19.Penyerangan

Mobil Radit melaju kearah pinggir kota. Radit ingin mencari tempat yang tenang. Tapi di tengah jalan ban mobil mereka kempes. Radit memberhentikan mobilnya kepinggir jalan.

''Haah. Ban mobilnya pakai kempes segala'' ucap Radit kesal sambil menendang ban mobil.

''Ada apa pak'' tanya Rania sambil turun dari mobil.

''Ini ban mobilnya kempes. Kita harus mencari bengkel yang dekat dari sini'' ucap Radit.

''Tapi disini jalannya sepi pak. Mana mungkin ada bengkel. Apalagi hari sudah malam. Susah cari bengkel'' jawab Rania.

''Kalau gitu biar aku telepon Davin aja. Suruh dia jemput kita kesini sekalian suruh bawa mobil derek'' kata Radit mengeluarkan ponselnya.

''Tidak usah pak. Biar saya saja yang ganti bannya'' kata Rania sambil mengambil dongkrak dan pekakas lain kedalam mobil.

''Apa kamu bisa?'' tanya Radit ragu.

''Tenang aja pak. Dulu waktu kuliah saya pernah kerja di bengkel mobil. Trus waktu saya bawa taksi online sering juga mengganti ban yang kempes'' jelas Rania sibuk mengeluarkan ban serap dan mulai menggantinya.

''Biar saya bantu'' ucap Radit biarpun dia tidak tahu mau bantu apa. Karna selama ini dia tahu siap saja. Hari ini Radit melihat sisi lain dari Rania yang membuat dia kagum.

''**S***opirku memang beda'' batin Radit*.

''Ngak usah pak. Ntar tangan anda kotor lagi'' ucap Rania sambil mengarut pipinya yang gatal dengan tangan kotor.

''Hahaha'' Radit tertawa geli.

'' Kenapa anda tertawa'' tanya Rania binggung sambil melanjutkan kerjanya.

''Itu pipi kamu hitam'' tunjuk Radit.

''Iya ya, disebelah mana?'' kata Rania sambil mencoba mengelap dengan tangannya.

''Bukan disitu. Disebelah sini, biar saya yang lapkan kalau kamu yang lap malah bertambah kotor'' kata Radit sambil mengeluarkan sapu tangan dari kantong celananya.

Ketika radit mengelap pipi Rania. Jarak mereka begitu dekat. Tatapan mereka sempat beradu sebentar. Radit seperti mencoba melihat manik mata dibalik kaca mata Rania. Sedangkan Rania melihat betapa tampan Radit dengan bola mata hitam yang tajam, hidung mancung serta bau yang maskulin keluar dari tubuhnya. Seakan waktu terhenti sebentar sampai Rania sadar.

''Biar saya yang lap sendiri pak'' kata Rania sambil mngambil saputangan dari Radit. Jantungnya berdetak tidak karuan.

Mereka jadi salah tingkah karna kejadian tersebut. Rania kemudian menyelesaikan kerjanya. Sedangkan Radit hanya melihat saja. Beberapa saat kemudian Rania selesai mengganti ban.

Tidak jauh dari tempat mereka. Sebuah mobil berhenti memperhatikan gerak gerik mereka.

''Hallo bos. Mobil mereka sudah berhenti ditempat sepi.Apa kami bergerak sekarang'' tanya orang didalam mobil.

''kamu bereskan saja yang cewek. Kalau yang cowok jangan kalian apa-apakan. Kalau sampai yang cowok tergores sedikit saja. Upah kalian saya potong'' ucap suara orang diseberang.

''Baik bos'' kata orang itu lagi sambil mematikan telepon.

''Ayo kita bergerak sekarang'' katanya kepada temannya yang lain.

Sementara itu Rania sedang membereskan peralatan yang dipakai untuk mengganti ban mobil. Sedangkan Radit pergi kedalam mobil mengambil minum.Tiba-tiba...

''Rania awaaass'' teriak Radit melihat ada orang yang mau menusuk Rania dari belakang dengan pisau.

Rania yang menyadari ada orang dibelakangnya secara reflek menghindar. Tapi tanganya terkena sambetan pisau.

Bruuk. Satu tendangan Rania mendarat di perut pria berbadan besar itu. Sehingga tubuhnya terlempar kebelakang.

''Arrgghh ''erang pria tadi. Melihat itu temannya yang lain mulai menyerang Rania. Rania mulai terlibat perkelahian dengan keempat pria yang bertubuh besar. Radit yang melihat Rania dikeroyok segera membantu.

Beberapa kali pukulan serta tendangan Rania dan Radit mengenai mereka. Sehingga mereka mundur dan melarikan diri dengan mobil yang mereka berhentikan tidak jauh dari situ. Radit berusaha mengejar. Tapi mereka sudah dulu kabur dengan mobil. Radit kembali ke tempat Rania berada.

