4.Mengatar CV Ke Perusahaan

Keesokan harinya pagi-pagi aku udah bersiap untuk pergi ke perusahaan tempat kak Davin bekerja. Untuk mengatar lamaran kerja yang sudah kusiapkan. Sesuai syarat yang di berikan kak Davin.

''Kita sarapan dulu yuk Si'' kataku ketika melihat Sisi keluar dari kamarnya, dengan pakaian rapi mau pergi ke klinik.

''Kamu masak apa Ran?'' tanya Sisi sambil jalan ke meja makan.

''Sekarang kita sarapan nasi goreng ceplok aja ya. Simple dan cepat masak. Hehe'' jawabku.

Diatas meja sudah kusiapkan nasi goreng dua piring.

''Wuiih enak nih... Jom makan '' ucap Sisi gaya alah upin ipin kalau melihat ayam goreng.

Kamipun sarapan pagi dengan lahap. Beruntung aku punya sahabat seperti Sisi walaupun dia dari keluarga kaya tapi kalau soal makan tidak pernah pilih dan yang terpenting dia tulus samaku.

Sebenarnya aku tidak enak hati lama-lama numpang tinggal diapartemen Sisi, biarpun dia tidak keberatan sama sekali. Mudah-mudahan aku diterima kerja jadi secepatnya bisa cari kosan yang dekat dengan tempat kerja.

''Oh ya hari ini kamu pakai motorku aja ke tempat kerja kak Davin. Lagian motornya jarang terpakai juga'' Kata Sisi.

''untuk hari ini aku naik ojek online aja dulu. Aku kan belum hafal jalan ke sana. susah buka-buka google map diatas motor'' jawabku.

''Iya juga sih atau aku antar aja kamu kesana?''tanya Sisi lagi.

''Ngak usah. Aku bisa pergi sendiri. Kasihan kamu bolak balik ngantar aku, apalagi tempat kerjanya berlawanan arah'' Jawabku.

''Benaran kamu ngak apa-apa pergi sendiri?'' tanyanya lagi kulihat ada kekwatiran diwajahnya.

''benaran Sisi sayang. Udah ah ngak usah risaukan diriku. Kamu kayak ngak tahu aku aja. Aku bisa jaga diri'' jawabku meyakinkan Sisi.

Sisi menganguk tanda setuju.

Setelah selesai sarapan kami langsung berangkat. Kami turun kelantai satu, setelah sampai dibawah kami ketemu sama pak Jono.

''Pagi non Sisi dan non Rania'' sapa pak Jono satpam apartemen ini.

''Pagi pak Jono '' jawab kami serentak.

''Kamu hati-hati ya Ran'' kata Sisi

''Iya... Kebetulan ojek online pesananku udah sampai'' jawabku

Kami pergi ketempat tujuan masing-masing.

...****************...

Tidak lama kemudian sampai aku disebuah perusahaan yang sangat besar dan megah.

''Wow ternyata tempat kerja kak Davin besar juga''batin ku kagum.

Setelahku bayar ongkos ojek online dan aku ucapkan terima kasih.

''Oh ya coba kutelpon kak Davin dulu'' Aku hubungi nomor kak Davin tapi tidak diangkat , sudah tiga kali tetap aja nomornya sibuk. Mungkin kak Davin lagi rapat pikirku.

Kulihat ada dua orang satpam sedang berjaga di pos keamanan.

''Permisi pak. Kalau mau tanya atau menunggu orang dimana ya?'' tanyaku.

''Langsung aja tanya sama resepsionis disebelah sana mbak'' jawab salah satu satpam sambil memperhatikan penampilanku.

''Mau lamar kerja ya mbak?'' tanyanya lagi.

''Iya pak cuma mau antar CV aja. Makasih ya pak'' jawabku sambil melangkah meninggalkan kedua satpam tadi.

''Kamu rasa dia mau melamar jadi apa diperusahaan ini dengan penampilan seperti itu.Hehe'' ejek salah satu satpam.

''Huus ngak boleh melihat orang dari fisiknya. Lagian tidak ada manusia yang sempurna. Mau dia melamar kerja dibagian mana bukan urusan kita'' jawab satpam satu lagi.

Aku berjalan menuju lobi. ''*Andai bunda tahu, dimana aku sekarang pasti bunda akan kagum betapa megahnya perusahaan ini. Suatu saat aku pasti akan bawa bunda kesini. Biar bunda tahu betah besar dan megah bangunan di Jakarta'' batin**ku*.

Rania tidak tahu kalau dulu sebelum bundanya tinggal di kampung sekarang. Dia sudah pernah merasakan hidup di kota besar ini. Hanya saja kenangan itu terlalu menyakitkan untuk dikenang bundanya.

