Eps. #15 Keputusan Terakhir

"Kami butuh waktu untuk memikirkan semuanya dulu, Pak! paling lambat dalam beberapa hari ini saya akan beri tahu keputusan saya!" pinta Imran.

Saat itu ia belum bisa menentukan apapun, pilihan dari kepala kampung membawanya ke dalam sebuah dilema yang mengharuskannya memilih tanpa bisa menawarnya lagi.

"Baiklah! saya kasih kalian waktu tiga hari untuk berfikir!" tegas kepala kampung.

Pak Imran hanya mengangguk pasrah.

"Kalau begitu saya pamit pulang dulu, Pak Imran! semakin cepat anda mengambil keputusan, maka keresahan warga juga akan lebih cepat mereda!" lanjut Pak Kepala kampung dengan nada penuh penekanan. Setelah itu ia segera berlalu meninggalkan rumah Imran.

Kini hanya tinggal Imran, Segara dan Mutiara di rumah itu. Ketiganya masih duduk di tempat semula, suasana menjadi sangat hening karena Segara dan Mutiara masih hanya diam menundukkan kepalanya. Imran juga hanya duduk mematung dengan tatapan kosongnya. Mereka hanyut dengan perasaan masing masing.

Setelah beberapa menit sama sama terdiam, Segara mulai mengangkat wajahnya.

"Tolong maafkan aku! aku lah penyebab semua kesalahpahaman ini, jadi sudah seharusnya aku yang pergi dari kampung ini!" ucap Segara datar.

Setelah sesaat suasana hening di antara mereka, akhirnya Segara membuka suaranya.

"Tidak, Bang! Abang tidak boleh pergi dari sini, memangnya Abang mau pergi kemana? ingatan Bang Gara masih belum pulih!" seru Mutiara.

Gadis belia itu sama sekali tidak ingin Segara meninggalkan kampung itu terlebih dalam keadaanya yang mengalami amnesia.

Imran masih tetap hanya duduk membeku tanpa merespon ucapan Segara maupun Mutiara.

Segara lalu beranjak dari tempat duduknya, "aku harus pergi, Ra! kalau aku masih disini maka permasalahan ini tidak akan pernah selesai!" resahnya.

Segara lalu melangkah menuju ruang tengah untuk mengambil jaketnya dan perlahan mengenakannya.

Melihat Segara yang benar benar berniat pergi, Mutiara langsung bergegas menyusulnya dan menghampirinya di ruang tengah.

"Aku mohon Abang jangan pergi, Bang! Ingatan Abang masih belum kembali, Abang sendiri nggak tahu kan harus pergi kemana?" rengek Mutiara.

Entah mengapa ia menjadi sangat mengkhawatirkan Segara, tanpa disadarinya setetes air mata jatuh dari ujung matanya.

Segara memegang pundak Mutiara dan mengusap air mata yang menetes di pipi Mutiara dengan tangannya.

"Maafkan aku, Ra! aku harus meninggalkan kampung ini, selama aku masih disini hidup kalian tidak akan pernah tenang, warga pasti akan menghujat kalian lagi!"

Segara lalu kembali melangkah mendekati Imran yang masih duduk di ruang tamu.

"Aku mohon pamit, Pak!" Segara berjongkok di hadapan Imran yang masih duduk terdiam di kursi, dan Segara memegang tangan Imran sangat erat.

"Aku sangat berterima kasih atas semua kebaikan kalian selama aku disini, aku berhutang nyawa pada Bapak dan juga Mutiara karena kalian yang sudah menyelamatkan dan merawatku selama ini. Aku akan mengingatnya seumur hidupku!" sebingkai kaca ikut menghiasi mata Segara. ia lalu mencium punggung tangan Imran dan berdiri menghadap ke pintu keluar rumah itu.

"Bang Gara jangan tinggalkan kami, Bang! Abang sudah seperti keluarga kami disini!" Mutiara mendekati Segara dan mencegahnya keluar dari rumah itu. Pipinya nampak basah oleh air mata, ia merasa sangat sedih dan tidak ingin Segara meninggalkannya.