''Kamu tidak apa-apa Ran?'' tanya Radit cemas ketika sampai di tempat Rania.

''Saya tidak apa-apa pak'' jawab Rania sambil lanjut membereskan pekakas yang dipakai tadi. Tidak sengaja Radit melihat darah keluar dari tangan Rania.

''Tanganmu terluka Ran'' kata Radit sambil memegang tangan Rania.

''Luka kecil pak. Tidak apa-apa'' ucap Rania.

''Apanya yang kecil. Darahnya banyak mengalir begitu. Sini ikat dulu lukanya biar tidak banyak darah yang keluar'' kata Radit memegang tangan Rania sambil mengambil sapu tangan dan mengikat luka ditangan Rania.

''Kamu masuk aja kedalam mobil. Biar saya yang membereskan ini'' kata Radit sambil mengangkat pekakas ke dalam bagasi mobil.

Rania berjalan menuju depan mobil. Dia duduk didalam mobil menunggu Radit. Tidak beberapa lama Radit masuk kedalam mobil.

''Kita kerumah sakit'' ucap Radit sambil menyalakan mobil.

''Tidak usah pak. Kita langsung pulang saja'' jawab Rania.

''Luka kamu begitu parah Ran. Takutnya nanti bisa infeksi'' kata Radit cemas.

''Di Apartemen ada kotak P3K pak. Itu saja sudah cukup bagi saya'' jawab Rania lagi.

''Kamu jangan keras kepala. Kita akan tetap kerumah sakit. Ini perintah kamu tidak boleh menolak'' tegas Radit.

Rania hanya pasrah. Dia tidak punya tenaga lagi berdebat dengan Radit. Apalagi luka ditangannya sudah mulai terasa nyeri.

''Berapa banyak lagi kejutan yang akan kamu tunjukan rania. Bahkan aku tidak bisa membayangkannya. Ketika kamu tidak merengek atau menangis dengan luka ditangan seperti wanita pada umumnya, dan kamu masih melihatkan ketenangan yang sekarang malah membuat hatiku sakit. Apa kamu sudah biasa menanggung sakit seperti ini sehingga kamu tidak bisa melihatkan sedikitpun kelemahan didepanku'' batin Radit melirik ke arah Rania yang sedang menyandarkan kepalanya di pintu mobil.

mobil radit melaju mencari rumah sakit terdekat. Tidak lama kemudian mereka sampai dirumah sakit. Radit dan Rania masuk kedalam UGD untuk mencari dokter yang akan mengobati luka Rania.

''Radiitt'' terdengar suara orang memanggil dari arah belakang mereka.

Radit dan Rania membalikan badan melihat kepada orang yang memanggil tadi. Rania langsung menundukan kepala

''Waduh kenapa ketemu kak Dimas disini'' batin Rania.

''Hei dokter Dimas'' sapa Radit.

''Kamu mau ngapain kesini?'' Tanya Dimas.

''Ini mau mengobati teman saya luka'' kata Radit sambil melihat kearah Rania yang masih menundukan kepala.

Dimas yang dari tadi fokus melihat kearah Radit. Dia tidak sadar kalau disebelah Radit ada orang.

''Raniaaa'' panggil Dimas terkejut.

''Hehehe. Malam kak Dimas'' ucap Rania sambil mengangkat kepala.

''Kalian saling kenal?'' teriak Radit dan Dimas barengan. Rania malah salah tingkah melihat mereka berdua. Apalagi beberapa perawat di UGD melihat ke arah mereka.

''Dokter aja yang jawab duluan'' kata Radit.

''Rania sahabat adikku, kalau kamu?'' tanya dokter Dimas yang ternyata kakaknya Sisi.

''Dia sopirku'' jelas Radit singkat padat.

''Trus apa yang terluka?'' tanya dokter Dimas.

''Tangan Rania'' jawab Radit.

''Ya udah kita obati diruanganku saja. Disini terlalu ramai orang'' ajak dokter Dimas.

