14.Makan Bakso

Cewek antik awaaass!!!

Suara teriakan orang itu menyadarkan Rania. Dengan cepat dia menepi kepinggir jalan.

''Hei kamu lagi mikir apa sampai tidak sadar hampir ditabrak mobil?'' tanya pria itu yang ternyata Rendi.

''Mikirin makanan. Hehe'' jawab Rania malu.

''Segitunyaa'' ucap Rendi heran.

''Iya. Kalau gitu saya lanjut jalan. Makasih bantuanya tuan'' kata Rania sambil melanjutkan jalannya untuk mencari makan.

''Hei cewek antiik. Tunggu dulu'' kata Rendi menahan Rania.

''Ada apa tuan. Saya udah lapar nih'' kata Rania masih tersenyum biarpun terpaksa.

''Biar saya antar kamu cari makan'' tawar Rendi sambil tersenyum tulus.

''Tidak usah tuan. Saya bisa pergi sendiri'' ucap Rania lagi.

''Eeeh kamu anak cewek. Bahaya loh jalan sendirian malam-malam gini'' kata Rendi lagi.

''Lebih bahaya lagi kalau aku sama kamu''batin Rania.

''Tidak. Makasih tuan'' Rania sambil berjalan.

Tapi Rendi tidak menyerah dia tetap mengikuti Rania dengan membawa motor antiknya yang mogok hari itu. Ternyata Rendi memang menyukai segala yang berbau antik. Hehe...

''Ayuk la. Kamu tidak akan rugi kalau pergi denganku. Secara aku ganteng loh''ucap Rendi pede.

''Aduuh kepedean amat tuan cendol satu ini'' batin Rania sambil geleng-geleng kepala.

Rania tidak menanggapi Rendi. Dia tetap jalan sambil melihat apa yang enak untuk makan malam hari ini.

''Jarang loh aku nawari kayak gini. Biasanya cewek-cewek yang ngejar dan ngajak aku''timbal Rendi lagi.

''Emang saya peduli. Kalau tuan mau silakan pergi dengan cewek-cewek itu'' jawab Rania santai.

''Cie.Cie kamu cemburu ya. Haha'' kata Rendi sambil tertawa.

''Ini orang kok ngak nyambung gitu''batin Rania sambil tepuk jidat.

''Iyakan, iyakan kamu cemburu'' kata Rendi dengan kepedean yang over.

''Tidak.Untuk apa saya cemburu'' jawab Rania malas.

''Trus, kenapa kamu tidak mau pergi makan sama aku?''tanya Rendi serius.

''Gini ya tuan. Yang pertama saya pengen makan sendiri. Yang kedua tidak ada alasan saya cemburu sama tuan dan yang ketiga tuan berisik terlalu banyak omong dan kepedean.

''Hehe'' Rendi ketawa.

Rania melihat gerobak penjual bakso tidak jauh dari tempat dia berdiri. Rania memutuskan untuk makan bakso. Dia berjalan ke arah gerobak bakso di ikuti Rendi.

''Kang baksonya satu mangkok pedas ya'' Pesan Rania sambil duduk di bangku plastik yang sudah disediakan.

''Saya juga kang satu mangkok tapi tidak pedas'' ucap Rendi yang sudah duduk disebelah Rania.

''Kenapa anda masih disini?'' tanya Rania binggung.

''Karna saya juga mau makan bakso'' jawab Rendi santai.

''Biasanya kalo anak orang kaya ngak mau makan dipinggir jalan gini. Tuan cendol memang beda'' batin Rania sambil geleng kepala.

''Baik neng, den tunggu sebentar saya buatkan''

''Hei kenapa kamu mau jadi sopir kak Radit. Secara kak Radit itu orangnya sedingin es dan pemarah lagi'' tanya Rendi.

''Karna saya butuh uang'' jawab Rania singkat.

''Bagaimana kalau kamu jadi sopir saya saja'' tawar Rendi.

''Ngak makasih'' jawab Rania.

''Kenapa kamu tidak mau?''

''Karena....'' Rania berhenti.

''Karena apaaaa?'' Rendi tidak sabar.

''Karena saya mau makan bakso. Haha'' jawab Rania sebab baksonya sudah siap.

''Iihh kamu ini'' ucap Rendi kesal sambil menerima mangkok bakso pesanannya.

''Ayo lah Rania kamu jadi sopir saya. Kalau kamu mau saya akan terima tawaran kak Radit jadi wakil ceo, keren ngak'' bujuk Rendi lagi.

'' Aduh, tuan cendol anda berisik sekali saya mau makan bakso dulu''

''Hmmm'' gumam Rendi.

Mereka mulai memakan bakso dengan lahap. Tidak butuh waktu lama bakso mereka sudah habis dimakan.

'' Berapa kang?'' tanya Rania.

