Eps. #19 Pergi Ke Kota

Segara terjaga dari lelap tidurnya dan merasakan sinar matahari menyelinap masuk di ujung matanya yang seketika membuatnya mengerjap.

"Ah aku kesiangan!" Segara langsung mengangkat punggungnya dari kasur, ia terperanjat karena baru teringat tadi malam ia tidur seranjang bersama Mutiara di kamar itu. Ia tersenyum datar dan menatap kecut ranjang itu sambil menggelengkan kepalanya.

"Tadi malam adalah malam pertama kami, tapi tidak terjadi apa apa antara aku dan Mutiara!" Segara menggumam sambil menghela nafasnya pelan.

"Mutiara juga sudah bangun dan dia tidak membangunkanku!" Segara mengusap wajahnya pelan kemudian menurunkan kakinya dari atas ranjang dan melangkah keluar dari kamar itu menuju ke dapur, dia yakin pasti Mutiara sedang berada disana.

Benar saja, Mutiara sudah ada di dapur dan terlihat sibuk membersihkan peralatan masaknya dan dia sudah selesai mempersiapkan sarapan pagi, tiga piring nasi goreng sudah tersaji di meja makan.

"Kenapa kamu nggak membangnkanku, Ra?" tanya Segara sambil tersenyum melihat Mutiara yang nampak bersemangat menyiapkan sarapan di pagi itu.

"Abang pasti kelelahan setelah kesibukan kemarin, makanya aku sengaja nggak bangunin Abang, lagian juga kan aku nggak ke warung hari ini!" ucap Mutiara dengan santainya.

"Bapak belum bangun ya, Ra?" tanya Segara lagi.

"Sudah, Bang! Bapak ada di depan tuh lagi beres beres!" sahut Mutiara.

"Aku sangat terlambat bangun hari ini, maafkan aku nggak ikut bantu kalian membereskan rumah!" Segara menepuk keningnya sendiri, merasa malu karena sudah bangun kesiangan.

"Nggak apa apa, Gara! tadi malam itu kan malam pertama kalian, sudah wajar kalau kalian pasti kelelahan dan bangun kesiangan!" tiba tiba Imran sudah berdiri di sebelah Segara sambil memasang senyum lebar di bibirnya.

Segara hanya tersenyum malu menanggapinya, sambil menoleh ke arah Mutiara yang juga terkekeh mendengar kata kata Imran.

"Sarapan sudah siap, ayo kita makan dulu!" Mutiara segera mengalihkan topik pembicaraan Imran agar tidak membahas tentang malam pertama lagi.

Ketiganya kemudian duduk untuk menikmati sarapannya.

"Gara, siang ini kau harus pergi ke kota kabupaten! datang lah ke kantor catatan sipil dan urus akta perkawinan kalian!" perintah Imran.

"Baik, Pak!" sahut Segara singkat karena mulutnya masih penuh dengan nasi goreng.

"Kau tidak akan pergi sendiri, Mutiara akan ikut bersamamu! lanjut Imran lagi.

"Segara belum pernah pergi ke kota, Ra! jadi kau harus menemaninya!" perintah Imran lagi kepada Mutiara.

"Iya dengan senang hati, Pak. Sekalian aku juga mau berbelanja beberapa perlengkapan untuk di warung nanti disana." jawab Mutiara dengan sangat antusias.

Setelah mandi dan berganti pakaian, Segara dan Mutiara lalu berpamitan kepada Imran karena mereka akan pergi ke kota, helm dan jaket juga sudah melekat di tubuh mereka. Dengan menggunakan motor butut Imran mereka segera meluncur menuju kota kabupaten yang akan mereka tempuh kurang lebih satu setengah jam dari kampung itu, berbeda dengan kota kecamatan yang bisa ditempuhnya hanya satu jam saja.

Jalan setapak yang berkelok kelok dengan banyak tanjakan dan juga turunan mereka lewati, Mutiara dengan setia duduk di belakang Segara sambil melingkarkan kedua tangannya dengan sangat erat di pinggang segara saat motor itu melaju kencang, ini pengalaman pertama mereka naik motor berdua selama Segara tinggal bersama Mutiara di kampung itu.

"Pegang yang erat, Ra! tanjakannya cukup terjal!" pekik Segara saat ia mulai tancap gas agar motor itu bisa menaiki tanjakan yang cukup licin dan terjal.

