Di rumah ini Andhara memutuskan untuk tidak menggunakan pembantu, hanya ada tukang kebun dan satpam. Andhara lebih suka memasak untuk nya dan kakeknya di bandingkan ke restoran mahal di luar sana.
Baginya itu cukup untuk membuang uang dan tidak terlalu higienis, Andhara memang sedari kecil di didik oleh keluarganya untuk tidak sombong dan menghamburkan uang.
Karena di luar sana masih banyak orang yang lebih memerlukan bantuan dari yang berada seperti mereka.
Keesokan harinya Andhara pun berencana untuk memberi tahu Ezra tentang keputusannya, setelah mempersiapkan segala sesuatu untuk kakeknya, Andhara pun berangkat bekerja.
Setelah sampai di kantor ia bergegas untuk ke ruangannya, pada saat Andhara baru sampai di ruangannya, dari arah luar ada yang mengetuk pintu.
Tok
Tok
Tok
“Masuk!” kata Andhara.
Seseorang pun masuk dengan pakaian lengkap kantornya, dan langsung duduk di kursi yang berada di depan Andhara.
Andhara yang tengah focus dengan setumpuk berkas di depannya tak menyadari bahwa seseorang yang mengetuk pintu tadi sudah duduk di depannya.
“Sepertinya kau sangat sibuk Andhara,” kata seseorang itu.
Andhara yang merasa familiar dengan suara tersebut langsung mendongak dan mendapati Adnan yang duduk di depannya.
“Pak Adnan? Maaf pak saya tidak tau kalau itu bapak,”
“Suda tidak apa apa, saya ke sini cumin sebentar. Tadi Ezra nyuruh saya buat manggil kamu ke ruangannya.” kata Adnan.
“Loh, kenapa pak?” tanya Andhara.
“Saya juga tidak tau, sebaiknya kamu ke sana saja untuk memastikan sendiri.” ucap Adnan.
“Baik pak, saya akan segera ke ruangan pak Ezra,” jawab Andhara.
“Baiklah, tugas saya sudah selesai. Kalau begitu saya pamit dulu karena masih banyak hal yang harus saya urus,”
Setelah kepergian Adnan, Andhara pun segera menyelesaikan tugasnya dan membereskan semua berkas yang berserakan di atas mejanya. Kemudiaan Andhara pun pergi ke ruangan Ezra.
Saat hendak ke ruangan Ezra, ia bertemu dengan Ezra yang akan Kembali ke ruangannya. Sepertinya Ezra Kembali setelah mengurus sesuatu.
“Kebutulan kita bertemu di sini, ikutlah ke ruangan ku!” kata Ezra.
Setelah masuk Ezra berlalu untuk duduk di kursi kebesarannya dan Andhara berdiri tepat di depan meja kerja Ezra.
“Bapak memanggil saya?” kata Andhara.
“Ya, saya tadi menyuruh Adnan untuk memanggilmu, ada yang ingin saya tanyakan,” kata Ezra.
“Apa pak?”
“Ini tentang tawaran saya kemarin, apakah kamu sudah membuat keputusan tentang hal tersebut? Kamu menerima atau menolak?” tanya Ezra.
Sejenak Andhara terdiam, ia menutup matanya dan mengambil nafas yang Panjang dan menghembuskannya. Ia harap pilihannya ini tidak salah.
“Tentang tawaran bapak kemarin, saya sudah putuskan untuk menerima proyek tersebut,” jawab mantap Andhara.
Andhara berharap ini adalah jalan yang terbaik untuk dirinya.
Ezra tersenyum puas dengan jawaban dari Andhara, Ezra sangat berharap untuk bisa mengerjakan proyek ini dengan Andhara.
Ia juga ingin melihat sampai sejauh mana kemampuan Andhara dalam menyelesaikan proyek.
Setelah perbincangan singkat tadi, Ezra dan Andhara pun sudah mulai disibukkan dengan segala perencanaan dan pengelolaan untuk proyek ini.
Mereka berdua juga turun tangan langsung dalam pemilihan bahan dan material yang akan digunakan.
Proyek yang pertama kali ditangani oleh Andhara ini, berjalan cukup mulus dan tidak ada hambatan atau komplain dari pihak investor. Ezra sangat puas dengan kinerja yang ditunjukkan oleh Andhara.
Mereka bekerja dari siang sampai malam, kadang mereka harus begadang. Karena proyek ini termasuk proyek besar jadi mereka harus lebih teliti, untung saja Adnan selalu siap membantu mereka berdua.
Setelah beberapa bulan pengerjaan proyek tersebut, akhirnya segala sesuatu nya telah selesai. Investor pun juga sudah meninjau proyek nya, investor mengatakan bahwa ia sangat puas dengan kinerja dari Ezra dan yang lainnya.
Investor juga menambahkan bonus untuk perusahaan Ezra, sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras mereka.
Sebelum pertemuan mereka berakhir Investor berjanji jika ada proyek yang akan dibangun, ia akan langsung menyerahkannya pada perusahaan Ezra.
Hari itu mereka bertiga sangat senang, kerja keras mereka tidak sia-sia. Dan malah semakin memberikan peluang bagi mereka untuk mendapatkan proyek yang lebih lagi.
Ezra memberikan libur untuk Adnan dan Andhara 3 hari, sebagai apresiasi atas kerja keras mereka.
***
Setelah tiga hari libur kini Andhara sudah Kembali disibukkan dengan setumpuk berkas dan agenda dari kegiatan bosnya.
Saat tengah fokus memeriksa berkas, ia dikagetkan dengan suara kegaduhan yang berasal dari luar ruangannya. Andhara akhirnya memutuskan untuk melihat, ternyata di luar ada seorang Wanita yang tengah bersitegang dengan Adnan.
sepertinya aku pernah melihatnya tapi di mana? Oh iya, aku ingat. Dia Wanita yang beberapa bulan lalu datang ke perusahaan dan membuat kehebohan dengan mengaku sebagai tunangan Mas Ezra. Untuk apa lagi di ke sini? Pasti telah terjadi keributan yang sama di bawah sebelum dia naik ke sini. gumam Andhara.
Setelah cukup lama memperhatikan, Wanita tersebut ingin masuk ke ruangan Ezra dengan Langkah seksi. Akhirnya Andhara memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya.
Beberapa saat yang lalu..
Seperti beberapa bulan yang lalu, Leyna masih berusaha mengejar Ezra. Saat ini ia telah berada di perusahaan Ezra, Leyna berniat untuk memberikan makan siang untuk Ezra.
Tapi ia di hadang oleh beberapa orang suruhan Adnan untuk masuk.
Leyna tidak menyerah begitu saja, ia mencari cara agar bisa lolos dari orang tersebut, Leyna mencoba mengalihkan perhatian orang orang tersebut. Akhirnya Leyna berhasil masuk kedalam Lift yang hampir tertutup.
Sejenak Leyna bisa bernapas lega karena terbebas dari mereka, ia mengira bahwa jalannya kali ini akan mulus untuk bertemu dengan Ezra.
Saat lift sudah mencapai lantai yang Leyna inginkan, ia segera bergegas keluar dan sialnya ia berpapasan dengan Adnan yang baru saja keluar dari ruangan Ezra.
“Nona sedang apa di sini?” hadang Adnan.
“Itu urusan saya, ngapain kamu nanya nanya,” kesal Leyna.
“Di sini orang yang tidak berkepentingan di larang masuk,” kata Adnan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Sri Hartinah
dsr ulet keket ga tau malu.. muka tembok bgt sih. mlz dech😒😬
2022-08-30
0