05. Anaya

Andhara sangat menyukai anak kecil dan sisi keibuannya akan muncul jika sedang bersama anak kecil.

Sikap tenang dan lembut Andhara dalam menghadapi anak kecil membuat Ezra bertambah kagum padanya.

‘sepertinya ia akan menjadi calon ibu yang baik terhadap anak-anaknya.’ Pikir Ezra.

“Kalau begitu saya ke kamar Anaya dulu, Bu, Pak.” pamit Andhara pada Ibu Panti dan Ezra, yang hanya di jawab oleh Ibu Panti dengan anggukan.

“Nak Ezra!” panggil Ibu Panti.

Ezra yang sedari tadi melamun pun kaget dengan panggilan Ibu Panti, dan menyadari bahwa Andhara dan Anak kecil tadi sudah tidak ada.

“Eh—ya bu,” ucap Ezra.

“Nak Ezra nggak papa kan?” tanya Ibu Panti.

“Saya nggak papa bu,”

Ezra pun segera menetralkan pikirannya, ia takut akan ketahuan dengan Ibu Panti jika tadi ia sedang melamun tentang Andhara.

setelah kepergian Andhara, tak lama datang seorang pelayan yang membawa minuman untuk mereka. Setelah beberapa lama terdiam dan Andhara tak kunjung muncul, Ezra akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

“Emm ... Ibu apakah saya boleh bertanya sesuatu?” kata Ezra.

“Ya silahkan!”

“Ini tentang anak yang bersama dengan Andhara tadi, apakah anak itu adalah anak kandung Andhara?” tanya Ezra.

“Loh nak Ezra kenal sama Andhara?” tanya balik Ibu Panti.

“Iya bu, kebetulan mulai hari ini dia bekerja sebagai sekretaris saya di kantor,” jawab Ezra.

“Oalah bosnya toh, gini loh nak. Andhara dan Anaya itu memang dekat dari 2 tahun yang lalu” kata ibu panti.

“dua tahun lalu?”

“Apa nak Ezra ingat kecelakaan beruntun yang terjadi 2 tahun lalu?” tanya ibu panti.

“Iya bu, ada apa dengan kecelakaan tersebut?” tanya Ezra, karena ia bingung apa sangkut pautnya kecelakaan beruntun itu dengan Anaya.

“Anaya adalah salah satu korban dari kecelakaan beruntun 2 tahun lalu, yang menewaskan kedua orang tuanya dan beberapa orang. Hanya anaya yang selamat dari kecelakaan maut tersebut, mungkin mukjizat dari yang di atas. Kabar yang saya dengar, sesaat sebelum kecelakaan terjadi mobil yang ditumpangi oleh Anaya dan kedua orang tuanya mengalami rem blong. Karena kecepatan mobil mereka yang tidak bisa melambat, juga dari arah berlawanan muncul truk yang melaju kencang, akhirnya ibu Anaya pun mengorbankan dirinya dengan memeluk Anaya dan menaruh tubuhnya di depan Anaya supaya tidak terjadi apa-apa pada anaknya. Setelah kejadian tersebut kedua orang tua Anaya mati di lokasi dan Anaya mengalami luka yang cukup serius namun berhasil di selamatkan, sejak saat itu pihak kepolisian mengirim Anaya kemari. Setelah Anaya di bawa ke sini, ia tidak banyak bicara pada temannya dan juga lebih sering menyindiri. Awalnya kami pikir ia mengalami gangguan psikis yang parah akibat trauma kecelakaan yang menimpanya,”

“Sempat kami berpikir untuk membawanya ke rumah sakit, tetapi sehari sebelum Anaya di bawa ke rumah sakit Andhara datang berkunjung. Andhara yang sangat suka dengan anak kecil mencoba untuk mengajak Anaya berbicara, mungkin dengan sikap lembut Andhara, Anaya merasakan kenyamanan.”

“Anaya pun kembali ceria dan mau bergabung lagi dengan teman temannya, kehadiran Andhara dalam hidup Anaya membuat Anaya kembali bersemangat. Pertemuan pertama mereka Anaya memanggil Andhara dengan sebutan "Mama", sempat kami menasehati Anaya untuk memanggil Andhara dengan sebutan kakak. Tetapi hasilnya Anaya semakin menangis histeris dan tidak mau berjauhan dengan Andhara, sejak saat itu saya berpikir bahwa takdir memang merencanakan pertemuan mereka.”