Jantung Mutiara berdebar kencang saat merasakan dadanya begitu dekat menempel di punggung Segara, begitu pula Segara, tangannya seketika keluar keringat dingin saat merasakan tonjolan di dada Mutiara menyentuh punggungnya. Semua perasaan itu pastinya meninggalkan kesan tersendiri bagi mereka, ada sesuatu yang sulit diungkapkan yang tengah mereka rasakan saat itu.

Mereka pun kini sudah tiba di kota dan langsung menuju ke kantor catatan sipil. Beberapa jam mereka disana dan semua dokumen pun sudah selesai mereka urus.

"Sekarang Abang antar aku berbelanja ya!" ajak Mutiara sambil kembali duduk di belakang Segara di atas motornya. Mereka menuju sebuah toko peralatan dapur dan Mutiara hanya masuk sendiri ke toko itu, Segara menunggunya di luar toko.

Pandangan segara menyapu semua sudut kota itu. Hanya sebuah kota kecil dan juga tidak terlalu ramai sangat berbeda dengan yang ada di pikiran Segara selama ini.

"Pantas saja selama ini Bapak tidak menemukan informasi apa apa tentang diriku, kota ini sangat kecil, disini juga tekhnologi hanya seadanya saja." gumam Segara.

"Sudah dapat, Bang!" Segara kaget karena Mutiara sudah ada di belakangnya sambil tersenyum memegang satu kantong belanja di tangannya.

"Kamu beli apa aja, Ra?" tanya Segara sambil mengambil alih tas belanja itu dari tangan Mutiara dan menggantungnya di motor.

"Beberapa kelengkapan di warung saja, Bang!" jawabnya.

Saat itu sudah pukul 2 siang.

"Bang aku haus dan lapar, kita cari makan siang yuk!" ajak Mutiara. Segara hanya mengangguk dan ia langsung mengarahkan motornya menuju sebuah warung makan sederhana yang ditunjuk oleh Mutiara. Mereka memesan dua porsi soto ayam dan makan disana.

"Kita jalan jalan sebentar di kota ini ya, Bang! semenjak lulus SMA aku jarang ke kota ini, aku pengen ngajak kamu ke taman kota!" ajak Mutiara lagi.

Kembali Segara hanya mengangguk, selama ini ia hanya tinggal di kampung nelayan itu, ia juga sangat ingin tahu dunia luar di sekitarnya.

Di taman kota, Mutiara dan Segara duduk berdua di sebuah bangku yang teduh dibawah rindangnya pepohonan sambil memandangi orang orang yang terlihat cukup ramai di taman itu. Ada yang hanya duduk duduk saja dan ada juga yang sedang berolahraga sore disana. Beberapa orang pedagang asongan juga terlihar mondar mandir menjajakan dagangannya.

Segara mengeluarkan map dari dalam jaketnya, map yang berisi akta pernikahan mereka, lalu perlahan ia membukanya.

"Surat ini bukti sah pernikahan kita, Ra! secara hukum dan agama kamu sudah sah menjadi istriku!" ucap Segara pelan sambil memandangi akte perkawinan mereka.

Mutiara ikut memandangi akte itu sambil tersenyum tipis, "iya, Bang! ini adalah ikatan yang harus kita jalani seumur hidup!" ucap Mutiara sambil menyandarkan kepalanya di bahu Segara mencoba lebih dekat dengan pria yang sudah menjadi suaminya itu.

Segara juga membalas dengan merangkul erat pundak Mutiara sambil sesekali membelai rambut Mutiara, sejenak kedekatan itu membuat perasaan hangat diantara keduanya.

Mutiara mulai merasa sangat nyaman saat dekat seperti itu dengan Segara, mungkin saja getaran cinta itu mulai tumbuh dihatinya, namun saat ia kembali teringat akan Segara yang masih tidak ingat akan masa lalunya, Mutiara menjadi kembali ragu, sehingga keraguan itu juga akan kembali mengubur perasaan cintanya.

Sementara Segara, ia terus berusaha menumbuhkan rasa cinta itu dihatinya untuk Mutiara, baginya menikah dengan Mutiara bukan lagi hanya karena menghindari fitnah, tapi ia ingin menjalaninya dengan sepenuh hati, Mutiara adalah seorang gadis yang sempurna di matanya saat ini. Cantik, sopan, lemah lembut dan sangat perhatian padanya, semua sudah ia temukan di diri Mutiara. Hanya saja masih butuh waktu baginya untuk meyakinkan perasaanya.

