Eps. #13 Salah Paham

Siang berganti sore.

Hujan masih turun tetapi sudah tidak sederas sebelumnya, Segara dan Mutiara masih berada di warungnya karena belum bisa pulang, suasana makin gelap sehingga Mutiara menyalakan satu lampu di dalam ruangan di warungnya itu.

Mutiara tersenyum menatap ke arah Segara yang tertidur pulas di bangku kayu. Menunggu hujan yang tak kurun reda, Segara pun ketiduran karena sudah sangat mengantuk dan belum sempat tidur dari sepulang melaut bersama Pak Imran tadi malam. Dengkuran halus terdengar dari mulutnya, posisis tidur yang kurang nyaman membuatnya seperti itu.

Walau kini hujan hanya tinggal gerimis tapi Mutiara enggan membangunkannya.

"Bang Segara pasti sangat mengantuk, sebaiknya aku biarkan saja dia tidur dulu untuk beberapa saat!" gumamnya. Mutiara tetap duduk disana, netra nya tidak pernah lepas dari Segara, bibirnya terus tersenyum mengagumi sosok tampan yang tengah tertidur pulas di hadapannya.

Beberapa orang nelayan yang akan bersiap siap melaut mulai berdatangan ke area pantai itu. Ada yang mulai merapikan perahu dan peralatan melautnya, ada juga yang hanya memastikan berani atau tidak mereka turun mengarungi samudera nanti malam.

Seorang pria tampak menoleh ke arah warung Mutiara dan melihat lampu di warung itu sedang menyala.

"Tumben lampu di warung Mutiara menyala di jam segini?, dia biasanya kan hanya buka di pagi hari saja?" sungut pria itu, lalu ia mendekati warung Mutiara dan mengintip dari celah warung yang terbuka.

Pria itu membulatkan matanya saat melihat Segara tengah tertidur di bangku sedangkan Mutiara duduk melamun di sebelahnya.

"Woy..., sedang apa kalian, berbuat mesum ya disini?" hardik pria itu dengan nada keras, sambil menggedor pintu warung Mutiara.

Mendengar suara teriakan itu Mutiara langsung beranjak dari duduknya dan bergegas membuka pintu.

"Eh Bang Togar, ada apa ya, Bang?" tanya Mutiara datar karena merasa tidak ada yang salah disana saat itu.

"Kalian sedang apa berdua disini! tidak biasanya kamu masih ada di warung jam segini, biasanya hanya pagi saja!" kembali pria yang bernama Togar itu mencerca Mutiara dengan pertanyaan, menuduh.

"Tadi hujan deras, Bang! aku dan Bang Segara terjebak disini dan kami nggak bisa pulang!" jawab Mutiara memberi penjelasan.

"Jangan banyak alasan kamu, Ra! aku tahu pasti kalian sedang berbuat yang tidak pantas disini! dan hujan hanya alasanmu saja!" Togar kembali membentak berang.

"Dasar wanita sok suci! dulu kau menolak mentah mentah lamaranku, tapi sekarang kau malah berbuat tidak senonoh dengan lelaki yang tidak jelas itu! Cih...!! bikin cemar kampung ini saja!" dengan urat leher yang mengeras Togar mengumpat dan menghina Mutiara.

Togar adalah pria nelayan di kampung itu, meskipun usianya tidak jauh lebih tua dari Mutiara, tapi Togar sudah menyandang status duda, pernikahan yang terlalu dini menyebabkan istrinya meninggal saat melahirkan, hanya setelah satu tahun pernikahannya. Beberapa bulan yang lalu Togar memang pernah melamar Mutiara untuk dijadikan istri keduanya, akan tetapi Mutiara menolaknya dengan alasan belum ingin meninggalkan Bapaknya. Semenjak itu Togar menyimpan dendam kepada Mutiara, terlebih setelah ada Segara, Togar semakin kesal melihat kedekatan keduanya.

Mendengar suara berisik di luar, Segara pun terbangun dari tidurnya dan segera menghampiri mereka.

"Ada apa ini ribut ribut?" tanyanya singkat dan dengan wajah terlihat malas.