"Bapak, tolong!" Mutiara menghampiri Imran, "tolong jangan ijinkan Bang Segara pergi, Pak! dia masih belum ingat siapa dirinya, apa Bapak tega membiarkan dia pergi dalam keadaan seperti itu?" Mutiara ikut berjongkok di hadapan Imran dan memohon agar bapaknya melarang Segara pergi.

Imran mengangkat pundak Mutiara sambil menatap wajahnya yang masih basah karena air matanya terus mengalir membasahi pipinya. Imran hanya tersenyum datar melihat putrinya yang terlihat begitu sedih.

"Tunggu, Segara!" Imran bangun dari tempat duduknya lalu melangkah mendekati Segara yang sudah berdiri di ambang pintu.

"Kamu tidak perlu pergi dari sini!" pekik Imran.

"Walaupun kamu pergi, masalah tidak akan berhenti sampai disini saja, Segara!" tegas Imran, ia lalu memegang kedua pundak Segara dan menatap matanya dengan sorot mata penuh arti.

"Warga kampung sudah menuduh kalian berdua berbuat hal tidak senonoh, kalau kamu pergi, apa tanggapan warga terhadap Mutiara? Setelah semua yang terjadi mereka pasti akan memandang sebelah mata terhadapnya." lanjut Imran lagi. Ada kegelisahan yang tersembunyi di balik wajah datarnya.

Segara ikut menatap wajah Imran, ia bisa memahami semua maksud perkataan Imran.

"Pak Imran, aku mengerti maksud Bapak!, menikahi Mutiara mungkin satu satunya pilihan yang bisa aku jalankan sekarang, Tapi bagaimana dengan Mutiara, Pak? kami tidak saling mencintai, selama ini kami sudah seperti saudara, hubungan kami hanya sebatas kakak dan adik saja!" kilah Segara, ia merasa ragu kalau harus memilih menikah dengan Mutiara.

"Itu benar, Pak!" Mutiara ikut menyela, "Bang Segara masih belum bisa mengingat apapun tentang dirinya, bagaimana kalau sebenarnya dia sudah punya istri? aku tidak mungkin menjadi istri keduanya, Pak!" suara Mutiara bergetar, ia berusaha menahan isak tangisnya dan dia juga sangat takut bila harus menikah dengan seorang Segara yang masih belum jelas asal usulnya.

"Tapi ini satu satunya pilihan yang harus kita lakukan sekarang, Ra! kalian harus menikah, dengan demikian warga akan berhenti mencemooh kalian!" dengan penuh penekanan kembali Imran menegaskan kata katanya.

"Beri kami waktu memikirkannya dulu, Pak!" ucap Mutiara sendu, ia mengusap pipinya pelan menghapus air mata yang masih terus membasahi wajahnya.

Imran hanya menghela nafas pelan, "Baiklah, silahkan kalian pikirkan dulu, Pak Kepala Kampung hanya memberi kita waktu tiga hari, Bapak harap besok kalian sudah memantapkan keputusan kalian! Ingatlah, ini harus kita jalani demi kebaikan kita semua!" desak Imran.

"Bapak akan berangkat melaut! dan kamu, Segara! kamu tidak perlu ikut melaut malam ini. Kamu temani Mutiara saja di rumah, dan pikirkan semua keputusan yang harus kau ambil agar kita bisa segera lepas dari permasalahan kita!" Imran lalu melangkah keluar tanpa melirik lagi ke arah Mutiara maupun Segara, ia dengan cepat menyambar peralatan melautnya dan segera melangkahkan kakinya menuju pantai dimana ia memarkirkan perahunya.

Segara dan Mutiara membeku di tempatnya masing masing, tiba tiba saja rasa canggung memenuhi pikiran mereka, satu keputusan yang harus mereka jalani membuat mereka merasa seperti orang asing yang tidak saling mengenal satu sama lain.

Menikah tanpa rasa cinta, bukanlah hal yang mereka inginkan. Terlebih Mutiara, pikirannya sangat kacau, dia sangat takut membayangkan menikah dengan seorang pria yang hilang ingatan, gadis lugu sepertinya pasti sangat takut apabila ternyata setelah menikah Segara ingat akan masa lalunya apalagi kalau Segara ternyata juga sudah beristri, menjadi istri kedua adalah hal yang paling tidak diinginkannya selama ini.

