Pria Tampan

Pagi pagi sekali Amiraa sudah terbangun mengerjakan pekerjaan rumah sudah menjadi rutinitasnya kali ini karena disini ia hanyalah menumpang bahkan kerap kali untuk makan saja Amiraa harus menunggu dan bergabung dengan keluarga Laras.

"Kamu masuk siang ya Mir?" Tanya Laras yang baru saja bangun tidur,bukannya bangun pagi melainkan ini sudah sangat siang.

"Iya Mbak" Jawab Amiraa sambil melanjutkan aktivitasnya mengepel lantai.

"Mbak ati ati ya lantainya licin" Ucap Amiraa memberi peringatan.

"Iya Mir aku tau kalau kamu lagi ngepel hari ini kita makan seadanya ya Mir mas Rizal belum gajian" Ucap Laras sembari berjalan ke dapur.

"Iya mbak gak papa kok" Jawab Amiraa.

Siang itu Amiraa sudah bersiap siap karena memang Amiraa berangkat ke kota tidak memiliki uang jadinya Amiraa bekerja menggunakan sandal biasa untungnya bosnya tidak mempermasalahkan soal itu.

"Mbak sudah" Ucap Amiraa dari lantai bawah.

"Shutt jangan keras keras kenapa Mir kalau bicara jam segini itu Aska tidur udah tunggu diluar aku pastikan Aska masih tidur" Ucap Laras yang terlihat sedikit kesal.

Amiraapun berjalan gontai menuju teras rumah yang mana saat itu sinar matahari begitu teriknya Amiraa menunggu sedikit lama,selama ini untuk brangkat dan pulang kerja Amiraa hanya mengandalkan Laras maupun Rizal yang bergantian mengantar dan menjemputnya.

"Ayo pakai helm" Ucap Laras serata menyodorkan sebuah helm usang.

"Iya mbak" Jawab Amiraa lirih.

"Lain kali jangan teriak gitu Miraa kamu tau sendiri Aska tuh paling rewel kalau tidurnya keganggu aku tuh capek tiap hari udah jagain Aska ngurus rumah tangga jadi kamu yang ngerti dikit lah" Ucap Laras seolah mengeluarkan seluruh unek uneknya.

"Iya mbak maafin Amiraa" Ucap Amiraa.

"Tapi bukannya sudah aku bantu ya setiap hari" Batin Amiraa.

Tak terasa mereka telah sampai ditempat kerja Amiraa setelah berpamitan Amiraa segera memasuki Caffe E-Sam.

"Hallo Amiraa" Sapa Wina

"Hallo juga kak Win,loh kok kak Nena belum nyampe sih?" Tanya Amiraa.

"Sekarang yang jadi kasir cuma aku sama kamu Miraa Nena udah resmi pindah" Jawab Wina.

"Hah pindah?kerja dimana sekarang kak?" Tanya Amiraa penasaran.

"Gak pindah kemana mana dia tuh sekarang jadi admin onlinenya bos pemilik tempat" Terang Wina.

"Maksutnya gimana sih kak Win" Jawab Amiraa yang kebingungan entah mengapa akhir akhir ini ia sedikit lemot dalam berfikir.

"Jadi gini Pak Samuel disini sewa tempat toh nah Nena itu ikut sama yang punya tempat ini gitu namanya bu Milla" Terang Wina lagi dengan sabar.

"Owalah gitu ya" Ucap Amiraa.

"Raa udah nyampek rajin banget lu" Ucap seorang pria sambil menepuk bahu Amiraa dari belakang yang tak lain adalah Anang dengan sangat ramah.

"Eng...enggak juga sih Kak baru aja nyampek" Ucap Amira sedikit terbata karena gugup.

Selama ini Amiraa sedikit merasa canggung apabila berdekatan dengan anang maupun harus belajar mengenai pekerjaan kepadanya.Bagaimana tidak bahkan wanita mana yang tidak akan meleleh jika berdekatan dengan pria tampan dengan tubuh berototnya itu.

"Oh Gitu".Jawab Anang santai.

"Eh nang si Dody kemana?" Tanya Wina.

"Itu masih diparkiran" Jawab Anang sambil berlalu menuju ruangan khusus untuk karyawan caffe biasa istirahat.