"Heh.... brengsek! dasar bajingan kamu ya! Kau dan Mutiara sudah berbuat asusila di kampung ini! kalian berdua sudah mencemari kampung ini!" pekik Togar sambil menatap tajam ke arah Segara.

"Berbuat asusila apa? Kami disini hanya sedang berteduh, hujan sangat lebat dan kami tidak bisa pulang!" jawab Segara dengan suara datar tak mengindahkan kemarahan pria di hadapannya.

"Kalian tidak usah basa basi, kalian berdua manusia nista! Aku akan bawa kalian kepada kepala kampung ini agar kalian di usir dari kampung ini!" Togar menarik tangan Segara dan Mutiara dan membawanya keluar dari warung itu.

Meski hujan masih turun gerimis, mendengar suara ribut, para nelayan dan juga warga kampung yang kebetulan ada disana pun berkerumun menyaksikan kejadian itu.

"Ada masalah apa disini?" warga disana bertanya tanya.

Segara dan Mutiara hanya diam berdiri di tengah tengah kerumunan orang orang disana. Mutiara menundukkan kepalanya, suara Togar yang geram dan terus menyerukan kebenciannya, membuatnya bungkam tidak mendapat kesempatan untuk memberi penjelasan apapun.

Sementara Segara hanya mematung dia masih bingung dengan tuduhan Togar yang baginya sungguh tidak beralasan.

"Kalian semua dengar!" Togar kembali berteriak lantang, "dua orang ini sudah berbuat tidak senonoh di kampung ini, mereka sudah mencemari kampung kita! sebaiknya kita usir saja mereka dari sini!" Teriaknya kepada semua orang yang ada disana.

Tapi semua orang yang ada di sana hanya diam saling menatap, mereka tidak semudah itu percaya dengan perkataan Togar. Mutiara adalah gadis yang dikenal sangat berbudi dan ramah di kampung itu, sangat tidak mungkin melakukan hal tercela seperti tuduhan Togar.

"Semua itu tidak benar, tolong kalian semua jangan salah paham dulu! Kami tidak melakukan apapun, kami terjebak oleh hujan disini dan kami hanya sedang berteduh! tapi Bang Togar sudah menuduh yang tidak tidak terhadap kami!" Mutiara ikut berteriak lantang membela diri.

"Iya itu benar! Atas dasar apa pria itu memfitnah kami berbuat hal yang tidak bermoral seperti itu tanpa ada bukti?" Segara ikut menimpali, emosinya ikut tersulut mendengar tuduhan Togar terhadapnya. Segara mengepalkan kedua tangannya dia sangat ingin melayangkan bogemnya di wajah Togar, namun Segara tetap berusaha menahan amarahnya.

Orang orang juga masih diam, mereka belum ada yang berani memberi tanggapan atas kejadian itu.

"Tanpa bukti kau bilang? aku buktinya! aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kalian berdua di dalam warung itu!. Togar mengangkat wajahnya disertai senyum congkak.

"Sudah tertangkap basah masih cari alasan kamu, Segara!" seringai Togar sambil mendelikkan matanya, sanggahan Segara dan Mutiara membuatnya semakin geram, dia menjadi semakin ingin mempermalukan mereka di hadapan semua orang disana.

"Kalian semua lihat kan, Mutiara masih di warungnya sampai jam segini. Biasanya dia hanya buka warungnya pagi hari saja!"

"Apalagi yang meraka kerjakan disana, kecuali memang sengaja mencari kesempatan supaya bebas bermesraan dan berbuat mesum!, dan lihat juga pakaian mereka lusuh, rambut mereka berantakan, sudah pasti mereka habis berbuat sesuatu yang kotor di dalam sana!" pekiknya melayangkan tuduhan.

Sontak pandangan mata semua orang pun berlalih menatap Segara dan Mutiara yang terlihat lusuh saat itu. Terutama Segara, semenjak kembali dari melaut bersama Pak Imran dia bahkan belum sempat mandi dan berganti pakaian.

Warga disana kini tampak manggut manggut, ucapan Togar terdengar masuk akal.

"Iya benar! Sepertinya mereka memang habis melakukan hal tercela disana!" seseorang diantara kerumunan warga itu menyahut.

