5.Cowok Cendol VS Cewek Antik

Cuaca hari ini lumanyan panas. Setelahku keluar dari perusahaan. aku melihat ada penjual cendol di tepi jalan. Rasanya segar minum es cendol panas gini.

'' Mang cendol nya satu'' pesanku sama mamang tukang cendol.

''Minum disini atau dibungkus neng'' tanyanya.

''Minum sini aja pak''jawabku.

Tidak menunggu lama es cendol pesananku pun siap. Tiba-tiba datang cowok yang entah dari mana langsung mengambil cendol pesananku.

''Hei cendol saya kenapa diambil'' tanyaku. Ketika cendolku sudah lebih dulu diseruputnya.

''Kamu bisa pesan lagi'' jawabnya enteng.

''Enak aja saya duluan yang pesan, anda main ambil aja'' jawabku kesal lihat tingkahnya.

''Jadi kamu marah ya? Ini ambil cendolnya lagi'' katanya sambil menyodorkan gelas cendol yang sudah tinggal separoh.

''siapa juga yang mau cendol sisa anda'' kataku lagi.

''Ya udah kamu pesan aja sana lagi. Saya lagi haus sekali, karna mendorong motor yang mogok. Ngak lihat kamu'' tanyanya.

''Tidak'' jawabku kesal.

''Ye mana mungkin kamu lihat dengan kacamata antik itu.Haha...Hei cewek antik kamu pesan lagi cendolnya''ejeknya.

''Hilang rasa haus saya gara anda cowok cendol'' balasku.

''gimana neng mau mamang buatkan lagi cendolnya?''tanya tukang jual cendol.

''Ngak usah mang. Saya udah ngak haus lagi'' jawabku sambil berdiri dari tempat duduk.. Sebelum ku pergi kutendang dulu kaki cowok cendol yang masih duduk menyeruput cendolnya.

''Aaawww'' pekiknya sambil memegang kaki yang aku tendang.

''Hei cewek antik dasar'' omelnya

Entah apa yang diucapkannya yang jelas aku sudah pergi meninggalkan penjual cendol Hahaa lega rasa hatiku.

......................

Author pov

Tok tok tok

''Masuk'' terdengar suara dari dalam ruangan.

Davin masuk kedalam rungan ceo perusahaan. Davin yang bekerja sebagai asisten dari ceo yang tak lain temannya sendiri.

''Ini saya bawa CV dari sopir baru pengganti pak Dedi. Apa anda mau melihat pak?'' tanya Davin.

''Letak diatas meja dulu saya masih ada beberapa berkas yang masih harus ditanda tangani'' jawab Radit

Raditya Pratama Handoko. Putra pertama dari Surya Handoko yang sekarang menjadi ceo pusat dari perusahan HK grup. Berumur 27 tahun,berwajah tampan namun sifat yang dingin terkesan serius menjadi salah satu alasan karyawannya menjadi segan dan takut. Biarpun masih banyak karyawati diperusahaan menyukainya.

''Baiklah'' kata Davin sambil meletakan CV Rania diatas meja kerja Radit.

''Kalau menurutmu bagaimana calon supir ini'' tanya Radit.

''Karna saya merekomemdasikannya. Ya dia bisa bekerja dengan profesional. Karna melihat pengalamannya'' jawab Davin

''Ya sudah kalau kamu berkata begitu kita terima saya dia sebagai sopir saya'' ucap Radit

''Tapi pak.Apa tidak sebaiknya anda lihat dulu CVnya'' tanya Davin.

''Saya percaya dengan penilaianmu'' jawab Radit yang masih sibuk dengan berkasnya.

''Kaaakk'' terdengar suara orang masuk ruangan.

Dengan langkahnya yang pincang berjalan menuju sofa.

''Kamu kenapa Ren?'' tanya Davin.

''Ituu...Aku ketemu cewek antik dijalan tadi. Kakiku malah ditendangnya'' jawab endi yang ternyata adik Raditya

'' Haha. Rendi Dwi Handoko secara cowok paling keren gitu bisa ditendang sama cewek apa kata dunia'' kata Davin sambil menahan tawanya.

''Namanya juga cewek antik ya bisalah. Udah kak Davin ada salep anti nyeri ngak?'' tanya lagi.

''Mungkin ada penyebabnya?'' tanya Radit

''Ya... Mana mungkin ada asap kalau ngak ada api'' timbal Davin lagi

''Duh gimana jelasinnya ya. Mmm jadi gini kak motorku mogok lagi. Bayangin aku mendorongnya dari simpang tiga sampai kesini mana hari panasnya full. Pas lewat nampak tukang jual cendol, aku berhenti disana. Kebetulan aku lihat mamangnya baru siap buat es cendol untuk sicewek antik. Langsung kuambil dan meminum cendolnya eee dia malah marah. Padahalkan bisa pesan lagi. Dan ditendangnya kaki aku sebelum dia pergi.Salahku dimana coba. Mana tendangannya sakit lagi'' Rendi menjelaskan.