Tak lama kemudian Dody memasuki Caffe dengan raut wajah dingin sedingin kutub utara.

"Kak Win dia memang begitu ya" Ucap Amiraa.

"Iya Mir sudah biasa tau..jangan dihiraukan es batu itu" Ucap Wina.

"Pfffftttt...hahahahahah Kak Wina bisa aja"Ucap Amiraa dengan gelak tawanya.

"Yaudah Mir kamu lanjutin semuanya udah beres nih aku pulang dulu ya" Ucap Wina.

"Oke kak Win hati hati dijalan yaa" Ucap Amiraa.

"Baik Amiraa" Wina pun melesat pergi dari pandangan Amiraa hanya tersisa Amiraa seorang diri dan Anang yang terlihat sibuk di bar sementara Dody membersihkan lantai atas.

"Lumayan lapar kenapa aku tadi gak bawa bekal ya" Ucap Amiraa bingung.

Amiraa meraih ponsel jeleknya yang mana banyak sekali goresan kasar dan juga layar yang sudah retak.

"Lapar banget nih" Ketik Amiraa pada stori whatsappnya.

ting.. sebuah pesan masuk.

"Kok gak makan aja" dari nomor tidak terkenal.

"Ini siapa?" Balas Amiraa yang bingung.

"Saya bu Fitri nak,Amiraa kalau lapar kenapa gak makan" Balas bu Fitri.

"Ouh hehehehe Amiraa lupa gak bawa dompet bu" Balas Amiraa mengelak padahal Amiraa memang sedang tidak memiliki uang sama sekali.

"lah memang tidak ada uang makan siang kah ditempat kerjamu?" Balas bu Fitri.

"Sepertinya tidak bu dan Amiraa malu kalau meminta" Balas Amiraa.

Begitu lama tidak ada balasan chat lagi dari bu Fitri akhirnya Amiraa tetap melanjutkan pekerjaannya tak lama kemudian seorang lelaki memasuki Caffe sontak Amiraa berdiri menyambut.

"Selamat malam kak ada yang bisa dibantu" Ucap Amiraa.

"Selamat malam juga ini saya ada pesanan untuk Miraa" Ucapnya dengan suara sedikit serak.

"Astaga tampan sekali" Batin Amiraa

"Nona apakah yang bernama Miraa ada disini?" Ucap lelaki tersebut.

"Ahh ya siapa kak bu Milla iya ada sebentar saya panggilkan" Jawab Amiraa dengan gugup.

"Maaf nona saya mencari yang bernama Miraa" Tegas lelaki tersebut.

"Ahh ya itu dengan saya sendiri kak" Ucap Amiraa canggung seolah ia ingin bersembunyi dan menghilang saat itu juga ketika ia benar benar kehilangan konsentrasinya dihadapan pria yang tidak ia kenal.

"Ada apa ya kak mencari saya?" Tanya Amiraa.

"Ini ada titipan untuk Nona Amiraa" Ucap lelaki tersebut sembari mengulurkan sebuah kantong plastik ditangannya.

"Dari siapa ya kak?" Tanya Amiraa masih dengan raut wajah yang menahan malu.

"Dari ibu Fitri" Jawab lelaki itu.

"Ahh iya sampaikan terimakasih ku ya kak" Ucap Amira sambil menerima pemberian lelaki itu.

Lelaki itupun hanya mengangguk setelah itu pergi tanpa berpamitan kepada Amiraa.

Hal itu cukup membuat jantung Amiraa serasa ingin lompat keluar buru buru pula Amiraa meraih ponselnya ingin mengucapkan rasa terimakasihnya kepada orang baik tersebut.

"Bu terimakasih banyak ya" Ucap Amiraa.

"Sama sama nak,cepat makanlah nanti keburu dingin"Balas bu Fitri.

Amiraapun segera menyantap makanan yang telah Bu Fitri berikan sambil masih terbayang akan pria tampan yang baru saja mendatanginya.

BERSAMBUNG..