''Sekalian bayarin punya saya juga ya'' pinta Rendi sambil tersenyum.

''Bayar sendiri la. Anda yang pesan '' jawab Rania lagi.

''Tapi kamu yang traktir''jawab Rendi enteng.

''Kapan saya bilang mau traktir?'' Rania binggung.

''Barusan,hehe''Rendi tertawa.

''Hmmm'' dengus Rania.

''Aku lupa bawa uang cash'' jelas Rendi lagi.

''Iyalah orang kaya mah beda. Jadi berapa harga keduanya kang?'' tanya Rania.

Setelah membayar baksonya. Rania pun berniat untuk langsung pulang.

''Hei cewek antik kamu mau kemana'' tanya Rendi sambil menghidupkan motornya.

''Mau pulang'' jawab Rania sambil berjalan

''Tunggu biar aku antar''kata Rendi

''Ngak usah saya bisa pulang sendiri''jawab Rania

'' Bagus bunyinya tuan cendol membonceng cewek antik pakai motor antik.Haha'' Rendi tertawa.

''Untung adik bos. Kalau tidak sudah kujitak jidatnya'' batin Rania.

Tapi motor Rendi tidak mau hidup mogok lagi.

''Ayo la tong jangan mogok dong'' omel Rendi.

''Haha. Kalau gitu saya dulu tuan. Selamat mendorong. Bye bye'' ucap Rania senang sambil jalan meninggalkan Rendi.

''Heeii tunggu. Bantuin aku dorong'' teriak Rendi.

Tapi karena Rania sudah berjalan jauh. Reriaka Rendi diabaikan.

''Dasar lu tong. Tidak bisa baca situasi pakai acara mogok segala. Gagal deh ngantar cewek antik pulang.'' omel Rendi kesal.

Setelah itu Rendi menelpon seseorang. Entah apa yang dibicarakannya.

......................

Rania sudah berada dikamarnya dan sahabatnya belum juga pulang. Rania tertawa geli memikirkan Rendi.

''Gimana caranya dia pulang ya''. ucap Rania

Sedang memikir itu Rania baru ingat untuk menelpon bundanya.

Tut.Tut.Tut.

''Hallo sayang'' terlihat bunda dilayar hp.

''Hallo bun. Apa kabar? Rania kangen bunda''

''Hehe. Bunda juga kangen sayang.Gimana kerjaan kamu hari ini?

''Lancar bun...Oh ya paman sama bibi mana bun?

''Ada dikamarnya. Mereka sudah tidur''

''Ooo...Rania ada yang mau diceritakan sama bunda''

''Mau cerita apa sayang?''

''Tadi Rania ngantar bos ke perusahaan W group. Huruf W sama dengan nama belakang Rania ya bun. Hehe''

Mendengar nama W group raut wajah bunda Rania berubah tegang dia masih berusaha tersenyum.

'' Jadi pas diparkir mobil Rania tidak sengaja menabrak bapak yang umurnya sekitar limapuluh tahunan. Dia bersama asisten atau pengawalnya Rania tidak tau. Yang Rania heran dia malah bertanya tentang kalung yang bunda kasih, kebetulan dia melihat kalung itu Rania pakai. Trus dia menanya nama Rania. Dan yang terakhir karna ponsel Rania jatuh mungkin dia melihat foto aku sama bunda. Jadi pengen pinjam ponsel Rania''

''Trus kamu kasih lihat?''tanya bunda penasaran tidak bisa menyembunyikan kegelisahannya .

''Ya tidak la bun. Rania cuma bilang nama saja. Kalau kalung sama ponsel Rania ngak mau lihatkan. Ngak kenal sama orangnya.''

''Syukur la'' ucap bunda lega.

''Kok bunda lega gitu''

''Ngak apa-apa. ya sudah kamu tidur lagi. udah malam besok kamu terlambat kerja''

''Iya. Selamat malam bunda. Rania sayang bunda''

''Bunda juga''

Panggilan dimatikan. Rania bukan tidak melihat perubahan raut wajah bundanya. Tapi rania tidak mau bertanya lebih jauh. Apalagi hari sudah larut malam dan mata Rania juga sudah ngantuk. Biarlah waktu yang menjawab setiap pertanyaan dihati Rania.

