“Di sini orang yang tidak berkepentingan di larang masuk,” kata Adnan.
“Saya ini bukan orang luar, saya ini tunangan bos kamu!”
“Apakah nona belum kapok dengan kejadian yang lalu, rupanya nona Leyna ini adalah orang yang tidak tau malu,” sindir Adnan.
“Berani sekali kamu menghina saya,” bentak Leyna
.
Dari arah lift datang lah orang suruhan Adnan yang tadi sempat menghalangi Leyna di bawah, mereka berdua datang dengan terpogoh pogoh karena takut Adnan akan marah pada mereka.
“Dari mana saja kalian, kenapa kalian membiarkan Wanita ini masuk,” bentak Adnan.
“Ma—maaf kan kami tuan, kami bersalah.”
“Cepat bawa pergi perempuan ini, jangan sampai dia datang lagi ke sini!” perintah Adnan.
Kedua orang tersebut langsung memegang kedua tangan Leyna, agar Leyna tidak bisa kabur lagi dari mereka.
“Ada hak apa kau menyuruhku pergi dari perusahaan ini, kau itu hanya tangan di sini bukan pemiliknya,” teriak Leyna.
“Pelan kan suara anda nona, saya secara khusus di perintahkan oleh Pak Ezra agar tidak membiarkan nona masuk ke perusahaan ini dan mengganggunya.”
“Tunggu apa lagi, cepat kalian bawa Wanita ini keluar!”
Kedua orang tersebut langsung membawa Leyna menuju ke lift untuk turun, Leyna berusaha memberontak tapi usahanya sia sia karena lawannya adalah dua orang laki laki yang memiliki tubuh kekar.
Sesampainya mereka di bawah Leyna segera di seret ke luar dari perusahaan, kejadian tersebut menjadi perbincangan di antara karyawan di sana.
“Awas saja kau Adnan, aku akan membalas perbuatan mu,” teriak Leyna dan berlalu pergi.
“Akan saya tunggu Nona,” ucap Adnan.
Setelah Leyna pergi dari perusahaan Ezra, ia tak segera pulang ke rumahnya melainkan ia ke kediaman Antares. Untuk apa?, untuk apa lagi kalau bukan untuk mengadukan perlakuan yang ia dapat dari Adnan kepada Liana.
Sementara itu Adnan melanjutkan kembali urusannya yang tertunda akibat kedatangan Leyna, Adnan memikirkan bahwa kejadian tadi sebaiknya tidak ia ceritakan kepada Ezra.
Setelah beberapa menit menempuh perjalanan akhirnya Leyna tiba di kediaman Antares, ia segera memasang wajah menyedihkan sebelum ia turun dari mobilnya. Setelah turun Leyna pun memencet bel kediaman Antares.
“Ya tunggu sebentar!” ucap Liana.
Liana yang sedang berada di belakang langsung bergegas keluar setelah mendengar bel berbunyi, saat keluar Liana kaget mendapati Leyna yang tengah berdiri di depan pintu rumahnya dengan wajah yang menyedihkan.
“Loh Leyna sayang, kamu kenapa nak? Kamu habis nangis?” tanya Liana dengan nada khawatir.
Melihat Leyna tidak merespon pertanyaannya, Liana segera membawa Leyna masuk ke dalam rumahnya. Liana mendudukkan Leyna di sofa ruang tamu, Liana segera menyuruh maid untuk mengambilkan air untuk Leyna.
Setelah Leyna selesai meminum air, Liana pun mulai bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa bisa Leyna ke rumahnya tiba tiba? Kenapa dia menangis dan apa alasannya.
“Leyna sekarang cerita ke tante kamu ini kenapa?”