Episodes
1 Prolog
2 Serangga Penguntit
3 Kota Tujuan Amiraa
4 Dasar Gadis Kecil!!
5 Mengantarmu Pulang
6 Aku Benci
7 Ghibahin Hantu
8 Pria Tampan
9 Kelebihan Amiraa
10 Amiraa Sakit
11 Semanis Ice Cream
12 Sepenggal Kisah Emilia
13 Duplikat.
14 Ulah si Dody
15 Titah Seorang Mas Rizal
16 Konflik Laras 1
17 Konflik Laras 2
18 Tidak Sebaik Itu
19 Sekumpulan Pria Brengsek.
20 Janji Adalah Janji.
21 Chand Namanya.
22 Drama Dihari Minggu:Ketahuan&Tawaran
23 Pria Hidung Belang Rupanya
24 Kecelakaan!!!
25 Duka Yang Mendalam.
26 Aku Akan Selalu Ada Untukmu.
27 Cepatlah Sadar Tuan.
28 Penyerangan:"Bangkitnya Emillia"
29 Villa Kayu.
30 Terjebak Bersama Tuan Muda Edward.
31 Kebenaran Keluarga Addison.
32 Mengantarmu Pulang.
33 Masih Dengan Edward
34 Mencintaimu.
35 Bertemu Edward.
36 Menghilangnya Amiraa.
37 Dalang penculikan.
38 Kemarahan Dua Addison
39 Rasa Yang Menjijikan.
40 Mencari Kebenaran Keluarga Addison
41 Sebuah Teka Teki
42 Dua Hati Yang Cemburu.
43 Mama Baru Untuk Aska.
44 Wanita Bergaun Merah.
45 Alia.
46 Keputusan Dalam Memilih
47 Athena
48 Perangkap Athena
49 Kepemilikan Edward.
50 Wanita Bercadar.
51 Bagaimana Kalau Hamil.
52 Alia Lagi.
53 Candu Pink Sandwich
54 Hari Bahagia
55 Noda Pada Gaun Pernikahan.
56 Balas Dendam Part 1 (Putri Yang Tidak Diharapkan)
57 Balas Dendam Part 2
58 Hilang Ingatan.
59 Viona.
60 Roti Sobek Aaron
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Prolog
2
Serangga Penguntit
3
Kota Tujuan Amiraa
4
Dasar Gadis Kecil!!
5
Mengantarmu Pulang
6
Aku Benci
7
Ghibahin Hantu
8
Pria Tampan
9
Kelebihan Amiraa
10
Amiraa Sakit
11
Semanis Ice Cream
12
Sepenggal Kisah Emilia
13
Duplikat.
14
Ulah si Dody
15
Titah Seorang Mas Rizal
16
Konflik Laras 1
17
Konflik Laras 2
18
Tidak Sebaik Itu
19
Sekumpulan Pria Brengsek.
20
Janji Adalah Janji.
21
Chand Namanya.
22
Drama Dihari Minggu:Ketahuan&Tawaran
23
Pria Hidung Belang Rupanya
24
Kecelakaan!!!
25
Duka Yang Mendalam.
26
Aku Akan Selalu Ada Untukmu.
27
Cepatlah Sadar Tuan.
28
Penyerangan:"Bangkitnya Emillia"
29
Villa Kayu.
30
Terjebak Bersama Tuan Muda Edward.
31
Kebenaran Keluarga Addison.
32
Mengantarmu Pulang.
33
Masih Dengan Edward
34
Mencintaimu.
35
Bertemu Edward.
36
Menghilangnya Amiraa.
37
Dalang penculikan.
38
Kemarahan Dua Addison
39
Rasa Yang Menjijikan.
40
Mencari Kebenaran Keluarga Addison
41
Sebuah Teka Teki
42
Dua Hati Yang Cemburu.
43
Mama Baru Untuk Aska.
44
Wanita Bergaun Merah.
45
Alia.
46
Keputusan Dalam Memilih
47
Athena
48
Perangkap Athena
49
Kepemilikan Edward.
50
Wanita Bercadar.
51
Bagaimana Kalau Hamil.
52
Alia Lagi.
53
Candu Pink Sandwich
54
Hari Bahagia
55
Noda Pada Gaun Pernikahan.
56
Balas Dendam Part 1 (Putri Yang Tidak Diharapkan)
57
Balas Dendam Part 2
58
Hilang Ingatan.
59
Viona.
60
Roti Sobek Aaron

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!