MENCARI KEBERADAAN PENEROR MISTERIUS

Andreas dan Tomy akhirnya menemui petugas keamanan guna menemukan kebenaran. Dari cctv terlihat seseorang memang telah mengikutinya dari belakang. Sama seperti sebelumnya, pria itu menggunakan topi dan masker sebagai penyamaran.

Ia mencoba menurut dari mana pria tersebut berasal. Namun, hasilnya nihil. Saat memasuki area rumah sakit, posisinya membelakangi kamera dan ia menunduk sehingga tak nampak wajahnya. Saat keluar dari kamar mandi, barulah ia menggunakan maskernya.

" Orang yang sama. Siapa dia sebenarnya?" gumam Andreas mencoba berpikir keras.

" Bagaimana kalau kita cari lagi. Siapa tahu dia belum keluar dari sini." tawar Tomy.

Ajakan itu disambut dengan penuh semangat oleh Andreas. Keduanya bergegas keluar dari sana dan mencari seseorang yang sekiranya mirip dengan lelaki tersebut.

Saat sedang berjalan, tiba-tiba Tomy menepuk pundak Andreas.

" Kau harus minta maaf karena telah salah paham pada Vie. "

Yah, Andreas teringat kejadian tadi. Ia tak menyangka gadis itu memang tulus membantunya. Ada setitik rasa bersalah dalam diri pria itu, tapi ia enggan mengakuinya.

" Kita bahas nanti saja. Yang terpenting sekarang, kita harus segera mencari keberadaan pria misterius itu. " ia semakin mempercepat langkahnya.

Tomy geleng-geleng kepala, ia sudah hafal watak sahabatnya. Percuma saja mengajak berdebat, itu hanya akan membuang-buang waktu saja.

Lama berkeliling, tapi hasilnya nihil. Tidak ada pria dengan pakaian seperti itu disini.

" Sial!! Kita benar-benar kehilangan jejaknya. " gerutu Andreas kesal.

" Coba kita cari diparkiran. Hanya disana satu-satunya tempat yang belum kita telusuri. " saran Tomy.

Keduanya sepakat, merekapun bergegas menuju parkiran. Setelah beberapa lama berkeliling hasilnya masih tetap sama.

" Apa dia mengganti pakaiannya sebelum pergi? Kita sama sekali tak menemukan apa-apa. " keluh Andreas sembari berkacak pinggang.

" Jika itu memang benar. Sulit bagi kita menemukannya karena tak punya bukti apapun." Tomy menimpali.

Tiba-tiba fokus Andreas tertuju pada seorang pria berjas dengan posisi membelakanginya saat ini. Dari postur badan, sepertinya pria tersebut hampir sama dengan peneror misterius.

Ragu-ragu Andreas mendekati dan menepuk bahu pria tersebut. Alangkah kaget dirinya saat melihat wajah yang sama sekali tak asing baginya.

" Ka-kak? " gumamnya heran.

Stevan berusaha mengontrol diri agar sang adik tidak mencurigainya. Ia berencana untuk pergi lantaran aksinya kembali gagal. Namun, Andreas berhasil menemukannya.

" Aku berniat untuk menengokmu. Kenapa kau berkeliaran disini? Apa kondisimu sudah stabil? " ia berpura-pura perhatian.

" Aku sudah diperbolehkan pulang hari ini. Aku barusan mencari keberadaan Mama dan Papa. Mereka masih mengurus administrasi rumah sakit." Andreas tak mau menceritakan kejadian yang dialaminya barusan.

" Kenapa kau tak menelponnya saja? Atau bagaimana kalau aku yang menghubungi mereka jika kau ingin pulang duluan?" Stevan menawarkan diri.

Andreas tersenyum tipis,

" Tidak usah Kak. Nanti aku yang akan menghubungi mereka sendiri. Lagi pula aku masih ada perlu dengan Tomy. Kau lebih baik pulang saja, nanti aku menyusul. " ia menolak halus.

Stevanpun akhirnya pergi dari sana. Andreas menatap kepergian sang kakak.

" Tidak mungkin pria itu adalah Stevan. " batinnya menyanggah.

...----------...