Sesekali keduanya saling menatap, namun tak sepatah katapun terucap dari bibir mereka, hanya perasaan yang tengah berbincang di hati mereka masing masing.

Terpopuler

Comments

"Candy75

"Candy75

terima aja

2022-07-29

0

Nunung Sunarti

Nunung Sunarti

setujulah untuk dinikahkan ya

2022-07-02

1

Nurmila Karyadi

Nurmila Karyadi

semoga crtamu beda y thor walau sudah ingat segara tetap cinta m mutiara

2022-06-04

2

lihat semua
Episodes
1 Eps. #1 Pendahuluan (Awal Kisah)
2 Eps. #2 Sahabat Tapi Menikam
3 Eps. #3 Hubungan Terlarang
4 Eps. #4 Berhasil Menjalankan Rencana Licik
5 Eps. #5 Tragis
6 Eps. #6 Terdampar Entah Dimana
7 Eps. #7 Namamu Adalah Segara
8 Eps. #8 Siapa Aku Sebenarnya?
9 Eps. #9 Belum Mendapat Informasi
10 Eps. #10 Akal Busuk Alfin
11 Eps. #11 Cibiran Warga
12 Eps. #12 Kakak Dan Adik
13 Eps. #13 Salah Paham
14 Eps. #14 Pilihan Yang Sulit
15 Eps. #15 Keputusan Terakhir
16 Eps. #16 Terima Aku Apa Adanya
17 Eps. #17 Memantapkan Hati
18 Eps. #18 Hari Pernikahan
19 Eps. #19 Pergi Ke Kota
20 Eps. #20 Melawan Perampok
21 Eps. #21 Ciuman Pertama
22 Eps. #22 Bukan Hanya Sebatas Nafsu
23 Eps. #23 Semakin Mesra
24 Eps. #24 Dibalik Suara Deburan Ombak
25 Eps. #25 Sekali Lagi
26 Eps. #26 Ditunda Dulu
27 Eps. #27 Kedatangan Kapal Asing
28 Eps. #28 Pertemuan
29 Eps. #29 Yakin Tapi Ragu
30 Eps. #30 Mutiara Kamu Dimana?
31 Eps. #31 Niat Balas Dendam
32 Eps. #32 Ingatan Yang Sudah Kembali
33 Eps. #33 Sudah Dianggap Mati
34 Eps. #34 Kedatangan Genta dan Rendy
35 Eps. #35 Menyembunyikan Kebenaran
36 Eps. #36 Bujukan
37 Eps. #37 Kepergian Segara
38 Eps. #38 Tiba Di Kota
39 Eps. #39 Warisan
40 Eps. #40 Setelah Dua Hari Berpisah
41 Eps. #41 Bos Bucin
42 Eps. #42 Apa Aku Hamil?
43 Eps. #43 Dua Garis Merah
44 Eps. #44 Gara Gara Foto
45 Eps. #45 Kebenaran Yang Terungkap
46 Eps. #46 Diajak Ikut Ke Kota
47 Eps. #47 Membutuhkan Sosok Ayahnya
48 Eps. #48 Dunia Berguncang
49 Eps. #49 Tsunami
50 Eps.#50 Pasca Tsunami
51 Eps. #51 Berubah Pikiran
52 Eps. #52 Kesedihan Arkha
53 Eps. #53 Kesulitan Keuangan
54 Eps. #54 Penyerangan
55 Eps. #55 Akhir Dari Sebuah Kejahatan
56 Eps. #56 Sosok Yang Sudah Kembali
57 Eps. #57 Kebohongan
58 Eps. #58 Tiga Tahun Kemudian
59 Eps. #59 Nafkah Batin
60 Eps. #60 Baruna
61 Eps. #61 Mencoba Membuka Hati
62 Eps. #62 Tantrum
63 Eps. #63 Penyekapan
64 Eps. #64 Menyusul Ke Kota
65 Eps. #65 Di Pelabuhan
66 Eps. #66 Pertemuan Yang Tidak Disadari
67 Eps. #67 Tidak Tahu Harus Kemana
68 Eps. #68 Takut Ketahuan
69 Eps. #69 Terungkap Satu Rahasia