Mereka tetap duduk disana untuk beberapa saat sampai matahari sudah sangat condong di arah barat.

"Kita pulang sekarang, Bang!" ujar Mutiara.

"Iya, Ra!, ini sudah sore pasti kita kemalaman sampai di rumah!"

"Nggak apa apa lah, Bang. Toh hanya sekali ini saja, tumben kita bisa jalan jalan keluar kampung kita kan?" Mutiara tersenyum bahagia, Segara juga senang karena bisa melewati waktu santai berdua cukup lama bersama Mutiara.

Terpopuler

Comments

DudI Koswara

DudI Koswara

Mantap, benih cinta mulai tumbuh tuh😅

2022-07-06

2

Teguh Sulaqsono

Teguh Sulaqsono

Gaass

2022-05-26

2

wongbagja

wongbagja

kapan MLnya Thor 😭😭😭😭😭

2022-05-25

3

lihat semua
Episodes
1 Eps. #1 Pendahuluan (Awal Kisah)
2 Eps. #2 Sahabat Tapi Menikam
3 Eps. #3 Hubungan Terlarang
4 Eps. #4 Berhasil Menjalankan Rencana Licik
5 Eps. #5 Tragis
6 Eps. #6 Terdampar Entah Dimana
7 Eps. #7 Namamu Adalah Segara
8 Eps. #8 Siapa Aku Sebenarnya?
9 Eps. #9 Belum Mendapat Informasi
10 Eps. #10 Akal Busuk Alfin
11 Eps. #11 Cibiran Warga
12 Eps. #12 Kakak Dan Adik
13 Eps. #13 Salah Paham
14 Eps. #14 Pilihan Yang Sulit
15 Eps. #15 Keputusan Terakhir
16 Eps. #16 Terima Aku Apa Adanya
17 Eps. #17 Memantapkan Hati
18 Eps. #18 Hari Pernikahan
19 Eps. #19 Pergi Ke Kota
20 Eps. #20 Melawan Perampok
21 Eps. #21 Ciuman Pertama
22 Eps. #22 Bukan Hanya Sebatas Nafsu
23 Eps. #23 Semakin Mesra
24 Eps. #24 Dibalik Suara Deburan Ombak
25 Eps. #25 Sekali Lagi
26 Eps. #26 Ditunda Dulu
27 Eps. #27 Kedatangan Kapal Asing
28 Eps. #28 Pertemuan
29 Eps. #29 Yakin Tapi Ragu
30 Eps. #30 Mutiara Kamu Dimana?
31 Eps. #31 Niat Balas Dendam
32 Eps. #32 Ingatan Yang Sudah Kembali
33 Eps. #33 Sudah Dianggap Mati
34 Eps. #34 Kedatangan Genta dan Rendy
35 Eps. #35 Menyembunyikan Kebenaran
36 Eps. #36 Bujukan
37 Eps. #37 Kepergian Segara
38 Eps. #38 Tiba Di Kota
39 Eps. #39 Warisan
40 Eps. #40 Setelah Dua Hari Berpisah
41 Eps. #41 Bos Bucin
42 Eps. #42 Apa Aku Hamil?
43 Eps. #43 Dua Garis Merah
44 Eps. #44 Gara Gara Foto
45 Eps. #45 Kebenaran Yang Terungkap
46 Eps. #46 Diajak Ikut Ke Kota
47 Eps. #47 Membutuhkan Sosok Ayahnya
48 Eps. #48 Dunia Berguncang
49 Eps. #49 Tsunami
50 Eps.#50 Pasca Tsunami
51 Eps. #51 Berubah Pikiran
52 Eps. #52 Kesedihan Arkha
53 Eps. #53 Kesulitan Keuangan
54 Eps. #54 Penyerangan
55 Eps. #55 Akhir Dari Sebuah Kejahatan
56 Eps. #56 Sosok Yang Sudah Kembali
57 Eps. #57 Kebohongan
58 Eps. #58 Tiga Tahun Kemudian
59 Eps. #59 Nafkah Batin
60 Eps. #60 Baruna
61 Eps. #61 Mencoba Membuka Hati
62 Eps. #62 Tantrum
63 Eps. #63 Penyekapan
64 Eps. #64 Menyusul Ke Kota
65 Eps. #65 Di Pelabuhan
