Eps. #3 Hubungan Terlarang

Ting!

(Temui aku sekarang juga di tempat biasa. Ada hal penting yang harus kita bicarakan).

Livina terlihat begitu gelisah membaca sebuah pesan singkat di ponselnya. Seharian ini, Alfin beberapa kali mengirim pesan singkat untuknya dan memaksa untuk bertemu hari itu.

Meski sudah menikah dengan Arkha, Livina dan Alfin memang masih sering berhubungan, ikatan cinta antara mereka masih begitu kuat sehingga diam diam mereka masih menjalin hubungan tanpa sepengetahuan Arkha.

Setelah beberapa saat berfikir, akhirnya perlahan Livina meraih tasnya dan mengambil kunci mobil lalu keluar dari kamarnya hendak menemui Alfin.

"Mau pergi kemana kamu sudah sore begini, Livina? Apa kamu tidak tahu kalau sebentar lagi suamimu pulang dari kantor?" seringai Mama Yuna yaitu ibu mertuanya, saat melihat Livina akan pergi, ia langsung menghadang langkahnya.

"Aku akan keluar sebentar saja, ada urusan sama temanku!" jawab Livina singkat tanpa memberi banyak alasan.

"Apa tidak ada hal lain yang bisa kau kerjakan selain keluyuran di luar dan menghambur hamburkan uang saja?" ketus Mama Yuna tidak senang dengan jawaban Livina.

Mama Yuna memang tidak menyukai Livina, dan dari dulu sebenarnya tidak menyetujui pernikahan Arkha dengan wanita itu.

Bukan tanpa alasan, dari awal dia sudah tahu kalau Livina tidak pernah mencintai Arkha. Dia bersedia menikah dengan putranya hanya karena keluarga Livina yang sangat materialistis dan hanya menginginkan kekayaan saja.

"Apa kamu tidak lihat ini sudah jam berapa, Livina? Seharusnya kamu ada di rumah saat suamimu tiba, bukan? Menapa harus keluar lagi di jam segini?" ketus Mama Yuna menampakkan wajah tidak suka, menanggapi sikap tidak sopan Livina terhadapnya.

"Cuma sebentar saja! Tidak akan lebih dari satu jam!" sanggah Livina dengan nada suara mengacuhkan.

"Apa kau sudah menyiapkan makan malam untuk Arkha? Jangan katakan kalau kamu lupa akan tanggung jawabmu sebagai seorang istri dan juga menantu di rumah ini!"

Mama Yuna menatap Livina sangat kesal dan berkata dengan aura kemarahan di wajahnya.

"Sudah ada banyak pelayan disini yang bisa menyiapkan makan malam untuk Arkha, kenapa Mama menyuruhku? Buat apa punya banyak uang kalau hanya untuk menyiapkan makan malam saja masih harus aku yang mengerjakannya?" pungkas Livina semakin acuh.

"Jaga bicaramu, Livina! Kau sungguh tidak sopan terhadap orang tua! Aku ini mamanya Arkha, kau seharusnya menghormati aku!" bentak Mama Yuna sambil menatap Livina dengan sorot mata tajamnya.

"Dasar menantu tidak tahu sopan santun!" umpat Mama Yuna dalam hatinya dan ia sangat jengkel dengan kelakuan Livina yang memang tidak pernah bersikap sopan terhadapnya.

Tanpa ingin berdebat panjang demgan ibu mertuanya, Livina segera keluar dari rumahnya dan bergegas mengarahkan mobilnya menuju tempat biasa dimana Alfin sudah menunggu.

"Maaf aku terlambat, Al. Apa kau sudah lama menungguku?" tanya Livina kepada Alfin yang sudah duduk di bangku di sebuah taman yang ada di pusat kota.

"Selama apapun aku akan selalu menunggumu, Livina. Dan kau sudah tahu itu!" jawab Alfin dingin tanpa menoleh ke arah Livina yang kini sudah ikut duduk di sebelahnya.

Alfin tetap duduk, diam, sambil menyilangkan kedua tangannya di dadanya dan tatapannya tampak kosong. Ada rasa kecewa yang masih terlihat jelas di raut wajahnya.

"Apa yang ingin kau bicarakan denganku, Al? Kenapa kau ingin sekali kita bertemu sekarang?" tanya Livina, ia bisa menyadari kalau ada yang berbeda dari sikap Alfin terhadapnya hari itu.