Terpopuler

Comments

R

R

🤣🤣🤣

2024-03-31

0

Yulay Yuli

Yulay Yuli

nama motor antiknya "tong" motor saya juga namanya "tong" sering mogok juga. apalagi kl ada tanjakan /Grin/kadang suka saya ajak ngomong, kl lagi nanjak. jangan mati y tong /Facepalm/ sampe ank² saya manggilnya ntong. bukan motor antik sih. motor Beat lama

2024-03-29

1

Mei Wulandari

Mei Wulandari

siaaap thorr

2024-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 1.Berangkat Ke Jakarta
2 2.Sampai Di Jakarta
3 3.Tawaran Kerja Dari Kak Davin
4 4.Mengatar CV Ke Perusahaan
5 5.Cowok Cendol VS Cewek Antik
6 6.Mulai Bekerja
7 7.CV Sopir Baru
8 8.Kangen Bunda
9 9.Sahabat Sejati
10 10.Tuan Cendol Yang Cerewet
11 11.Pertemuan Yang Tak Terduga
12 12.Makan Dengan Bos
13 13. Ada Apa Dengan Radit
14 14.Makan Bakso
15 15. Kegelisahan Bunda
16 16. Pertemuan Keluarga
17 17.Penolakan Radit
18 18.Menemani Pak Bos
19 19.Penyerangan
20 20.Mulai Perhatian
21 21.Tetap Menolak
22 22.Ngumpul Di Apartemen
23 23.Makan Siang Berdua
24 24.Radit Marah
25 25.Kegelisahan Rania
26 26.Sikap Yang Berubah-ubah
27 27.Perjalanan Ke Bandung
28 28.Terjadi Hal Yang Tidak Terduga
29 29.Kembali Ke Jakarta
30 30.Menginap Dirumah Radit
31 31.Sarapan Pagi
32 32.Menghibur Sisi
33 33. Gajian
34 34. Kabar Duka
35 35. Kesedihan Rania
36 36. Mengantar Rania Pulang
37 37. Pemakaman Bunda
38 38. Menjaga Rania
39 39.Makan Malam Bersama
40 40. Surat dari Bunda
41 41.Masa Lalu
42 42. Masa Lalu 2
43 43. Main Di Sawah
44 44. Kedatangan Gunawan
45 45. Penyesalan
46 46. Kemarahan Rania
47 47. Berpisah
48 48. Sampai Di Rumah
49 49.Sama Suka Rania
50 50.Kakak Yang Kejam
51 51.Dia Memang Cucuku
52 52.Paman Terbaik
53 53. Orang Tua Bangka.
54 54. Negosiasi
55 55. Menjaga Jarak
56 56. Jadi Error
57 57. Bertemu Anak antik
58 58. Menyuruh Rania
59 59. Sama Sama Tidak Suka Wortel
60 60. Kecurigaan Candra
61 61. Kekesalan Rania
62 62. Penolakan
63 63. Menghindar
64 64. Kecelakaan
65 65. Menunggu Dengan Cemas.
66 66. Berebut Menjaga
67 67. Menunggu Rania Siuman
68 68. Rania Siuman
69 69. Berdamai Dengan Masa Lalu
70 70.Mengoda
71 71. Ungkapan Hati
72 72. Ganti panggilan
73 73. Suasana Yang Ramai
74 74. Bertemu Astrid
75 75. Tidak Bisa Jauh
76 76. Penyambutan Rania
77 77. Mengungkap
78 78. Cynthia kabur
79 79. Kecelakaan Cynthia
80 80. Menunggu kabar
81 81. Kondisi Cynthia
82 82. Ayah Yang Bucin
83 83. Menerima Dengan Ikhlas
84 84.Kelumpuhan Cynthia
85 85. Meragukan
86 86. Isi Kamar Ayah
87 87. Kenangan Nella
88 88.Memanggil Mama
89 89. Ayah
90 90. Mertua VS Menantu
91 91. Istri Masa Depan
92 92. Merasakan Punya Adik
93 93. Selalu Terdepan
94 94. Kaca Spion
95 95. Hasil Tes
96 96. Kita Semua Keluarga
97 97. Memperkenalkan Rania
98 98. Calon Istri Serba Bisa
99 99.Cinta Pertama dan Terakhir
100 100. Keinginan Nita
101 101. Menentukan Waktu Pernikahan
102 102. Belajar Menghargai Orang Lain
103 103. Penculikan
104 104. Terungkap
105 105. Akhir Dari Nita
106 106. Kematian Yang Terlalu Mudah
107 107. Keputusan Cynthia
108 108.Tissue Bekas
109 109. Pernikahan
110 110. Resepsi Pernikahan
111 111. Malam Pertama
112 112. Rencana Ke Bandung
113 113. Ingin Memberikan Yang Terbaik
114 114. Menginap Di Bandung
115 115. Akhir Penantian
116 116. Tidak Ada Duanya
117 117. Cemburu
118 118. Bertemu Kevin
119 119. Merasa Bersalah
120 120. Istri Yang Sangat Berarti
121 121. Astrid Tertangkap
122 122.Suasana Pagi
123 123. Pernikahan Sisi dan Davin
124 124. Resepsi Pernikahan Davin dan Sisi
125 125. Ingin Minum Kopi
126 126. Rumah Sakit
127 127. Hamil
128 Pengumuman
Episodes

