“Maaf sebelumnya nona, seperti yang resepsionis kami jelaskan tadi. Bahwa tidak sembarangan orang yang bisa menemui bos kami sebelum membuat janji dengannya terlebih dahulu.” jelas Adnan sopan.
“Heh kau memangnya tidak dengar apa yang dikatakan oleh pegawai mu tadi, saya ini tunangannya dari bos kamu,” bentak Leyna.
“Jika nona memang tunangan dari Bos kami, apakah nona bisa membuktikan hal tersebut?” tantang Adnan.
“Bukti apa lagi yang kau perlukan, saya sudah mengatakan kalau saya ini tunangannya Ezra!” kesal Leyna.
“Tapi nona saya tidak bisa percaya begitu saja dengan omongan seseorang, sekarang ini ramai penipu yang pandai berbicara,” sindir Adnan.
“Oh jadi kau mengatakan saya ini penipu, begitu?” bentak Leyna.
“Saya tidak mengatakan anda penipu nona, nona sendiri yang mengatakannya,” ucap adnan menahan senyum.
“Kau ... "
“Nona tunjukan saja bukti pertunangan nona dengan bos kami, jika sudah melakukan pertunangan berarti nona sudah mempunyai cincin pertunangan bukan? Nona tunjukan saja itu pada pak Adnan!” kata karyawan lainnya.
Saran dari karyawan tersebut di setujui oleh semua yang ada di sana, jika memang sudah bertunangan menunjukkan cincin pertunangan itu bukan masalah yang besar.
Leyna pun seketika gugup, pasalnya ia belum bertunangan dengan Ezra, bagaimana caranya ia menunjukkan cincin pertunangannya.
Leyna termasuk perempuan yang cukup berani untuk mengaku sebagai tunangan Ezra, dari sekian banyak perempuan yang mengejar Ezra hanya Leyna juga yang berani membuat keributan di perusahaan tersebut.
Mungkin Leyna merasa berhak disebut sebagai tunangan karena telah mendapat dukungan dari Liana selaku Ibu dari Ezra, walaupun Ezra sudah menolaknya tapi ia seakan tidak punya rasa malu.
Dari arah belakang muncul Ezra bersama dengan Andhara.
“Ada keributan apa ini?” suara bariton Ezra mengejutkan semua karyawan.
Segera para karyawan memberikan jalan bagi Bos mereka.
“Kenapa kau ada di kantor ku?” Tanya Ezra pada Leyna.
“A-aku ... ” gugup Leyna.
“Begini bos dia mengaku sebagai tunangan anda, dia juga sudah membentak dan merendahkan pegawai yang bertugas di meja resepsionis.” jelas Adnan.
“Sejak kapan aku jadi tunangan mu? dan siapa yang memberimu hak untuk merendahkan karyawan di perusahaan ku,” bentak Ezra.
Ezra memang terkenal sangat galak dan disiplin oleh karyawannya, tapi ia juga adalah seorang pimpinan yang sangat menghargai karyawannya.
Ia tidak pernah membentak karyawannya tanpa alasan yang jelas, Ezra juga tidak suka dengan orang yang merendahkan seseorang hanya karena derajat.
“Bukannya tante Liana setuju untuk menikahkan kita berdua, dia sendiri yang berjanji pada ku Ezra,” ucap Leyna.
“Yang berjanji pada mu itu Mama saya, bukan saya. Saya tidak pernah setuju untuk menjalin hubungan denganmu, apalagi sampai ke tahap pernikahan!” jelas Ezra.
“Kenapa Ezra? kenapa kamu menolak ku? Derajat kita itu sama Ez, aku juga sudah mendapat restu dari tante Liana,”
“Apakah karena perempuan ini kamu tidak mengakui ku?” tunjuk Leyna pada Andhara.
Leyna melampiaskan amarahnya pada Andhara, padahal Andhara sedari tadi hanya diam menyaksikan perdebatan di antara bosnya dan perempuan yang mengaku sebagai tunangan dari bos nya itu.
“Cukup Leyna! kau bilang Mama ku sudah menjanjikan pernikahan untukmu. Lalu kenapa kau tidak menikah saja dengan Mama!”
“Dan ini tidak ada sangkut pautnya dengan dia, saya tidak menyukaimu karena ada alasannya,” jawab Ezra.
“Apa alasannya EZ?” tanya Leyna dengan wajah yang sudah memerah.
