''Cynthia hentikan...'' terdengar suara dari belakangnya.
Cynthia membalikan badan. Ternyata Radit dan Davin sudah berada disana.
'' Kak Radit kenapa kamu...'' belum selesai Cynthia bicara.
'' Kamu yang kenapa mau menampar dia''? potong Radit marah dan melihat ke arah Rania.
Davin yang melihat Rania berdiri diam langsung menghampirinya.
''Kamu tidak kenapa-napa Ran'' tanya Davin.
'' Saya baik-baik saja kok pak'' jawab Rania sambil tersenyum kepada Davin.
''Emang dia siapa sih kak?''tanya Cynthia ke Radit.
''Dia sopir saya. Awas kalau sekali lagi kamu berbuat seperti tadi. Kamu tahu akibatnya'' tegas Radit.
''Tapi kak. Dia cuman sopir sedangkan aku tunanganmu'' rengek Cynthia.
''Baru calon tunangan. Jadi kamu jangan berbuat yang macam-macam'' kata Radit lagi.
'' Davin, Rania cepat kemobil. Kita kembali kekantor'' perintah Radit.
''Tunggu kak'' panggil Cynthia sambil menangis.
Tapi Radit sudah tidak mempedulikannya. Dia tetap berjalan kemobil diikuti Davin dan Rania. Mobil mereka meninggalkan tempat parkir yang masih di tatap oleh Cynthia dalam keadaan masih menangis dan kesal.
'' Kamu baik-baik saja Rania?'' tanya Radit
''Iya pak'' jawab Rania.
''Wmang ada masalah apa kamu dengannya?'' tanya Davin.
''Tidak ada masalah apa-apa'' jawab Rania.
''Kalau tidak ada masalah kenapa dia sampai segitu marahnya sama kamu?'' tanya Davin lagi.
''Karna saya pernah tidak sengaja menabrak dia dijalan dekat klinik Sisi pak.Itupun sudah lama. Mungkin dia masih dendam sama saya. Padahal waktu itu saya sudah minta maaf kepadanya'' jelas Rania.
''Jadi orang yang menabrak Cynthia waktu itu Rania'' batin Radit.
'' Trus kenapa kamu diam saja dibentak seperti itu bahkan hampir ditampar'' tanya Radit dingin.
''Kan anda sudah datang duluan menghentikannya pak'' batin Rania.
''Karna saya ngak mau ribut aja pak'' jawab Rania.
'' Lain kali kalau ada orang seprti itu kamu harus lawan. Apa kamu tidak punya harga diri dihina begitu'' ucap Radit dengan kesal.
''Apa yang dia tahu dengan harga diri. bahkan selamat ini dia tidak pernah memperhatikan harga diriku ketika marah'' batin Rania.
'' Ya pak'' jawab Rania.
''Dan satu lagi yang berhak memarahi kamu itu saya. Selain saya tidak boleh. karna saya atasan kamu. mengerti'' perintah Radit.
''Bos emang selalu benar''batin Rania.
''Baik pak'' jawab Rania.
Davin yang melihat Radit bicara dengan Rania hanya diam saja.
'' *H*****eran kenapa Radit kesal sekali ya. Tidak biasanya dia suka ikut campur dan bicara banyak seperti ini. Apalagi sama karyawannya. Kecuali orang yang dekat denganya. Ini dia sampai rela bela-belain Rania didepan calon tunangannya'' batin Davin****.
Mobil sampai dikantor Radit. Setelah mobil diparkir. Rania dengan cepat turun dan membukkan pintu mobil untuk Radit. Kalau Davin buka pintu sendiri.
''Kamu istirahat dulu. Saya tidak mau kamu capek malah tidak fokus jadinya bawa mobil. Itu bisa membahayakan saya'' tegas Radit sambil berlalu.
''Kirain perhatian ujung-ujungnya malah begitu'' batin Rania.
''Baik pak'' tetap dijawab Rania.
'' Aku keatas dulu ya Ran, sampai jumpa'' ucap Davin.
''Iya pak Davin, sampai jumpa'' jawab Rania sambil tersenyum.
''Hmm. Sama Davin ajak menjawab sambil tersenyum. Coba sama aku muka sudah jelek tanpa ekspresi lagi. Aduh aku lagi mikirin apa sih.'' batin Radit kesal.
Ternyata Radit menunggu Davin untuk sama-sama lantai atas. Dan melihat Rania bicara dengan Davin.( Hehe... Sudah mulai baper Radit).
......................
Sementara disebuah rumah mewah Cynthia masuk kedalamnya dengan menangis dan kesal.
