Pada saat Adnan memarkirkan mobilnya, di saat yang bersamaan ia melihat Wanita yang sudah beberapa hari belakangan ini terus menganggu Ezra.
Adnan bergegas membangunkan Ezra, dan memintanya untuk tidak turun dulu dari mobil.
Awalnya Ezra merasa heran dengan sikap Adnan, tetapi setelah melihat kearah yang di tunjuk oleh Adnan, Ezra pun akhirnya paham.
Adnan dan Ezra sengaja belum turun dari mobil, mereka berdua sedang mengawasi gerak gerik seseorang.
Sedangkan di dalam restoran sudah ada Liana yang menyambut kedatangan Leyna, Liana pun menunjukkan ruangan yang akan Leyna dan Ezra pakai.
Tapi sebelum itu Liana meminta Leyna untuk duduk di tempat pengunjung biasa guna menunggu kedatangan Ezra.
Leyna pun menurut dan duduk di tempat yang di duduki oleh Liana tadi, sedangkan Liana sudah pergi meninggalkan restoran. Liana memang tidak berniat makan malam bertiga dengan mereka, ini hanyalah akal-akalan Liana saja.
Di dalam mobil Adnan dan Ezra sedang memperhatikan Liana dan Leyna, tak lama mereka melihat Leyna duduk di bagian pengunjung biasa dan Liana yang sudah keluar dari Restoran.
Mereka berdua menebak bahwa ini hanyalah akal akalan dari Liana, supaya Ezra dan Leyna semakin dekat.
Awalnya Adnan melarang Ezra untuk menemui Leyna dan mengikuti rencana Liana, tapi Ezra mengatakan bahwa ia akan berhati hati pada Leyna.
“Saran gue, lo mending nggak usah turun deh Ez,” kata Adnan.
“Loh kenapa?” tanya Ezra.
“Karena gue yakin pasti nenek lampir itu udah siapin jebakan untuk lo,” ucap Adnan kesal.
“Loe tenang aja Nan, gue udah siapin rencana untuk ngatesin perempuan itu,” ucap Ezra dengan senyum sinis.
“Apa?”
Ezra pun menjelaskan semua rencananya pada Adnan, Adnan mendengarkannya dengan saksama. Timbul senyum samar di bibir Adnan setelah mengetahui rencana dari Ezra.
“Oke gue paham, lo serahin semuanya sama gue. Setelah beres gue kabarin,” ucap Adnan mantap.
Ezra pun segera turun dari mobil dan berjalan kea rah restoran, ia berpura pura terkejut dengan kedatangan Leyna di sana.
“Ezra!!” panggil Leyna.
“Loh, kamu ada di sini?”
“Iya,”
Kini Leyna sudah bergelayut manja di lengan Ezra dengan senyum manisnya, Ezra pun merasa risih dengan semua itu, ingin rasanya ia mencaci maki Wanita yang tak tau malu ini.
Tapi semuanya di tahan oleh Ezra demi kelancaran rencananya dan Adnan.
“Kamu di sini mau ketemu sama siapa?” tanya Ezra.
“Aku ke sini di panggil sama Tante Liana, katanya mau makan malam sama dia. Tapi dari tadi ku tunggu Tante Liana nggak datang juga,” ucap Leyna pura pura.
“Aku juga di suruh ke sini sama Mama makan malam,”
"Kok bisa ya Tante Liana belum datang datang?" ucap Leyna.
“Tunggu jadi kita di kerjain sama Tante Liana nih, kita berdua di suruh ke sini dengan alasan makan malam dengan Tante Liana, tapi sebenarnya kita di suruh dinner berdua?” ucap Leyna berekting seakan baru mengetahui semuanya.
“Mungkin,” jawab Ezra singkat.
“Jadi kita beneran dinner nih mala mini?” tanya Leyna senang.
“Hmm,”
Cih, dasar perempuan sengklek, siapa juga yang mau makan malam sama lo. Ganjen banget jadi perempuan, sabar Ez, sabar. Ini semua demi rencana lo, AHHHH … pengen gue dorong nih perempuan. Dikira lengan gue pohon apa, main gelendotan aja.
Sementara itu di mobil Adnan pun bersiap turun dan mendekati mereka, saat Adnan sudah berada di dekat mereka ia sepat menguping pembicaraan Leyna dan Ezra.
Pandai sekali Wanita ini berekting, kenapa dia tidak jadi bintang film saja. Tunggu sebentar lagi nona, kamu akan mempermalukan dirimu sendiri.
“Ayo Ez, kita masuk. Ruangannya udah di sediain sama Tante Liana,” ajak Leyna.
Tanpa menjawab Ezra segera melangkah menuju ruangan yang telah di tunjukkan oleh Leyna, mereka berdua di antar oleh menejer restoran tersebut.
Ruangan yang di maksud Leyna tadi adalah ruangan VIP, Liana memang sengaja mengosongkan tempat itu untuk kelancaran Dinner Leyna dan Ezra malam ini.
Di restoran pun semua CCTV yang terpasang di matikan, karena perintah dari Liana yang tak ingin kegiatan dari Putra dan calon menantunya di awasi.
Liana berharap mereka di acara dinner mala mini, Ezra dan Leyna akan semakin akrab satu sama lain.
Setelah sampai sang menejer langsung membukakan pintu untuk Ezra dan Leyna, menejr tersebut membungkuk sopan kala Ezra melewatinya. Setelah Ezra memasuki ruangan, sang menejer menghampirinya dan memberitahu bahwa makanan mereka akan segera datang.
“Tapi saya belum memesan apapun,” kata Ezra.
“Nyonya Liana sudah memesannya untuk anda tuan muda,” jelas Menejer
Setelah menyampaikan tujuannya, meneger tersebut pamit undur diri. Di susul oleh Leyna yang izin keluar ke kamar mandi sebentar, setelah Leyna keluar, Ezra mendapatkan telpon dari Adnan.
Di luar Adnan yang melihat Leyna keluar langsung mengikutinya, ia mengikuti Leyna sambil berbicara dengan Ezra di telpon menggunakan earphone. Adnan memberitahu Ezra bahwa Leyna pergi ke dapur untuk menemui salah satu pelayan.
Pelayan tersebut adalah pelayan yang akan membawakan makanan untuknya dan Ezra, di sana Leyna berpura pura mengecek makanan. Ternyata Leyna memasukkan sesuatu ke dalam makanan yang akan di makan oleh Ezra nanti.
Kau sungguh menarik nona, berani beraninya kau ingin berbuat jahat pada bos ku. Kita liat saja nona dalam permainan kali ini siapa yang akan menang, kau atau Ezra. Ucap Adnan pelan.
Semua gerak geriknya di awasi oleh Adnan dan di laporkan kepada Ezra. Ezra yang berada dj ruangan pun mendengar semua laporan Adnan dengan baik, Adnan memberitahunya bahwa makanan yang akan di makan olehnya telah di sabotase oleh Leyna.
Adnan tidak tau pasti bubuk apa yang di masukkan Leyna ke dalam makanan dan minuman milik Ezra, tapi Ezra menebak jika bukan obat perangsang pasti obat tidur atau semacamnya.
Ezra segera menutup telpon setelah Adnan mengatakan bahwa Leyna akan segera Kembali ke sana.
Perempuan yang satu ini sungguh bodoh, ia tidak tau akibat dari menjebak seorang Mahezra. Akan ku buat kau merutuki kebodohanmu sendiri. Gumam Ezra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Sri Hartinah
ck,, licik bgt nih org, dasar nenek lampir
2022-08-30
0
Jumilah
untung ada Adnan
2022-03-23
1