Setelah menempuh perjalanan selama tiga jam akhirnya aku sampai di Jakarta.Terminalnya cukup ramai. Ku cari nomor sahabatku diponsel. Sebelum berangkat ke Jakarta aku sudah mengabarinya dan salah satu alasan bunda mengizinkan pergi karna ada dia disini.
Tut tut tut..
''Hallo Ran'' jawab Sisi
''Hallo Sisi aku udah sampai kamu dimana?''Tanyaku
''Kamu jalan aja kaluar gerbang terminal aku menunggu diluar'' Jawab Sisi
''Oke'' kumatikan telepon.
Tidak lama setelah itu sampailH aku di luar gerbang terminal.
''Raniaaaa''teriak Sisi sambil berlari ke arahku.
Kupeluk sahabat yang kurindukan itu. Ya nama Sinta Anggraini. Gadis cantik dan modis seorang dokter kecantikan yang wajahnya ala-ala unnie korea. Kalau diperhatikan kan sekarang penampilannya dengan penampilanku berbeda 180 derajat. Tapi itulah Sisi dia tulus bersahabat denganku dan dialah satu-satunya orang yang mau menerimaku apa adanya. Kami bersahabat dari SMA sampai kuliah. Kami tetap sama-sama walaupun beda jurusan. Dia mengambil jurusan kedokteran sedangkan aku mengambil jurusan bisnis manajemen. Setelah wisuda Sisi pindah ke Jakarta dan melanjutkan kuliah spesialis kecantikannya dan sekarang sudah bukak klinik kecantikan sendiri. Walaupun orang tuanya salah satu pemilik rumah sakit terbesar di Jakarta dan sekarang di kelolah oleh kakaknya yang juga seorang dokter. Sedangkan dia lebih memilih mandiri.
''Apa kabarmu Ran. Aku kangen pake banget sama kamu'' Ucapnya dengan senang. Betapa gembiranya dia ketika aku bilang mau ke Jakarta.
'' Sehat, kamu keliahatan tambah cantik aja..hehe'' jawabku
''Hii... Ya dong secara aku seorang dokter kecantikan. Kalau aku jelek mana ada yang mau datang ke klinikku'' jawab Sisi dengan gaya agak sedikit centil terkesan manja. Ya seperti itulah Sisi kalau bertemu denganku.
''Hmm iya juga sih'' jawabku.
''Yuk kita ngobrolnya di dalam mobil. Bisa gosong aku lama-lama disini panasnya full'' Ajak Sisi sambil bantu bawa tasku dan jalan ke arah mobilnya.
''Nggak apa gosong-gosong dikit. Ikan bakar aja enak kalau ada gosong-gosongnya'' jawabku santai.
''Whaaat... Diriku yang cantik ini disamakan dengan ikan bakar?''Ucap Sisi cemberut.
''Hahaha. Ya enggaklah.. Itu cuman perumpamaan''jawabku.
''Oh iya.. Gimana kabar bunda? Kangen sekali aku sama bunda apalagi nasi uduk plus sambal yang tiada dua..''tanya Sisi setelah kami sampai didalam mobil.
''Bunda sehat, ya gitulah kamu tau sendiri gimana bunda. Begitu berat dia melepasku kesini. Kalau bukan kubilang kamu yang nyuruh dan mohon-mohon aku ke Jakarta mungkin masih belum dibolehkannya aku pergi. Dan satu lagi selama disini penampilanku harus tetap seperti ini. Tidak boleh dirubah itu janjiku sama bunda'' Jelasku.
''Kalau soal penampilanmu aku no comment la. Mungkin bunda punya alasan tesendiri. Secara aku yang cewek aja melihat wajah aslimu itu aja bisa segitu sukanya apalagi cowok'' jawab Sisi sambil mengemudikan mobilnya.
Selain keluargaku Sisi lah yang tahu wajah dibalik kacamata tebalku ini. Itu dia tahu karena tidak sengaja menjelang kami wisuda. Waktu itu Sisi datang kerumahku yang kebetulan aku lagi tidur dikamar. Dia langsung aja masuk kekamar dan melihat penampilan asliku. Betapa hebohnya dia waktu itu. Tapi setelah aku jelas alasannya dia berjanji akan merahasiakannya.
''Kita langsung aja ke apartemenku biar kamu bisa istirahat dulu'' Kata Sisi.
''Iya'' jawabku. Yang aku tahu Sisi memang lebih memilih tinggal di apartemen daripada dirumah orang tuanya. Selain alasan lebih dekat dari klinik tentu saja supaya bisa mandiri.