''Kamu kenapa menangis sayang'' tanya wanita paruh baya dengan cemas.
''Kak Radit ma'' jawab Cynthia terisak.
''kenapa dengan Radit?'' tanya wanita yang ternyata mamanya Cynthia.
''Kak Radit tega membentak aku demi membela sopir. Huhuhu'' kata Cynthia menangis sambil memeluk mamanya.
''Masak sih Radit begitu?''
''Iya ma. Apalagi sopirnya itu seorang wanita''
''Apa dia cantik?''
''Cantik apanya, jelek dan culun. Tapi entah mengapa kak Radit sangat peduli denganya. Cynthia ngak mau kehilangan kak Radit mama. Cynthia sangat cinta sama dia'' rengek Cynthia.
''Kamu tenang saja sayang. Ntar mama akan hubungin mamanya Radit. Kita undang mereka makan malam disini. sekalian Radit juga''
'' Benaran ma'' tanya Cynthia sambil menghapus air matanya.
'' Iya sayang. Sekalian kita bahas soal pertunangan kamu dengan Radit''
''Mama memang yang terbaik'' ucap Cynthia sambil memeluk mamanya senang.
......................
Rania sedang duduk diruangan dekat tempat parkir. Banyak kejadian hari ini yang membuat Rania lelah. Mulai dari bertemu cowok cendol yang ternyata adik bos, ketemu bapak aneh yang banyak tanya dan terakhir bertemu cewek galak tunangan bosnya.
Tring.Tring.Tring
Ponsel Rania berdering membuyarkan lamunannya.
''Hallo pak'' jawab Rania.
''Kamu dimana'' tanya Radit diseberang.
''Saya lagi diruangan tempat parkir pak''
''Cepat ke mobil saya tunggu''
Tut... Panggilan dimatikan.
''Mau kemana pak Radit siang begini'' batin Rania.
Tidak berapa lama Rania sampai ke mobil yang Radit sudah berdiri disana.
''Kenapa kamu lama sekali''ucap Radit dingin.
''Maaf pak'' jawab Rania
''hmm...Saya mau makan siang di restoran xxx''
Rania celingak celinguk seperti mencari sesuatu. Melihatnya Radit tau kalau Rania lagi mencari keberadaan davin. Secara Radit dan Davin kalau kemana-mana selalu bersama.
''Davin lagi pergi ketempat pacarnya untuk makan siang''
''Ya pak'' jawab Rania sambil tersenyum
''Tumben dia tahu apa yang aku pikirkan'' batin Rania.
Rania langsung membukakan pintu untuk Radit. Setelah menutup pintu dia segera masuk kedalam mobil dan mengemudikan mobil ke alamat yang di suruh Radit.
Sepuluh menit kemudian mereka sampai disebuah restoran. Mungkin karna waktu makan siang restoran terlihat agak ramai.
Radit turun dari mobil setelah Rania membukakan pintunya. Dia berjalan melangkah menuju kedalam restoran tapi langkahnya terhenti melihat rania masih berdiri didekat mobil.
''Kamu ikut saya makan kedalam'' ucapnya datar.
''Saya disini saja menunggu pak'' jawab Rania.
'' Kenapa? Kamu tidak mau menemanin saya makan'' kata Radit.
''Bukan gitu pak. Kan tidak enak dilihat seorang sopir ikut sama bosnya'' alasan Rania.
''Bos kamu itu saya bukan orang yang melihat. Peduli apa kamu dengan mereka. Saya tidak mau mendengar penolakan kamu lagi'' tegas Radit.
''Baik pak'' jawab Rania pasrah.
''Bos dimana-mana suka memaksakan kehendaknya. Untung kamu bos aku kalau tidak udah ku jitak jidatmu'' batin Rania.
Rania pun berjalan mengikuti Radit dari belakang. Ketika mereka masuk kedalam restoran sontak semua mata melihat kepada mereka. Terutama gadis-gadis yang melihat ketampanan Radit yang bikin hati mereka meleleh. Ada juga beberapa orang melihat ke arah Rania dengan pandangan mengejek. Radit mencari meja yang kosong dan nyaman untuk makan.
Setelah Radit duduk. Rania masih berdiri disamping meja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Maliq Ebrahim
udh mulai ada rasani h radit sama rania
2024-02-25
0
Yani
suka ceritanya bagus.Rania sosok wanita yang tangguh dan tegas
2022-12-09
1
chaaa
suka kalau si ceweknya kayak gini..tangguh gak manja gak cengeng 👍
2022-10-07
0