Eps 17

Darah Iqbal berdesir hebat saat nafas segar yang keluar dari mulut Jenny tepat mengenai bibirnya.

Dengan reflek Iqbal meraih tangan Jenny yang masih memegang handuk membersihkan lukanya. Iqbal tidak ingin hal itu terjadi terlalu lama dan akan semakin membuatnya lupa diri. Sedangkan Jenny yang mendapati tangannya disentuh oleh Iqbal sontak saja menghentikan kegiatannya.

Jenny ingin menanyakan apa maksud Iqbal menyentuh tangannya seperti itu. Tanpa sengaja tatapn keduanya bertemu. Tatapan yang begitu intens yang tidak pernah mereka alami sebelumnya. Baik Iqbal maupun Jenny sama-sama hanyut dalam tatapan itu. Mereka berdua terdiam seperti sedang menyelami perasaan masing-masing.

“Sudah, aku sudah cukup baikan. Akum au mandi dulu.” Ucap Iqbal dan langsung memutuskan pandangannya pada Jenny.

“Ehm, i..iya Kak. Ya sudah kalau begitu. Aku akan siapkan makan malam untuk kita.” Jawab Jenny gugup dan langsung beranjak keluar dari kamar Iqbal.

Selepas kepergian Jenny, Iqbal menepuk-nepuk dadanya yang sempat bergetar hebat tadi. dia menarik nafas dalam lalu menghembuskannya.

Iqbal masih terus terbayang tatapan mata teduh dari Jenny. Entah kenapa dia ingin melihat mata itu lagi. Iqbal sudah seperti terhipnotis oleh pesona Jenny. Memang sebelumnya dia sudah ada rasa kagum bahkan mungkin rasa cinta yang tanpa dia sadari pada gadis itu. Tapi untuk menatap mata Jenny dengan sangat intens dan jarang yang sangat dekat, baru kali ini ia alami.

Tidak ingin berlama-lama memikirkan hal yang semakin membuat hatinya tak karuan, akhirnya Iqbal memutuskan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Karena perutnya juga sudah terasa sangat lapar.

Sedangkan Jenny yang sedang menyiapkan makan malam untuk dirinya dan juga Iqbal masih terlihat tidak bisa berkonsentrasi. Pasalnya dia masih terbayang dengan kejadian yang baru saja ia alami. Mulai dari duduk berhadapan dalam posisi dekat dengan Iqbal, melihat tubuh berototnya Iqbal, dan yang terakhir melihat tatapan mata Iqbal yang sangat dekat.

Entah kenapa Jenny masih saja mengingat kejadian yang terakhir tadi. meski Jenny sudah mengenal Iqbal lama, namun itu adalah pertama kalinya dia saling pandang dengan Iqbal. Ada perasaan aneh yang kini bersarang di hati Jenny.

“Ehm, apa aku boleh makan sekarang?” ucap Iqbal tiba-tiba dan langsung memutuskan lamunan Jenny.

“Eh iya Kak.” Jawab Jenny.

Akhirnya mereka berdua makan malam bersama. Keduanya masih sama-sama canggung setelah kejadian tadi. tapi Iqbal sangat pintar menutupi kecanggungannya dengan sikapnya yang dingin dan datar.

Setelah makan, Iqbal tak langsung masuk ke kamarnya. Dia keluar rumah dan duduk di depan teras rumah. sedangkan Jenny yang melihatnya, dia memiliki inisiatif membuat dua cangkir teh hangat lalu dibawa keluar dimana Iqbal berada.

“Ini Kak, tehnya.” Ucap Jenny.

Iqbal yang sedang merokok, dengan cepat dia mematikan rokoknya. Dia tidak nyaman jika merokok dekat dengan seorang perempuan, yang pastinya akan membuatnya menjadi perokok pasif. Dan itu akan sangat berbahaya bagi kesehatanya.

“Kak Iqbal merokok?” tanya Jenny terkejut.