"Katakan padaku apa yang Arkha telah lakukan terhadapmu? Apa dia menyakitimu lagi?" Alfin bertanya masih tanpa menatap ke arah Livina.

Mendengar pertanyaan Alfin, Livina langsung menundukkan wajahnya, ada bulir air mata yang tak tertahankan menetes dari kedua bola matanya. Dari perubahan sikap Alfin hari itu, Livina sudah langsung bisa menebak kalau Alfin sudah tahu semuanya yang sudah terjadi antara dirinya dan Arkha.

"Maafkan aku, Al! Aku tidak bisa menjaga kesucianku, Arkha sudah merenggut semuanya dariku!" ucapnya lirih sambil menahan isak tangisnya.

Alfin lalu menatap Livina sambil memegang pundaknya dan mengusap air mata di pipi Livina dengan telunjuknya penuh rasa tidak terima.

"Arkha memang sudah sangat keterlaluan! Laki-laki sombong itu sudah tega memaksakan kehendaknya terhadapmu! Aku tidak bisa terima dengan perlakuannya! Aku bahkan sangat membencinya!" gerutu Alfin sambil menatap mata basah Livina dan ia terlihat begitu kecewa.

"Aku tidak bisa berbuat apa-apa, Al. Bagaimanapun juga Arkha adalah suamiku. Aku sudah tahu kalau cepat atau lambat dia pasti menuntut itu dariku, karena dia memang berhak melakukan itu!" Sembari terus menangis, ucapan Livina terdengar tenang. Meski menyesali semuanya, tapi ia berusaha menerima kalau faktanya saat ini Arkha sudah menjadi suaminya dan sudah menjadi haknya melakukan itu terhadapnya.

"Walaupun begitu, dia tetap salah karena sudah memaksamu, Vin! Kau tidak mencintainya dan kau menyerahkan dirimu padanya juga dengan terpaksa kan?" sahut Alfin tidak bisa terima penjelasan Livina. Ia kembali memalingkan wajahnya tak mau menatap wajah Livina lagi. Kekecewaan itu makin jelas tampak dari tatapannya.

Livina hanya bisa diam, dia merasa ada di posisi yang serba salah. Sudah enam bulan menikah dengan Arkha, dan selama itu juga Arkha selalu bersikap baik kepadanya. Arkha tidak pernah memaksa apalagi berbuat kekerasan terhadapnya, kecuali hanya malam itu saja.

Livina menjadi sangat bimbang dengan pikirannya. Di satu sisi ia ingin belajar menerima kenyataan bahwa Arkha sudah menjadi suaminya, tapi di sisi lain Livina tidak bisa mencintai Arkha. Cintanya hanya untuk Alfin seorang.

"Bertahun-tahun aku menjagamu, Vin. Meski aku sangat mencintaimu, tapi aku tidak pernah berani menyentuhmu. Arkha sungguh biadab! Dia dengan bangganya menunjukkan kalau kau sekarang sudah jadi miliknya seutuhnya di hadapanku!" ucap Alfin dengan nada kemarahan makin menggelegar dari nada suaranya.

"Tapi aku tidak akan tinggal diam, Vin. Aku akan membalasnya! Laki-laki sombong seperti Arkha harus aku beri pelajaran!"

"Apa yang akan kamu lakukan terhadap Arkha? Aku nggak mau kamu melakukan hal-hal yang justru bisa membahayakan dirimu sendiri, Al. Kamu tahu kan seperti apa Arkha? Dia tidak pernah takut kepada siapapun dan dia akan berani melakukan apa saja bila ada orang yang ingin menentangnya. Dia pria yang sangat ambisius!" tepis Livina. Dia menjadi sangat khawatir dengan rencana Alfin yang ingin membalas dendam terhadap Arkha.

"Kamu tidak perlu khawatir, Vin. Aku dan Arkha sudah menjadi sahabat dari kecil dan aku tahu betul bagaimana cara menghadapinya!" jawab Alfin dengan entengnya.

Livina kembali hanya terdiam dan tidak tahu bagaimana harus menghadapi kemarahan Alfin. Dia merasa sangat bingung karena ada di tengah-tengah dua orang yang sedang berjuang untuk bisa memilikinya.

"Sekarang kau ikutlah denganku! Aku tidak rela Arkha melakukan itu secara paksa terhadapmu, Vin. Kalau dia bisa mendapatkanmu, maka aku juga bisa melakukan hal yang sama!" tegas Alfin. Dia kemudian menarik tangan Livina dan membawanya menuju ke mobil.