Stevia berlari menuju ruangan sang Papa. Hatinya gelisah, ia takut terjadi apa-apa pada pria tersebut. Sebenarnya ia curiga, Papanya terlalu sering mengeluh sakit kepala. Namun, saat pulang dari pemeriksaan, Mama dan Papanya mengatakan bahwa itu hanya sakit kepala karena kecapean.

Tadi pagi dirinya sengaja menyuruh Loly tetap dirumah. Entah karena feeling atau apa ia ingin agar Loly membantu Mamanya sebab sang Mama terlihat pucat akhir-akhir ini.

Ia hampir tiba di ruangan Papanya. Perlahan ia melangkah untuk menutupi kecemasannya. Ia menghampiri tiga wanita yang terlihat duduk didepan ruangan sang Papa.

" Ma,,bagaimana kondisi Papa? Kenapa kalian menunggunya diluar?" cecarnya saat tiba disana.

Bu Renata menatap gadis yang baru saja datang. Ia memperhatikan gadis cantik yang baru saja datang. Ia tak menyangka jika Stevia kini berubah drastis. Ragu-ragu ia memanggil gadis tersebut lantaran takut salah.

" Ste-via? "

Yang merasa terpanggil akhirnya menengok. Sedari tadi ia memang tak memperhatikan sekitar lantaran cemas. Betapa terkejut dirinya saat menyadari siapa wanita yang duduk di sebelah sang Mama.

" Tante Renata?!" gumamnya ragu.

Renata berdiri dan memeluk gadis tersebut. Dulu ia memang begitu menyayangi Stevia. Ia sudah menganggap gadis itu seperti putrinya.

Stevia hanya mematung tanpa menolak, secercah gambaran masa lalunya kembali bangkit dari pikirannya.

Dirinya teringat akan rasa bahagianya saat Andreas melingkarkan sebuah cincin di jari manisnya. Ia merasa jadi wanita yang sangat beruntung sebab mendapatkan pria setampan itu. Andreas adalah idolanya sebelum pria itu berhasil menorehkan tinta penuh luka dihatinya.

" Tante benar-benar tak menyangka kau sangat cantik sekarang. Andreas pasti tak akan menyangka jika nanti bertemu denganmu. " ungkap Bu Renata.

Stevia tersenyum getir, mencoba menutupi luka dihatinya.

" Terima kasih, Tante. " ia tak ingin mengakui bahwa ia telah bertemu dengan Andreas kembali.

Fokusnya kembali pada Bu Verra,

" Ma, kenapa kalian malah menunggu diluar? Apa yang terjadi sebenarnya? " raut kecemasan kembali menyergapi dirinya.

Tak berselang lama, pintu ruangan terbuka. Terlihat Pak Wildan keluar dari sana.

" Om Wil-dan? " sapa Stevia sedikit terkejut.

" Stevia? Apa ini benar-benar kau, Nak? Paman tak menyangka kau semakin cantik sekarang. Papamu sedang beristirahat sekarang. Ia sepertinya terkena efek obat tidur. " Pak Wildanpun telah diminta berjanji untuk menutupi penyakit Pak Aldo dari putrinya.

Stevia menatap sang Mama penuh selidik, " Katakan Ma! Sebenarnya Papa sakit apa?"

Bibir Bu Vera terasa kelu saat ini, ia berusaha menahan kesedihan dan airmata

mengingat penyakit sang suami.

" Pa-pa pingsan karena lemah. Dia kurang enak badan, nafsu makannya berkurang hingga ia kehabisan tenaga, Nak."

Stevia bernafas lega mendengar penuturan sang Mama. Meskipun dalam hati, ada setitik keraguan dihatinya. Namun, dirinya berusaha menghilangkan pikiran buruk itu.

Pak Wildan melirik jam dipergelangan tangannya, dirinya terkejut lantaran sudah lebih dari dua jam ia meninggalkan Andreas di ruangannya.

Pria itu mengajak sang istri untuk segera berpamitan. Ia takut Andreas mencari keberadaan mereka.

Benar saja, baru saja dibilang ponsel Pak Wildan berdering. Sebuah panggilan dari Andreas masuk ke ponselnya. Ia segera mengangkat panggilan tersebut, lalu berpamitan pulang pada keluarga Stevia.