''Ya ampun Ren. Wajar dia marah'' jawab Davin.

''Mmmm...Itu motor butut kenapa masih dipakai?'' tanya Radit.

''Bukan butut kak, tapi antik. Secara aku suka barang yang antik-antik. Hehe'' jawab Rendi.

''Dan gara-gara motor antik ketemu dengan cewek antik. Hahaha'' timpal Davin sambil ketawa.

''Hehehe'' Radit ikut ketawa

''Kak minta aku salep anti nyerinya''kata Rendi sama Davin

''Iya bentar aku ambilkan ke ruanganku'' ucap Davin

Tidak lama Davin sudah kembali membawa salep untuk kaki Rendi.

...----------------...

Rania pov

Akhirnyaku sampai juga diklinik Sisi. Sesudah kubayar ongkos ojek onlinenya langsungku masuk kedalam klinik.

''Gimana Ran? tanya Sisi ketika aku sudah duduk diruangannya.

'' Ya tadi kak Davin bilang hari senin aku sudah mulai kerja'' jawabku senang.

''Selamat ya'' ucap Sisi

''Iya... Lagian ini berkat kak Davin juga''kataku

''Kamu udah makan siang?'' Tanya Sisi.

''Belum '' jawabku.

''Ya udah kita makan siang di restoran depan aja yuk'' ajak Sisi.

Kami pun pergi ke restoran di seberang klinik Sisi. Sampai disana kami mencari tempat duduk yang masih kosong. Karna sekarang waktu jam makan siang restoran sangat ramai.

Setelah kami dapat tempat duduk dan pesan makanan. Kami mengobrol sambil menunggu pesanan datang.

''Gimana hubunganmu dengan kak Davin apa udah ada rencana untuk menikah'' tanyaku.

''Sebenarnya kak Davin udah ada membahas tentang menikah tapi kamu tau sendiri aku baru buka klinik, jadiku janjikan dulu'' kata Sisi.

''Ya yang penting hubungan kalian baik-baik aja. Atau apa tidak sebaiknya kamu dan kak Davin tunangan aja dulu. Biar bisa ada saling keterikatan gitu'' saranku.

Kulihat wajah Sisi seperti memikirkan saranku. Tidak lama kemudian pesanan kami pun datang. Obrolan kami terhenti kamipun makan dengan lahab karena emang perut kami sudah sangat lapar.

......................

sore harinya kami sampai di apartemen. Aku langsung membersihkan diri dikamar mandi.

Tring tring tring

Ternyata bunda menelponku.

''Hallo bun'' jawabku

''Hallo nak. gimana kabarmu disana?'' terdengar suara bunda di seberang

''Sehat bun. Bunda gimana disana? tanyaku.

''*Bunda juga sehat nak. gimana apa udah ada kerjaan'' tanya bunda*.

'' Sudah bun. Hari senin depan Rania sudah mulai kerja. Cuman Rania kerja sebagai sopir pribadi ceo tempat kak Davin pacar Sisi bun'' jelasku.

''Yang penting halal. Tapi kalau emang susah cari kerja disana lebih baik kamu pulang aja kerumah. Malah bunda lebih bahagia bila kamu pulang nak'' terdengar suara bunda masih belum rela aku di Jakarta.

''Ya biar Rania coba dulu bun. Kalau emang udah ngak sanggup pasti tanpa bunda suruh Rania akan pulang'' ucapku

''' Ya udah bunda cuma nanya itu aja kamu baik-baik disana''

''iya bun...'' jawabku.

Bunda mengakhiri teleponnya.Sebenarnya aku sangat kangen sama bunda tapi demi masa depan harusku tahan. Terlalu banyak hal yang disembunyikan bunda dariku yang sampai sekarang buat ku penasaran.

jangan lupa like dan votenya!!!

Terpopuler

Comments

Yaser Levi

Yaser Levi

kebanyakan pov rania jd kurang sreg bacanya..

2024-06-19

1

Nurwana

Nurwana

seru Thor...