"Iya... iya... itu benar!" ucap warga yang lain saling menyahuti.

Terpopuler

Comments

Antoni Napitupulu

Antoni Napitupulu

kawin kawin di tangan warga weleh weleh

2022-06-10

2

San Sanrisman

San Sanrisman

kak othor,, jangan di bikin seperti sinetron ikan terbang dong,aku jdi geregetan baca nya

2022-05-29

4

Kisti

Kisti

dasar togar nyebelin.nikah aja ra gpp

2022-05-23

2

lihat semua
Episodes
1 Eps. #1 Pendahuluan (Awal Kisah)
2 Eps. #2 Sahabat Tapi Menikam
3 Eps. #3 Hubungan Terlarang
4 Eps. #4 Berhasil Menjalankan Rencana Licik
5 Eps. #5 Tragis
6 Eps. #6 Terdampar Entah Dimana
7 Eps. #7 Namamu Adalah Segara
8 Eps. #8 Siapa Aku Sebenarnya?
9 Eps. #9 Belum Mendapat Informasi
10 Eps. #10 Akal Busuk Alfin
11 Eps. #11 Cibiran Warga
12 Eps. #12 Kakak Dan Adik
13 Eps. #13 Salah Paham
14 Eps. #14 Pilihan Yang Sulit
15 Eps. #15 Keputusan Terakhir
16 Eps. #16 Terima Aku Apa Adanya
17 Eps. #17 Memantapkan Hati
18 Eps. #18 Hari Pernikahan
19 Eps. #19 Pergi Ke Kota
20 Eps. #20 Melawan Perampok
21 Eps. #21 Ciuman Pertama
22 Eps. #22 Bukan Hanya Sebatas Nafsu
23 Eps. #23 Semakin Mesra
24 Eps. #24 Dibalik Suara Deburan Ombak
25 Eps. #25 Sekali Lagi
26 Eps. #26 Ditunda Dulu
27 Eps. #27 Kedatangan Kapal Asing
28 Eps. #28 Pertemuan
29 Eps. #29 Yakin Tapi Ragu
30 Eps. #30 Mutiara Kamu Dimana?
31 Eps. #31 Niat Balas Dendam
32 Eps. #32 Ingatan Yang Sudah Kembali
33 Eps. #33 Sudah Dianggap Mati
34 Eps. #34 Kedatangan Genta dan Rendy
35 Eps. #35 Menyembunyikan Kebenaran
36 Eps. #36 Bujukan
37 Eps. #37 Kepergian Segara
38 Eps. #38 Tiba Di Kota
39 Eps. #39 Warisan
40 Eps. #40 Setelah Dua Hari Berpisah
41 Eps. #41 Bos Bucin
42 Eps. #42 Apa Aku Hamil?
43 Eps. #43 Dua Garis Merah
44 Eps. #44 Gara Gara Foto
45 Eps. #45 Kebenaran Yang Terungkap
46 Eps. #46 Diajak Ikut Ke Kota
47 Eps. #47 Membutuhkan Sosok Ayahnya
48 Eps. #48 Dunia Berguncang
49 Eps. #49 Tsunami
50 Eps.#50 Pasca Tsunami
51 Eps. #51 Berubah Pikiran
52 Eps. #52 Kesedihan Arkha
53 Eps. #53 Kesulitan Keuangan
54 Eps. #54 Penyerangan
55 Eps. #55 Akhir Dari Sebuah Kejahatan
56 Eps. #56 Sosok Yang Sudah Kembali
57 Eps. #57 Kebohongan
58 Eps. #58 Tiga Tahun Kemudian
59 Eps. #59 Nafkah Batin
60 Eps. #60 Baruna
61 Eps. #61 Mencoba Membuka Hati
62 Eps. #62 Tantrum
63 Eps. #63 Penyekapan
64 Eps. #64 Menyusul Ke Kota
65 Eps. #65 Di Pelabuhan
66 Eps. #66 Pertemuan Yang Tidak Disadari
67 Eps. #67 Tidak Tahu Harus Kemana
68 Eps. #68 Takut Ketahuan
69 Eps. #69 Terungkap Satu Rahasia
70 Eps. #70 Baruna Hilang