Sekitar dua puluh menit kami sampai diapartemen Sisi. Apartemennya berada di lantai lima dan lumanyan luas dengan tiga kamar. Sisi langsung mengajakku kedalam kamar yang sudah disediakannya. Rencana untuk sementara aku tinggal disini sampai mendapatkan pekerjaan. Setelah itu baru cari kontrakan dekat tempat kerjaku.
''Apa kamu sudah ada rencana mau melamar pekerjaan dimana?'' Tanya Sisi sambil menyodorkan ku minuman.
''Udah. Kebetulan aku sudah membuat beberapa lamaran tinggal kirim aja CV'' Sambil kuterima minuman yang diberikanya. Memang kerongkonganku terasa haus dengan sekali teguk air minuman digelas ludes aku minum.
''Ya udah aku ke klinik dulu. Nggak apa-apa ditinggal sendiri. Tadi aku sudah ada janji dengan seorang pelanggan '' kata Sisi.
''Ya nggak apa-apa.. Maaf ya udah merepotin kamu'' kataku.
''Santai aja kali sama sahabat sendiri ngak ada kata repot. Malah aku senang ada kamu disini. Jadi ada yang temanin aku'' ucap Sisi.
''Hehe'' jawabku sambil garut kepala yang tidak gatal.
'' Aku udah pesan makanan online. Bentar lagi datang'' ucap Sisi
''Makasih ya. Aku mau nelpon bunda dulu takutnya dia kwatir karna belum dihubungin''
''Ya udah aku pergi dulu.. Mungkin agak malam baru pulang kalau kamu ngantuk tidur aja dulu ngak usah ditunggu dan titip salam sama bunda'' kata Sisi.
Setelah Sisi pergi aku langsung nelpon bunda mengabarin kalau aku sampai di Jakarta dengan selamat dan sekarang sedang dirumah Sisi.
Tut tut tut
''Hallo sayang'' jawab bunda
''Hallo bun. Rania sudah sampai di Jakarta dan sekarang lagi diapartemen Sisi''
''Iya. apa ada kendala dijalan tadi? tanya bunda
''Tidak bun semua aman'' jawabku
''Oh ya dimana Sisi? Bunda kangen ngobrol dengannya''
'' Sisi udah kembali ke kliniknya bun. Karna ada janji dengan pelanggannya. Setelah antar rania dia langsung pergi. Katanya titip salam sama bunda
''Iya salam balik''
''Ya udah bun. Rania mau istrahat dulu. Nanti rania telepon bunda lagi ya''
'' iya ''jawab bunda.
Kumatikan telepon .Setelah itu ku telepon Angga, anak paman yang sudah menjadi adikku satu-satunya.
Tut tut tut
''Hallo kak'' angkat Angga
'' Hallo dek . Kakak cuman mau ngabarin kamu kalau kakak sekarang di Jakarta''
''H**aah.Kapan kakak berangkat? Kenapa tidak kabarin aku sih? Kalau tau gitu aku kan bisa antar kakak.''
''Hehe...Coba tanya satu-satu. Nih tidak udah kayak kereta api aja panjang. Tadi jam sebelas kakak berangkat. Kalau kakak kabarin pasti reaksi kamu seperti ini dan lagian kakak tidak mau mengangu kuliah kamu''
''Ya setidaknya kakak telepon aku dulu''
''Iya maaf . Udah dulu ya dek kakak mau istirahat''
''Iya kakak. Jaga diri kakak disana''
Kumatikan hp. Tidak lama makanan yang dipesan sisi datang. Perutku lumayan lapar tanpa menunggu lama langsung aja kumakan. Karna hari udah sore selesai makan, aku membereskan pakaian dikamar setelah itu langsung mandi biar segar dan bisa istirahat. Menunggu hari esok. Semoga semua yang aku rencanakan berjalan dengan lancar tampa ada kendala. Dan mmemulai pertualangan di kota besar seperti Jakarta.
Jangan lupa like & commentnya !!!
Maaf kalau ada kekurangan dari novel author.. Maklum ini karya pertama author.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Nur Fatmawati
klo msh ditutupin pakai kacamata cantikx msh kelihatan dong thor malah ada yg pakai kacamata justru tambah cantik, harusx mgkin ditambah tompel kek di pipinya hehehee...
2024-05-21
2
Mamah Kekey
mampir kk bagus ceritanya penuh misteri.😂👍
2024-04-24
0
_z@m💥💫🍃
penuh misteri
2024-03-15
1