Terpopuler

Comments

Maria lace W

Maria lace W

terlalu banyak omong dan alur cerita membosankan

2024-02-08

2

Yani

Yani

Ketemu kakak Sisi oh..kaksknta Sisi namanya dr Dimas

2022-12-09

1

Nur Sanah

Nur Sanah

thor rania ini gadis tomboy atau peminim thor .aku suka gadis feminim loh thor.ngk suka tomboy wkwk

2022-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 1.Berangkat Ke Jakarta
2 2.Sampai Di Jakarta
3 3.Tawaran Kerja Dari Kak Davin
4 4.Mengatar CV Ke Perusahaan
5 5.Cowok Cendol VS Cewek Antik
6 6.Mulai Bekerja
7 7.CV Sopir Baru
8 8.Kangen Bunda
9 9.Sahabat Sejati
10 10.Tuan Cendol Yang Cerewet
11 11.Pertemuan Yang Tak Terduga
12 12.Makan Dengan Bos
13 13. Ada Apa Dengan Radit
14 14.Makan Bakso
15 15. Kegelisahan Bunda
16 16. Pertemuan Keluarga
17 17.Penolakan Radit
18 18.Menemani Pak Bos
19 19.Penyerangan
20 20.Mulai Perhatian
21 21.Tetap Menolak
22 22.Ngumpul Di Apartemen
23 23.Makan Siang Berdua
24 24.Radit Marah
25 25.Kegelisahan Rania
26 26.Sikap Yang Berubah-ubah
27 27.Perjalanan Ke Bandung
28 28.Terjadi Hal Yang Tidak Terduga
29 29.Kembali Ke Jakarta
30 30.Menginap Dirumah Radit
31 31.Sarapan Pagi
32 32.Menghibur Sisi
33 33. Gajian
34 34. Kabar Duka
35 35. Kesedihan Rania
36 36. Mengantar Rania Pulang
37 37. Pemakaman Bunda
38 38. Menjaga Rania
39 39.Makan Malam Bersama
40 40. Surat dari Bunda
41 41.Masa Lalu
42 42. Masa Lalu 2
43 43. Main Di Sawah
44 44. Kedatangan Gunawan
45 45. Penyesalan
46 46. Kemarahan Rania
47 47. Berpisah
48 48. Sampai Di Rumah
49 49.Sama Suka Rania
50 50.Kakak Yang Kejam
51 51.Dia Memang Cucuku
52 52.Paman Terbaik
53 53. Orang Tua Bangka.
54 54. Negosiasi
55 55. Menjaga Jarak
56 56. Jadi Error
57 57. Bertemu Anak antik
58 58. Menyuruh Rania
59 59. Sama Sama Tidak Suka Wortel
60 60. Kecurigaan Candra
61 61. Kekesalan Rania
62 62. Penolakan
63 63. Menghindar
64 64. Kecelakaan
65 65. Menunggu Dengan Cemas.
66 66. Berebut Menjaga
67 67. Menunggu Rania Siuman
68 68. Rania Siuman
69 69. Berdamai Dengan Masa Lalu
70 70.Mengoda
71 71. Ungkapan Hati
72 72. Ganti panggilan
73 73. Suasana Yang Ramai
74 74. Bertemu Astrid
75 75. Tidak Bisa Jauh
76 76. Penyambutan Rania
77 77. Mengungkap
78 78. Cynthia kabur
79 79. Kecelakaan Cynthia
80 80. Menunggu kabar
81 81. Kondisi Cynthia
82 82. Ayah Yang Bucin
83 83. Menerima Dengan Ikhlas
84 84.Kelumpuhan Cynthia
85 85. Meragukan
86 86. Isi Kamar Ayah
87 87. Kenangan Nella
88 88.Memanggil Mama
89 89. Ayah
90 90. Mertua VS Menantu
91 91. Istri Masa Depan
92 92. Merasakan Punya Adik
93 93. Selalu Terdepan
94 94. Kaca Spion
95 95. Hasil Tes
96 96. Kita Semua Keluarga
97 97. Memperkenalkan Rania
98 98. Calon Istri Serba Bisa
99 99.Cinta Pertama dan Terakhir
100 100. Keinginan Nita
101 101. Menentukan Waktu Pernikahan
102 102. Belajar Menghargai Orang Lain
103 103. Penculikan
104 104. Terungkap
105 105. Akhir Dari Nita
106 106. Kematian Yang Terlalu Mudah
107 107. Keputusan Cynthia
108 108.Tissue Bekas
109 109. Pernikahan
110 110. Resepsi Pernikahan
111 111. Malam Pertama
112 112. Rencana Ke Bandung
113 113. Ingin Memberikan Yang Terbaik
114 114. Menginap Di Bandung
115 115. Akhir Penantian
116 116. Tidak Ada Duanya
117 117. Cemburu
118 118. Bertemu Kevin
119 119. Merasa Bersalah
120 120. Istri Yang Sangat Berarti
121 121. Astrid Tertangkap
122 122.Suasana Pagi
123 123. Pernikahan Sisi dan Davin
124 124. Resepsi Pernikahan Davin dan Sisi
125 125. Ingin Minum Kopi
126 126. Rumah Sakit
127 127. Hamil
128 Pengumuman
Episodes