Jenny baru tahu kalau Iqbal ternyata perokok aktif. Selama ini dia kira kalau Iqbal sangat jauh dengan benda itu, terlebih Jenny bisa melihat bibir Iqbal yang sama sekali tidak menunjukkan ciri seorang perokok pada umumnya.

“Iya. Tapi nggak sering.” Jawab Iqbal.

“Terima kasih tehnya.” Ucap Iqbal kemudian.

Mereka berdua kini sudah duduk bersebelahan dan hanya terpisah oleh sebuah meja kecil yng berada di tengah-tengah mereka. Jenny berusaha untuk menghilangkan kecanggungannya dengan cara mengajak Iqbal ngobrol santai.

“Kenapa Kak Iqbal bisa terluka seperti itu? Tidak mungkin jika Kak Iqbal mengalami kecelakaan tapi lukanya seperti baru saja terkena pukulan.” Tanya Jenny.

“Nggak apa-apa. Ada masalah sedikit dengan teman kerja. Sudahlah jangan dibahas lagi.” Ucap Iqbal dan membuat Jenny langsung terdiam.

“Ya sudah kalau gitu aku masuk dulu Kak.” Ucap Jenny karena bingung tidak ada lagi yang dibicarakan dengan Iqbal.

“Apa kamu tidak bosan di rumah terus?” tanya Iqbal saat Jenny akan memasuki rumah.

“Iya. Tapi nggak apa-apa Kak. Lama-lama sudah terbiasa.” Jawab Jenny.

“Weekend besok barangkali kamu mau keluar, aku bisa menemani kamu.” Ucap Iqbal memberanikan diri.

Mata Jenny tiba-tiba saja berbinar. Jujur saja dia sangat bosan di rumah. tapi mau jalan keluar pun tidak ada temannya. Dan setelah mendapat tawaran dari Iqbal, dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu.

“Baik Kak. Aku mau.” Jawab Jenny antusias.

“Tapi, luka Kak Iqbal?” tanya Jenny kemudian.

“Tenang saja. Aku nggak apa-apa.” Jawab Iqbal.

Karena waktu sudah malam, akhirnya keduanya masuk ke dalam rumah dan beristirahat di kamar masing-masing. Mata Jenny pun sudah sangat mengantuk. Tapi sebelumnya dia melihat ponselnya dulu. Dan disana banyak sekali pesan yang dikirim oleh Xavier. Jenny membuka dan membacanya. Saat akan membalas pesan dari Xavier, ponsel Jenny tiba-tiba saja mati karena kehabisan daya. Dan matanya juga sudah tidak bisa diajak kompromi.

***

Sementara itu seorang pemuda tampan tampak sangat gusar. Siapa lagi kalau bukan Xavier. Beberapa hari ini hubungannya dengan Jenny sudah kembali membaik. Bahkan keduanya sudah saling menyatakan cintanya meski melalui sambungan seluler. Karena memang waktu belum sempat mempertemukan mereka berdua.

Namun malam ini Xavier tampak gusar karena sejak sore tadi setelah Jenny memutuskan sambungan teleponnya denga alasan sakit perut, sampai saat ini perempuan itu susah dihubungi. Pesan yang dikirim pun tak kunjung mendapat balasan. Panngilannya pun juga tidak dijawab.

Xavier menyunggingkan senyumnya saat melihat pesannya sudah dibaca oleh Jenny. Lalu dengan cepat dia melakukan panggilan pada Jenny, namun ponselnya sudah tidak tidak aktif.

“Apa yang kamu lakukan disana Jen?” tanya batin Xavier.

Entah kenapa Xavier mendadak galau saat membayangkan Jenny tinggal berdua dengan Iqbal. Pria yang berstatus sebagai suami Jenny. Meski Jenny sudah meyakinkan kalau dia hanya menganggap Iqbal seperti kakaknya sendiri, namun tetap saja membuatnya sangat was-was jika suatu saat nanti Jenny akan jatuh cinta pada pria mantan asisten Barra itu.