"Kau mau membawaku kemana, Al?" tanya Livina terlihat bingung.

"Nanti saja kau akan tahu sendiri!" jawab Alfin singkat sambil melajukan mobilnya menuju ke suatu tempat.

"Hah, ini kan hotel?"

Livina membulatkan matanya saat Alfin menghentikan mobilnya di lobby sebuah hotel.

"Untuk apa kau membawaku kesini, Al? Jangan coba-coba berbuat nekat terhadapku!" heran Livina semakin bingung dengan sikap Alfin yang nampak tidak biasa saat itu.

"Sebaiknya kau menurut saja, Vin!" tegas Alfin, lalu ia membawa Livina ke sebuah kamar yang memang sudah dipesannya sebelum bertemu dengan Livina sore itu.

"Kamu mau apa, Al?"

Livina tiba-tiba merasa khawatir dan sangat takut ketika menyadari dia dan Alfin kini sudah ada di dalam satu kamar dan Alfin juga men-double lock pintu kamar hotel itu.

"Aku juga ingin melakukan apa yang Arkha sudah lakukan terhadapmu, Vin. Aku tidak rela dia berbuat ini terhadap wanita yang sudah aku jaga selama bertahun-tahun lamanya. Aku berhak mendapatkan hal yang sama!"

Ada kilatan gairah yang tersirat dari balik ucapan Alfin.

"Aku ingin kau membuktikan kalau kau benar-benar mencintaiku, Vin! Katakan padaku kalau hanya aku yang seharusnya berhak melakukan ini terhadapmu ... dan bukan Arkha!" seru Alfin seraya mendekap Livina serta memojokkannya ke atas tempat tidur.

"Jangan, Al! Kau tidak boleh melakukan ini terhadapku. Bukan seperti ini caranya membuktikan cinta kita!"

Livina berusaha menolak tapi Alfin terus mendesak tubuh Livina, sehingga mereka sama-sama jatuh berguling di atas ranjang dengan posisi saling menindih. Alfin lalu mencumbu Livina dengan penuh gairah.

Sebelumnya mereka sudah sering berciuman mesra. Mencumbu Livina seperti itu sudah biasa dilakukan Alfin secara sembunyi-sembunyi bahkan saat Livina sudah menjadi istri Arkha. Tetapi, ada satu hal selalu dijaga oleh Alfin, dia tidak ingin melakukan lebih, karena ingin tetap menjaga kesucian Livina.

Entah mengapa, hari itu dia menjadi sangat ingin melakukannya. Karena, ia merasa tidak terima dengan perlakuan Arkha yang sudah lebih dahulu merebut semuanya darinya.

Meski mengatakan jangan, namun Livina tidak mampu menolak semua sentuhan Alfin dan mereka pun hanyut dalam gairahnya malam itu.

Livina duduk di tepi ranjang. Dia menangis tersedu menyadari kesalahan yang telah dia lakukan bersama Alfin.

"Kau tidak perlu menyesali semua ini, Livina! Kita melakukannya karena kita saling mencintai!" hibur Alfin sambil memeluk tubuh Livina yang saat itu masih belum memakai pakaiannya.

"Ini hubungan terlarang, Al. Tidak seharusnya kita melakukan ini," ucap Livina dengan suara serak menahan isak tangisnya.

"Yang Arkha lakukan terhadapmu jauh lebih salah, Vin! Aku sungguh tidak rela dia melakukan itu terhadapmu!" ujar Alfin berusaha menenangkan Livina sambil mengecup lembut kening Livina.

"Arkha hanya sekali saja melakukan itu terhadapku, Al!" kilah Livina.

"Iya saat ini memang hanya baru sekali. Tapi besok-besok, pasti dia akan memaksamu melakukan itu lagi. Dia suamimu bukan? Dia bisa melakukannya kapan saja yang dia mau!"

Alfin semakin erat memeluk Livina, dia sungguh tidak bisa terima Livina jatuh ke tangan Arkha, sahabatnya yang kini sangat dia benci.

.

Semenjak kejadian hari itu, Alfin dan Livina makin sering berhubungan secara diam-diam, meskipun di sisi yang berbeda Arkha juga terus berusaha mencari tahu tentang kedekatan hubungan Alfin dan Livina.

