Mendengar penuturan mamanya Ezra menampilkan wajah dinginnya, ia menatap Liana dengan emosi yang masih ia tahan. “Aku tidak akan menikah dengan wanita ini ma, tidak ma!” tunjuk Ezra pada Leyna disertai dengan tatapan yang menghunus.
Leyna yang mendapat tatapan itu, tubuhnya bergetar ketakutan dan tenggorokannya serasa tercekik, dengan susah payah ia menelan salivanya untuk membasahi tenggorokannya.
Leyna baru melihat secara langsung amarah dari Ezra,suasana menjadi sangat mencekam saat kedua ibu dan anak bertatapan sengit dan tidak ada di antara mereka yang akan mengalah.
“Ezra jaga sikap kamu.” bentak Liana.
“Terserah apa mau mama, aku akan tetap pada pendirianku.” ucap Ezra.
Setelah mengucapkan pendapatnya Ezra berjalan keluar rumah tanpa memedulikan mamanya yang memintanya untuk kembali, ia berniat untuk segera pergi dari sana.
“Ezra!”
“Ezra kembali kamu!” teriak Liana namun tak dipedulikan oleh Ezra.
Ezra terus berjalan keluar dan mengemudikan mobilnya keluar dari pekarangan rumah Antares.
‘Tahan Leyna, kamu harus bisa bertahan demi mendapatkan hati Ezra. Kamu harus bisa masuk ke keluarga Antares dan menguasai seluruh harta keluarga mereka, pokoknya kau harus bisa menjadi Nyonya Antares bagaimanapun caranya’ batin Leyna.
***
Ezra kini memilih untuk berkunjung ke Panti Asuhan Kasih Bunda, berhubung hari sudah hampir malam ia bergegas agar bisa segera sampai.
Panti Asuhan ini yang selalu Ezra bantu, saat Ezra sedang lelah atau jenuh, ia akan ke panti ini untuk melepas lelah dengan bermain dengan anak Panti.
Sementara di Panti Asuhan Kasih Bunda, seorang perempuan tengah berbicara dengan pengurus panti. Perempuan itu masih mengenakan pakaian kantor yang belum ia ganti, sepertinya ia langsung ke sana setelah bekerja.
Seseorang itu adalah Andhara, Andhara memang sering berkunjung ke Panti untuk bermain dan bersenda gurau dengan anak-anak yang berada di sana.
Setelah berbincang dengan Ibu Panti, Andhara kini tengah bermain dengan seorang anak perempuan yang berusia 6 tahun. Anak tersebut bernama Anaya.
Mungkin kalian bertanya-tanya kenapa Anaya bisa berada di panti asuhan? Apa yang terjadi dengannya?
Anaya adalah anak dari korban kecelakaan beruntun yang menimpanya 2 tahun lalu, di dalam kecelakaan tersebut kedua orang tua dari Anaya meninggal di tempat. Sedangkan Anaya masih hidup karena ibunya melindungi Anaya dengan tubuhnya dari pecahan kaca.
Akibat dari melindungi Anaya adalah Ibunya terpaksa menderita luka berat di sekujur tubuhnya akibat pecahan kaca, dan Ayahnya yang berada di kemudi sudah meninggal terlebih dahulu.
Ibu dari Anaya meninggal sesaat setelah tim petugas dan tim medis tiba di lokasi, petugas medis yang menemukan bahwa Anaya masih bernapas segera membawanya ke rumah sakit terdekat.
Sedangkan kedua orang tuanya segera di evakuasi untuk di makamkan, setelah kondisi Anaya membaik dan proses pemakaman kedua orang tuanya selesai, ia di bawa ke Panti Asuhan Kasih Bunda.
Di Panti inilah Anaya dan Andhara bertemu, saat pertama kali di bawa ke panti Anaya terus menangis memanggil ibunya. Tapi setelah kedatangan Andhara, Anaya pun memanggilnya dengan sebutan Mama.
Pengurus Panti yang awalnya merasa tidak enak dengan Andhara karena sebutan tersebut, ia takut Andhara akan marah.