“Anaya yang baru saja kehilangan orang tuanya saat umurnya masih terlalu kecil, dipertemukan dengan sosok penyanyang seperti Andhara” jelas ibu panti sambil menatap Andhara yang dari kejauhan sedang menuju ke arah mereka.

Ezra mengikuti pandangan ibu panti, ia melihat Andhara berjalan menuju ke arah mereka dengan senyum yang tak pernah luput dari bibir manisnya itu, sesaat Ezra terpesona dengan Andhara tetapi ia segera menetralkan perasaannya.

“Anaya udah tidur Ra?” tanya Ibu Panti saat Andhara sudah duduk di tempatnya lagi.

“Udah tadi bu, abis aku bacain dongeng dia langsung tidur. Sepertinya dia memang sangat mengantuk di tambah lagi tadi ia menangis dengan kencang” jelas Andhara.

“Ya sudah, Ibu tinggal dulu masih ada pekerjaan yang belum selesai, kalian mengobrol lah dulu,” pamit Ibu Panti.

Sepeninggal Ibu Panti, Ezra dan Andhara hanya terdiam dan suasan menjadi canggung di antara keduanya. Sampai akhirnya Ezra memulai percakapan.

“Apa luka kamu sudah di obati?” tanya Ezra memecah keheningan.

“Ha—b-belum pak,” gugup Andhara.

“Kok belum diobatin nanti kalau infeksi bagaimana?” kata Ezra.

“I-itu pak tadi pas sampai sini langsung main sama anak-anak jadi lupa kalau ada yang sakit” jelas Andhara.

“Ck- dasar pelupa, dimana kotak P3k nya?” tanya Ezra.

“Ha? Untuk apa pak?” bingung Andhara.

“Saya mau makan! Ya untuk ngobatin luka kamu lah, itu lukanya udah kotor begitu” tunjuk Ezra pada lutut Andhara.

“Cepetan Andhara tunjukin di mana kotak obatnya,” kesal Ezra.

“Itu Pak ada di laci lemari dekat kursi ibu duduk tadi,” jawab Andhara.

Setelah mendapat jawaban dimana letaknya, Ezra segera berdiri dan mengambil kotak obat di tempat yang diberitahukan oleh Andhara.

Ezra kembali ke tempat semula, bedanya Ezra saat ini sedang berjongkok di depan Andhara.

“Eh- pak ngapain jongkok di situ?” kaget Andhara.

“Udah diem saya mau ngobatin lukanya dulu,” kata Ezra.

“Tapi saya bisa sendiri pak, nggak enak kalau diliatin orang,” tolak Andhara.

“Diamlah Andhara agar saya bisa mnegobati lukamu, lagian hanya ada kita berdua di sini. Kalau pun ada orang yang melihat, tidak masalah buat saya. Sekarang diamlah!”

Andhara pun akhirnya hanya diam menuruti perintah dari Ezra, setelah beberapa saat luka di lutut Andhara berhasil di balut dengan sempurna oleh Ezra.

“Udah selesai.”

“Wah, balutannya rapi juga, bapak hebat.” ucap Andhara sambil mengacungkan 2 jempolnya.

“Ini bukan apa apa saya sudah biasa melakukannya”

Setelah mengemasi kotak obat, Andhara mengajak Ezra pergi ke taman untuk melihat anak – anak yang sedang bermain disana.

...Bersambung...