2024-05-26

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

paling neneknya rania enggak setuju dulu sama mamanya rania krn miskin.m

2024-04-29

0

lihat semua
Episodes
1 1.Berangkat Ke Jakarta
2 2.Sampai Di Jakarta
3 3.Tawaran Kerja Dari Kak Davin
4 4.Mengatar CV Ke Perusahaan
5 5.Cowok Cendol VS Cewek Antik
6 6.Mulai Bekerja
7 7.CV Sopir Baru
8 8.Kangen Bunda
9 9.Sahabat Sejati
10 10.Tuan Cendol Yang Cerewet
11 11.Pertemuan Yang Tak Terduga
12 12.Makan Dengan Bos
13 13. Ada Apa Dengan Radit
14 14.Makan Bakso
15 15. Kegelisahan Bunda
16 16. Pertemuan Keluarga
17 17.Penolakan Radit
18 18.Menemani Pak Bos
19 19.Penyerangan
20 20.Mulai Perhatian
21 21.Tetap Menolak
22 22.Ngumpul Di Apartemen
23 23.Makan Siang Berdua
24 24.Radit Marah
25 25.Kegelisahan Rania
26 26.Sikap Yang Berubah-ubah
27 27.Perjalanan Ke Bandung
28 28.Terjadi Hal Yang Tidak Terduga
29 29.Kembali Ke Jakarta
30 30.Menginap Dirumah Radit
31 31.Sarapan Pagi
32 32.Menghibur Sisi
33 33. Gajian
34 34. Kabar Duka
35 35. Kesedihan Rania
36 36. Mengantar Rania Pulang
37 37. Pemakaman Bunda
38 38. Menjaga Rania
39 39.Makan Malam Bersama
40 40. Surat dari Bunda
41 41.Masa Lalu
42 42. Masa Lalu 2
43 43. Main Di Sawah
44 44. Kedatangan Gunawan
45 45. Penyesalan
46 46. Kemarahan Rania
47 47. Berpisah
48 48. Sampai Di Rumah
49 49.Sama Suka Rania
50 50.Kakak Yang Kejam
51 51.Dia Memang Cucuku
52 52.Paman Terbaik
53 53. Orang Tua Bangka.
54 54. Negosiasi
55 55. Menjaga Jarak
56 56. Jadi Error
57 57. Bertemu Anak antik
58 58. Menyuruh Rania
59 59. Sama Sama Tidak Suka Wortel
60 60. Kecurigaan Candra
61 61. Kekesalan Rania
62 62. Penolakan
63 63. Menghindar
64 64. Kecelakaan
65 65. Menunggu Dengan Cemas.
66 66. Berebut Menjaga
67 67. Menunggu Rania Siuman
68 68. Rania Siuman
69 69. Berdamai Dengan Masa Lalu
70 70.Mengoda
71 71. Ungkapan Hati
72 72. Ganti panggilan
73 73. Suasana Yang Ramai
74 74. Bertemu Astrid
75 75. Tidak Bisa Jauh
76 76. Penyambutan Rania
77 77. Mengungkap
78 78. Cynthia kabur
79 79. Kecelakaan Cynthia
80 80. Menunggu kabar
81 81. Kondisi Cynthia
82 82. Ayah Yang Bucin
83 83. Menerima Dengan Ikhlas
84 84.Kelumpuhan Cynthia
85 85. Meragukan
86 86. Isi Kamar Ayah
87 87. Kenangan Nella
88 88.Memanggil Mama
89 89. Ayah
90 90. Mertua VS Menantu
91 91. Istri Masa Depan
92 92. Merasakan Punya Adik
93 93. Selalu Terdepan
94 94. Kaca Spion
95 95. Hasil Tes
96 96. Kita Semua Keluarga
97 97. Memperkenalkan Rania
98 98. Calon Istri Serba Bisa
99 99.Cinta Pertama dan Terakhir
100 100. Keinginan Nita
101 101. Menentukan Waktu Pernikahan
102 102. Belajar Menghargai Orang Lain
103 103. Penculikan
104 104. Terungkap
105 105. Akhir Dari Nita
106 106. Kematian Yang Terlalu Mudah
107 107. Keputusan Cynthia
108 108.Tissue Bekas
109 109. Pernikahan
110 110. Resepsi Pernikahan
111 111. Malam Pertama
112 112. Rencana Ke Bandung
113 113. Ingin Memberikan Yang Terbaik
114 114. Menginap Di Bandung
115 115. Akhir Penantian
116 116. Tidak Ada Duanya
117 117. Cemburu
118 118. Bertemu Kevin
119 119. Merasa Bersalah
120 120. Istri Yang Sangat Berarti
121 121. Astrid Tertangkap
122 122.Suasana Pagi
123 123. Pernikahan Sisi dan Davin
124 124. Resepsi Pernikahan Davin dan Sisi
125 125. Ingin Minum Kopi
126 126. Rumah Sakit
127 127. Hamil
128 Pengumuman
Episodes

