10.Tuan Cendol Yang Cerewet

Sudah seminggu Rania bekerja sebagai sopir Radit. Tidak ada yang berubah semua berjalan seperti biasa. Kalau Radit bertanya Rania jawab seadanya. Begitu juga kalau Radit lagi marah Rania diam saja. Dan tetap bersikap tenang seperti tidak terjadi apa-apa.

Pagi ini seperti biasa Rania menunggu Radit keluar dari dalam rumahnya. Dia berdiri didekat mobil. Tidak lama terdengar pintu rumah terbuka. Radit keluar bersama dengan seorang pria. Karna Rania tidak terlalu memperhatikan orang disebelah Radit dia langsung aja membukakan pintu mobil untuk bosnya masuk.

''Eee kamu sicewek antik'' terdengar suara pria pada Rania yang tidak lain Rendi adik Radit sambil memegang pintu mobil.

Rania meliriknya, setelahnya memberi hormat pada pria itu.

''Permisi tuan. Saya mau menutup pintunya'' ucap Rania.

'' Kamu tidak kenal sama aku'' tanya Rendi lagi masih menahan pintu.

''Maaf tuan saya tidak kenal. Kalaupun kenal saya tidak ingat'' jawab Rania santai.

Didalam mobil Radit yang memdengar jawaban Rania berusaha menahan tertawanya. Secara selama ini Rendi tidak pernah ditolak sama cewek. Malah mereka yang mengejar Rendi.

''Kamu mau ikut atau tinggal'' tanya Radit pada Rendi.

''Tapi kak...'' belum sempat Rendi menjawab.

''Rania kita berangkat sekarang''perintah Radit.

''Baik pak'' Rania berjalan ke arah pintu sopir dan langsung masuk.

Melihat mobil akan menyala Rendi dengan cepat masuk kedalam mobil.

''Heei cewek antik kamu benar tidak ingat dengan saya?'' tanya Rendi lagi sambil mencodongkan badannya ke arah depan.

'' Maaf tuan kalau anda tidak memperkenalkan mana saya ingat'' jawab Rania lagi.

''Oh baiklah. namaku Rendi. Adiknya bosmu Radit dan kamu pernah memanggil saya cowok cendol. Apa masih tidak ingat??'' jelas Rendi.

''**W***aduuh tenyata di cowok waktu itu. Kenapa ketemu lagi sih. Dan yang lebih parahnya dia adik pak Radit''batin Rania*.

''Kok diam, udah ingat?'' tanya Rendi lagi.

''Ooo iya'' jawab Rania.

''Whaat cuma gitu aja?''tanya Rendi.

''Trus saya harus bagaimana tuan?'' tanya Rania yang masih tetap fokus menyetir.

''Seharusnya kamu itu terkejut atau apa. Secara saya yang ganteng tiada dua ini adik bos kamu''jelas Rendi pede.

''*P**ede amat bilang ganteng. Masih gantengan pak Radit kali, oopss kenapa aku berpikir seperti itu'' batin Rania*.

''Biasa aja'' jawab Rania santai.

Radit yang memdengar jawaban Rania tersenyum dalam hati.

''Hmm karna kamu pakai kacamata kuda. Sehingga kegantengan saya tidak nampak'' timbal Rendi lagi.

Tidak ada jawaban dari Rania. Dia masih fokus menyetir.

''Hei... Kamu tidak minta maaf sama saya''? tanya Rendi lagi.

''Emang salah saya apa'' jawab Rania.

''Kamu menendang kaki saya. Sampai saya tidak bisa berjalan selama 3 hari'' bohong Rendi.

''Ooh...'' jawab Rania lagi.

''Cuma jawab ooo aja. Kamu kira saya bohong. Trus kenapa kamu ngomongnya irit amat sih. Kemaren itu saja kamu ngomel panjang lebar''

'' Saya lagi kerja tuan''jawab Rania.

''Apa hubungannya kerja dengan menjawab pertanyaan saya. Kamu nyetir pakai tangan bukan pakai mulut'' kata Rendi.

''Iya. Tapi nyetir juga butuh kosentrasi''jawab Rania.

''Jadi maksud kamu saya menggangu kosentrasi kamu menyetir gitu'' tanya Rendi agak kesal.

''Pintar tuan'' ucap Rania.

'' Saya emang pintar dari sananya. Kamu aja tidak tahu. Ee tunggu biar kamu puji saya kamu harus tetap minta maaf sama saya'' kata Rendi.

''Nih orang beda sama kakaknya ya.''batin Rania.

''Kenapa saya harus minta maaf. Tuan duluan yang ambil cendol saya. Jadi menurut saya menendang kaki tuan itu wajar aja'' jelas Rania santai.

''Wajar gimana?''tanya Rendi tidak puas.

