Eps. #11 Cibiran Warga

Sudah sebulan berlalu setelah Pak Imran menemukan Segara di tengah laut dan menolongnya.

Segara belum juga mendapatkan kembali ingatannya. Meskipun Pak Imran terus berusaha mencari tahu tentang berbagai informasi terkait tentang Segara, namun ia tak kunjung jua mendapatkannya. Kurangnya pengobatan juga makin memperburuk kondisi ingatan Segara, sehingga ia makin sulit mengingat masa lalunya.

Kampung nelayan itu sangatlah terpencil sehingga menyulitkan mereka mendapatkan informasi dunia luar apalagi teknologi memang belum menjangkau wilayah kampung itu. Orang orang disana juga sangat jarang menggunakan telepon seluler hanya beberapa orang saja yang menggunakannya dan itupun hanya akan memperoleh jaringan apabila mereka pergi ke kota kecamatan.

Kehidupan masyarakat di kampung itu masih memegang teguh paradigma bahwa laut adalah segala-galanya sehingga mata pencaharian mereka pun sangatlah tergantung dari laut, mereka sulit menerima perkembangan dunia luar. Sebagian besar penduduknya secara turun temurun sudah menjadi nelayan tradisional namun sangat berani menjelajah lautan dan menjamah rahim samudera termasuk juga Pak Imran.

Pak Imran adalah seorang nelayan yang sangat berpengalaman, meskipun masih menggunakan cara yang sangat tradisional dalam menangkap ikan, ia mampu mendapatkan hasil tangkapan yang lumayan banyak saat melaut. Dari Pak Imran Segara juga banyak belajar tentang kehidupan nelayan di sana, dia bahkan beberapa kali ikut melaut bersama Pak Imran. Dia juga sangat mudah beradaptasi dengan orang orang di sekitarnya yang notabene adalah warga kampung yang ramah dan sangat suka saling membantu satu sama lainnya.

Namun dibalik keramah tamahan mereka, masih banyak diantara mereka yang terus bertanya mengenai siapa sebenarnya Segara kepada Pak Imran maupun Mutiara. Alasan mereka yang mengatakan bahwa Segara adalah kerabat jauhnya kadang kurang bisa diterima oleh beberapa warga dekat disana, pasalnya sebelumnya tidak pernah seorang pun kerabatnya terlihat berkunjung ke rumah mereka.

Pagi itu sepulang dari melaut Segara ikut ke pasar menjual ikan bersama Mutiara.

"Saudaramu rajin ya, Ra. Ikut melaut hingga menjual semua ikan ikan ini!" ujar seorang wanita yang kebetulan juga tengah menjual ikan hasil tangkapan suaminya bersama Mutiara.

"Sudah rajin, ganteng pula!" tambah wanita itu lagi.

Mutiara hanya tersenyum menanggapi pujian wanita itu yang terlihat terus terusan memperhatikan Segara yang tengah sibuk memilah milah jenis ikan yang akan dijualnya kepada pemasok.

"Seandainya aku belum punya suami nih, aku deketin tuh saudaramu, sumpah deh dia itu tampan sekali!" wanita itu masih terus berceloteh mengungkapkan kekagumannya terhadap Segara.

"Siapa suruh dulu kamu buru buru nikah, Tin?" cibir Mutiara kepada wanita itu yang bernama Tatin, yang merupakan teman sekolahnya dulu namun saat ini ia sudah menikah dan punya seorang anak.

"Kamu kayak nggak tahu aja kebiasaan di kampung ini, Ra! wanita umur enam belas tahun disini tuh udah wajib harus nikah, cuma kamu aja tuh yang betah jadi perawan tua sampai sekarang!" kilahnya.

Kembali Mutiara hanya membalasnya dengan tersenyum saja tanpa memberi jawaban, kata perawan tua sudah sangat biasa di dengarnya dari warga lain di kampung itu yang suka mencibirnya seperti itu.

"Ra, ini ikan ikan yang tidak layak jual!" Segara menghampirinya sambil membawa satu kantong plastik dan diserahkannya kepada Mutiara.

"Ikan yang lain sudah terjual semua ya, Bang?" tanya Mutiara sambil meraih kantong plastik itu dari tangan Segara.

