Eps 16

Adrian merasa sangat geram karena diabaikan oleh Iqbal. Lalu dia melirik dua orang temannya untuk segera memberi pelajaran pada Iqbal.

Saat Iqbal fokus akan memakai helmnya, dua orang teman Adrian mendekati Iqbal. Salah satunya mencengkeram kuat baju Iqbal lalu menariknya ke belakang.

Bruk

Karena Iqbal tidak siap dan sangat terkejut, tubuhnya terjatuh. Dengan sigap teman Adrian yang satunya melepas helm Iqbal.

“Hei, ada apa ini?” bentak Iqbal dengan suara tajam.

Tanpa aba-aba, teman Adrian yang menarik baju Iqbal tadi langsung memberikan pukulan telak mengenai perut Iqbal.

Arghh

Iqbal mengerang sakit karena pukulan itu tepat mengenai ulu hatinya. Lalu dengan cepat kakinya menendang teman Adrian yang baru saja melepas helmnya secara paksa.

Bugh

Pertarungan itu antara Iqbal bersama tiga orang itu tidak dapat dihindarkan lagi. Adrian yang tadinya menyuruh kedua temannya untuk memberi pelajaran pada Iqbal, akhirnya dia juga ikut turun tangan, karena kedua temannya sedang kualahan menghadapi Iqbal.

“Sialann!! Aku nggak akan biarkan kamu selamanya bekerja di perusahaan ini. karena kedatangan kamu sudah mengacaukan segalanya.” Umpat Adrian.

Kedua teman Adrian masih berusaha memukul Iqbal secara bergantian, lalu dengan cepat Adrian memberi serangan pada Iqbal yang masih fokus pada kedua temannya.

“Rasakan hukuman ini!!”

Bugh

Bugh

Bugh

Kedua teman Adrian sudah tidak berdaya di tangan Iqbal. Tapi Iqbal pun juga demikian. Meski dirinya sangat jago bela diri, namun mendapat serangan mendadak dari ketiga orang itu membuatnya harus menerima beberapa luka.

Iqbal mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah. Lalu dengan tatapan tajamnya, dia membalas pukulan yang diberikan oleh Adrian. Kini tinggallah pertarungan antara Iqbal dan Adrian saja.

Keduanya sama-sama mengakui kalau sama-sama kuat dalam pertarungan itu. Iqbal terus berusaha menangkis setiap pukulan yang akan dilayangkan oleh Adrian.

“Brengksekkk!!” umpat Adrian saat mendapati hidungnya mengeluarkan darah segar.

“Aku nggak peduli.” Jawab Iqbal.

Adrian kembali menyerang Iqbal. Namun dengan cepat dia menangkap tangan Adrian lalu memitingnya ke belakang, hingga Adrian tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Iqbal melirik sekitar area parkir. Dia melihat ada kamera cctv disana. Lalu Iqbal menyeret Adrian menjauh dan mendorongnya kuat.

Brugh

“Tinggalkan tempat ini atau aku akan menghajar kamu lagi!” ancam Iqbal.

Tanpa menjawab dan dengan langkah terseok-seok, akhirnya Adrian pergi meninggalkan Iqbal. Ternyata dua orang teman Adrian tadi juga sudah meninggalkan tempat itu.

Keadaan sekitar parkiran dan gudang sangat sepi. Waktu pun sudah hampir petang. Iqbal melirik kamera cctv yang terpasang di pojok parkiran. Lalu dia mengotak-atik ponsel pintarnya untuk meretas cctv itu. Iqbal akan menghilangkan rekaman atas penyerangan yang baru saja dia alami.

Iqbal tidak ingin kejadian itu tercium oleh orang-orang perusahaan. Meski dia tidak bersalah, dia akan melakukan cara lain untuk mengeluarkan Adrian dan teman-temannya dari perusahaan. Iqbal tidak ingin namanya juga ikut tercoreng karena ikut terlibat dalam perkelahian tadi.

Setelah selesai meretas cctv tersebut, Iqbal memakai helmnya dan menyalakan mesin motornya lalu pulang.

Dalam perjalanan pulang Iqbal merasa badannya sangat remuk. Siapa yang tidak kesakitan jika mendapat serangan dari tiga orang secara bertubi-tubi.

Beberapa saat kemudian, Iqbal sudah tiba di rumahnya. Dia memarkirkan motornya di depan teras rumah seperti biasa. Dan saat memasuki rumah terdengar suara gelak tawa Jenny yang sedang asyik berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon.

Iqbal tahu siapa orang yang berada di balik sambungan telepon bersama Jenny. Rasanya luka lebam bekas pukulan dari Adrian dan teman-temannya tidak begitu sakit dibandingkan dengan luka hati yang dia rasakan saat ini. sungguh seperti inikah rasa sakit jika cinta itu bertepuk sebelah tangan.

Iqbal berjalan begitu saja melewati Jenny yang sedang asyik bercanda dengan Xavier. Dia mnguatkan langkahnya walau fisiknya terasa sangat remuk.

“Kak, nanti disambung lagi ya. Perutku sakit nih.” Ucap Jenny mengakhiri panggilannya bersama Xavier.