''Katanya pintar tapi itu aja tidak ngerti'' gumam Rania. Walaupun begitu masih bisa terdengar sama Radit.

Radit tidak menyangka adiknya akan sampai mati kutu bicara dengan Rania.

''Apaaa? kamu ngomong apa''tanya Rendi. Karna memang dia tidak memdengar gumaman Rania.

Radit yang melihat Rendi bertanya hanya bisa geleng kepala.

''Hei cewek antik'' panggil Rendi lagi.

''Kamu tidak bisa diam sih. Kalau masih berisik aku turunin kamu disini'' ucap Radit mengancam.

''Tapi kak aku belum selesai ngomong sama cewek antik'' jawab Rendi kesal.

'' Dia punya nama. Kalau kamu masih berisikku lempar keluar'' ancam Radit lagi.

''Iya'' Rendi kemudian memilih diam. Dari pada di lempar Radit keluar mobil. Karna kalau kakaknya sudah bicara seperti itu. semua bisa terjadi.

Tidak ada lagi pembicaraan. Suasana jadi hening seperti dikuburan. Beberapa saat kemudian mereka sampai di kantor.

Rania menghentikan mobil ditempat parkir. kkemudian dia keluar untuk membukakan pintu untuk Radit.

''Silakan pak'' ucap Rania sambil tersenyum mempersilakan bosnya turun.

''...Oh ya ntar jam sembilan saya ada rapat di perusahaan lain. Kamu standbye disini saja jangan kemana-mana'' kata Radit setelah keluar dari mobil.

''Baik pak''jawab Rania

sedangkan Rendi masih duduk di dalam mobil.

''Anda tidak keluar tuan'' tanya Rania.

''Sebelum kamu minta maaf saya tidak akan pergi kemana-mana'' jawab Rendi.

''ya sudah'' kata Rania sambil berlalu. Tapi pas Rania melangkah kakinya tanpa sengaja menyenggol kaki Rendi yang terulur dipintu mobil. Karna hilang keseimbangan Rania pun jatuh kedepan dengan posisi setengah telungkup di lantai.

''Aduuh'' pekik Rania sambil memegang lututnya yang sakit.

Seketika Radit mendengar pekikkan Rania memberhentikan langkahnya. Dia mau menolong tapi Rendi sudah lebih dulu membantu Rania berdiri. Karna memang Rendi lebih dekat dari tempat Rania jatuh.

''Cantik'' satu kata keluar dari mulut Rendi ketika melihat mata Rania.

Rania yang baru sadar kalau kacamatanya terjatuh dengan cepat mencari kacamatanya. Setelah menemukannya Tania langsung memakai kacamata tersebut.

Sedangkan Rendi masih bengong menatap Rania.

''Makasih tuan'' kata Rania sambil berlalu.

''*W**aduh gimana ini. dia lihat lagi''batin Rania*.

Ketika Rendi mau mengejar Rania. Radit menghentikan langkahnya.

'' Bukanya kamu ada perlu sama Davin''tanya Radit.

''Iya kak'' jawab Rendi lesuh mengikuti kaknya.

''*A**pa yang dilihat Rendi ya sampai dia bengong gitu setelah mambantu Rania''batin Radit*.

Karna posisi Rania jatuh jauh jadi Radit tidak melihat apa yang dilihat Rendi.

''...*O**h my god. Apa yang kulihat tadi. Tenyata di balik keantikannya tersimpan kecantikan. Jantungku hampir saja berhenti berdetak sebentar.Hehe''batin Rendi*.

Sementara Rania masih uring-uringan karna kejadian tadi. Dia tidak tenang duduk diruangnya. Bagaimana nanti dia harus menghadapi tuan cendol..

''Aarrgh... Masak bodoh'' pekik Rania.

Tanpa Rania ketahui Davin yang melihat tingkahnya itupun menghampiri.

''Kamu kenapa Ran'' tanya Davin tiba-tiba.

''Eeh kak Davin. Ti-tidak ada apa-apa kok kak'' jawab Rania tersenyum sakaligus kaget.

''Ooh ya udah aku kedalam dulu'' ucap Davin.

''Iya kak'' jawab Rania.

Setelah Davin pergi Rania kembali duduk untuk menenangkan pikirannya...

Terpopuler

Comments

Maliq Ebrahim

Maliq Ebrahim

canyiknya kan ditutupin biar ngga ada orang ngejahatin nya

2024-02-25

0

Bu ning Bengkel

Bu ning Bengkel

tidak terdungan ternyata cewek antik cantik juga...... lanjut.....