''Selamat pagi mbak ada yang bisa kami bantu?'' tanya salah satu resepsionis ketikaku sampai disana.

''Selamat siang mbak. Saya ingin bertemu pak Davin'' jawabku sopan.

''Apa mbak sudah ada janji ketemu sama pak Davin?'' tanya salah satu resepsionis.

''Udah mbak'' jawabku.

''Mbak jangan bohong, mana mungkin pak Davin yang secara asisten bos ada janji dengan anda yang berpenampilan seperti ini'' Kata salah satu resepsionis yang emang dari aku datang tadi sudah tidak suka denganku.

''Untuk apa juga saya bohong mbak. Tidak ada untungnya juga dosa iya. Dan lagian mbak, kenapa dengan penampilan saya?'' tanyaku lagi.

''Penampilan anda itu merusak pemandangan '' jawabnya sinis.

''Maaf ya mbak pemandangan siapa yang rusak. Perasaan saya dari tadi pemandangan disini ngak ada yang rusak'' jawabku santai.

''Ya pemandangan mata saya'' jawabnya kesal.

''Oooh... Kalau gitu mbak beli aja kaca mata seperti saya biar mbak bisa melihat kalau pemandangannya tidak rusak'' jawabku lagi.

''Hei anda jangan ke pedean ya. Mana mungkin pak Davin mau bertemu dengan anda'' katanya. Aku lihat resepsionis satu lagi bingung mau bilang apa melihat temannya yang kesal.

''Begini ya mbak. Saya kesini cuma mau tanya apa pak Davin lagi ditempat atau bagaimana. Saya tidak butuh pendapat mbak tentang pak Davin mau bertemu saya atau tidak. Dan satu lagi ya mbak sebagai seorang resepsionis bukankah mbak harus melayani kami dengan ramah, karena mbak akan memcerminkan citra perusahaan. Apa mbak tidak takut kalau nanti orang akan kecewa dengan pelayanan mbak yang seperti ini'' jelasku panjang lebar.

Sebelum dia menjawab resepsionis yang satu lagi kulihat nama tania mendahului menjawab.

''Maaf mbak. Mungkin pak Davin ada meeting pagi ini. Mbak bisa menunggu sampai pak Davin selesai meeting'' jawabnya ramah.

''Ok terima kasih mbak'' ucapku sambil tersenyum ramah.

Aku berjalan ke kursi yang telah disediakan untuk menunggu. Kulihat resepsionis yang kalau tidak salah namanya dewi masih kesal melihat kearahku duduk.

Selang tiga puluh menit kemudian ponselku berdering. Kulihat tenyata kak Davin

''Hallo kak Davin'' jawabku

''*H*allo Rania kamu dimana"terdengar suara kak Davin diseberang sana

''Aku lagi dilobi menunggu kakak''jawabku.

"Ok kamu tunggu disana aku akan turun"

''Ok " telepon kumatikan.

Lima menit kemudian kak Davin sampai di lobi.

''Udah lama kamu nunggu disini.Kebetulan pagi ini ada meeting jadi tadi tidak sempat jawab telepon kamu'' jelas kak Davin setelah sampai di dekatku

''Sekitar tiga puluh menitan kak. Ngak apa-apa santai aja. Lagian aku juga ngak terburu-buru kok. Ini CV yang kakak minta'' kataku sambil menyerahkan map.

Kulihat resepsionis yang tadi berdebat denganku terkejut. Karna kak Davin ternyata menemuiku. Mereka ngak tau aja kalau kak Davin pacar sahabatku.

''Ok ntar aku hubungin kamu setelah melihatkan CV ini ke bos dulu. Oh ya aku ngak bisa lama-lama nemanin kamu disini. Kerjaanku masih banyak'' ucap Kak Davin.

''Iya ngak apa-apa kak. Lagian aku juga mau pulang. Makasih ya kak'' kataku

''Iya''jawab kak Davin

Setelah kak Davin pergi, aku hampiri resepsionis yang masih bengong.

''Awas mbak air liurnya menetes. Hahaha'' sambilku berlalu keluar perusahaan.

Jangan lupa vote & like nya!!!

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

baguslah rania berani...muda2han juga jago bela diri . kan kerenn

2024-04-29

0

Maliq Ebrahim

Maliq Ebrahim

hahaha lucu sirania bagus punya keberanian .

2024-02-25

2

Bu ning Bengkel

Bu ning Bengkel

wk wk wk ha ha ha....... lanjut....