Jenny melihat Iqbal baru pulang kerja dengan keadaan tidak baik-baik saja. Meski Iqbal berjalan memunggunginya, namun Jenny dapat melihat baju kerja Iqbal sangat kusut.

“Kak Iqbal!” panggil Jenny cepat saat Iqbal akan menutup pintu kamarnya.

“Apa Kak Iqbal baik-baik saj-“

Ucapan Jenny terpotong lalu menutup mulutnya terkejut. Dia melihat Iqbal yang sedang menoleh ke arahnya. Jenny melihat wajah Iqbal penuh dengan luka lebam dan sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.

“Kak, Kak Iqbal kenapa? Kenapa seperti itu?” tanya Jenny khawatir.

“Nggak apa-apa. Ada kecelekaan kecil tadi.” jawab Iqbal datar dan langsung masuk ke kamarnya.

“Tunggu Kak. Luka seperti ini Kak Iqbal bilang kecelakaan kecil? Sekarang kakak duduk dulu, dan tunggu sebentar akan aku ambilkan handuk dan air hangat untuk mengompres luka kakak.” Ucap Jenny lalu keluar dari kamar Iqbal.

Setelah Jenny keluar dari kamarnya, Iqbal melepas baju atasannya yang sangat kusut dan sedikit terkena percikan darah. Dan tak lama kemudian Jenny masuk ke dalam kamar Iqbal sambil membawa baskom kecil berisi air hangat dan juga handuknya.

Jenny terkejut melihat Iqbal duduk di atas ranjangnya sambil bertelanjang dada. Tiba-tiba saja wajahnya memerah saat tanpa sengaja melihat bentuk tubuh sempurna Iqbal dengan perut sixpacs nya. Jenny berusaha untuk tetap tenang dan tidak gugup. Dia harus fokus mengobati luka pada wajah Iqbal.

“Ehm, Kak maaf aku bersihkan dulu lukanya.” Ucap Jenny sambil menormalkan degupan jantungnya.

Iqbal menatapnya datar sambil mengangguk dan mempersilakan Jenny untuk membersihkan lukanya. Bukannya Iqbal tidak tahu rasa terima kasih, hanya saja bibirnya terasa kaku karena bekas lukanya.

Kini Jenny sudah duduk di atas ranjang Iqbal dengan posisi berhadapan. Jenny sudah membasahi handuk kecil itu dengan air hangat. Lalu mengusapkannya pada wajah Iqbal. Dengan telaten Jenny melakukannya.

Iqbal meringis tanpa suara saat luka pada bibir dan pelipisnya terkena sentuhan air hangat dari handuk itu.

“Ma…maaf. Aku akan pelan.” Ucap Jenny gugup.

Wajah Jenny dan Iqbal hampir tak berjarak. Meski degupan jantung Jenny menggila, namun dia tetap berusaha menyelesaikan kegiatannya. Tidak hanya Jenny saja, ternyata yang dirasakan Iqbal pun sama. Bahkan hembusan nafas hangat Jenny yang menyapu lembut wajahnya itu memberikan efek berbeda pada Iqbal. Iqbal dengan wajah datarnya terus saja memandangi wajah cantik Jenny dari jarak yang sangat dekat.

Iqbal melihat bibir tipis Jenny rasanya ada sesuatu yang membuat jiwa kelelakian Iqbal memberontak. Namun dia berusaha untuk tetap tenang.

“Arghh”

Tiba-tiba saja Iqbal mengeluarkan suaranya saat luka di sudut bibirnya ditekan oleh Jenny. Jenny pun melakukan itu tidak sengaja karena dia tidak bisa berkonsentrasi dengan baik.

“Maaf!” ucap Jenny.

Setelah itu dengan reflek Jenny meniup-niup luka pada bibir Iqbal yang telah ia tekan tadi.

Ssshhrrrrrr

Darah Iqbal berdesir hebat saat nafas segar yang keluar dari mulut Jenny tepat mengenai bibirnya.

.

.

.

*TBC

Uhuuiiiiiiii😂😂😂😂

Makin seru nggak sih? ayo dong kasih votenya dan rate bintang 5🤗😘😘

Terpopuler

Comments

Unik Sri wahyuni

Unik Sri wahyuni

sukaaaaaa bgt

2024-02-19

0

ppadang1

ppadang1

apakah rasa itu akan berlanjut...???

2022-08-01

1

Iwan Gorden

Iwan Gorden

rasa cinta mulai timbul hehe...