"Sudah, Ra! ini kotaknya sudah kosong semua!" Segara merapikan semua kotak kotak penyimpan ikan yang sudah kosong. "Ayo sekarang kita buka warung!" ajaknya. Segara mengangkat semua kotak ikan itu menuju warung milik Mutiara.

Mutiara hanya mengangguk dan mengikuti Segara yang sudah melangkah lebih dulu meninggalkan tempat itu.

"Tin, aku duluan ya...! aku mau buka warung dulu! sudah banyak yang antri tuh!" Mutiara tidak lupa berpamitan kepada sahabatnya Tatin yang masih di tempat semula dan masih sibuk dengan ikan ikannya.

"Iya, Ra!" sahut Tatin singkat namun ia masih terus memperhatikan Mutiara dan Segara yang sudah berjalan meninggalkannya di tempat itu.

"Mutiara terlalu bodoh kalau hanya menganggap Segara itu saudara jauhnya, pantasnya dia itu jadi suaminya. Rajin, sopan dan sangat tampan! Semua wanita pasti akan merasa sangat beruntung punya suami seperti Segara" tatin bersungut dan menggumam sendiri.

"Kenapa, Tin? kamu naksir ya sama laki laki itu?" ketus seorang lelaki muda sambil menepuk pundak Tatin dan seketika membuat Tatin terkejut.

"E..e..enggak lah, Bang! aku kan sudah jadi istrimu, mana mungkin aku naksir pria lain?!" Tatin terkekeh, namun laki laki yang tak lain adalah suaminya itu justru hanya tersenyum sinis terhadap Tatin.

Di kampung itu memang kebanyakan warganya menikah di usia yang masih sangat muda, bahkan ada yang masih di bawah umur. Bersekolah bukanlah menjadi prioritas disana. Hanya Mutiara gadis yang masih lajang disana di usianya sekarang, teman temannya sudah semua menikah dan punya anak, karena itulah Mutiara sering dirundung oleh warga yang suka menyebutnya sebagai perawan tua padahal usianya baru menginjak dua puluh tahun.

Tiba di warungnya, Mutiara dan Segara langsung disibukkan oleh beberapa pembeli yang sudah mulai berdatangan. Ada yang memesan kopi dan ada juga yang ingin segera dibuatkan mie instan. Segara sudah beberapa hari ini membantu Mutiara di warungnya, dia pun terlihat sangat cekatan membantu memasak air panas dan juga mencuci perabotan. Walau dulunya Arkha adalah seorang yang kaya raya, namun ia adalah seorang pekerja keras. Mungkin kebiasaan itu tanpa sadar masih dibawanya, walau saat ini Arkha hanya mengenal dirinya sebagai seorang Segara.

"Ra, itu suamimu ya? memangnya kapan kamu menikah? Abang kok nggak diundang?" Seorang pria nelayan memberi cibiran mengejek Mutiara.

"Bukan Bang, dia saudara jauhku!" jawab Mutiara sambil menyuguhkan secangkir kopi yang di pesan oleh nelayan itu.

"Saudara jauh tapi tinggal satu rumah? bisa jadi fitnah loh itu, Ra!" sahut seorang nelayan yang lain.

"Mending kalian nikah aja! Apa kamu nggak bosan jadi perawan tua terus, Ra?" nelayan itu kembali menimpali.

"Masa nikah sama saudara sendiri, Bang?" elak Mutiara menanggapi nelayan nelayan itu yang terus menggoda dan mengejeknya.

"Nikah sama sepupu bukah mahram loh, Ra! jadi sah sah aja tuh kalau kalian menikah! apalagi cuma sepupu jauh kan?" Seorang pria yang lain ikut menyela pembicaraan mereka.

"Iya dari pada hanya jadi perawan tua mending nikah aja! kawin itu enak loh, Ra!" mereka semua terkekeh dan tertawa bersamaan.

Mutiara pun hanya tersenyum menanggapi semua ejekan dan cibiran dari para nelayan yang sudah menjadi langganan di warungnya itu.

