Pukul 09.00 Radit dan Davin sampai diparkir mobil. Rania sudah menunggu di dekat pintu mobil. Setelah membukakkan mobil untuk Radit dan Davin. merekapun berangkat.
''Kita mau kemana pak'' tanya Rania
''Ke perusahaan W group''jawab Radit
''Nama W mengingatkanku dengan nama belakangku. Apa kebetulan ya'' batin Rania.
''Kamu tahu jalan kesana Ran'' tanya Davin.
''Tahu pak. Waktu itu sudah saya telusuri'' jawab Rania singkat.
''...Oh ya Vin katanya ntar kita akan bertemu dengan pak Gunawan'' ucap Davin.
''Iya ini pertemuan yang langkah karna selama ini pak Gunawan sering berada di luar negeri'' kata Davin.
''Mungkin setelah ini kita akan lebih sering bertemu pak Gunawan. Karna dia akan menetap di indonesia lagi'' kata Radit.
''Apa anda sudah membaca kontrak kerjasama kita dengan W group?'' tanya Davin.
''Sudah... Semua sesuai dengan kesepakatan'' jawab Radit.
Karna Rania tidak mengerti dia hanya diam mendengar pembicaraan Radit dan Davin.
Lima belas menit kamudian mereka sampai di sebuah perusahaan yang tidak kalah besarnya dari perusahaan HK group. Setelah Davin dan Radit keluar dari mobil. Rania melajukan mobil ke tempat parkiran.
Rania berjalan keluar parkiran sambil memainkan hp. Tanpa sengaja dia menabrak orang.
Bruuk...
Hp Rania terjatuh kelantai karna kagetnya.
''Maaf saya tidak sengaja'' kata Rania sambil membungkuk.
''Kamu tidak apa apa nak?'' tanya orang yang Rania tabrak.
Rania mengangkat kepalanya. Tenyata seorang bapak yang umurnya sekitar 50 tahunan dan disampingnya berdiri seorang laki-laki yang umurnya tidak jauh beda. Mungkin asistennya pikir Rania.
''Saya tidak apa-apa pak.Maaf sekali lagi'' kata Rania.
Ketika Rania membungkuk tadi kalung yang dilehernya keluar sehingga kelihatan lah huruf R nya.
''Benaran kamu tidak apa-apa''tanya bapak itu lembut.
''Iya pak'' jawab Rania.
''Kalung kamu bagus boleh saya lihat'' tanya bapak itu lagi.
''Maaf pak. Ini kalung pemberian bunda saya jadi saya tidak bisa melihatkannya'' jawab Rania sambil memasukan kalung kebalik krah baju dilehernya.
''Siapa namamu''
''Rania pak''
Deg. Seolah teringat sesuatu raut bapak tadi berubah terkejut.
''Kalau gitu saya permisi pak'' kata Rania sambil membungkuk mengambil hpnya yang terjatuh dilantai. Pas rania mengangkat badan layar dihpnya hidup menampilakan foto Rania bersama bundanya. Sekilas foto itu nampak sama bapak yang di yang ditabrak Rania
''Tunggu bisa saya lihat foto dihpmu. Sepertinya saya mengenal orang difoto tersebut'' pinta bapak itu.
''Maaf pak tidak mungkin bapak kenal dengan bunda saya. Karna bunda saya tidak pernah tinggal di kota. Kalau begitu saya permisi dulu'' kata Rania sambil berlalu.
''Kenapa bapak itu penasaran dengan kalung dan foto bunda ya? Mmm ada ada aja'' batin Rania
''Kenapa pak?'' tanya orang yang dari tadi berdiri disampingnya.
''Aah tidak ada apa-apa. Ayo Radit sudah menunggu kita'' ternyata dia pak Gunawan pemimpin perusahaan W group.
''Kenapa semuanya berhubungan dengan wanita itu. Bukannya dia sudah meninggal pas kebakaran waktu itu. Apa cuma kebetulan ya? batin pak Gunawan.
Flashback On
Malam itu Gunawan dan Retno lagi santai di ruang tamu setelah selesai makan malam.
''Mas aku mau nunjukan sesuatu sama kamu'' kata Retno sambil mengeluarkan sebuah kalung.
'' Sayang ini kalung siapa'' tanya Gunawan.
''Ini kalung yang aku bawa ketika ditemukan sama ibu panti. Mungkin ini kalung dari orang tuaku dan ini bisa membantu aku menemukan keluarga ku. Kata ibu panti nama Retno berasal dari huruf R yang ada di kalung ini. Dan kalau diperhatikan secara teliti terdapat angka yang menunjukan tanggal lahir terukir pada huruf R nya'' jelas Retno.
