Cuaca hari ini lumanyan panas. Setelahku keluar dari perusahaan. aku melihat ada penjual cendol di tepi jalan. Rasanya segar minum es cendol panas gini.
'' Mang cendol nya satu'' pesanku sama mamang tukang cendol.
''Minum disini atau dibungkus neng'' tanyanya.
''Minum sini aja pak''jawabku.
Tidak menunggu lama es cendol pesananku pun siap. Tiba-tiba datang cowok yang entah dari mana langsung mengambil cendol pesananku.
''Hei cendol saya kenapa diambil'' tanyaku. Ketika cendolku sudah lebih dulu diseruputnya.
''Kamu bisa pesan lagi'' jawabnya enteng.
''Enak aja saya duluan yang pesan, anda main ambil aja'' jawabku kesal lihat tingkahnya.
''Jadi kamu marah ya? Ini ambil cendolnya lagi'' katanya sambil menyodorkan gelas cendol yang sudah tinggal separoh.
''siapa juga yang mau cendol sisa anda'' kataku lagi.
''Ya udah kamu pesan aja sana lagi. Saya lagi haus sekali, karna mendorong motor yang mogok. Ngak lihat kamu'' tanyanya.
''Tidak'' jawabku kesal.
''Ye mana mungkin kamu lihat dengan kacamata antik itu.Haha...Hei cewek antik kamu pesan lagi cendolnya''ejeknya.
''Hilang rasa haus saya gara anda cowok cendol'' balasku.
''gimana neng mau mamang buatkan lagi cendolnya?''tanya tukang jual cendol.
''Ngak usah mang. Saya udah ngak haus lagi'' jawabku sambil berdiri dari tempat duduk.. Sebelum ku pergi kutendang dulu kaki cowok cendol yang masih duduk menyeruput cendolnya.
''Aaawww'' pekiknya sambil memegang kaki yang aku tendang.
''Hei cewek antik dasar'' omelnya
Entah apa yang diucapkannya yang jelas aku sudah pergi meninggalkan penjual cendol Hahaa lega rasa hatiku.
......................
Author pov
Tok tok tok
''Masuk'' terdengar suara dari dalam ruangan.
Davin masuk kedalam rungan ceo perusahaan. Davin yang bekerja sebagai asisten dari ceo yang tak lain temannya sendiri.
''Ini saya bawa CV dari sopir baru pengganti pak Dedi. Apa anda mau melihat pak?'' tanya Davin.
''Letak diatas meja dulu saya masih ada beberapa berkas yang masih harus ditanda tangani'' jawab Radit
Raditya Pratama Handoko. Putra pertama dari Surya Handoko yang sekarang menjadi ceo pusat dari perusahan HK grup. Berumur 27 tahun,berwajah tampan namun sifat yang dingin terkesan serius menjadi salah satu alasan karyawannya menjadi segan dan takut. Biarpun masih banyak karyawati diperusahaan menyukainya.
''Baiklah'' kata Davin sambil meletakan CV Rania diatas meja kerja Radit.
''Kalau menurutmu bagaimana calon supir ini'' tanya Radit.
''Karna saya merekomemdasikannya. Ya dia bisa bekerja dengan profesional. Karna melihat pengalamannya'' jawab Davin
''Ya sudah kalau kamu berkata begitu kita terima saya dia sebagai sopir saya'' ucap Radit
''Tapi pak.Apa tidak sebaiknya anda lihat dulu CVnya'' tanya Davin.
''Saya percaya dengan penilaianmu'' jawab Radit yang masih sibuk dengan berkasnya.
''Kaaakk'' terdengar suara orang masuk ruangan.
Dengan langkahnya yang pincang berjalan menuju sofa.
''Kamu kenapa Ren?'' tanya Davin.
''Ituu...Aku ketemu cewek antik dijalan tadi. Kakiku malah ditendangnya'' jawab endi yang ternyata adik Raditya
'' Haha. Rendi Dwi Handoko secara cowok paling keren gitu bisa ditendang sama cewek apa kata dunia'' kata Davin sambil menahan tawanya.
''Namanya juga cewek antik ya bisalah. Udah kak Davin ada salep anti nyeri ngak?'' tanya lagi.