“Pertama, aku sama sekali tidak mengenalmu dan tidak akan pernah mau mengenalmu, kedua, aku tidak tertarik dengan mu, ketiga, sikap sombong mu membuat ku tidak menyukaimu dan tidak akan pernah!” jawab ezra.
Pengakuan dari Ezra barusan sukses membuat Leyna marah sekaligus malu, karena Ezra dengan terang terangan mengatakan kalau mereka tidak saling mengenal.
Dan untuk rencana pernikahan mereka, itu semua adalah keputusan dari Mama Ezra.
“Berarti nona ini hanya mengaku aku saja,”
“Benar, buktinya ia tidak punya cincin pertunangan dengan bos,”
“Cewek jaman sekarang suka sekali berlagak sok berkuasa,”
“Bos saja tidak mengakuinya, dasar cewek halu.”
Dan masih banyak lagi cibiran yang di lontarkan karyawan di perusahaan Ezra pada Leyna, mereka mencibir habis habisan atas sikap Leyna.
Sikap sombongnya yang berani merendahkan karyawan di perusahaan ini dan mengaku sebagai tunangan dari bos mereka, ternyata hanyalah perempuan yang tidak di anggap oleh Ezra, bahkan ia ditolak mentah mentah oleh Ezra.
“Sebaiknya Nona Leyna segera pulang, jika nona tidak ingin di permalukan di sini.” saran Adnan.
Leyna yang sudah terlanjur malu memutuskan untuk segera pulang, dan karyawan yang awalnya berkerumun mulai kembali ke tempat mereka masing masing dan mengerjakan tugas mereka yang tertunda akibat kedatangan Leyna.
Adnan, Ezra dan Andhara segera menuju ke lantai atas tempat ruangan mereka berada. Saat ini mereka sudah berada di ruangan Ezra, di sinilah tawa Adnan meledak.
Adnan memang sudah menahan tawanya dari tadi,
Andhara pun kebingungan kenapa Adnan tertawa sangat keras sedangkan Ezra hanya diam saja tanpa memberi respon.
“Kenapa Pak Adnan tertawa begitu keras?” tanya Andhara.
“Kau tidak melihat muka Nona itu barusan, mukanya sangat merah karena menahan malu. Sepertinya nona itu mempunyai wajah yang cukup tebal, sehingga berani datang ke sini dan mengaku sebagai tunangannya Ezra.”
Mereka berdua melihat ke arah Ezra, Ezra yang sedang duduk bersandar sambil memejamkan matanya, mulai membuka mata setelah merasa ada seseorang yang memperhatikannya.
“Kenapa kalian melihatku seperti itu?” tanya Ezra.
“Kenapa bisa perempuan tadi mengaku sebagai tunangan mu?”
Ezra yang di tanya hanya mengedikkan bahu pertanda tidak tahu.
Ezra tidak habis pikir dengan keputusan Mamanya, apakah Mamanya itu tidak tau bagaimana sifat asli Leyna?
Wanita yang kasar, angkuh dan sombong. Sangat tidak berpendidikan.
“Apa dia perempuan yang akan di jodohkan oleh Mama Mas?” tebak Andhara.
“Wait, di jodohkan? Apa maksudnya ini?” bingung Adnan.
“Gue itu mau di jodohkan sama Mama, dan jodohnya adalah perempuan tadi. Dia adalah anak dari teman Mama, keluarganya adalah keluarga terkaya no 3 setelah keluarga gue dan satu keluarga yang dirahasiakan penerusnya,” jelas Ezra.
“Jadi Tante Liana jodohkan lo sama nenek lampir tadi karena derajat kalian yang hampir setara? Gitu?” tebak Adnan.
“Alasannya loe memang benar, tapi ada lagi satu alasannya. Alasan utama dari perjodohan gue yaitu mama pengen cepat punya cucu,” ucap Ezra.
“Widih gila, tapi bener juga apa yang mama loe bilang, umur loe itu udah pantes buat nikah,” kata Adnan.
“Loe sama aja sama Mama gue, dikira Nikah gampang” gerutu Ezra.
**Gimana nih, apakah cerita sudah memuaskan? jika ada saran dan kritik tolong di sampaikan.
Terimakasih**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Hasriani Oppo
lanjut
2022-04-21
0
Mila Nada
lnjut thor semangatttt
2022-04-02
0
Emelda
bagus thor semangat
2022-03-25
0