''Benarkah coba aku lihat yank'' kata Gunawan penasaran.
Retno menunjukan deretan angka yang terukir disana.
''Kalau nanti kita punya anak perempuan aku akan memberi dia nama Rania'' ujar Retno antusias.
''Iya. Itu nama yang indah'' ucap Gunawan sambil mengelus kepala Retno yang bersandar di bahunya.
Flashback Off
Diruang pertemuan Radit dan Davin menunggu kedatangan pak Gunawan. Tidak berselang lama pak Gunawan masuk kedalam ruangan tersebut.
''Pagi Radit. Apa om terlambat?''tanya Gunawan.
''Pagi om. Saya juga baru sampai''ucap Radit sambil berdiri memeluk Gunawan.
''Apa sudah bisa kita mulai?'' tanya Gunawan.
''Bisa om'' jawab Radit
Radit pun menjelaskan kontrak kerjasama yang akan dilakukan. Dibantu Davin semua selesai dengan lancar. Setelah menanda tangani kontrak. Radit bersalaman dengan pak gunawan tanda kesepakat sudah deal.
''Terima kasih om atas kerjasamanya'' kata Radit.
''Sama-sama. Gimana hubunganmu dengan Cynthia?'' tanya Gunawan.
'' Tidak ada masalah om'' jawab Radit singkat
'' Kapan kalian akan bertunangan?''tanya Gunawan.
''Saya belum memikirkannya om. Kalau begitu saya pemisi dulu om. Masih banyak pekerjaan yang menunggu saya'' kata Radit.
Radit memang paling tidak suka membicarakan masalah pertunangannya dengan Cynthia. Sampai sekarang dia masih belum menerima perjodohan yang sudah diatur kakek mereka.
Dan Gunawan pun tidak mau mendesak Radit lagi. Dia tahu kalau Radit terpaksa manjalankan perjodohan ini karna tanda baktinya sama keluarga. Cynthia ada anak Hendra adik Gunawan. Perjanjian perjodohan itu dibuat oleh bapak mereka dengan Kakek Radit. Mereka akan menjodohkan cucu pertama mereka untuk mempererat kekeluargaan. Dan kebetulan Gunawan tidak memiliki anak. Jadi Cynthia lah putri satu satunya di keluarga Wiratmadja.
......................
Rania duduk dekat tempat parkir sambil nunggu Radit dan Davin datang. Ditempat Rania duduk lewat seorang cewek dengan tampilan modis tapi sedikit angkuh. Dia melirik Rania yang sedang memainkan ponselnya. Seketika cewek itu berhenti di hadapan Rania.
''Hei culun. bukannya kau orang yang menabrak saya waktu itu'' tanya cewek itu dengan nada tinggi.
''*M**mm. Kenapa ketemu cewek ini lagi dunia memang sempit'' batin Rania*.
''Iya mbak memang kenapa?'' tanya Rania santai sambil memainkan ponselnya.
'' Kalau bicara bisa tidak melihat ke orangnya'' tanyanya lagi.
Rania mematikan ponselnya dan berdiri dari tempat duduknya.
''Memang mbak mau bicara apa?'' tanya Rania.
''Kamu ngapain disini'' tanyanya penuh selidik.
'' Saya lagi duduk'' jawab Rania.
'' Ngapain perempuan culun dan jelek seperti kamu duduk disini'' tanyanya mengejek.
''Saya tidak ada melihat larangan kalau orang jelek dan culun dilarang duduk disini'' jawab Rania dengan tersenyum.
''Tapi saya melarangnya. Kamu tahu siapa saya?'' tanyanya lagi.
''Tidak ada untungnya saya tau siapa mbak. hehe'' jawab Rania.
'' Ya iyalah orang rendahan dan jelek seperti kamu mana tau siapa saya'' ejeknya lagi.
''Ya udah mbak saya pergi dulu'' kata Rania yang malas meladenin cewek itu.
''Heei kamu tunggu dulu saya belum selesai bicara'' Teriaknya sambil memegang tangan Rania.
''Anda mau apalagi sih'' bentak Rania kesal.
''kamu beraninya membentak saya'' katanya lagi sambil mengayungkan tangan mau menampar Rania..
'' Cynthia hentikan...''
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
O O ketemu ayahnya..
2024-04-29
1
Elly Sufitri
menurut saya gt juga
2024-03-12
0
Maliq Ebrahim
ayahnya rania pak.gunawantu
2024-02-25
2