Xavier menghembuskan nafasnya kasar. Dia mencoba berpikir positif. Mungkin besok pagi dia akan kembali menghubungi Jenny.

***

“Bagaimana? Apakah proposal pengajuan kerjasama yang kau kirim pada perusahaan Al Vito Corp. sudah disetujui?” tanya Billal pada asistennya.

“Sudah, Tuan. Dan senin depan anda akan meeting langsung dengan Tuan Barra.” Jawab Sean, asisten Billal.

“Baiklah. Kerja bagus.” Jawab Billal.

Setelah itu Sean keluar dari ruangan kerja atasannya dan berpamitan pulang. Dan tak lama kemudian ada seorang wanita masuk ke ruang kerja Billal dengan pakaian yang sangat seksii. Siapa lagi kalau bukan Alia, istrinya.

“Sayang, aku rindu sama kamu. Sudah lama kamu tidak menyentuhku.” Bisik Alia dengan nada sensual tepat di telinga Billal. Dan hal itu membuat Billal meremang.

“Bagaimana kalau kita mainnya disini saja? Aku ingin sensasi yang sedikit berbeda.” Jawab Billal sambil tersenyum licik yang tidak diketahui oleh Alia.

.

.

.

*TBC

Terpopuler

Comments

Toyo Lie

Toyo Lie

mau main kuda 🐎 an kak

2022-08-12

0

ppadang1

ppadang1

wadidaw...

2022-08-01

0

catur

catur

ini ma Xavier hanya mau memampaatkan Jenny mau mengabil perawannya, bukannya betul betul mencintai Yenny, kalau di betul betul mencintai Yenny dia akan mengiklaskan Yenny yang telah jadi istri Ikbal, tapi berhubung Yenny yang bilang ke Xavier belum di jamah oleh Ikbal, jadi merupakan kesempatan buat Xavier, untuk lebih dulu mencicipi Yenny, dari pada Ikbal.

