Alunan lagu terus mengiringi lamunan mereka berdua. Kemudian Radit buka suara.
''Apakah kamu tahu rasanya memcintai seseorang kemudian di khianati?'' tanya Radit galau sambil melihat ke Rania.
''Tidak pak'' jawab Rania.
''Ya jelas dengan penampilanmu seprti ini mana mungkin ada orang yang suka. Apalagi mau jadi pacar kamu. Haha'' jawab Radit meledek Rania.
''**I***ni pak bos kenapa ya. Tadi dingin sekarang malah ketawa, jadi merinding''batin Rania*.
''Saya memang tidak tahu pak dan tidak mau tahu. Jadi anda berhenti meledek saya'' ucap Rania agak kesal.
''Heemm. Dulu saya juga pernah mencintai seseorang. Bahkan rasa sayang kepadanya begitu dalam. Dia cinta pertama saya. Lima tahun kami menjalin hubungan. Saya bahkan sampai nekat mau melamarnya. Biarpun saya tahu keluarga sudah menjodohkan saya. Tapi saya tetap mempertahakan cinta saya padanya'' ucap Radit mengenang,
sesaat dia berhenti.
'' Tapi apa yang saya dapatkan dari mencintainya. Ya sebuah penghianatan. Heeh bahkan dengan teman saya sendiri. Mereka sudah berselingkuh dibelakang saya selama tiga tahun. Huuft betapa bodohnya saya tidak mengetahuinya'' kata Radit kesal. Ada goresan luka yang teramat menyakitkan diwajahnya. Rania melihatnya seperti yang ada pada bunda.
Rania hanya diam mendengarkan. Bos yang selama ini dia lihat dingin,cuek dan pemarah tenyata serapuh ini didepan yang namanya cinta.
''Dan sekarang disaat saya belum sembuh dengan luka ini. Mereka datang dengan perjodohan. Mereka mendesak saya untuk menerima perjodohan. Sedangkan saya belum bisa menerima putrinya. Mereka malah ingin mempercepat pertunangan. Truuss saya harus bagaimana?'' tanya Radit seolah berbicara dengan dirinya sendiri. Seorang ceo bahkan terlihat bodoh kalau sudah patah hati.
Rania tidak bisa menjawab. Secara dia orang luar yang tidak ada hubungan dengan semua ini. Jadi dia lebih memilih untuk mendengarkan.
''Kamu kok diam. Kamu bebas menertawakan saya. Bahkan meledek kebodohan saya. Sekarang anggap saja saja bukan sebagai bos kamu'' ucap Radit lagi sambil melihat ke arah Rania.
''Boleh seperti itu pak? Kalau gitu saya ketawa ya. Hahaha'' ucap Rania sambil tertawa.
''Hei kamu beneran menertawain saya'' Radit terkejut melihat tingkah Rania.
''Jarang-jarang loh saya bisa menertawain pak Radit kayak gini. Selagi ada kesempatan kenapa tidak digunakan.Hahaha'' ucap Rania lagi.
''Kalau kamu masih ketawa saya potong gaji kamu'' ancam Radit kesal.
''Hhmmpp'' Rania menutup mulutnya biar berhenti tertawa.
''Sebenarnya ya pak. Kalau menurut buku yang saya baca karna saya tidak ahli dengan masalah percintaan.Jadi segala sesuatu yang kita kerjakan,kita inginkan, kita rasakan didunia ini jangan berlebihan. Termasuk dengan rasa cinta. Karna tidak semuanya sesuai dengan yang kita harapkan. Dan ketika semuanya berbeda dari harapan. Kita akan merasakan sakit yang berkali-kali lipat. Makanya mencintai seseorang seperlunya sehingga ketika kita ditinggalkan rasa sakit itu tidak begitu dalam'' ucap Rania serius sok bijak sambil angguk-angguk kepala.
''Pfft.Hahaha, kamu bisa juga bicara sepanjang itu. Biasanya kamu irit ngomong'' ucap Radit merasa lucu melihat tingkah Rania.
''Hhmmm. Saya cuma malas aja ngomong sama bapak. Apalagi kalau wajahnya dingin setiap hari'' gumam Rania.
''Apa? Kamu ngomong apa?'' tanya Radit masih dalam tertawa.
''Pesanan kita sudah datang pak'' ucap Rania.
Radit berhenti tertawa ketika pelayan datang mengantar pesanan mereka. Setelah pelayan pergi mereka langsung menyantap makanan dengan lahap karna memang perut mereka berdua sudah lapar.
''Makasih ya Ran'' ucap Radit disela-sela makan.