2024-02-23

0

lihat semua
Episodes
1 1.Berangkat Ke Jakarta
2 2.Sampai Di Jakarta
3 3.Tawaran Kerja Dari Kak Davin
4 4.Mengatar CV Ke Perusahaan
5 5.Cowok Cendol VS Cewek Antik
6 6.Mulai Bekerja
7 7.CV Sopir Baru
8 8.Kangen Bunda
9 9.Sahabat Sejati
10 10.Tuan Cendol Yang Cerewet
11 11.Pertemuan Yang Tak Terduga
12 12.Makan Dengan Bos
13 13. Ada Apa Dengan Radit
14 14.Makan Bakso
15 15. Kegelisahan Bunda
16 16. Pertemuan Keluarga
17 17.Penolakan Radit
18 18.Menemani Pak Bos
19 19.Penyerangan
20 20.Mulai Perhatian
21 21.Tetap Menolak
22 22.Ngumpul Di Apartemen
23 23.Makan Siang Berdua
24 24.Radit Marah
25 25.Kegelisahan Rania
26 26.Sikap Yang Berubah-ubah
27 27.Perjalanan Ke Bandung
28 28.Terjadi Hal Yang Tidak Terduga
29 29.Kembali Ke Jakarta
30 30.Menginap Dirumah Radit
31 31.Sarapan Pagi
32 32.Menghibur Sisi
33 33. Gajian
34 34. Kabar Duka
35 35. Kesedihan Rania
36 36. Mengantar Rania Pulang
37 37. Pemakaman Bunda
38 38. Menjaga Rania
39 39.Makan Malam Bersama
40 40. Surat dari Bunda
41 41.Masa Lalu
42 42. Masa Lalu 2
43 43. Main Di Sawah
44 44. Kedatangan Gunawan
45 45. Penyesalan
46 46. Kemarahan Rania
47 47. Berpisah
48 48. Sampai Di Rumah
49 49.Sama Suka Rania
50 50.Kakak Yang Kejam
51 51.Dia Memang Cucuku
52 52.Paman Terbaik
53 53. Orang Tua Bangka.
54 54. Negosiasi
55 55. Menjaga Jarak
56 56. Jadi Error
57 57. Bertemu Anak antik
58 58. Menyuruh Rania
59 59. Sama Sama Tidak Suka Wortel
60 60. Kecurigaan Candra
61 61. Kekesalan Rania
62 62. Penolakan
63 63. Menghindar
64 64. Kecelakaan
65 65. Menunggu Dengan Cemas.
66 66. Berebut Menjaga
67 67. Menunggu Rania Siuman
68 68. Rania Siuman
69 69. Berdamai Dengan Masa Lalu
70 70.Mengoda
71 71. Ungkapan Hati
72 72. Ganti panggilan
73 73. Suasana Yang Ramai
74 74. Bertemu Astrid
75 75. Tidak Bisa Jauh
76 76. Penyambutan Rania
77 77. Mengungkap
78 78. Cynthia kabur
79 79. Kecelakaan Cynthia
80 80. Menunggu kabar
81 81. Kondisi Cynthia
82 82. Ayah Yang Bucin
83 83. Menerima Dengan Ikhlas
84 84.Kelumpuhan Cynthia
85 85. Meragukan
86 86. Isi Kamar Ayah
87 87. Kenangan Nella
88 88.Memanggil Mama
89 89. Ayah
90 90. Mertua VS Menantu
91 91. Istri Masa Depan
92 92. Merasakan Punya Adik
93 93. Selalu Terdepan
94 94. Kaca Spion
95 95. Hasil Tes
96 96. Kita Semua Keluarga
97 97. Memperkenalkan Rania
98 98. Calon Istri Serba Bisa
99 99.Cinta Pertama dan Terakhir
100 100. Keinginan Nita
101 101. Menentukan Waktu Pernikahan
102 102. Belajar Menghargai Orang Lain
103 103. Penculikan
104 104. Terungkap
105 105. Akhir Dari Nita
106 106. Kematian Yang Terlalu Mudah
107 107. Keputusan Cynthia
108 108.Tissue Bekas
109 109. Pernikahan
110 110. Resepsi Pernikahan
111 111. Malam Pertama
112 112. Rencana Ke Bandung
113 113. Ingin Memberikan Yang Terbaik
114 114. Menginap Di Bandung
115 115. Akhir Penantian
116 116. Tidak Ada Duanya
117 117. Cemburu
118 118. Bertemu Kevin
119 119. Merasa Bersalah
120 120. Istri Yang Sangat Berarti
121 121. Astrid Tertangkap
122 122.Suasana Pagi
123 123. Pernikahan Sisi dan Davin
124 124. Resepsi Pernikahan Davin dan Sisi
125 125. Ingin Minum Kopi
126 126. Rumah Sakit
127 127. Hamil
128 Pengumuman
Episodes