2024-02-23

0

Yani

Yani

Kaget ya tuan cendol liat kecantikan di balik kacamata tebal

2022-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 1.Berangkat Ke Jakarta
2 2.Sampai Di Jakarta
3 3.Tawaran Kerja Dari Kak Davin
4 4.Mengatar CV Ke Perusahaan
5 5.Cowok Cendol VS Cewek Antik
6 6.Mulai Bekerja
7 7.CV Sopir Baru
8 8.Kangen Bunda
9 9.Sahabat Sejati
10 10.Tuan Cendol Yang Cerewet
11 11.Pertemuan Yang Tak Terduga
12 12.Makan Dengan Bos
13 13. Ada Apa Dengan Radit
14 14.Makan Bakso
15 15. Kegelisahan Bunda
16 16. Pertemuan Keluarga
17 17.Penolakan Radit
18 18.Menemani Pak Bos
19 19.Penyerangan
20 20.Mulai Perhatian
21 21.Tetap Menolak
22 22.Ngumpul Di Apartemen
23 23.Makan Siang Berdua
24 24.Radit Marah
25 25.Kegelisahan Rania
26 26.Sikap Yang Berubah-ubah
27 27.Perjalanan Ke Bandung
28 28.Terjadi Hal Yang Tidak Terduga
29 29.Kembali Ke Jakarta
30 30.Menginap Dirumah Radit
31 31.Sarapan Pagi
32 32.Menghibur Sisi
33 33. Gajian
34 34. Kabar Duka
35 35. Kesedihan Rania
36 36. Mengantar Rania Pulang
37 37. Pemakaman Bunda
38 38. Menjaga Rania
39 39.Makan Malam Bersama
40 40. Surat dari Bunda
41 41.Masa Lalu
42 42. Masa Lalu 2
43 43. Main Di Sawah
44 44. Kedatangan Gunawan
45 45. Penyesalan
46 46. Kemarahan Rania
47 47. Berpisah
48 48. Sampai Di Rumah
49 49.Sama Suka Rania
50 50.Kakak Yang Kejam
51 51.Dia Memang Cucuku
52 52.Paman Terbaik
53 53. Orang Tua Bangka.
54 54. Negosiasi
55 55. Menjaga Jarak
56 56. Jadi Error
57 57. Bertemu Anak antik
58 58. Menyuruh Rania
59 59. Sama Sama Tidak Suka Wortel
60 60. Kecurigaan Candra
61 61. Kekesalan Rania
62 62. Penolakan
63 63. Menghindar
64 64. Kecelakaan
65 65. Menunggu Dengan Cemas.
66 66. Berebut Menjaga
67 67. Menunggu Rania Siuman
68 68. Rania Siuman
69 69. Berdamai Dengan Masa Lalu
70 70.Mengoda
71 71. Ungkapan Hati
72 72. Ganti panggilan
73 73. Suasana Yang Ramai
74 74. Bertemu Astrid
75 75. Tidak Bisa Jauh
76 76. Penyambutan Rania
77 77. Mengungkap
78 78. Cynthia kabur
79 79. Kecelakaan Cynthia
80 80. Menunggu kabar
81 81. Kondisi Cynthia
82 82. Ayah Yang Bucin
83 83. Menerima Dengan Ikhlas
84 84.Kelumpuhan Cynthia
85 85. Meragukan
86 86. Isi Kamar Ayah
87 87. Kenangan Nella
88 88.Memanggil Mama
89 89. Ayah
90 90. Mertua VS Menantu
91 91. Istri Masa Depan
92 92. Merasakan Punya Adik
93 93. Selalu Terdepan
94 94. Kaca Spion
95 95. Hasil Tes
96 96. Kita Semua Keluarga
97 97. Memperkenalkan Rania
98 98. Calon Istri Serba Bisa
99 99.Cinta Pertama dan Terakhir
100 100. Keinginan Nita
101 101. Menentukan Waktu Pernikahan
102 102. Belajar Menghargai Orang Lain
103 103. Penculikan
104 104. Terungkap
105 105. Akhir Dari Nita
106 106. Kematian Yang Terlalu Mudah
107 107. Keputusan Cynthia
108 108.Tissue Bekas
109 109. Pernikahan
110 110. Resepsi Pernikahan
111 111. Malam Pertama
112 112. Rencana Ke Bandung
113 113. Ingin Memberikan Yang Terbaik
114 114. Menginap Di Bandung
115 115. Akhir Penantian
116 116. Tidak Ada Duanya
117 117. Cemburu
118 118. Bertemu Kevin
119 119. Merasa Bersalah
120 120. Istri Yang Sangat Berarti
121 121. Astrid Tertangkap
122 122.Suasana Pagi
123 123. Pernikahan Sisi dan Davin
124 124. Resepsi Pernikahan Davin dan Sisi
125 125. Ingin Minum Kopi
126 126. Rumah Sakit
127 127. Hamil
128 Pengumuman
Episodes