71 Eps. #71 Nyaris Tertabrak
72 Eps. #72 Ditawari Pekerjaan Baru
73 Eps. #73 Masih Koma
74 Eps. #74 Merasa Punya Ikatan
75 Eps. #75 Hampir Saja
76 Eps. #76 Mulai Ada Perselisihan
77 Eps. #77 Tujuan Rahasia
78 Eps. #78 Semakin Membaik
79 Eps. #79 Kabur Dari Rumah Sakit
80 Eps. #80 Tempat Tinggal Baru
81 Eps. #81 Kecurigaan
82 Eps. #82 Pertengkaran
83 Eps. #83 Mulai Sadar
84 Eps. #84 Mengungkap Kebenaran
85 Eps. #85 Mulai Terungkap
86 Eps. #86 Memilih Pergi
87 Eps. #87 Perkelahian Awal Sebuah Pertemuan
88 Eps. #88 Terungkap Lagi
89 Eps. #89 Pertemuan Penuh Haru
90 Eps. #90 Membongkar Satu Kebohongan
91 Eps. #91 Pengakuan Mama Yuna (Flash Back Akal Busuk Alfin dan Livina)
92 Eps. #92 Berbagi Cerita
93 Eps. #93 Nasehat Mama
94 Eps. #94 Mulai Di Make Over
95 Eps. #95 Merubah Penampilan
96 Eps. #96 Kecemasan Livina
97 Eps. #97 Kebesaran Hati Genta
98 Eps. #98 Melarikan Diri
99 Eps. #99 Ditangkap Polisi
100 Eps. #100 Menjelang Hari Bahagia 1
101 Eps. #101 Menjelang Hari Bahagia 2
102 Eps. #102 Hari Bahagia
103 Eps. #103 Penyatuan
104 Eps. #104 Hadiah Dari Mama Yuna
105 Eps. #105 Gairah Sang Segara
106 Ada Yang Baru
107 Bonus Part #1
108 Bonus Part #2
109 Bonus Part #3
110 Close 2 You
111 Bonus Part #4
112 Bonus Part #5
113 Bonus Part #6
114 Bonus Part #7
115 Bonus Part #8
116 Bonus Part #9
117 BARUNA
118 Muara Hasrat Baruna
119 Pengumuman Karya Baru
120 Karya Baru: Janda Bolong Tak Lagi Trending
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Eps. #1 Pendahuluan (Awal Kisah)
2
Eps. #2 Sahabat Tapi Menikam
3
Eps. #3 Hubungan Terlarang
4
Eps. #4 Berhasil Menjalankan Rencana Licik
5
Eps. #5 Tragis
6
Eps. #6 Terdampar Entah Dimana
7
Eps. #7 Namamu Adalah Segara
8
Eps. #8 Siapa Aku Sebenarnya?
9
Eps. #9 Belum Mendapat Informasi
10
Eps. #10 Akal Busuk Alfin
11
Eps. #11 Cibiran Warga
12
Eps. #12 Kakak Dan Adik
13
Eps. #13 Salah Paham
14
Eps. #14 Pilihan Yang Sulit
15
Eps. #15 Keputusan Terakhir
16
Eps. #16 Terima Aku Apa Adanya
17
Eps. #17 Memantapkan Hati
18
Eps. #18 Hari Pernikahan
19
Eps. #19 Pergi Ke Kota
20
Eps. #20 Melawan Perampok
21
Eps. #21 Ciuman Pertama
22
Eps. #22 Bukan Hanya Sebatas Nafsu
23
Eps. #23 Semakin Mesra
24
Eps. #24 Dibalik Suara Deburan Ombak
25
Eps. #25 Sekali Lagi
26
Eps. #26 Ditunda Dulu
27
Eps. #27 Kedatangan Kapal Asing
28
Eps. #28 Pertemuan
29
Eps. #29 Yakin Tapi Ragu
30
Eps. #30 Mutiara Kamu Dimana?
31
Eps. #31 Niat Balas Dendam
32
Eps. #32 Ingatan Yang Sudah Kembali
33
Eps. #33 Sudah Dianggap Mati
34
Eps. #34 Kedatangan Genta dan Rendy
35