Tetapi Andhara sama sekali tidak keberatan dengan panggilan yang diberikan oleh Anaya padanya, Andhara justru sangat senang. Toh memang Andhara sangat menyukai anak kecil, hal ini membuat Ibu Panti merasa lega.
“Mama Ara, Mama cantik deh pake baju itu” puji Anaya.
“Kamu bisa aja, anak mama juga cantik kok, malah lebih cantik dari mama,”balas Andhara sambil mencubit gemas pipi gembul Anaya.
Anaya pun hanya tertawa, mereka sudah terbiasa bersenda gurau jika Andhara berkunjung.
Dari arah luar terdengar suara mobil yang memasuki pekarangan Panti, Andhara yang penasaran memutuskan untuk keluar melihat siapa yang datang bersama Anaya yang berada di gendongannya.
Mobil tersebut berhenti sejajar dengan pintu masuk, tak lama seorang pria keluar dari dalam mobil dengan menggunakan pakaian kantor yang masih sama seperti tadi pagi, dengan tambahan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya.
Anaya yang berada di gendongan Andhara hanya terdiam menatap sosok asing yang kini sudah berdiri di depannya.
“Pak Ezra, bapak ada apa kesini?” heran Andhara.
“Loh memangnya saya nggak boleh kesini, ada larangannya kah?” tanya balik Ezra.
“Eh—bukan gitu Pak, maksud saya kenapa Bapak bisa berada disini, bukannya tadi ada urusan penting di rumah bapak?” Jelas Andhara.
“Urusannya udah selesai, jadi saya langsung kesini sekaligus ngecek keadaan Panti dan anak-anak” kata Ezra.
Andhara pun hanya terdiam mendengar jawaban dari Ezra, Andhara memutuskan untuk bertanya hal lain pada Ezra.
“Bapak—“ belum sempat Andhara menyelesaikan kalimatnya dari arah belakang muncul pengurus Panti yang berjalan mendekati mereka.
“Siapa yang dateng Andhara?” tanya Ibu Panti.
“Oh nak Ezra, ayo silahkan masuk nak,” kata ibu Panti setelah melihat tamu yang datang adalah Ezra penyumbang dana di Panti asuhannya.
Pengurus Panti, Andhara dan juga Ezra masuk ke dalam, setelah sampai di ruang tamu mereka pun duduk, dengan Ibu Panti di kursi tunggal sedangkan Ezra dan Andhara duduk di kursi panjang yang terdapat tepat di samping kursi tunggal.
“Ma, Naya ngantuk mau bobo,” ucap Anaya sambil mengucek matanya.
“Yaudah Ra sini Anaya sama ibu aja, biar ibu yang nidurin dia. Kamu temenin nak Ezra saja di sini.” Ucap Ibu panti.
“Nggak, Naya mau nya sama mama.” rengek Anaya dan semakin mengeratkan pelukannya ke Andhara. Andhara hanya tersenyum sambil membelai rambut hitam Panjang Anaya.
“Tapi Naya sayang Mama Ara ada urusan, bobo sama ibu aja ya!” bujuk ibu panti.
“Nggak, mau mama hiks ... hiks ....” Anaya pun menangis.
“Yaudah sama mama ya boboknya, Naya kan anak pinter jadi nggak boleh nangis. Kalau nangis ntar mukanya jelek, kalau mukanya jelek bukan anak mama loh. Masa mama Ara cantik terus anaknya jelek.” kata Andhara berusaha menenangkan Anaya.
“Anaya nggak nangis lagi ma, Anaya mau jadi cantik kayak mama,” ucap anaya sembari mengusap air matanya.
“Nah gitu dong baru anak mama.”
Ezra yang sedari tadi menyaksikan adegan yang terjadi hanya bisa terdiam dengan seribu pertanyaan, tetapi ia juga kagum dengan Andhara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Lisa Z
muka aja yang cantik, hati ny enggak 😠
2022-03-25
0