“Jadi begini tante—tadi itu aku ke perusahaan Ezra, terus saat aku masuk aku dihalangi beberapa orang gitu tante. Tapi untungnya aku berhasil lolos dari mereka dan menuju ke ruangan Ezra, pas aku sampai di sana aku ketemu sama Adnan. Aku bilang ke Adnan kalau aku mau ketemu sama Ezra, tapi Adnan bilang kalau aku nggak bisa ketemu. Adnan bilang dia di suruh Ezra untuk tidak membiarkan aku ketemu sama dia tante. Hiks… hikss,” ceita Leyna.
“Keterlaluan sekali Ezra sama kamu sayang, terus kamu di apain sama Adnan?”
“Kan pas kami tengah berdebat dari arah belakang aku muncul orang yang sempet menghalangi aku di bawah, Adnan nyuruh buat ngusir aku. Terus mereka megangin aku dan bawa aku ke bawah, aku malu banget tante jadi tontonan karyawan di sana. Ini semua gara gara Adnan,” kesal Leyna.
Sejenak Liana terdiam setelah mendengar cerita Leyna, sepertinya ia sedang memikirkan sesuatu.
“Tante kok cuman diem aja sih?” gerutu Leyna
“Eh—bukan gitu sayang, tante lagi mikirin sesuatu,”
“Tante harus kasi pelajaran ke Adnan, dia udah bikin aku malu!”
“Tante nggak bisa sayang, Adnan pasti ngelakuin itu atas perintah Ezra,” kata Liana
“Kok tante ngebelain Adnan sih?” kesal Liana.
“Bukan gitu Leyna, tante kenal sama sifat Adnan yang sebenarnya. Dia sangat tegas dan selalu menuruti semua perintah dari Ezra tanpa kesalahan sedikit pun,”
Mendengar penuturan Liana membuat Leyna kesal, sebab Liana lebih membela Adnan tangan kanan putranta daripada dia yang notabene adalah tunangan Ezra.
‘memang siapa sih Adnan itu, sampai tante Liana seyakin sama sikap Adnan’
Alasan kenapa Liana begitu yakin dengan Adnan, karena dari kecil Adnan memang sduah tinggal di kediaman Antares Bersama dengannya. Karena Almarhum ayah dari Adnan adalah tangan kanan dari Almarhum suaminya.
Jadi Liana tau seberapa tegas dan patuh Adnan terhadap perintah, karena ajaran dan didikan yang diberikan oleh Ayahnya.
Setelah Ayah Adnan dan Suaminya, Liana mempercayakan Adnan sebegai tangan kanan dari anaknya Ezra.
Bukan tanpa alasan, Liana sudah melihat sikap Adnan dari kecil yang mirip sekali dengan Ayahnya. Dari situ Liana yakin bahwa Adnan adalah orang terbaik yang mampu mendampingi Ezra.
Selain itu putri bungsunya juga sangat menyayangi Adnan sama seperti ia menyayangi Ezra, Adnan pun tidak akan segan pada orang yang telah manyakiti putrinya.
Dengan kehadiran Adnan Liana sudah tidak khawatir dengan keselamatan Putrinya kalau ia sudah tiada, karena sudah ada Adnan dan Ezra yang melindunginya.
“Apa yang membuat Ezra bisa memerintahkan untuk tidak menemuinya, pasti ada alasan yang kuat, karena setahu tante Ezra tidak akan bertindak sembarangan,” pikir Liana.
Mendengar ucapan Liana, Leyna sepertinya mendapatkan ide untuk sekretaris baru Ezra tersebut. Leyna sangat bahwa Sekretaris baru itu yang sudah menggoda Ezra, sehingga Ezra menolaknya.
Ia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menjelekkan nama sekretaris Ezra tersebut, membuat Liana membencinya dan dengan begitu Liana akan menyuruh Ezra untuk memecatnya.
“Sebenarnya tante, aku curiga sama Sekretaris baru Ezra, sepertinya Ezra sduah tergoda olehnya,” ucap Leyna.
“Ah, masa iya Ezra gampang tergoda. Ezra bukan orang seperti itu Leyna.” ragu Liana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Lisa Z
emang dasar ga tau malu nih perempuan satu
2022-03-25
0