Setelah keluar dari ruangan, Leyna bermaksud untuk ke dapur. Leyna sudah merencakan semuanya dengan matang.
Kali ini harus berhasil. Pikir Leyna.
Ia pun segera menghampiri pelayan yang tengah menyiapkan makanan untuknya dan Ezra, Leyna menyuruh pelayan itu untuk menambahkan satu hidangan lagi. Dengan alasan itu adalah permintaan dari Ezra.
Setelah pelayan pergi, sesegera mungkin Leyna segera mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Leyna mengeluarkan obat tidur yang akan ia tuangkan ke dalam makanan Ezra.
Obat tidur pun selesai ia tuangkan ke makanan Ezra, tapi Leyna seperti merasa ada yang mengikutinya. Namun saat ia berbalik, ia tak menemukan siapa pun di sana. Leyna memutuskan untuk tidak peduli lagi.
Leyna tidak menyadari bahwa setiap gerak geriknya di awasi oleh Adnan, setelah semuanya selesai Leyna memutuskan untuk Kembali ke ruangannya. Leyna takut Ezra akan curiga jika ia terlalu lama.
Leyna pun masuk ke dalam rungan tadi dengan senyum manis.
“Dari mana saja kau?” tanya Ezra.
“Aku kan tadi izin ke kamar mandi, ya dari kamar mandi lah,” jawab Leyna santai.
“Kenapa kau harus membawa tas mu itu?”
“Itu …”
“Kau takut aku mencuri barangmu?” ucap Ezra.
“Bukan begitu maksudku …” gugup Leyna.
“Sudahlah, aku tidak mau berdebat lagi,”
Dari arah luar datanglah pelayan yang tadi di temui oleh Leyna, pelayan tersebut mulai menyajikan makanan untuk Ezra dan Leyna.
Makanan di tata sedemikian rupa, sehingga semua makanan berhasil mendarat sempurna di meja tersebut.
Sekarang meja di depan Ezra dan Leyan sudah penuh dengan aneka makanan, tentu saja makanan kesukaan mereka berdua. Makanan yang sudah di beri obat oleh Leyna berada tepat di depan Ezra.
“Ayo makanlah,” ajak Ezra.
“Baik.”
Sebelum makan Leyna memperhatikan Ezra yang tengah menyendok makanan yang sudah ia beri obat, Leyna saat ini sedang harap harap cemas. Ia terus memperhatikan Ezra, sehingga ia tidak menyadari bahwa Ezra juga tengah memperhatikan gerak geriknya.
“Kenapa kau menatap makanan ku seperti itu?” tanya Ezra.
“Tidak apa apa, hanya saja makanan mu kelihatan lebih kezat dari makanan ku,” jawab Leyna.
“Kalau kau mau, makanlah selagi aku belum makan makanan ini,” tawar Ezra.
“Ti … tidak aku tidak mau,”
Leyna yang di tawari makanan Ezra seketika gugup dan berkeringat, bagaimana mungkin ia akan memakan makanan yang telah di beri obat tidur olehnya. Bisa bisa semua rencananya gagal, bukan Ezra yang tertidur tapi malah dia sendiri.
“Kenapa kau takut saat ku tawari makanan ini, apakah kau tadi telah menaruh sesuatu di makanan ku saat kau keluar?” curiga Ezra.
“Mana mungkin aku tega berbuat seperti itu padamu,” kata Leyna memaksakan senyumannya.
Jangan sampai membuat Ezra curiga padaku, jika tidak maka rencanaku tidak akan pernah berhasil.
Ezra tak lagi melanjutkan perdebatan mereka, ia lebih memilih melanjutkan makanannya. Begitu pun dengan Leyna yang sudah Kembali focus pada makanannya. Saat Leyna melihat Ezra memakan makanannya ia pun merasa senang.