Kendati demikian, Arkha susah mendapatkan informasi yang dicarinya. Alfin dan Livina sangat tahu kelengahan Arkha, sehingga mereka tetap bisa mencari kesempatan untuk bertemu secara sembunyi-sembunyi.

🌹🌹🌹🌹

Yang mengharapkan adegan 21+ antara Alfin dan Livina tanpa sensor tunggu setelah episode 20 ya guys.... episode awal haram hukumnya menulis cerita yang terlalu vulgar sebelum bisa lulus kontrak (^_^)

⤵️⤵️⤵️⤵️⤵️⤵️

Di episode ini aku juga mau kasih visualnya Livina.

Visualnya Arkha silahkan buka kembali di episode 1.

Terpopuler

Comments

Fitria Fitri

Fitria Fitri

Di luar ekspektasi

2022-10-03

1

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

ini mah bini pelacur, ga menghargai nilai kesakralan sebuah pernikahan, klo ga setuju dari awal janganlah menikah...bukan begini caranya jadi poliandri.... paraaahh 🤔🙄😫😫👎👎👎

2022-09-20

1

Panta Jhoni Panta Wsl

Panta Jhoni Panta Wsl

next

2022-09-16

1

lihat semua
Episodes
1 Eps. #1 Pendahuluan (Awal Kisah)
2 Eps. #2 Sahabat Tapi Menikam
3 Eps. #3 Hubungan Terlarang
4 Eps. #4 Berhasil Menjalankan Rencana Licik
5 Eps. #5 Tragis
6 Eps. #6 Terdampar Entah Dimana
7 Eps. #7 Namamu Adalah Segara
8 Eps. #8 Siapa Aku Sebenarnya?
9 Eps. #9 Belum Mendapat Informasi
10 Eps. #10 Akal Busuk Alfin
11 Eps. #11 Cibiran Warga
12 Eps. #12 Kakak Dan Adik
13 Eps. #13 Salah Paham
14 Eps. #14 Pilihan Yang Sulit
15 Eps. #15 Keputusan Terakhir
16 Eps. #16 Terima Aku Apa Adanya
17 Eps. #17 Memantapkan Hati
18 Eps. #18 Hari Pernikahan
19 Eps. #19 Pergi Ke Kota
20 Eps. #20 Melawan Perampok
21 Eps. #21 Ciuman Pertama
22 Eps. #22 Bukan Hanya Sebatas Nafsu
23 Eps. #23 Semakin Mesra
24 Eps. #24 Dibalik Suara Deburan Ombak
25 Eps. #25 Sekali Lagi
26 Eps. #26 Ditunda Dulu
27 Eps. #27 Kedatangan Kapal Asing
28 Eps. #28 Pertemuan
29 Eps. #29 Yakin Tapi Ragu
30 Eps. #30 Mutiara Kamu Dimana?
31 Eps. #31 Niat Balas Dendam
32 Eps. #32 Ingatan Yang Sudah Kembali
33 Eps. #33 Sudah Dianggap Mati
34 Eps. #34 Kedatangan Genta dan Rendy
35 Eps. #35 Menyembunyikan Kebenaran
36 Eps. #36 Bujukan
37 Eps. #37 Kepergian Segara
38 Eps. #38 Tiba Di Kota
39 Eps. #39 Warisan
40 Eps. #40 Setelah Dua Hari Berpisah
41 Eps. #41 Bos Bucin
42 Eps. #42 Apa Aku Hamil?
43 Eps. #43 Dua Garis Merah
44 Eps. #44 Gara Gara Foto
45 Eps. #45 Kebenaran Yang Terungkap
46 Eps. #46 Diajak Ikut Ke Kota
47 Eps. #47 Membutuhkan Sosok Ayahnya
48 Eps. #48 Dunia Berguncang
49 Eps. #49 Tsunami
50 Eps.#50 Pasca Tsunami
51 Eps. #51 Berubah Pikiran
52 Eps. #52 Kesedihan Arkha
53 Eps. #53 Kesulitan Keuangan
54 Eps. #54 Penyerangan
55 Eps. #55 Akhir Dari Sebuah Kejahatan
56 Eps. #56 Sosok Yang Sudah Kembali
57 Eps. #57 Kebohongan
58 Eps. #58 Tiga Tahun Kemudian