2022-07-30

3

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 50
52 Eps 51
53 Eps 52
54 Eps 53
55 Eps 54
56 Eps 55
57 Eps 56
58 Eps 57
59 Eps 58
60 Eps 59
61 Eps 60
62 Eps 61
63 Eps 62
64 Eps 63
65 Eps 64
66 Eps 65
67 Eps 66
68 Eps 67
69 Eps 68
70 Eps 69
71 Eps 70
72 Eps 71
73 Eps 72
74 Eps 73
75 Eps 74
76 Eps 75
77 Eps 76
78 Eps 77
79 Eps 78
80 Eps 79
81 Eps 80
82 Eps 81
83 Eps 82
84 Eps 83
85 Eps 84
86 Eps 85
87 Eps 86
88 Eps 87
89 Eps 88
90 Eps 89
91 Eps 90
92 Eps 91
93 Eps 92
94 Eps 93
95 Eps 94
96 Eps 95
97 Eps 96
98 Eps 97
99 Eps 98
100 Eps 99
101 Eps 100
102 Eps 101
103 Eps 102
104 Eps 103
105 Eps 104
106 Eps 105
107 Eps 106
108 Eps 107
109 Eps 108
110 Eps 109
111 Eps 110
112 Eps 111
113 Eps 112
114 Eps 113
115 Eps 114
116 Eps 115
117 Eps 116
118 Eps 117
119 Eps 118
120 Eps 119
121 Eps 120
122 Eps 121
123 Eps 122
124 Eps 123
125 Eps 124
126 Eps 125
127 Eps 126
128 Eps 127
129 Eps 128
130 Eps 129
131 Eps 130
132 Eps 131
133 Eps 132
134 Eps 133
135 Eps 134
136 Eps 135
137 Eps 136
138 Eps 137
139 Eps 138
140 Eps 139
141 Eps 140
142 Eps 141
143 Eps 142
144 Eps 143
145 Eps 144
146 Eps 145
147 Eps 146
148 Eps 147
149 Eps 148
150 Eps 149
151 Eps 150
152 Eps 151
153 Eps 152
154 Eps 153
155 Eps 154
156 Eps 155
157 Eps 156
158 Eps 157
159 Eps 158
160 Eps 159
161 Eps 160
162 Eps 161
163 Eps 162
164 Eps 163
165 Eps 164
166 Eps 165
167 Eps 166
168 Eps 167
169 Eps 168
170 Eps 169
171 Eps 170
172 Eps 171
173 Eps 172
174 Eps 173
175 Eps 174
176 Eps 175
177 Eps 176
178 Eps 177
179 Eps 178
180 Eps 179
181 Eps 180
182 Eps 181
183 Eps 182
184 Eps 183
185 Eps 184
186 Eps 185
187 Eps 186
188 Eps 187
189 Yang Baru... Yang Baru...
190 Promo Novel Baru
191 I'm Come Back
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 50
52
Eps 51
53
Eps 52
54
Eps 53
55
Eps 54
56
Eps 55
57
Eps 56
58
Eps 57
59
Eps 58
60
Eps 59
61
Eps 60
62
Eps 61
63
Eps 62
64
Eps 63
65
Eps 64
66
Eps 65
67
Eps 66
68
Eps 67
69
Eps 68
70
Eps 69
71
Eps 70
72
Eps 71
73
Eps 72
74
Eps 73
75
Eps 74
76
Eps 75
77
Eps 76
78
Eps 77
79
Eps 78
80
Eps 79
81
Eps 80
82
Eps 81
83
Eps 82
84
Eps 83
85
Eps 84
86
Eps 85
87
Eps 86
88
Eps 87
89
Eps 88
90
Eps 89
91
Eps 90
92
Eps 91
93
Eps 92
94
Eps 93
95
Eps 94
96
Eps 95
97
Eps 96
98
Eps 97
99
Eps 98
100
Eps 99
101
Eps 100
102
Eps 101
103
Eps 102
104
Eps 103
105
Eps 104
106
Eps 105
107
Eps 106
108
Eps 107
109
Eps 108
110
Eps 109
111
Eps 110
112
Eps 111
113
Eps 112
114
Eps 113
115
Eps 114
116
Eps 115
117
Eps 116
118
Eps 117
119
Eps 118
120
Eps 119
121
Eps 120
122
Eps 121
123
Eps 122
124
Eps 123
125
Eps 124
126
Eps 125
127
Eps 126
128
Eps 127
129
Eps 128
130
Eps 129
131
Eps 130
132
Eps 131
133
Eps 132
134
Eps 133
135
Eps 134
136
Eps 135
137
Eps 136
138
Eps 137
139
Eps 138
140
Eps 139
141
Eps 140
142
Eps 141
143
Eps 142
144
Eps 143
145
Eps 144
146
Eps 145
147
Eps 146
148
Eps 147
149
Eps 148
150
Eps 149
151
Eps 150
152
Eps 151
153
Eps 152
154
Eps 153
155
Eps 154
156
Eps 155
157
Eps 156
158
Eps 157
159
Eps 158
160
Eps 159
161
Eps 160
162
Eps 161
163
Eps 162
164
Eps 163
165
Eps 164
166
Eps 165
167
Eps 166
168
Eps 167
169
Eps 168
170
Eps 169
171
Eps 170
172
Eps 171
173
Eps 172
174
Eps 173
175
Eps 174
176
Eps 175
177
Eps 176
178
Eps 177
179
Eps 178
180
Eps 179
181
Eps 180
182
Eps 181
183
Eps 182
184
Eps 183
185
Eps 184
186
Eps 185
187
Eps 186
188
Eps 187
189
Yang Baru... Yang Baru...
190
Promo Novel Baru
191
I'm Come Back

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!