Keesokan paginya Jenny bangun terlebih dulu. Dia melihat waktu masih pagi bahkan matahari belum menampakkan sinarnya. Semalam setelah makan, Jenny pikir akan dengan mudah menutup matanya. tapi ternyata salah. Bahkan sampai jam 1 dia belum bisa memejamkan matanya. mungkin karena tempat ini masih sangat asing baginya dan juga belum terbiasa.
Jenny masih bergeming di dalam kamarnya. Dia bingung mau ngapain juga kalau keluar. Mau memasak pun dia tidak bisa. Mungkin agak siangan nanti dia akan keluar untuk beli makan.
Jenny memilih mengambil ponselnya. Dia membuka akun social medianya yang beberapa hari ini tidak dia buka semenjak menikah dengan laki-laki berwajah kaku itu.
Deg
Jantung Jenny terasa berhenti berdetak saat tanpa sengaja melihat berita pada berandanya. Akun dari seseorang yang selama ini telah singgah di hatinya, yaitu Xavier. Dalam postingan Xavier menampakkan sebuah kotak bludru berwarna maroon yang isinya sebuah cincin bertahtakan berlian. Yang membuat Jenny terkejut yaitu saat membaca kutipan yang ditulis Xavier yang menjelaskan maksud dari postingannya itu.
“Cincin ini belum sempat melingkar di jari manismu, karena nyatanya hati kamu sudah tertaut pada yang lain.”
Dan postingan itu ditulis Xavier tepat di hari pernikahannya dengan Iqbal. Seketika air mata Jenny mengalir begitu saja. Rasa sesal melingkupi hatinya karena telah menyakiti perasaan Xavier.
Jenny tidak menyangka kalau Xavier telah menyiapkan itu semua untuk dirinya. Andai saja tidak ada musibah itu, sudah dipastikan saat ini dirinya sudah resmi bertunangan dengan pria itu.
“Semua ini gara-gara kamu!!” umpat Jenny sambil membayangkan sosok Iqbal.
Jenny segera mencari kontak nama Xavier. Dia harus menghubungi pria itu dan menjelaskan semuanya. Dia tidak peduli walau waktu masih sangat pagi. jenny terus menghubungi Xavier tapi tetap saja panggilannya tidak diangkat. Akhirnya Jenny mengetikkan pesan padanya.
“Kak, maafkan aku. aku ingin kamu mendengarkan semua penjelasanku.” Bunyi pesan Jenny yang baru saja dikirim ke Xavier.
Setelah itu Jenny masuk ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Lalu dia keluar dari kamarnya untuk membuat teh hangat. Namun saat keluar dari kamar dia melihat Iqbal juga berada di dapur yang sepertinya juga sedang membuat kopi. Jenny lantas mengurungkan niatnya untuk masuk dapur.
“Tunggu!” ucap Iqbal menghentikan langkah kaki Jenny.
“Pakailah dapurnya jika sedang membutuhkan. Lupakan ucapanku yang semalam.” Ucap Iqbal singkat lalu pergi meninggalkan Jenny sambil membawa secangkir kopi panas yang baru saja dia buat.
Jenny masih bingung mencerna ucapan Iqbal. Lalu dia mengikuti langkah kaki Iqbal untuk bertanya lebih jelas. Dia takut saja kalau Iqbal salah bicara atau masih mengigau, sehingga bicara seperti itu.
“Apa maksud Kak Iqbal tadi?” tanya Jenny sambil berdiri tepat di depan Iqbal.
Iqbal yang sedang meniup-niup kopinya tidak lantas menjawabnya. Dia tidak ingin kegiatan menikmati kopinya terjeda karena mendengar pertanyaan tiba-tiba dari Jenny. Dan hal itu membuat Jenny sangat kesal.
“Sudah cukup jelas bukan apa yang aku katakan. Jadi kamu tidak perlu menghindariku lagi. Kamu bebas melakukan apapun yang kamu suka. Dan ini, pakailah” ucap Iqbal setelah meletakkan cangkir kopinya dan mengambil kartu atm dari dompetnya.
“Nggak usah Kak. Aku masih punya uang.” Tolak Jenny.
“Terlepas dari semua keinginan kamu, aku harap jangan pernah menolak sesuatu yang telah menjadi kewajibanku sebagai seorang suami.” Ucap Iqbal.
“Kewajiban apa maksud Kak Iqbal?” tanya Jenny karena dia menangkap ambigu tentang pernyataan Iqbal.
“Terima ini. dan tidak ada maksud lain. Dan satu lagi, ingatlah statusmu sebelum keinginanmu terlaksana.” Ucap Iqbal dan langsung mengangkat panggilan dari Galang yang baru saja terdengar suara deringnya.
Jenny akhirnya menerima kartu atm pemberian Iqbal. Meski dirinya masih mempunyai cukup uang untuk kebutuhannya.