59 Eps. #59 Nafkah Batin
60 Eps. #60 Baruna
61 Eps. #61 Mencoba Membuka Hati
62 Eps. #62 Tantrum
63 Eps. #63 Penyekapan
64 Eps. #64 Menyusul Ke Kota
65 Eps. #65 Di Pelabuhan
66 Eps. #66 Pertemuan Yang Tidak Disadari
67 Eps. #67 Tidak Tahu Harus Kemana
68 Eps. #68 Takut Ketahuan
69 Eps. #69 Terungkap Satu Rahasia
70 Eps. #70 Baruna Hilang
71 Eps. #71 Nyaris Tertabrak
72 Eps. #72 Ditawari Pekerjaan Baru
73 Eps. #73 Masih Koma
74 Eps. #74 Merasa Punya Ikatan
75 Eps. #75 Hampir Saja
76 Eps. #76 Mulai Ada Perselisihan
77 Eps. #77 Tujuan Rahasia
78 Eps. #78 Semakin Membaik
79 Eps. #79 Kabur Dari Rumah Sakit
80 Eps. #80 Tempat Tinggal Baru
81 Eps. #81 Kecurigaan
82 Eps. #82 Pertengkaran
83 Eps. #83 Mulai Sadar
84 Eps. #84 Mengungkap Kebenaran
85 Eps. #85 Mulai Terungkap
86 Eps. #86 Memilih Pergi
87 Eps. #87 Perkelahian Awal Sebuah Pertemuan
88 Eps. #88 Terungkap Lagi
89 Eps. #89 Pertemuan Penuh Haru
90 Eps. #90 Membongkar Satu Kebohongan
91 Eps. #91 Pengakuan Mama Yuna (Flash Back Akal Busuk Alfin dan Livina)
92 Eps. #92 Berbagi Cerita
93 Eps. #93 Nasehat Mama
94 Eps. #94 Mulai Di Make Over
95 Eps. #95 Merubah Penampilan
96 Eps. #96 Kecemasan Livina
97 Eps. #97 Kebesaran Hati Genta
98 Eps. #98 Melarikan Diri
99 Eps. #99 Ditangkap Polisi
100 Eps. #100 Menjelang Hari Bahagia 1
101 Eps. #101 Menjelang Hari Bahagia 2
102 Eps. #102 Hari Bahagia
103 Eps. #103 Penyatuan
104 Eps. #104 Hadiah Dari Mama Yuna
105 Eps. #105 Gairah Sang Segara
106 Ada Yang Baru
107 Bonus Part #1
108 Bonus Part #2
109 Bonus Part #3
110 Close 2 You
111 Bonus Part #4
112 Bonus Part #5
113 Bonus Part #6
114 Bonus Part #7
115 Bonus Part #8
116 Bonus Part #9
117 BARUNA
118 Muara Hasrat Baruna
119 Pengumuman Karya Baru
120 Karya Baru: Janda Bolong Tak Lagi Trending
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Eps. #1 Pendahuluan (Awal Kisah)
2
Eps. #2 Sahabat Tapi Menikam
3
Eps. #3 Hubungan Terlarang
4
Eps. #4 Berhasil Menjalankan Rencana Licik
5
Eps. #5 Tragis
6
Eps. #6 Terdampar Entah Dimana
7
Eps. #7 Namamu Adalah Segara
8
Eps. #8 Siapa Aku Sebenarnya?
9
Eps. #9 Belum Mendapat Informasi
10
Eps. #10 Akal Busuk Alfin
11
Eps. #11 Cibiran Warga
12
Eps. #12 Kakak Dan Adik
13
Eps. #13 Salah Paham
14
Eps. #14 Pilihan Yang Sulit
15
Eps. #15 Keputusan Terakhir
16
Eps. #16 Terima Aku Apa Adanya
17
Eps. #17 Memantapkan Hati
18
Eps. #18 Hari Pernikahan
19
Eps. #19 Pergi Ke Kota
20
Eps. #20 Melawan Perampok
21
Eps. #21 Ciuman Pertama
22
Eps. #22 Bukan Hanya Sebatas Nafsu
23
Eps. #23 Semakin Mesra
24
Eps. #24 Dibalik Suara Deburan Ombak
25
Eps. #25 Sekali Lagi
26
Eps. #26 Ditunda Dulu
27
Eps. #27 Kedatangan Kapal Asing
28
Eps. #28 Pertemuan
29
Eps. #29 Yakin Tapi Ragu