66 Eps. #66 Pertemuan Yang Tidak Disadari
67 Eps. #67 Tidak Tahu Harus Kemana
68 Eps. #68 Takut Ketahuan
69 Eps. #69 Terungkap Satu Rahasia
70 Eps. #70 Baruna Hilang
71 Eps. #71 Nyaris Tertabrak
72 Eps. #72 Ditawari Pekerjaan Baru
73 Eps. #73 Masih Koma
74 Eps. #74 Merasa Punya Ikatan
75 Eps. #75 Hampir Saja
76 Eps. #76 Mulai Ada Perselisihan
77 Eps. #77 Tujuan Rahasia
78 Eps. #78 Semakin Membaik
79 Eps. #79 Kabur Dari Rumah Sakit
80 Eps. #80 Tempat Tinggal Baru
81 Eps. #81 Kecurigaan
82 Eps. #82 Pertengkaran
83 Eps. #83 Mulai Sadar
84 Eps. #84 Mengungkap Kebenaran
85 Eps. #85 Mulai Terungkap
86 Eps. #86 Memilih Pergi
87 Eps. #87 Perkelahian Awal Sebuah Pertemuan
88 Eps. #88 Terungkap Lagi
89 Eps. #89 Pertemuan Penuh Haru
90 Eps. #90 Membongkar Satu Kebohongan
91 Eps. #91 Pengakuan Mama Yuna (Flash Back Akal Busuk Alfin dan Livina)
92 Eps. #92 Berbagi Cerita
93 Eps. #93 Nasehat Mama
94 Eps. #94 Mulai Di Make Over
95 Eps. #95 Merubah Penampilan
96 Eps. #96 Kecemasan Livina
97 Eps. #97 Kebesaran Hati Genta
98 Eps. #98 Melarikan Diri
99 Eps. #99 Ditangkap Polisi
100 Eps. #100 Menjelang Hari Bahagia 1
101 Eps. #101 Menjelang Hari Bahagia 2
102 Eps. #102 Hari Bahagia
103 Eps. #103 Penyatuan
104 Eps. #104 Hadiah Dari Mama Yuna
105 Eps. #105 Gairah Sang Segara
106 Ada Yang Baru
107 Bonus Part #1
108 Bonus Part #2
109 Bonus Part #3
110 Close 2 You
111 Bonus Part #4
112 Bonus Part #5
113 Bonus Part #6
114 Bonus Part #7
115 Bonus Part #8
116 Bonus Part #9
117 BARUNA
118 Muara Hasrat Baruna
119 Pengumuman Karya Baru
120 Karya Baru: Janda Bolong Tak Lagi Trending
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Eps. #1 Pendahuluan (Awal Kisah)
2
Eps. #2 Sahabat Tapi Menikam
3
Eps. #3 Hubungan Terlarang
4
Eps. #4 Berhasil Menjalankan Rencana Licik
5
Eps. #5 Tragis
6
Eps. #6 Terdampar Entah Dimana
7
Eps. #7 Namamu Adalah Segara
8
Eps. #8 Siapa Aku Sebenarnya?
9
Eps. #9 Belum Mendapat Informasi
10
Eps. #10 Akal Busuk Alfin
11
Eps. #11 Cibiran Warga
12
Eps. #12 Kakak Dan Adik
13
Eps. #13 Salah Paham
14
Eps. #14 Pilihan Yang Sulit
15
Eps. #15 Keputusan Terakhir
16
Eps. #16 Terima Aku Apa Adanya
17
Eps. #17 Memantapkan Hati
18
Eps. #18 Hari Pernikahan
19
Eps. #19 Pergi Ke Kota
20
Eps. #20 Melawan Perampok
21
Eps. #21 Ciuman Pertama
22
Eps. #22 Bukan Hanya Sebatas Nafsu
23
Eps. #23 Semakin Mesra
24
Eps. #24 Dibalik Suara Deburan Ombak
25
Eps. #25 Sekali Lagi
26
Eps. #26 Ditunda Dulu
27
Eps. #27 Kedatangan Kapal Asing
28
Eps. #28 Pertemuan
29
Eps. #29 Yakin Tapi Ragu
30
Eps. #30 Mutiara Kamu Dimana?
31
Eps. #31 Niat Balas Dendam
32
Eps. #32 Ingatan Yang Sudah Kembali