2022-06-15

2

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 50
52 Eps 51
53 Eps 52
54 Eps 53
55 Eps 54
56 Eps 55
57 Eps 56
58 Eps 57
59 Eps 58
60 Eps 59
61 Eps 60
62 Eps 61
63 Eps 62
64 Eps 63
65 Eps 64
66 Eps 65
67 Eps 66
68 Eps 67
69 Eps 68
70 Eps 69
71 Eps 70
72 Eps 71
73 Eps 72
74 Eps 73
75 Eps 74
76 Eps 75
77 Eps 76
78 Eps 77
79 Eps 78
80 Eps 79
81 Eps 80
82 Eps 81
83 Eps 82
84 Eps 83
85 Eps 84
86 Eps 85
87 Eps 86
88 Eps 87
89 Eps 88
90 Eps 89
91 Eps 90
92 Eps 91
93 Eps 92
94 Eps 93
95 Eps 94
96 Eps 95
97 Eps 96
98 Eps 97
99 Eps 98
100 Eps 99
101 Eps 100
102 Eps 101
103 Eps 102
104 Eps 103
105 Eps 104
106 Eps 105
107 Eps 106
108 Eps 107
109 Eps 108
110 Eps 109
111 Eps 110
112 Eps 111
113 Eps 112
114 Eps 113
115 Eps 114
116 Eps 115
117 Eps 116
118 Eps 117
119 Eps 118
120 Eps 119
121 Eps 120
122 Eps 121
123 Eps 122
124 Eps 123
125 Eps 124
126 Eps 125
127 Eps 126
128 Eps 127
129 Eps 128
130 Eps 129
131 Eps 130
132 Eps 131
133 Eps 132
134 Eps 133
135 Eps 134
136 Eps 135
137 Eps 136
138 Eps 137
139 Eps 138
140 Eps 139
141 Eps 140
142 Eps 141
143 Eps 142
144 Eps 143
145 Eps 144
146 Eps 145
147 Eps 146
148 Eps 147
149 Eps 148
150 Eps 149
151 Eps 150
152 Eps 151
153 Eps 152
154 Eps 153
155 Eps 154
156 Eps 155
157 Eps 156
158 Eps 157
159 Eps 158
160 Eps 159
161 Eps 160
162 Eps 161
163 Eps 162
164 Eps 163
165 Eps 164
166 Eps 165
167 Eps 166
168 Eps 167
169 Eps 168
170 Eps 169
171 Eps 170
172 Eps 171
173 Eps 172
174 Eps 173
175 Eps 174
176 Eps 175
177 Eps 176
178 Eps 177
179 Eps 178
180 Eps 179
181 Eps 180
182 Eps 181
183 Eps 182
184 Eps 183
185 Eps 184
186 Eps 185
187 Eps 186
188 Eps 187
189 Yang Baru... Yang Baru...
190 Promo Novel Baru
191 I'm Come Back
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 50
52
Eps 51
53
Eps 52
54
Eps 53
55
Eps 54
56
Eps 55
57
Eps 56
58
Eps 57
59
Eps 58
60
Eps 59
61
Eps 60
62
Eps 61
63
Eps 62
64
Eps 63
65
Eps 64
66
Eps 65
67
Eps 66
68
Eps 67
69
Eps 68
70
Eps 69
71
Eps 70
72
Eps 71
73
Eps 72
74
Eps 73
75
Eps 74
76
Eps 75
77
Eps 76
78
Eps 77
79
Eps 78
80
Eps 79
81
Eps 80
82
Eps 81
83
Eps 82
84
Eps 83
85
Eps 84
86
Eps 85
87
Eps 86
88
Eps 87
89
Eps 88
90
Eps 89
91
Eps 90
92
Eps 91
93
Eps 92
94
Eps 93
95
Eps 94
96
Eps 95
97
Eps 96
98
Eps 97
99
Eps 98
100
Eps 99
101
Eps 100
102
Eps 101
103
Eps 102
104
Eps 103
105
Eps 104
106
Eps 105
107
Eps 106
108
Eps 107
109
Eps 108
110
Eps 109
111
Eps 110
112
Eps 111
113
Eps 112
114
Eps 113
115
Eps 114
116
Eps 115
117
Eps 116
118
Eps 117
119
Eps 118
120
Eps 119
121
Eps 120
122
Eps 121
123
Eps 122
124
Eps 123
125
Eps 124
126
Eps 125
127
Eps 126
128
Eps 127
129
Eps 128
130
Eps 129
131
Eps 130
132
Eps 131
133
Eps 132
134
Eps 133
135
Eps 134
136
Eps 135
137
Eps 136
138
Eps 137
139
Eps 138
140
Eps 139
141
Eps 140
142
Eps 141
143
Eps 142
144
Eps 143
145
Eps 144
146
Eps 145
147
Eps 146
148
Eps 147
149
Eps 148
150
Eps 149
151
Eps 150
152
Eps 151
153
Eps 152
154
Eps 153
155
Eps 154
156
Eps 155
157
Eps 156
158
Eps 157
159
Eps 158
160
Eps 159
161
Eps 160
162
Eps 161
163
Eps 162
164
Eps 163
165
Eps 164
166
Eps 165
167
Eps 166
168
Eps 167
169
Eps 168
170
Eps 169
171
Eps 170
172
Eps 171
173
Eps 172
174
Eps 173
175
Eps 174
176
Eps 175
177
Eps 176
178
Eps 177
179
Eps 178
180
Eps 179
181
Eps 180
182
Eps 181
183
Eps 182
184
Eps 183
185
Eps 184
186
Eps 185
187
Eps 186
188
Eps 187
189
Yang Baru... Yang Baru...
190
Promo Novel Baru
191
I'm Come Back

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!