Updated 128 Episodes

1
1.Berangkat Ke Jakarta
2
2.Sampai Di Jakarta
3
3.Tawaran Kerja Dari Kak Davin
4
4.Mengatar CV Ke Perusahaan
5
5.Cowok Cendol VS Cewek Antik
6
6.Mulai Bekerja
7
7.CV Sopir Baru
8
8.Kangen Bunda
9
9.Sahabat Sejati
10
10.Tuan Cendol Yang Cerewet
11
11.Pertemuan Yang Tak Terduga
12
12.Makan Dengan Bos
13
13. Ada Apa Dengan Radit
14
14.Makan Bakso
15
15. Kegelisahan Bunda
16
16. Pertemuan Keluarga
17
17.Penolakan Radit
18
18.Menemani Pak Bos
19
19.Penyerangan
20
20.Mulai Perhatian
21
21.Tetap Menolak
22
22.Ngumpul Di Apartemen
23
23.Makan Siang Berdua
24
24.Radit Marah
25
25.Kegelisahan Rania
26
26.Sikap Yang Berubah-ubah
27
27.Perjalanan Ke Bandung
28
28.Terjadi Hal Yang Tidak Terduga
29
29.Kembali Ke Jakarta
30
30.Menginap Dirumah Radit
31
31.Sarapan Pagi
32
32.Menghibur Sisi
33
33. Gajian
34
34. Kabar Duka
35
35. Kesedihan Rania
36
36. Mengantar Rania Pulang
37
37. Pemakaman Bunda
38
38. Menjaga Rania
39
39.Makan Malam Bersama
40
40. Surat dari Bunda
41
41.Masa Lalu
42
42. Masa Lalu 2
43
43. Main Di Sawah
44
44. Kedatangan Gunawan
45
45. Penyesalan
46
46. Kemarahan Rania
47
47. Berpisah
48
48. Sampai Di Rumah
49
49.Sama Suka Rania
50
50.Kakak Yang Kejam
51
51.Dia Memang Cucuku
52
52.Paman Terbaik
53
53. Orang Tua Bangka.
54
54. Negosiasi
55
55. Menjaga Jarak
56
56. Jadi Error
57
57. Bertemu Anak antik
58
58. Menyuruh Rania
59
59. Sama Sama Tidak Suka Wortel
60
60. Kecurigaan Candra
61
61. Kekesalan Rania
62
62. Penolakan
63
63. Menghindar
64
64. Kecelakaan
65
65. Menunggu Dengan Cemas.
66
66. Berebut Menjaga
67
67. Menunggu Rania Siuman
68
68. Rania Siuman
69
69. Berdamai Dengan Masa Lalu
70
70.Mengoda
71
71. Ungkapan Hati
72
72. Ganti panggilan
73
73. Suasana Yang Ramai
74
74. Bertemu Astrid
75
75. Tidak Bisa Jauh
76
76. Penyambutan Rania
77
77. Mengungkap
78
78. Cynthia kabur
79
79. Kecelakaan Cynthia
80
80. Menunggu kabar
81
81. Kondisi Cynthia
82
82. Ayah Yang Bucin
83
83. Menerima Dengan Ikhlas
84
84.Kelumpuhan Cynthia
85
85. Meragukan
86
86. Isi Kamar Ayah
87
87. Kenangan Nella
88
88.Memanggil Mama
89
89. Ayah
90
90. Mertua VS Menantu
91
91. Istri Masa Depan
92
92. Merasakan Punya Adik
93
93. Selalu Terdepan
94
94. Kaca Spion
95
95. Hasil Tes
96
96. Kita Semua Keluarga
97
97. Memperkenalkan Rania
98
98. Calon Istri Serba Bisa
99
99.Cinta Pertama dan Terakhir
100
100. Keinginan Nita
101
101. Menentukan Waktu Pernikahan
102
102. Belajar Menghargai Orang Lain
103
103. Penculikan
104
104. Terungkap
105
105. Akhir Dari Nita
106
106. Kematian Yang Terlalu Mudah
107
107. Keputusan Cynthia
108
108.Tissue Bekas
109
109. Pernikahan
110
110. Resepsi Pernikahan
111
111. Malam Pertama
112
112. Rencana Ke Bandung
113
113. Ingin Memberikan Yang Terbaik
114
114. Menginap Di Bandung
115
115. Akhir Penantian
116
116. Tidak Ada Duanya
117
117. Cemburu
118
118. Bertemu Kevin
119
119. Merasa Bersalah
120
120. Istri Yang Sangat Berarti
121
121. Astrid Tertangkap
122
122.Suasana Pagi
123
123. Pernikahan Sisi dan Davin
124
124. Resepsi Pernikahan Davin dan Sisi
125
125. Ingin Minum Kopi
126
126. Rumah Sakit
127
127. Hamil
128
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!