30
Eps. #30 Mutiara Kamu Dimana?
31
Eps. #31 Niat Balas Dendam
32
Eps. #32 Ingatan Yang Sudah Kembali
33
Eps. #33 Sudah Dianggap Mati
34
Eps. #34 Kedatangan Genta dan Rendy
35
Eps. #35 Menyembunyikan Kebenaran
36
Eps. #36 Bujukan
37
Eps. #37 Kepergian Segara
38
Eps. #38 Tiba Di Kota
39
Eps. #39 Warisan
40
Eps. #40 Setelah Dua Hari Berpisah
41
Eps. #41 Bos Bucin
42
Eps. #42 Apa Aku Hamil?
43
Eps. #43 Dua Garis Merah
44
Eps. #44 Gara Gara Foto
45
Eps. #45 Kebenaran Yang Terungkap
46
Eps. #46 Diajak Ikut Ke Kota
47
Eps. #47 Membutuhkan Sosok Ayahnya
48
Eps. #48 Dunia Berguncang
49
Eps. #49 Tsunami
50
Eps.#50 Pasca Tsunami
51
Eps. #51 Berubah Pikiran
52
Eps. #52 Kesedihan Arkha
53
Eps. #53 Kesulitan Keuangan
54
Eps. #54 Penyerangan
55
Eps. #55 Akhir Dari Sebuah Kejahatan
56
Eps. #56 Sosok Yang Sudah Kembali
57
Eps. #57 Kebohongan
58
Eps. #58 Tiga Tahun Kemudian
59
Eps. #59 Nafkah Batin
60
Eps. #60 Baruna
61
Eps. #61 Mencoba Membuka Hati
62
Eps. #62 Tantrum
63
Eps. #63 Penyekapan
64
Eps. #64 Menyusul Ke Kota
65
Eps. #65 Di Pelabuhan
66
Eps. #66 Pertemuan Yang Tidak Disadari
67
Eps. #67 Tidak Tahu Harus Kemana
68
Eps. #68 Takut Ketahuan
69
Eps. #69 Terungkap Satu Rahasia
70
Eps. #70 Baruna Hilang
71
Eps. #71 Nyaris Tertabrak
72
Eps. #72 Ditawari Pekerjaan Baru
73
Eps. #73 Masih Koma
74
Eps. #74 Merasa Punya Ikatan
75
Eps. #75 Hampir Saja
76
Eps. #76 Mulai Ada Perselisihan
77
Eps. #77 Tujuan Rahasia
78
Eps. #78 Semakin Membaik
79
Eps. #79 Kabur Dari Rumah Sakit
80
Eps. #80 Tempat Tinggal Baru
81
Eps. #81 Kecurigaan
82
Eps. #82 Pertengkaran
83
Eps. #83 Mulai Sadar
84
Eps. #84 Mengungkap Kebenaran
85
Eps. #85 Mulai Terungkap
86
Eps. #86 Memilih Pergi
87
Eps. #87 Perkelahian Awal Sebuah Pertemuan
88
Eps. #88 Terungkap Lagi
89
Eps. #89 Pertemuan Penuh Haru
90
Eps. #90 Membongkar Satu Kebohongan
91
Eps. #91 Pengakuan Mama Yuna (Flash Back Akal Busuk Alfin dan Livina)
92
Eps. #92 Berbagi Cerita
93
Eps. #93 Nasehat Mama
94
Eps. #94 Mulai Di Make Over
95
Eps. #95 Merubah Penampilan
96
Eps. #96 Kecemasan Livina
97
Eps. #97 Kebesaran Hati Genta
98
Eps. #98 Melarikan Diri
99
Eps. #99 Ditangkap Polisi
100
Eps. #100 Menjelang Hari Bahagia 1
101
Eps. #101 Menjelang Hari Bahagia 2
102
Eps. #102 Hari Bahagia
103
Eps. #103 Penyatuan
104
Eps. #104 Hadiah Dari Mama Yuna
105
Eps. #105 Gairah Sang Segara
106
Ada Yang Baru
107
Bonus Part #1
108
Bonus Part #2
109
Bonus Part #3
110
Close 2 You
111
Bonus Part #4
112
Bonus Part #5
113
Bonus Part #6
114
Bonus Part #7
115
Bonus Part #8
116
Bonus Part #9
117
BARUNA
118
Muara Hasrat Baruna
119
Pengumuman Karya Baru
120
Karya Baru: Janda Bolong Tak Lagi Trending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!