Hati Jenny pun sedikit lebih tenang dan lega setelah mendengar pernyataan Iqbal tadi. jadi dia hanya perlu menjadi istri Iqbal selama satu tahun saja. Setelah itu dia akan kembali memperbaiki hubungannya dengan Xavier.
Tidak berapa lama setelah menerima panggilan dari Galang, Iqbal membukakan pintu rumahnya yang ternyata Galang sudah berdiri di depan pintu. Galang datang bersama temannya menaiki mobil yang membawa sebuah motor sport seperti yang dipesan oleh Iqbal semalam.
“Coba kamu lihat dulu motornya, sesuai apa nggak dengan yang kamu inginkan.” Ucap Galang lalu mengajak Iqbal mencoba motornya.
Iqbal melihat dengan detail motor itu dan mencoba menyalakan mesinnya. Meski kondisi motor itu tidak baru lagi alias second, namun menurut Iqbal sudah pas. Dia juga percaya dengan pilihan Galang. Lagipula dia juga sangat membutuhkan motor itu untuk bepergian.
“Ok deal. Harganya sesuai yang kamu katakan tadi kan?” tanya Iqbal dan Galang mengangguk.
Iqbal pun mengambil ponselnya dan bertransaksi mengirim sejumlah uang untuk motor yang sudah dibelinya pada teman Galang.
“Sudah aku kirim, Bang. Terima kasih banyak ya Bang.” Ucap Iqbal sambil menjabat tangan teman Galang.
“Iya sama-sama. Aku juga terima kasih. Kalau ada kerusakan, kamu bilang saja nanti aku perbaiki di bengkelku.” Ucap teman Galang dan Iqbal mengangguk.
Setelah itu Galang kembali pulang bersama temannya. Sedangkan Iqbal meletakkan motornya di depan teras rumah.
Jenny sempat melihat Iqbal bersama temannya sedang bertransaksi membeli motor hanya diam saja. Lalu dia masuk ke dalam kamarnya untuk melihat ponselnya barangkali Xavier sudah membalas pesannya.
***
“Maaf Tuan, pria yang telah menghajar tuan sudah tidak lagi bekerja sebagai asisten Tuan Barra.” Ucap salah satu anak buah Billal. Pria yang hampir memperkosaa Jenny.
“Bagaimana itu bisa terjadi. Apa kamu tahu kemana dia saat ini?” tanya Billal.
“Saya sudah mencari tahu tapi tidak mendapatkan hasil Tuan.” Jawabnya.
“Sepertinya aku harus mengajukan proposal kerjasama pada perusahaan Al Vito Corp. selain mencari informasi tentang pria sialan itu, aku bisa mendekati anak perempuan Tuan Vito. sambil menyelam minum air.” Ucap Billal sambil tertawa sumbang.
Tak lama kemudian terdengar ketukan pintu dari luar. Billal segera mempersilakan masuk pada seseorang yang baru saja mengetuk pintu.
“Sayang!! Aku ingin belanja. Anak kamu ini sedang ngidam shopping.” Ucap seorang wanita muda.
“Kamu pergilah sendiri Alia. Aku sangat sibuk. Bukankah uang yang aku transfer masih cukup banyak?” ucap Billal menolak ajakan sang istri.
“Padahal anak kamu sedang ingin shopping dengan ditemani Papanya loh.” Ucap Alia sendu sambil mengusap perutnya yang masih rata. lalu keluar dari ruang kerja suaminya.
Selepas kepergian Alia, Billal memijit kepalanya yang sedikit berdenyut. Pria yang dua bulan lalu baru menikah untuk yang kedua kalinya bersama Alia, wanita muda berusia 23 tahun. dulu dia sangat mencintai sosok Alia yang dia kira akan menjadi pelabuhan hatinya yang terakhir. Namun sayangnya, tanpa sepengetahuan Alia, Billal pernah memergoki Alia telah berselingkuh darinya. Bahkan anak yang dikandungnya itu sepertinya bukan anak biologis Billal.
.
.
.
*TBC
Happy Reading🤗🤗💕💕💕
Jangan lupa selalu tinggalkan like dan komentar kalian ya. Vote dan Gift-nya juga boleh🤗😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Topan Topan
sdh tau istri selingkuh seharus nya tinggalkan cari pengganti nya, Masih banyak wanita setia,, lanjut Thor
2023-01-26
0
Topan Topan
sdh tau istri selingkuh seharus nya tinggalkan cari pengganti nya, Masih banyak wanita setia,, lanjut Thor
2023-01-26
0
Thony Royster
Msh Semu dgn Sifatnya Ikbal..
Klo Dngin,,dtar dn Kaku trs Mna Bsa Terjalin Harmonis..
Trs Siap yg Slh dgn judul Suami yg tak d Anggap
2022-08-14
0