33
Eps. #33 Sudah Dianggap Mati
34
Eps. #34 Kedatangan Genta dan Rendy
35
Eps. #35 Menyembunyikan Kebenaran
36
Eps. #36 Bujukan
37
Eps. #37 Kepergian Segara
38
Eps. #38 Tiba Di Kota
39
Eps. #39 Warisan
40
Eps. #40 Setelah Dua Hari Berpisah
41
Eps. #41 Bos Bucin
42
Eps. #42 Apa Aku Hamil?
43
Eps. #43 Dua Garis Merah
44
Eps. #44 Gara Gara Foto
45
Eps. #45 Kebenaran Yang Terungkap
46
Eps. #46 Diajak Ikut Ke Kota
47
Eps. #47 Membutuhkan Sosok Ayahnya
48
Eps. #48 Dunia Berguncang
49
Eps. #49 Tsunami
50
Eps.#50 Pasca Tsunami
51
Eps. #51 Berubah Pikiran
52
Eps. #52 Kesedihan Arkha
53
Eps. #53 Kesulitan Keuangan
54
Eps. #54 Penyerangan
55
Eps. #55 Akhir Dari Sebuah Kejahatan
56
Eps. #56 Sosok Yang Sudah Kembali
57
Eps. #57 Kebohongan
58
Eps. #58 Tiga Tahun Kemudian
59
Eps. #59 Nafkah Batin
60
Eps. #60 Baruna
61
Eps. #61 Mencoba Membuka Hati
62
Eps. #62 Tantrum
63
Eps. #63 Penyekapan
64
Eps. #64 Menyusul Ke Kota
65
Eps. #65 Di Pelabuhan
66
Eps. #66 Pertemuan Yang Tidak Disadari
67
Eps. #67 Tidak Tahu Harus Kemana
68
Eps. #68 Takut Ketahuan
69
Eps. #69 Terungkap Satu Rahasia
70
Eps. #70 Baruna Hilang
71
Eps. #71 Nyaris Tertabrak
72
Eps. #72 Ditawari Pekerjaan Baru
73
Eps. #73 Masih Koma
74
Eps. #74 Merasa Punya Ikatan
75
Eps. #75 Hampir Saja
76
Eps. #76 Mulai Ada Perselisihan
77
Eps. #77 Tujuan Rahasia
78
Eps. #78 Semakin Membaik
79
Eps. #79 Kabur Dari Rumah Sakit
80
Eps. #80 Tempat Tinggal Baru
81
Eps. #81 Kecurigaan
82
Eps. #82 Pertengkaran
83
Eps. #83 Mulai Sadar
84
Eps. #84 Mengungkap Kebenaran
85
Eps. #85 Mulai Terungkap
86
Eps. #86 Memilih Pergi
87
Eps. #87 Perkelahian Awal Sebuah Pertemuan
88
Eps. #88 Terungkap Lagi
89
Eps. #89 Pertemuan Penuh Haru
90
Eps. #90 Membongkar Satu Kebohongan
91
Eps. #91 Pengakuan Mama Yuna (Flash Back Akal Busuk Alfin dan Livina)
92
Eps. #92 Berbagi Cerita
93
Eps. #93 Nasehat Mama
94
Eps. #94 Mulai Di Make Over
95
Eps. #95 Merubah Penampilan
96
Eps. #96 Kecemasan Livina
97
Eps. #97 Kebesaran Hati Genta
98
Eps. #98 Melarikan Diri
99
Eps. #99 Ditangkap Polisi
100
Eps. #100 Menjelang Hari Bahagia 1
101
Eps. #101 Menjelang Hari Bahagia 2
102
Eps. #102 Hari Bahagia
103
Eps. #103 Penyatuan
104
Eps. #104 Hadiah Dari Mama Yuna
105
Eps. #105 Gairah Sang Segara
106
Ada Yang Baru
107
Bonus Part #1
108
Bonus Part #2
109
Bonus Part #3
110
Close 2 You
111
Bonus Part #4
112
Bonus Part #5
113
Bonus Part #6
114
Bonus Part #7
115
Bonus Part #8
116
Bonus Part #9
117
BARUNA
118
Muara Hasrat Baruna
119
Pengumuman Karya Baru
120
Karya Baru: Janda Bolong Tak Lagi Trending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!