70 Eps. #70 Baruna Hilang
71 Eps. #71 Nyaris Tertabrak
72 Eps. #72 Ditawari Pekerjaan Baru
73 Eps. #73 Masih Koma
74 Eps. #74 Merasa Punya Ikatan
75 Eps. #75 Hampir Saja
76 Eps. #76 Mulai Ada Perselisihan
77 Eps. #77 Tujuan Rahasia
78 Eps. #78 Semakin Membaik
79 Eps. #79 Kabur Dari Rumah Sakit
80 Eps. #80 Tempat Tinggal Baru
81 Eps. #81 Kecurigaan
82 Eps. #82 Pertengkaran
83 Eps. #83 Mulai Sadar
84 Eps. #84 Mengungkap Kebenaran
85 Eps. #85 Mulai Terungkap
86 Eps. #86 Memilih Pergi
87 Eps. #87 Perkelahian Awal Sebuah Pertemuan
88 Eps. #88 Terungkap Lagi
89 Eps. #89 Pertemuan Penuh Haru
90 Eps. #90 Membongkar Satu Kebohongan
91 Eps. #91 Pengakuan Mama Yuna (Flash Back Akal Busuk Alfin dan Livina)
92 Eps. #92 Berbagi Cerita
93 Eps. #93 Nasehat Mama
94 Eps. #94 Mulai Di Make Over
95 Eps. #95 Merubah Penampilan
96 Eps. #96 Kecemasan Livina
97 Eps. #97 Kebesaran Hati Genta
98 Eps. #98 Melarikan Diri
99 Eps. #99 Ditangkap Polisi
100 Eps. #100 Menjelang Hari Bahagia 1
101 Eps. #101 Menjelang Hari Bahagia 2
102 Eps. #102 Hari Bahagia
103 Eps. #103 Penyatuan
104 Eps. #104 Hadiah Dari Mama Yuna
105 Eps. #105 Gairah Sang Segara
106 Ada Yang Baru
107 Bonus Part #1
108 Bonus Part #2
109 Bonus Part #3
110 Close 2 You
111 Bonus Part #4
112 Bonus Part #5
113 Bonus Part #6
114 Bonus Part #7
115 Bonus Part #8
116 Bonus Part #9
117 BARUNA
118 Muara Hasrat Baruna
119 Pengumuman Karya Baru
120 Karya Baru: Janda Bolong Tak Lagi Trending
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Eps. #1 Pendahuluan (Awal Kisah)
2
Eps. #2 Sahabat Tapi Menikam
3
Eps. #3 Hubungan Terlarang
4
Eps. #4 Berhasil Menjalankan Rencana Licik
5
Eps. #5 Tragis
6
Eps. #6 Terdampar Entah Dimana
7
Eps. #7 Namamu Adalah Segara
8
Eps. #8 Siapa Aku Sebenarnya?
9
Eps. #9 Belum Mendapat Informasi
10
Eps. #10 Akal Busuk Alfin
11
Eps. #11 Cibiran Warga
12
Eps. #12 Kakak Dan Adik
13
Eps. #13 Salah Paham
14
Eps. #14 Pilihan Yang Sulit
15
Eps. #15 Keputusan Terakhir
16
Eps. #16 Terima Aku Apa Adanya
17
Eps. #17 Memantapkan Hati
18
Eps. #18 Hari Pernikahan
19
Eps. #19 Pergi Ke Kota
20
Eps. #20 Melawan Perampok
21
Eps. #21 Ciuman Pertama
22
Eps. #22 Bukan Hanya Sebatas Nafsu
23
Eps. #23 Semakin Mesra
24
Eps. #24 Dibalik Suara Deburan Ombak
25
Eps. #25 Sekali Lagi
26
Eps. #26 Ditunda Dulu
27
Eps. #27 Kedatangan Kapal Asing
28
Eps. #28 Pertemuan
29
Eps. #29 Yakin Tapi Ragu
30
Eps. #30 Mutiara Kamu Dimana?
31
Eps. #31 Niat Balas Dendam
32
Eps. #32 Ingatan Yang Sudah Kembali
33
Eps. #33 Sudah Dianggap Mati
34
Eps. #34 Kedatangan Genta dan Rendy