Segara hanya diam dia tidak tahu harus bagaimana menanggapi semua ejekan itu, dia memilih tidak menimpali karena takut salah bicara dengan kondisinya yang tidak tahu apapun akan dirinya.

Terpopuler

Comments

Antoni Napitupulu

Antoni Napitupulu

semangat thor

2022-06-10

2

Kisti

Kisti

semangat thor.i like karyanya 👍👌

2022-05-23

3

Fay

Fay

lanjut thor

2022-05-21

3

lihat semua
Episodes
1 Eps. #1 Pendahuluan (Awal Kisah)
2 Eps. #2 Sahabat Tapi Menikam
3 Eps. #3 Hubungan Terlarang
4 Eps. #4 Berhasil Menjalankan Rencana Licik
5 Eps. #5 Tragis
6 Eps. #6 Terdampar Entah Dimana
7 Eps. #7 Namamu Adalah Segara
8 Eps. #8 Siapa Aku Sebenarnya?
9 Eps. #9 Belum Mendapat Informasi
10 Eps. #10 Akal Busuk Alfin
11 Eps. #11 Cibiran Warga
12 Eps. #12 Kakak Dan Adik
13 Eps. #13 Salah Paham
14 Eps. #14 Pilihan Yang Sulit
15 Eps. #15 Keputusan Terakhir
16 Eps. #16 Terima Aku Apa Adanya
17 Eps. #17 Memantapkan Hati
18 Eps. #18 Hari Pernikahan
19 Eps. #19 Pergi Ke Kota
20 Eps. #20 Melawan Perampok
21 Eps. #21 Ciuman Pertama
22 Eps. #22 Bukan Hanya Sebatas Nafsu
23 Eps. #23 Semakin Mesra
24 Eps. #24 Dibalik Suara Deburan Ombak
25 Eps. #25 Sekali Lagi
26 Eps. #26 Ditunda Dulu
27 Eps. #27 Kedatangan Kapal Asing
28 Eps. #28 Pertemuan
29 Eps. #29 Yakin Tapi Ragu
30 Eps. #30 Mutiara Kamu Dimana?
31 Eps. #31 Niat Balas Dendam
32 Eps. #32 Ingatan Yang Sudah Kembali
33 Eps. #33 Sudah Dianggap Mati
34 Eps. #34 Kedatangan Genta dan Rendy
35 Eps. #35 Menyembunyikan Kebenaran
36 Eps. #36 Bujukan
37 Eps. #37 Kepergian Segara
38 Eps. #38 Tiba Di Kota
39 Eps. #39 Warisan
40 Eps. #40 Setelah Dua Hari Berpisah
41 Eps. #41 Bos Bucin
42 Eps. #42 Apa Aku Hamil?
43 Eps. #43 Dua Garis Merah
44 Eps. #44 Gara Gara Foto
45 Eps. #45 Kebenaran Yang Terungkap
46 Eps. #46 Diajak Ikut Ke Kota
47 Eps. #47 Membutuhkan Sosok Ayahnya
48 Eps. #48 Dunia Berguncang
49 Eps. #49 Tsunami
50 Eps.#50 Pasca Tsunami
51 Eps. #51 Berubah Pikiran
52 Eps. #52 Kesedihan Arkha
53 Eps. #53 Kesulitan Keuangan
54 Eps. #54 Penyerangan
55 Eps. #55 Akhir Dari Sebuah Kejahatan
56 Eps. #56 Sosok Yang Sudah Kembali
57 Eps. #57 Kebohongan
58 Eps. #58 Tiga Tahun Kemudian
59 Eps. #59 Nafkah Batin
60 Eps. #60 Baruna
61 Eps. #61 Mencoba Membuka Hati
62 Eps. #62 Tantrum
63 Eps. #63 Penyekapan
64 Eps. #64 Menyusul Ke Kota
65 Eps. #65 Di Pelabuhan
66 Eps. #66 Pertemuan Yang Tidak Disadari
67 Eps. #67 Tidak Tahu Harus Kemana
68 Eps. #68 Takut Ketahuan
69 Eps. #69 Terungkap Satu Rahasia
70 Eps. #70 Baruna Hilang
71 Eps. #71 Nyaris Tertabrak
