorang Mas Rizal
16
Konflik Laras 1
17
Konflik Laras 2
18
Tidak Sebaik Itu
19
Sekumpulan Pria Brengsek.
20
Janji Adalah Janji.
21
Chand Namanya.
22
Drama Dihari Minggu:Ketahuan&Tawaran
23
Pria Hidung Belang Rupanya
24
Kecelakaan!!!
25
Duka Yang Mendalam.
26
Aku Akan Selalu Ada Untukmu.
27
Cepatlah Sadar Tuan.
28
Penyerangan:"Bangkitnya Emillia"
29
Villa Kayu.
30
Terjebak Bersama Tuan Muda Edward.
31
Kebenaran Keluarga Addison.
32
Mengantarmu Pulang.
33
Masih Dengan Edward
34
Mencintaimu.
35
Bertemu Edward.
36
Menghilangnya Amiraa.
37
Dalang penculikan.
38
Kemarahan Dua Addison
39
Rasa Yang Menjijikan.
40
Mencari Kebenaran Keluarga Addison
41
Sebuah Teka Teki
42
Dua Hati Yang Cemburu.
43
Mama Baru Untuk Aska.
44
Wanita Bergaun Merah.
45
Alia.
46
Keputusan Dalam Memilih
47
Athena
48
Perangkap Athena
49
Kepemilikan Edward.
50
Wanita Bercadar.
51
Bagaimana Kalau Hamil.
52
Alia Lagi.
53
Candu Pink Sandwich
54
Hari Bahagia
55
Noda Pada Gaun Pernikahan.
56
Balas Dendam Part 1 (Putri Yang Tidak Diharapkan)
57
Balas Dendam Part 2
58
Hilang Ingatan.
59
Viona.
60
Roti Sobek Aaron

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!