Updated 128 Episodes

1
1.Berangkat Ke Jakarta
2
2.Sampai Di Jakarta
3
3.Tawaran Kerja Dari Kak Davin
4
4.Mengatar CV Ke Perusahaan
5
5.Cowok Cendol VS Cewek Antik
6
6.Mulai Bekerja
7
7.CV Sopir Baru
8
8.Kangen Bunda
9
9.Sahabat Sejati
10
10.Tuan Cendol Yang Cerewet
11
11.Pertemuan Yang Tak Terduga
12
12.Makan Dengan Bos
13
13. Ada Apa Dengan Radit
14
14.Makan Bakso
15
15. Kegelisahan Bunda
16
16. Pertemuan Keluarga
17
17.Penolakan Radit
18
18.Menemani Pak Bos
19
19.Penyerangan
20
20.Mulai Perhatian
21
21.Tetap Menolak
22
22.Ngumpul Di Apartemen
23
23.Makan Siang Berdua
24
24.Radit Marah
25
25.Kegelisahan Rania
26
26.Sikap Yang Berubah-ubah
27
27.Perjalanan Ke Bandung
28
28.Terjadi Hal Yang Tidak Terduga
29
29.Kembali Ke Jakarta
30
30.Menginap Dirumah Radit
31
31.Sarapan Pagi
32
32.Menghibur Sisi
33
33. Gajian
34
34. Kabar Duka
35
35. Kesedihan Rania
36
36. Mengantar Rania Pulang
37
37. Pemakaman Bunda
38
38. Menjaga Rania
39
39.Makan Malam Bersama
40
40. Surat dari Bunda
41
41.Masa Lalu
42
42. Masa Lalu 2
43
43. Main Di Sawah
44
44. Kedatangan Gunawan
45
45. Penyesalan
46
46. Kemarahan Rania
47
47. Berpisah
48
48. Sampai Di Rumah
49
49.Sama Suka Rania
50
50.Kakak Yang Kejam
51
51.Dia Memang Cucuku
52
52.Paman Terbaik
53
53. Orang Tua Bangka.
54
54. Negosiasi
55
55. Menjaga Jarak
56
56. Jadi Error
57
57. Bertemu Anak antik
58
58. Menyuruh Rania
59
59. Sama Sama Tidak Suka Wortel
60
60. Kecurigaan Candra
61
61. Kekesalan Rania
62
62. Penolakan
63
63. Menghindar
64
64. Kecelakaan
65
65. Menunggu Dengan Cemas.
66
66. Berebut Menjaga
67
67. Menunggu Rania Siuman
68
68. Rania Siuman
69
69. Berdamai Dengan Masa Lalu
70
70.Mengoda
71
71. Ungkapan Hati
72
72. Ganti panggilan
73
73. Suasana Yang Ramai
74
74. Bertemu Astrid
75
75. Tidak Bisa Jauh
76
76. Penyambutan Rania
77
77. Mengungkap
78
78. Cynthia kabur
79
79. Kecelakaan Cynthia
80
80. Menunggu kabar
81
81. Kondisi Cynthia
82
82. Ayah Yang Bucin
83
83. Menerima Dengan Ikhlas
84
84.Kelumpuhan Cynthia
85
85. Meragukan
86
86. Isi Kamar Ayah
87
87. Kenangan Nella
88
88.Memanggil Mama
89
89. Ayah
90
90. Mertua VS Menantu
91
91. Istri Masa Depan
92
92. Merasakan Punya Adik
93
93. Selalu Terdepan
94
94. Kaca Spion
95
95. Hasil Tes
96
96. Kita Semua Keluarga
97
97. Memperkenalkan Rania
98
98. Calon Istri Serba Bisa
99
99.Cinta Pertama dan Terakhir
100
100. Keinginan Nita
101
101. Menentukan Waktu Pernikahan
102
102. Belajar Menghargai Orang Lain
103
103. Penculikan
104
104. Terungkap
105
105. Akhir Dari Nita
106
106. Kematian Yang Terlalu Mudah
107
107. Keputusan Cynthia
108
108.Tissue Bekas
109
109. Pernikahan
110
110. Resepsi Pernikahan
111
111. Malam Pertama
112
112. Rencana Ke Bandung
113
113. Ingin Memberikan Yang Terbaik
114
114. Menginap Di Bandung
115
115. Akhir Penantian
116
116. Tidak Ada Duanya
117
117. Cemburu
118
118. Bertemu Kevin
119
119. Merasa Bersalah
120
120. Istri Yang Sangat Berarti
121
121. Astrid Tertangkap
122
122.Suasana Pagi
123
123. Pernikahan Sisi dan Davin
124
124. Resepsi Pernikahan Davin dan Sisi
125
125. Ingin Minum Kopi
126
126. Rumah Sakit
127
127. Hamil
128
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!