72 Eps. #72 Ditawari Pekerjaan Baru
73 Eps. #73 Masih Koma
74 Eps. #74 Merasa Punya Ikatan
75 Eps. #75 Hampir Saja
76 Eps. #76 Mulai Ada Perselisihan
77 Eps. #77 Tujuan Rahasia
78 Eps. #78 Semakin Membaik
79 Eps. #79 Kabur Dari Rumah Sakit
80 Eps. #80 Tempat Tinggal Baru
81 Eps. #81 Kecurigaan
82 Eps. #82 Pertengkaran
83 Eps. #83 Mulai Sadar
84 Eps. #84 Mengungkap Kebenaran
85 Eps. #85 Mulai Terungkap
86 Eps. #86 Memilih Pergi
87 Eps. #87 Perkelahian Awal Sebuah Pertemuan
88 Eps. #88 Terungkap Lagi
89 Eps. #89 Pertemuan Penuh Haru
90 Eps. #90 Membongkar Satu Kebohongan
91 Eps. #91 Pengakuan Mama Yuna (Flash Back Akal Busuk Alfin dan Livina)
92 Eps. #92 Berbagi Cerita
93 Eps. #93 Nasehat Mama
94 Eps. #94 Mulai Di Make Over
95 Eps. #95 Merubah Penampilan
96 Eps. #96 Kecemasan Livina
97 Eps. #97 Kebesaran Hati Genta
98 Eps. #98 Melarikan Diri
99 Eps. #99 Ditangkap Polisi
100 Eps. #100 Menjelang Hari Bahagia 1
101 Eps. #101 Menjelang Hari Bahagia 2
102 Eps. #102 Hari Bahagia
103 Eps. #103 Penyatuan
104 Eps. #104 Hadiah Dari Mama Yuna
105 Eps. #105 Gairah Sang Segara
106 Ada Yang Baru
107 Bonus Part #1
108 Bonus Part #2
109 Bonus Part #3
110 Close 2 You
111 Bonus Part #4
112 Bonus Part #5
113 Bonus Part #6
114 Bonus Part #7
115 Bonus Part #8
116 Bonus Part #9
117 BARUNA
118 Muara Hasrat Baruna
119 Pengumuman Karya Baru
120 Karya Baru: Janda Bolong Tak Lagi Trending
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Eps. #1 Pendahuluan (Awal Kisah)
2
Eps. #2 Sahabat Tapi Menikam
3
Eps. #3 Hubungan Terlarang
4
Eps. #4 Berhasil Menjalankan Rencana Licik
5
Eps. #5 Tragis
6
Eps. #6 Terdampar Entah Dimana
7
Eps. #7 Namamu Adalah Segara
8
Eps. #8 Siapa Aku Sebenarnya?
9
Eps. #9 Belum Mendapat Informasi
10
Eps. #10 Akal Busuk Alfin
11
Eps. #11 Cibiran Warga
12
Eps. #12 Kakak Dan Adik
13
Eps. #13 Salah Paham
14
Eps. #14 Pilihan Yang Sulit
15
Eps. #15 Keputusan Terakhir
16
Eps. #16 Terima Aku Apa Adanya
17
Eps. #17 Memantapkan Hati
18
Eps. #18 Hari Pernikahan
19
Eps. #19 Pergi Ke Kota
20
Eps. #20 Melawan Perampok
21
Eps. #21 Ciuman Pertama
22
Eps. #22 Bukan Hanya Sebatas Nafsu
23
Eps. #23 Semakin Mesra
24
Eps. #24 Dibalik Suara Deburan Ombak
25
Eps. #25 Sekali Lagi
26
Eps. #26 Ditunda Dulu
27
Eps. #27 Kedatangan Kapal Asing
28
Eps. #28 Pertemuan
29
Eps. #29 Yakin Tapi Ragu
30
Eps. #30 Mutiara Kamu Dimana?
31
Eps. #31 Niat Balas Dendam
32
Eps. #32 Ingatan Yang Sudah Kembali
33
Eps. #33 Sudah Dianggap Mati
34
Eps. #34 Kedatangan Genta dan Rendy
35