Updated 128 Episodes

1
1.Berangkat Ke Jakarta
2
2.Sampai Di Jakarta
3
3.Tawaran Kerja Dari Kak Davin
4
4.Mengatar CV Ke Perusahaan
5
5.Cowok Cendol VS Cewek Antik
6
6.Mulai Bekerja
7
7.CV Sopir Baru
8
8.Kangen Bunda
9
9.Sahabat Sejati
10
10.Tuan Cendol Yang Cerewet
11
11.Pertemuan Yang Tak Terduga
12
12.Makan Dengan Bos
13
13. Ada Apa Dengan Radit
14
14.Makan Bakso
15
15. Kegelisahan Bunda
16
16. Pertemuan Keluarga
17
17.Penolakan Radit
18
18.Menemani Pak Bos
19
19.Penyerangan
20
20.Mulai Perhatian
21
21.Tetap Menolak
22
22.Ngumpul Di Apartemen
23
23.Makan Siang Berdua
24
24.Radit Marah
25
25.Kegelisahan Rania
26
26.Sikap Yang Berubah-ubah
27
27.Perjalanan Ke Bandung
28
28.Terjadi Hal Yang Tidak Terduga
29
29.Kembali Ke Jakarta
30
30.Menginap Dirumah Radit
31
31.Sarapan Pagi
32
32.Menghibur Sisi
33
33. Gajian
34
34. Kabar Duka
35
35. Kesedihan Rania
36
36. Mengantar Rania Pulang
37
37. Pemakaman Bunda
38
38. Menjaga Rania
39
39.Makan Malam Bersama
40
40. Surat dari Bunda
41
41.Masa Lalu
42
42. Masa Lalu 2
43
43. Main Di Sawah
44
44. Kedatangan Gunawan
45
45. Penyesalan
46
46. Kemarahan Rania
47
47. Berpisah
48
48. Sampai Di Rumah
49
49.Sama Suka Rania
50
50.Kakak Yang Kejam
51
51.Dia Memang Cucuku
52
52.Paman Terbaik
53
53. Orang Tua Bangka.
54
54. Negosiasi
55
55. Menjaga Jarak
56
56. Jadi Error
57
57. Bertemu Anak antik
58
58. Menyuruh Rania
59
59. Sama Sama Tidak Suka Wortel
60
60. Kecurigaan Candra
61
61. Kekesalan Rania
62
62. Penolakan
63
63. Menghindar
64
64. Kecelakaan
65
65. Menunggu Dengan Cemas.
66
66. Berebut Menjaga
67
67. Menunggu Rania Siuman
68
68. Rania Siuman
69
69. Berdamai Dengan Masa Lalu
70
70.Mengoda
71
71. Ungkapan Hati
72
72. Ganti panggilan
73
73. Suasana Yang Ramai
74
74. Bertemu Astrid
75
75. Tidak Bisa Jauh
76
76. Penyambutan Rania
77
77. Mengungkap
78
78. Cynthia kabur
79
79. Kecelakaan Cynthia
80
80. Menunggu kabar
81
81. Kondisi Cynthia
82
82. Ayah Yang Bucin
83
83. Menerima Dengan Ikhlas
84
84.Kelumpuhan Cynthia
85
85. Meragukan
86
86. Isi Kamar Ayah
87
87. Kenangan Nella
88
88.Memanggil Mama
89
89. Ayah
90
90. Mertua VS Menantu
91
91. Istri Masa Depan
92
92. Merasakan Punya Adik
93
93. Selalu Terdepan
94
94. Kaca Spion
95
95. Hasil Tes
96
96. Kita Semua Keluarga
97
97. Memperkenalkan Rania
98
98. Calon Istri Serba Bisa
99
99.Cinta Pertama dan Terakhir
100
100. Keinginan Nita
101
101. Menentukan Waktu Pernikahan
102
102. Belajar Menghargai Orang Lain
103
103. Penculikan
104
104. Terungkap
105
105. Akhir Dari Nita
106
106. Kematian Yang Terlalu Mudah
107
107. Keputusan Cynthia
108
108.Tissue Bekas
109
109. Pernikahan
110
110. Resepsi Pernikahan
111
111. Malam Pertama
112
112. Rencana Ke Bandung
113
113. Ingin Memberikan Yang Terbaik
114
114. Menginap Di Bandung
115
115. Akhir Penantian
116
116. Tidak Ada Duanya
117
117. Cemburu
118
118. Bertemu Kevin
119
119. Merasa Bersalah
120
120. Istri Yang Sangat Berarti
121
121. Astrid Tertangkap
122
122.Suasana Pagi
123
123. Pernikahan Sisi dan Davin
124
124. Resepsi Pernikahan Davin dan Sisi
125
125. Ingin Minum Kopi
126
126. Rumah Sakit
127
127. Hamil
128
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!