Eps. #35 Menyembunyikan Kebenaran
36
Eps. #36 Bujukan
37
Eps. #37 Kepergian Segara
38
Eps. #38 Tiba Di Kota
39
Eps. #39 Warisan
40
Eps. #40 Setelah Dua Hari Berpisah
41
Eps. #41 Bos Bucin
42
Eps. #42 Apa Aku Hamil?
43
Eps. #43 Dua Garis Merah
44
Eps. #44 Gara Gara Foto
45
Eps. #45 Kebenaran Yang Terungkap
46
Eps. #46 Diajak Ikut Ke Kota
47
Eps. #47 Membutuhkan Sosok Ayahnya
48
Eps. #48 Dunia Berguncang
49
Eps. #49 Tsunami
50
Eps.#50 Pasca Tsunami
51
Eps. #51 Berubah Pikiran
52
Eps. #52 Kesedihan Arkha
53
Eps. #53 Kesulitan Keuangan
54
Eps. #54 Penyerangan
55
Eps. #55 Akhir Dari Sebuah Kejahatan
56
Eps. #56 Sosok Yang Sudah Kembali
57
Eps. #57 Kebohongan
58
Eps. #58 Tiga Tahun Kemudian
59
Eps. #59 Nafkah Batin
60
Eps. #60 Baruna
61
Eps. #61 Mencoba Membuka Hati
62
Eps. #62 Tantrum
63
Eps. #63 Penyekapan
64
Eps. #64 Menyusul Ke Kota
65
Eps. #65 Di Pelabuhan
66
Eps. #66 Pertemuan Yang Tidak Disadari
67
Eps. #67 Tidak Tahu Harus Kemana
68
Eps. #68 Takut Ketahuan
69
Eps. #69 Terungkap Satu Rahasia
70
Eps. #70 Baruna Hilang
71
Eps. #71 Nyaris Tertabrak
72
Eps. #72 Ditawari Pekerjaan Baru
73
Eps. #73 Masih Koma
74
Eps. #74 Merasa Punya Ikatan
75
Eps. #75 Hampir Saja
76
Eps. #76 Mulai Ada Perselisihan
77
Eps. #77 Tujuan Rahasia
78
Eps. #78 Semakin Membaik
79
Eps. #79 Kabur Dari Rumah Sakit
80
Eps. #80 Tempat Tinggal Baru
81
Eps. #81 Kecurigaan
82
Eps. #82 Pertengkaran
83
Eps. #83 Mulai Sadar
84
Eps. #84 Mengungkap Kebenaran
85
Eps. #85 Mulai Terungkap
86
Eps. #86 Memilih Pergi
87
Eps. #87 Perkelahian Awal Sebuah Pertemuan
88
Eps. #88 Terungkap Lagi
89
Eps. #89 Pertemuan Penuh Haru
90
Eps. #90 Membongkar Satu Kebohongan
91
Eps. #91 Pengakuan Mama Yuna (Flash Back Akal Busuk Alfin dan Livina)
92
Eps. #92 Berbagi Cerita
93
Eps. #93 Nasehat Mama
94
Eps. #94 Mulai Di Make Over
95
Eps. #95 Merubah Penampilan
96
Eps. #96 Kecemasan Livina
97
Eps. #97 Kebesaran Hati Genta
98
Eps. #98 Melarikan Diri
99
Eps. #99 Ditangkap Polisi
100
Eps. #100 Menjelang Hari Bahagia 1
101
Eps. #101 Menjelang Hari Bahagia 2
102
Eps. #102 Hari Bahagia
103
Eps. #103 Penyatuan
104
Eps. #104 Hadiah Dari Mama Yuna
105
Eps. #105 Gairah Sang Segara
106
Ada Yang Baru
107
Bonus Part #1
108
Bonus Part #2
109
Bonus Part #3
110
Close 2 You
111
Bonus Part #4
112
Bonus Part #5
113
Bonus Part #6
114
Bonus Part #7
115
Bonus Part #8
116
Bonus Part #9
117
BARUNA
118
Muara Hasrat Baruna
119
Pengumuman Karya Baru
120
Karya Baru: Janda Bolong Tak Lagi Trending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!