Eps. #35 Menyembunyikan Kebenaran
36
Eps. #36 Bujukan
37
Eps. #37 Kepergian Segara
38
Eps. #38 Tiba Di Kota
39
Eps. #39 Warisan
40
Eps. #40 Setelah Dua Hari Berpisah
41
Eps. #41 Bos Bucin
42
Eps. #42 Apa Aku Hamil?
43
Eps. #43 Dua Garis Merah
44
Eps. #44 Gara Gara Foto
45
Eps. #45 Kebenaran Yang Terungkap
46
Eps. #46 Diajak Ikut Ke Kota
47
Eps. #47 Membutuhkan Sosok Ayahnya
48
Eps. #48 Dunia Berguncang
49
Eps. #49 Tsunami
50
Eps.#50 Pasca Tsunami
51
Eps. #51 Berubah Pikiran
52
Eps. #52 Kesedihan Arkha
53
Eps. #53 Kesulitan Keuangan
54
Eps. #54 Penyerangan
55
Eps. #55 Akhir Dari Sebuah Kejahatan
56
Eps. #56 Sosok Yang Sudah Kembali
57
Eps. #57 Kebohongan
58
Eps. #58 Tiga Tahun Kemudian
59
Eps. #59 Nafkah Batin
60
Eps. #60 Baruna
61
Eps. #61 Mencoba Membuka Hati
62
Eps. #62 Tantrum
63
Eps. #63 Penyekapan
64
Eps. #64 Menyusul Ke Kota
65
Eps. #65 Di Pelabuhan
66
Eps. #66 Pertemuan Yang Tidak Disadari
67
Eps. #67 Tidak Tahu Harus Kemana
68
Eps. #68 Takut Ketahuan
69
Eps. #69 Terungkap Satu Rahasia
70
Eps. #70 Baruna Hilang
71
Eps. #71 Nyaris Tertabrak
72
Eps. #72 Ditawari Pekerjaan Baru
73
Eps. #73 Masih Koma
74
Eps. #74 Merasa Punya Ikatan
75
Eps. #75 Hampir Saja
76
Eps. #76 Mulai Ada Perselisihan
77
Eps. #77 Tujuan Rahasia
78
Eps. #78 Semakin Membaik
79
Eps. #79 Kabur Dari Rumah Sakit
80
Eps. #80 Tempat Tinggal Baru
81
Eps. #81 Kecurigaan
82
Eps. #82 Pertengkaran
83
Eps. #83 Mulai Sadar
84
Eps. #84 Mengungkap Kebenaran
85
Eps. #85 Mulai Terungkap
86
Eps. #86 Memilih Pergi
87
Eps. #87 Perkelahian Awal Sebuah Pertemuan
88
Eps. #88 Terungkap Lagi
89
Eps. #89 Pertemuan Penuh Haru
90
Eps. #90 Membongkar Satu Kebohongan
91
Eps. #91 Pengakuan Mama Yuna (Flash Back Akal Busuk Alfin dan Livina)
92
Eps. #92 Berbagi Cerita
93
Eps. #93 Nasehat Mama
94
Eps. #94 Mulai Di Make Over
95
Eps. #95 Merubah Penampilan
96
Eps. #96 Kecemasan Livina
97
Eps. #97 Kebesaran Hati Genta
98
Eps. #98 Melarikan Diri
99
Eps. #99 Ditangkap Polisi
100
Eps. #100 Menjelang Hari Bahagia 1
101
Eps. #101 Menjelang Hari Bahagia 2
102
Eps. #102 Hari Bahagia
103
Eps. #103 Penyatuan
104
Eps. #104 Hadiah Dari Mama Yuna
105
Eps. #105 Gairah Sang Segara
106
Ada Yang Baru
107
Bonus Part #1
108
Bonus Part #2
109
Bonus Part #3
110
Close 2 You
111
Bonus Part #4
112
Bonus Part #5
113
Bonus Part #6
114
Bonus Part #7
115
Bonus Part #8
116
Bonus Part #9
117
BARUNA
118
Muara Hasrat Baruna
119
Pengumuman Karya Baru
120
Karya Baru: Janda Bolong Tak Lagi Trending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!