''Makasih untuk apa pak?'' tanya Rania heran.
''Makasih untuk hari ini. Saya jadi lebih baik'' ucap Radit serius.
''Ooo. Tapi saya tidak melakukan apa-apa. saya cuman mengatar bapak karna sudah tugas saya sebagai sopir. Saya tidak mau gaji saya dipotong gara-gara tidak mendengarkan pak Radit'' jawab Rania santai.
''Huuft. Tekadang dia pintar tapi kalau soal perasaan dia oon.Bodohnya aku malah cuhat sama dia'' batin Radit.
Radit hanya geleng- geleng kepala mendengar jawaban Rania. Mereka melanjutkan makan sampai selesai.
Diwaktu yang bersamaan Cynthia yang sedang kesal karna ditolak Radit. Pergi keluar sambil mengendarai mobilnya. Pas dia lewat di depan restoran, dia melihat Radit dan Rania sedang makan sambil tertawa. Betapa panasnya hati Cynthia.
''Brengsek. Kalian tertawa diatas kesedihanku. Awas kau culun tidak akan ku maafkan'' ucap Cynthia marah.
'' Hallo saya ada kerjaan untuk kalian'' Cynthia menghubungi orang lewat ponselnya. Setelah berbicara Cynthia meninggalkan tempat tersebut.
Radit dan Rania sudah selesai makan. Mereka masih duduk bersantai disana.
''Apa kacamata itu nyaman untuk dipakai?'' tanya Radit.
''Ya nyaman aja pak. Karna udah dari SMA saya pakai''jawab Rania.
''Kenapa tidak dibuka aja atau di ganti dengan kontak lensa?''tanya Radit lagi.
''Kalau dibuka ntar anda suka lagi sama saya'' gumam Rania pede.
''Apaa? Kamu kalau ngomong jangan bisik-bisik''ucap Radit.
''Hehe. Saya udah terbiasa dengan ini pak'' ucap Rania sambil nyengir.
''Saya yang tidak biasa melihatnya''batin Radit.
''Hmmm'' angguk Radit.
''Apa kita tidak akan pulang pak?'' tanya Rania yang melihat Radit masih betah duduk.
''Kamu maunya gimana. Apa kita nginap disini saja?'' goda Radit.
'' Ya kali, Restoran ini mana menyediakan penginapan'' kata Rania lagi.
''Kalau gitu kita cari saja penginapan'' usul Radit .
''Aduuh anda ini jangan becanda ya pak. Kalau gitu saya tinggalin aja anda disini biar saya pulang naik ojek online saja. Potong- potong lah gaji saya'' jawab Rania serius.
''Hahaha'' Radit malah tertawa lucu melihat raut wajah Rania.
''Besokan minggu. Kita juga libur dan saya lagi malas pulang. Bagaimana kalau kamu temani saya jalan sebentar sebelum pulang kerumah'' ajak Radit.
''Tapi ini sudah diluar jam kerja saya pak'' kata Rania malas.
''Saya tambahkan bonus kamu gimana'' tawar Radit.
''Serius pak'' kata Rania mendengarnya dia jadi bersemangat.
''Iya''jawab Radit tersenyum.
''Oke kita berangkat. Pak Radit mau saya antar kemana?'' kata Rania semangat langsung berjalan kearah luar restoran.
''Tunggu dulu aku bayar bonnya dulu'' teriak Radit sambil menuju kekasir.
Setelah Radit siap membayar makanan mereka. Dia langsung menuju mobil dimana Rania sudah membukakan pintu mobil untuknya.
''Hari ini biar saya yang bawa mobil'' ucap Radit sambil membuka pintu kemudi.
Rania masuk mobil dan duduk dibelakang. Dia bersyukur kalau Radit mau menyetir mobil. Karna dia juga sudah capek.
''Kamu kenapa duduk dibelakang?'' tanya Radit lagi.
''Bukanya pak Radit yang menyetir?''tanya Rania.
''Iya tapi kamu tidak harus duduknya dibelakang. Emang saya sopir kamu.Ayo pindah kedepan cepat'' perintah Radit.
''Iya'' jawab Rania.
Setelah Rania pindah kedepan. Radit menyetir mobil meninggalkan restoran. Dan mereka tidak sadar sebuah mobil mengikuti dari belakang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Mamay Maimunah
polos sekali kamu Rania... 😂
2024-05-18
0
Upil Mercon
"songong sedikit boleh dong"kata Rania,, 🤭🤭
2024-05-07
1
Shinta Dewiana
kacau ni chintya belum apa2 udah main kasar aja..
2024-04-29
0