Makan dan habiskan semuanya Ezra, sebentar lagi kita akan Bersama. Tidak aka nada yang dapat memisahkan kita, sebentar lagi kau akan menikah denganku, suka atau pun tidak suka.
Setelah beberapa saat memakan makanannya, Leyna melihat bahwa Ezra baik baik saja. Leyna sempat merasa heran dengan reaksi yang diberikan oleh Ezra, Ezra sam sekali tidak menunjukkan gejala gejala terhadap obat yang ia berikan.
Menurut perkiraannya, seharusnya saat ini Ezra mengalami gejala seperti pusing dan mengantuk. Tapi Leyna melihat bahwa Ezra baik baik saja sampai saat ini.
Leyna memutuskan untuk memikirkan masalah ini nanti, ia segera menyantap makanannya sendiri.
Setelah memakan makanannya kini malah sebaliknya, Leyna yang merasakan pusing akibat pengaruh obat di makanannya.
Kenapa tiba tiba aku merasa pusing, rasanya mengantuk sekali. Apa jangan jangan makanan ini telah di beri obat? Tapi mustahil.
Selang beberapa saat akhirnya Leyna pun tertidur dengan pulas, Ezra pun tersenyum puas dengan kejadian di depannya.
Sebenarnya obat yang telah di masukkan Leyna ke makanan Ezra tadi telah di buang oleh Adnan.
Beberapa saat yang lalu …
Saat Leyna sudah memasuki ruangannya semula, Adnan bergegas keluar dari persembunyiannya. Setelah memastikan bahwa Leyna tak akan keluar lagi, Adnan pun menuju ke dapur.
Di dapur Adnan bertemu dengan pelayan yang ditemui oleh Leyna tadi, Adnan memberitahu pelayan tersebut bahwa makanan Ezra tela di beri obat oleh Wanita tadi. Awalnya pelayan tersebut tak percaya dengan Adnan, tapi setelah temannya yang mengenal Adnan datang.
Temannya itu memberitahu pelayan tersebut bahwa Adnan adalah tangan kanan dari Ezra, dengan cepat pelayan tadi segera menganti makanan Ezra dengan yang baru dan menukar makanan Leyna dengan makanan Ezra yang sudah di beri obat Leyna tadi.
***
Di kediaman Antares kini Liana tengah bersantai di ruang tamu, tampak bahwa Liana sangat Bahagia.
Sambil bersenandung sambil meminum minumannya, dengan perasaan yang sangat Bahagia.
Semoga rencana ku kali ini berjalan dengan lancer, jika hubungan mereka semakin baik maka rencanku untuk menjodohkan mereka akan berjalan dengan lancer. Aku tak sabar ingin menimang cucu, penerus perusahaan Antares.
Di dalam perjalanan pulang Adnan dan Ezra tak henti hentinya tertawa, mereka berdua sangat puas dengan rencana mereka tadi.
“Aku akan menebak jika nenek lampir itu bangun, dia akan mengamuk sejadi jadinya,” ucap Adnan.
“Kau benar Adnan, Wanita itu sangat licik. Dia mengira akan mudah untuk menjebakku, dasar Wanita yang merepotkan.”
“Kau bilang Wanita itu merepotkan, tapi pacarmu itu juga Wanita. Apakah kau juga mengira Andhara sangat merepotkan? Kau sungguh jahat Ezra,” goda Adnan.
“Kau jangan bicara sembarangan Adnan, Andhara ku itu sangat berbeda dia sangat istimewa bagiku,” ucap Ezra dengan senyuman.
“Ck, dasar budak cinta,” gumam Adnan.
“Apa yang kau katakana Adnan!” kesal Ezra.
“Tidak apa apa,” kilah Adnan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Lisa Z
hadirr dihari senin, buat terus kasih dukungan buat karya kakak. semangat!!
2022-03-28
0
Lisa Z
selamat tidur Leyna hhahaha
2022-03-25
0
Lisa Z
wkwk rasain tuh leyna
2022-03-25
0