Updated 128 Episodes

1
1.Berangkat Ke Jakarta
2
2.Sampai Di Jakarta
3
3.Tawaran Kerja Dari Kak Davin
4
4.Mengatar CV Ke Perusahaan
5
5.Cowok Cendol VS Cewek Antik
6
6.Mulai Bekerja
7
7.CV Sopir Baru
8
8.Kangen Bunda
9
9.Sahabat Sejati
10
10.Tuan Cendol Yang Cerewet
11
11.Pertemuan Yang Tak Terduga
12
12.Makan Dengan Bos
13
13. Ada Apa Dengan Radit
14
14.Makan Bakso
15
15. Kegelisahan Bunda
16
16. Pertemuan Keluarga
17
17.Penolakan Radit
18
18.Menemani Pak Bos
19
19.Penyerangan
20
20.Mulai Perhatian
21
21.Tetap Menolak
22
22.Ngumpul Di Apartemen
23
23.Makan Siang Berdua
24
24.Radit Marah
25
25.Kegelisahan Rania
26
26.Sikap Yang Berubah-ubah
27
27.Perjalanan Ke Bandung
28
28.Terjadi Hal Yang Tidak Terduga
29
29.Kembali Ke Jakarta
30
30.Menginap Dirumah Radit
31
31.Sarapan Pagi
32
32.Menghibur Sisi
33
33. Gajian
34
34. Kabar Duka
35
35. Kesedihan Rania
36
36. Mengantar Rania Pulang
37
37. Pemakaman Bunda
38
38. Menjaga Rania
39
39.Makan Malam Bersama
40
40. Surat dari Bunda
41
41.Masa Lalu
42
42. Masa Lalu 2
43
43. Main Di Sawah
44
44. Kedatangan Gunawan
45
45. Penyesalan
46
46. Kemarahan Rania
47
47. Berpisah
48
48. Sampai Di Rumah
49
49.Sama Suka Rania
50
50.Kakak Yang Kejam
51
51.Dia Memang Cucuku
52
52.Paman Terbaik
53
53. Orang Tua Bangka.
54
54. Negosiasi
55
55. Menjaga Jarak
56
56. Jadi Error
57
57. Bertemu Anak antik
58
58. Menyuruh Rania
59
59. Sama Sama Tidak Suka Wortel
60
60. Kecurigaan Candra
61
61. Kekesalan Rania
62
62. Penolakan
63
63. Menghindar
64
64. Kecelakaan
65
65. Menunggu Dengan Cemas.
66
66. Berebut Menjaga
67
67. Menunggu Rania Siuman
68
68. Rania Siuman
69
69. Berdamai Dengan Masa Lalu
70
70.Mengoda
71
71. Ungkapan Hati
72
72. Ganti panggilan
73
73. Suasana Yang Ramai
74
74. Bertemu Astrid
75
75. Tidak Bisa Jauh
76
76. Penyambutan Rania
77
77. Mengungkap
78
78. Cynthia kabur
79
79. Kecelakaan Cynthia
80
80. Menunggu kabar
81
81. Kondisi Cynthia
82
82. Ayah Yang Bucin
83
83. Menerima Dengan Ikhlas
84
84.Kelumpuhan Cynthia
85
85. Meragukan
86
86. Isi Kamar Ayah
87
87. Kenangan Nella
88
88.Memanggil Mama
89
89. Ayah
90
90. Mertua VS Menantu
91
91. Istri Masa Depan
92
92. Merasakan Punya Adik
93
93. Selalu Terdepan
94
94. Kaca Spion
95
95. Hasil Tes
96
96. Kita Semua Keluarga
97
97. Memperkenalkan Rania
98
98. Calon Istri Serba Bisa
99
99.Cinta Pertama dan Terakhir
100
100. Keinginan Nita
101
101. Menentukan Waktu Pernikahan
102
102. Belajar Menghargai Orang Lain
103
103. Penculikan
104
104. Terungkap
105
105. Akhir Dari Nita
106
106. Kematian Yang Terlalu Mudah
107
107. Keputusan Cynthia
108
108.Tissue Bekas
109
109. Pernikahan
110
110. Resepsi Pernikahan
111
111. Malam Pertama
112
112. Rencana Ke Bandung
113
113. Ingin Memberikan Yang Terbaik
114
114. Menginap Di Bandung
115
115. Akhir Penantian
116
116. Tidak Ada Duanya
117
117. Cemburu
118
118. Bertemu Kevin
119
119. Merasa Bersalah
120
120. Istri Yang Sangat Berarti
121
121. Astrid Tertangkap
122
122.Suasana Pagi
123
123. Pernikahan Sisi dan Davin
124
124. Resepsi Pernikahan Davin dan Sisi
125
125. Ingin Minum Kopi
126
126. Rumah Sakit
127
127. Hamil
128
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!