35
Eps. #35 Menyembunyikan Kebenaran
36
Eps. #36 Bujukan
37
Eps. #37 Kepergian Segara
38
Eps. #38 Tiba Di Kota
39
Eps. #39 Warisan
40
Eps. #40 Setelah Dua Hari Berpisah
41
Eps. #41 Bos Bucin
42
Eps. #42 Apa Aku Hamil?
43
Eps. #43 Dua Garis Merah
44
Eps. #44 Gara Gara Foto
45
Eps. #45 Kebenaran Yang Terungkap
46
Eps. #46 Diajak Ikut Ke Kota
47
Eps. #47 Membutuhkan Sosok Ayahnya
48
Eps. #48 Dunia Berguncang
49
Eps. #49 Tsunami
50
Eps.#50 Pasca Tsunami
51
Eps. #51 Berubah Pikiran
52
Eps. #52 Kesedihan Arkha
53
Eps. #53 Kesulitan Keuangan
54
Eps. #54 Penyerangan
55
Eps. #55 Akhir Dari Sebuah Kejahatan
56
Eps. #56 Sosok Yang Sudah Kembali
57
Eps. #57 Kebohongan
58
Eps. #58 Tiga Tahun Kemudian
59
Eps. #59 Nafkah Batin
60
Eps. #60 Baruna
61
Eps. #61 Mencoba Membuka Hati
62
Eps. #62 Tantrum
63
Eps. #63 Penyekapan
64
Eps. #64 Menyusul Ke Kota
65
Eps. #65 Di Pelabuhan
66
Eps. #66 Pertemuan Yang Tidak Disadari
67
Eps. #67 Tidak Tahu Harus Kemana
68
Eps. #68 Takut Ketahuan
69
Eps. #69 Terungkap Satu Rahasia
70
Eps. #70 Baruna Hilang
71
Eps. #71 Nyaris Tertabrak
72
Eps. #72 Ditawari Pekerjaan Baru
73
Eps. #73 Masih Koma
74
Eps. #74 Merasa Punya Ikatan
75
Eps. #75 Hampir Saja
76
Eps. #76 Mulai Ada Perselisihan
77
Eps. #77 Tujuan Rahasia
78
Eps. #78 Semakin Membaik
79
Eps. #79 Kabur Dari Rumah Sakit
80
Eps. #80 Tempat Tinggal Baru
81
Eps. #81 Kecurigaan
82
Eps. #82 Pertengkaran
83
Eps. #83 Mulai Sadar
84
Eps. #84 Mengungkap Kebenaran
85
Eps. #85 Mulai Terungkap
86
Eps. #86 Memilih Pergi
87
Eps. #87 Perkelahian Awal Sebuah Pertemuan
88
Eps. #88 Terungkap Lagi
89
Eps. #89 Pertemuan Penuh Haru
90
Eps. #90 Membongkar Satu Kebohongan
91
Eps. #91 Pengakuan Mama Yuna (Flash Back Akal Busuk Alfin dan Livina)
92
Eps. #92 Berbagi Cerita
93
Eps. #93 Nasehat Mama
94
Eps. #94 Mulai Di Make Over
95
Eps. #95 Merubah Penampilan
96
Eps. #96 Kecemasan Livina
97
Eps. #97 Kebesaran Hati Genta
98
Eps. #98 Melarikan Diri
99
Eps. #99 Ditangkap Polisi
100
Eps. #100 Menjelang Hari Bahagia 1
101
Eps. #101 Menjelang Hari Bahagia 2
102
Eps. #102 Hari Bahagia
103
Eps. #103 Penyatuan
104
Eps. #104 Hadiah Dari Mama Yuna
105
Eps. #105 Gairah Sang Segara
106
Ada Yang Baru
107
Bonus Part #1
108
Bonus Part #2
109
Bonus Part #3
110
Close 2 You
111
Bonus Part #4
112
Bonus Part #5
113
Bonus Part #6
114
Bonus Part #7
115
Bonus Part #8
116
Bonus Part #9
117
BARUNA
118
Muara Hasrat Baruna
119
Pengumuman Karya Baru
120
Karya Baru: Janda Bolong Tak Lagi Trending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!