Episodes
1 01. Mahezra Antares
2 02. Hari Pertama Bekerja
3 03. Perjodohan
4 04. Panti Asuhan
5 05. Anaya
6 06. Janji Liana
7 07. Klien Penting
8 08. Cinta Pandangan Pertama
9 09. Ditolak Mentah-mentah
10 10. Tawaran Ezra
11 11. Leyna Datang lagi
12 12. Melapor pada Liana
13 13. Hasutan Leyna Berhasil
14 14. Ungkapan Perasaan Ezra
15 15. Rencana Dinner untuk Ezra dan Leyna
16 16. Bersama dengan Ezra
17 17. Senjata Makan Tuan
18 18. Kejadian di kamar hotel
19 19. Bergabungnya Farah di Antares Grup
20 20. H-1 Perayaan Tahunan Perusahaan
21 21. Bertemu di Rumah Kosong
22 22. Tatapan Tajam Andhara
23 23. Sebagian Rencana Terlaksana
24 24. Hampir saja ternoda
25 25. Syarat dari Ezra
26 26. Jati Diri Andhara dan AzFarah Grup
27 Pemberitahuan
28 27. Kaburnya Farah dan Leyna
29 28. Farah tertangkap lagi
30 29. Kepulangan Caroline
31 30. Dukungan dari Caroline
32 31. Kejadian Di rumah Utama
33 32. Rencana Andhara untuk Anaya
34 33. Munculnya sang Pelaku
35 34. Kronologi Kecelakaan Keluarga Anaya
36 35. Bersediakah kau menjadi pendamping hidup ku?
37 36. Sakit Hati Caroline
38 37. Tak tega meninggalkan Caroline
39 38. Istri?
40 39. Penyesalan Liana
41 40. Berbelanja
42 41. Kejadian tak terduga
43 42. Pengawal tersembunyi Ezra
44 43. Firasat Kakek Yuda
45 44. Mulai terkuaknya sebuah peristiwa
46 45. Sakit hati Andhara
47 46. Firasat dari Andhara
48 47. Hilangnya sang Mata-mata
49 48. Kecurigaan Ezra terhadap Cristian
50 49. Perubahan Sikap Liana
51 50. Kekaguman Liana pada Andhara
52 51. Persiapan yang hampir selesai
53 52. Nyonya Muda Antares
54 53. Hamil?
55 54. Ezra Junior
56 55. Ngidam
57 56. Sebuah Bubuk?
58 57. Kritis
59 58. Benci Rumah Sakit
60 59. Andhara sadar
61 60. Sadarnya Andhara
62 61. KEMBAR!!
63 62. Penebus kesalahan di masa lalu
64 63. Leyna Si Pelaku
65 64. Martabak Manis
66 65. Menantu Idaman
67 66. si kembar Azzam dan Azura
68 Novel Baru
Episodes

Updated 68 Episodes

1
01. Mahezra Antares
2
02. Hari Pertama Bekerja
3
03. Perjodohan
4
04. Panti Asuhan
5
05. Anaya
6
06. Janji Liana
7
07. Klien Penting
8
08. Cinta Pandangan Pertama
9
09. Ditolak Mentah-mentah
10
10. Tawaran Ezra
11
11. Leyna Datang lagi
12
12. Melapor pada Liana
13
13. Hasutan Leyna Berhasil
14
14. Ungkapan Perasaan Ezra
15
15. Rencana Dinner untuk Ezra dan Leyna
16
16. Bersama dengan Ezra
17
17. Senjata Makan Tuan
18
18. Kejadian di kamar hotel
19
19. Bergabungnya Farah di Antares Grup
20
20. H-1 Perayaan Tahunan Perusahaan
21
21. Bertemu di Rumah Kosong
22
22. Tatapan Tajam Andhara
23
23. Sebagian Rencana Terlaksana
24
24. Hampir saja ternoda
25
25. Syarat dari Ezra
26
26. Jati Diri Andhara dan AzFarah Grup
27
Pemberitahuan
28
27. Kaburnya Farah dan Leyna
29
28. Farah tertangkap lagi
30
29. Kepulangan Caroline
31
30. Dukungan dari Caroline
32
31. Kejadian Di rumah Utama
33
32. Rencana Andhara untuk Anaya
34
33. Munculnya sang Pelaku
35
34. Kronologi Kecelakaan Keluarga Anaya
36
35. Bersediakah kau menjadi pendamping hidup ku?
37
36. Sakit Hati Caroline
38
37. Tak tega meninggalkan Caroline
39
38. Istri?
40
39. Penyesalan Liana
41
40. Berbelanja
42
41. Kejadian tak terduga
43
42. Pengawal tersembunyi Ezra
44
43. Firasat Kakek Yuda
45
44. Mulai terkuaknya sebuah peristiwa
46
45. Sakit hati Andhara
47
46. Firasat dari Andhara
48
47. Hilangnya sang Mata-mata
49
48. Kecurigaan Ezra terhadap Cristian
50
49. Perubahan Sikap Liana
51
50. Kekaguman Liana pada Andhara
52
51. Persiapan yang hampir selesai
53
52. Nyonya Muda Antares
54
53. Hamil?
55
54. Ezra Junior
56
55. Ngidam
57
56. Sebuah Bubuk?
58
57. Kritis
59
58. Benci Rumah Sakit
60
59. Andhara sadar
61
60. Sadarnya Andhara
62
61. KEMBAR!!
63
62. Penebus kesalahan di masa lalu
64
63. Leyna Si Pelaku
65
64. Martabak Manis
66
65. Menantu Idaman
67
66. si kembar Azzam dan Azura
68
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!