''Mungkin ada penyebabnya?'' tanya Radit
''Ya... Mana mungkin ada asap kalau ngak ada api'' timbal Davin lagi
''Duh gimana jelasinnya ya. Mmm jadi gini kak motorku mogok lagi. Bayangin aku mendorongnya dari simpang tiga sampai kesini mana hari panasnya full. Pas lewat nampak tukang jual cendol, aku berhenti disana. Kebetulan aku lihat mamangnya baru siap buat es cendol untuk sicewek antik. Langsung kuambil dan meminum cendolnya eee dia malah marah. Padahalkan bisa pesan lagi. Dan ditendangnya kaki aku sebelum dia pergi.Salahku dimana coba. Mana tendangannya sakit lagi'' Rendi menjelaskan.
''Ya ampun Ren. Wajar dia marah'' jawab Davin.
''Mmmm...Itu motor butut kenapa masih dipakai?'' tanya Radit.
''Bukan butut kak, tapi antik. Secara aku suka barang yang antik-antik. Hehe'' jawab Rendi.
''Dan gara-gara motor antik ketemu dengan cewek antik. Hahaha'' timpal Davin sambil ketawa.
''Hehehe'' Radit ikut ketawa
''Kak minta aku salep anti nyerinya''kata Rendi sama Davin
''Iya bentar aku ambilkan ke ruanganku'' ucap Davin
Tidak lama Davin sudah kembali membawa salep untuk kaki Rendi.
...----------------...
Rania pov
Akhirnyaku sampai juga diklinik Sisi. Sesudah kubayar ongkos ojek onlinenya langsungku masuk kedalam klinik.
''Gimana Ran? tanya Sisi ketika aku sudah duduk diruangannya.
'' Ya tadi kak Davin bilang hari senin aku sudah mulai kerja'' jawabku senang.
''Selamat ya'' ucap Sisi
''Iya... Lagian ini berkat kak Davin juga''kataku
''Kamu udah makan siang?'' Tanya Sisi.
''Belum '' jawabku.
''Ya udah kita makan siang di restoran depan aja yuk'' ajak Sisi.
Kami pun pergi ke restoran di seberang klinik Sisi. Sampai disana kami mencari tempat duduk yang masih kosong. Karna sekarang waktu jam makan siang restoran sangat ramai.
Setelah kami dapat tempat duduk dan pesan makanan. Kami mengobrol sambil menunggu pesanan datang.
''Gimana hubunganmu dengan kak Davin apa udah ada rencana untuk menikah'' tanyaku.
''Sebenarnya kak Davin udah ada membahas tentang menikah tapi kamu tau sendiri aku baru buka klinik, jadiku janjikan dulu'' kata Sisi.
''Ya yang penting hubungan kalian baik-baik aja. Atau apa tidak sebaiknya kamu dan kak Davin tunangan aja dulu. Biar bisa ada saling keterikatan gitu'' saranku.
Kulihat wajah Sisi seperti memikirkan saranku. Tidak lama kemudian pesanan kami pun datang. Obrolan kami terhenti kamipun makan dengan lahab karena emang perut kami sudah sangat lapar.
......................
sore harinya kami sampai di apartemen. Aku langsung membersihkan diri dikamar mandi.
Tring tring tring
Ternyata bunda menelponku.
''Hallo bun'' jawabku
''Hallo nak. gimana kabarmu disana?'' terdengar suara bunda di seberang
''Sehat bun. Bunda gimana disana? tanyaku.
''*Bunda juga sehat nak. gimana apa udah ada kerjaan'' tanya bunda*.
'' Sudah bun. Hari senin depan Rania sudah mulai kerja. Cuman Rania kerja sebagai sopir pribadi ceo tempat kak Davin pacar Sisi bun'' jelasku.
''Yang penting halal. Tapi kalau emang susah cari kerja disana lebih baik kamu pulang aja kerumah. Malah bunda lebih bahagia bila kamu pulang nak'' terdengar suara bunda masih belum rela aku di Jakarta.
''Ya biar Rania coba dulu bun. Kalau emang udah ngak sanggup pasti tanpa bunda suruh Rania akan pulang'' ucapku
''' Ya udah bunda cuma nanya itu aja kamu baik-baik disana''
''iya bun...'' jawabku.
Bunda mengakhiri teleponnya.Sebenarnya aku sangat kangen sama bunda tapi demi masa depan harusku tahan. Terlalu banyak hal yang disembunyikan bunda dariku yang sampai sekarang buat ku penasaran.
jangan lupa like dan votenya!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Yaser Levi
kebanyakan pov rania jd kurang sreg bacanya..
2024-06-19
1
Nurwana
seru Thor...
2024-05-26
0
Shinta Dewiana
paling neneknya rania enggak setuju dulu sama mamanya rania krn miskin.m
2024-04-29
0