Updated 128 Episodes

1
1.Berangkat Ke Jakarta
2
2.Sampai Di Jakarta
3
3.Tawaran Kerja Dari Kak Davin
4
4.Mengatar CV Ke Perusahaan
5
5.Cowok Cendol VS Cewek Antik
6
6.Mulai Bekerja
7
7.CV Sopir Baru
8
8.Kangen Bunda
9
9.Sahabat Sejati
10
10.Tuan Cendol Yang Cerewet
11
11.Pertemuan Yang Tak Terduga
12
12.Makan Dengan Bos
13
13. Ada Apa Dengan Radit
14
14.Makan Bakso
15
15. Kegelisahan Bunda
16
16. Pertemuan Keluarga
17
17.Penolakan Radit
18
18.Menemani Pak Bos
19
19.Penyerangan
20
20.Mulai Perhatian
21
21.Tetap Menolak
22
22.Ngumpul Di Apartemen
23
23.Makan Siang Berdua
24
24.Radit Marah
25
25.Kegelisahan Rania
26
26.Sikap Yang Berubah-ubah
27
27.Perjalanan Ke Bandung
28
28.Terjadi Hal Yang Tidak Terduga
29
29.Kembali Ke Jakarta
30
30.Menginap Dirumah Radit
31
31.Sarapan Pagi
32
32.Menghibur Sisi
33
33. Gajian
34
34. Kabar Duka
35
35. Kesedihan Rania
36
36. Mengantar Rania Pulang
37
37. Pemakaman Bunda
38
38. Menjaga Rania
39
39.Makan Malam Bersama
40
40. Surat dari Bunda
41
41.Masa Lalu
42
42. Masa Lalu 2
43
43. Main Di Sawah
44
44. Kedatangan Gunawan
45
45. Penyesalan
46
46. Kemarahan Rania
47
47. Berpisah
48
48. Sampai Di Rumah
49
49.Sama Suka Rania
50
50.Kakak Yang Kejam
51
51.Dia Memang Cucuku
52
52.Paman Terbaik
53
53. Orang Tua Bangka.
54
54. Negosiasi
55
55. Menjaga Jarak
56
56. Jadi Error
57
57. Bertemu Anak antik
58
58. Menyuruh Rania
59
59. Sama Sama Tidak Suka Wortel
60
60. Kecurigaan Candra
61
61. Kekesalan Rania
62
62. Penolakan
63
63. Menghindar
64
64. Kecelakaan
65
65. Menunggu Dengan Cemas.
66
66. Berebut Menjaga
67
67. Menunggu Rania Siuman
68
68. Rania Siuman
69
69. Berdamai Dengan Masa Lalu
70
70.Mengoda
71
71. Ungkapan Hati
72
72. Ganti panggilan
73
73. Suasana Yang Ramai
74
74. Bertemu Astrid
75
75. Tidak Bisa Jauh
76
76. Penyambutan Rania
77
77. Mengungkap
78
78. Cynthia kabur
79
79. Kecelakaan Cynthia
80
80. Menunggu kabar
81
81. Kondisi Cynthia
82
82. Ayah Yang Bucin
83
83. Menerima Dengan Ikhlas
84
84.Kelumpuhan Cynthia
85
85. Meragukan
86
86. Isi Kamar Ayah
87
87. Kenangan Nella
88
88.Memanggil Mama
89
89. Ayah
90
90. Mertua VS Menantu
91
91. Istri Masa Depan
92
92. Merasakan Punya Adik
93
93. Selalu Terdepan
94
94. Kaca Spion
95
95. Hasil Tes
96
96. Kita Semua Keluarga
97
97. Memperkenalkan Rania
98
98. Calon Istri Serba Bisa
99
99.Cinta Pertama dan Terakhir
100
100. Keinginan Nita
101
101. Menentukan Waktu Pernikahan
102
102. Belajar Menghargai Orang Lain
103
103. Penculikan
104
104. Terungkap
105
105. Akhir Dari Nita
106
106. Kematian Yang Terlalu Mudah
107
107. Keputusan Cynthia
108
108.Tissue Bekas
109
109. Pernikahan
110
110. Resepsi Pernikahan
111
111. Malam Pertama
112
112. Rencana Ke Bandung
113
113. Ingin Memberikan Yang Terbaik
114
114. Menginap Di Bandung
115
115. Akhir Penantian
116
116. Tidak Ada Duanya
117
117. Cemburu
118
118. Bertemu Kevin
119
119. Merasa Bersalah
120
120. Istri Yang Sangat Berarti
121
121. Astrid Tertangkap
122
122.Suasana Pagi
123
123. Pernikahan Sisi dan Davin
124
124. Resepsi Pernikahan Davin dan Sisi
125
125. Ingin Minum Kopi
126
126. Rumah Sakit
127
127. Hamil
128
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!