" Kami pergi dulu. Andreas sudah menunggu kami. Akan tetapi, kami berjanji setelah ini akan mengajaknya bertemu dengan keluarga kalian kembali.

Deeghhhh....

Stevia tertegun, masa lalu yang selama ini ia kubur rapat-rapat seolah akan kembali mencuat ke permukaan.

" Ya Tuhan, kenapa kau permainkan nasibku seperti ini? Semoga kejadian dulu tak akan terulang kembali. " batinnya gelisah. Rasanya ia belum siap bertemu dengan keluarga Dirgantara lagi.

Bonus visual buat pembaca tercinta🤗

Bersambung....

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini. Kasih like, koment, rate n vote seikhlasnya buat karya ketigaku. Makasih sebelumnya

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

semangat thor

2022-07-10

0

anggita

anggita

trus berkarya, smoga sukses novelnya.👌

2022-04-08

0

Ni Nyoman Rinti

Ni Nyoman Rinti

si andreas cowok sombong awas lu entar bucin sma stevia...lanjut thor

2022-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 PERTEMUAN KEMBALI
2 GADIS SOMBONG
3 PRIA TAK BERADAB
4 TAK INGIN BERURUSAN KEMBALI
5 TERBELIT HUTANG
6 VISUAL..
7 AMARAH PAK WILDAN
8 MENJUAL DIRI
9 PRIA MISTERIUS
10 PESAN PAK ALDO
11 SALAH PAHAM
12 MENCARI KEBERADAAN PENEROR MISTERIUS
13 SEPENGGAL KISAH MASA LALU
14 INGIN BERTEMU STEVIA
15 BINGUNG AKAN PERASAAN
16 BERNIAT MENJODOHKAN KEMBALI
17 DILAMAR DUA PRIA SEKALIGUS
18 TOMY PATAH HATI
19 TERPAKSA MENERIMA PERJODOHAN
20 KEJUTAN TAK TERDUGA
21 BERTUNANGAN KEMBALI
22 STEVIA VS CECILE
23 MABUK
24 TERGODA
25 BERSEMBUNYI
26 MENJAHILI STEVIA
27 FITTING BAJU PENGANTIN
28 SURAT UNDANGAN JADI MASALAH
29 KESEPAKATAN ANDREAS DAN TOMY
30 PERNIKAHAN BAGAI PANGGUNG SANDIWARA
31 SERANJANG BERDUA
32 APA YANG SEDANG KAU SEMBUNYIKAN?
33 PEMBAGIAN SAHAM PERUSAHAAN
34 CURIGA
35 ANDREAS KAU MASIH...
36 SALAH PAHAM
37 KECELAKAAN
38 PERDEBATAN
39 PULANG DARI RUMAH SAKIT
40 BERTENGKAR
41 KE KANTOR BERSAMA
42 HARI PERTAMA BEKERJA
43 PURA-PURA
44 MISI
45 TETANGGA BARU MENJENGKELKAN
46 DUEL
47 PEMANDANGAN LUAR BIASA
48 RAPAT TENDER
49 MAKAN DI LUAR
50 TOMY KESAL
51 KECEMASAN STEVIA
52 MENYATAKAN CINTA
53 TAK SABAR
54 HIBERNASI
55 CECILE MENGUNDURKAN DIRI
56 SIKAP BAIK ANDREAS
57 STEVIA VS STEFAN
58 MALAM PENYATUAN
59 MASIH BERLANJUT...
60 KECELAKAAN DI PROYEK
61 KEKECEWAAN PAPA WILDAN
62 BERUSAHA MENJATUHKAN ANDREAS
63 RENCANA ANDREAS
64 MENANGKAP BASAH
65 KEKESALAN STEVIA
66 KABAR MENGEJUTKAN DARI RIRIN
67 TOMY BERUBAH PENDIAM
68 HUKUMAN
69 RAPAT DIREKSI
70 KENYATAAN
71 TABRAKAN
72 KEPERGIAN CECILE
73 PENGGANGGU
74 STEFAN DEPRESI
75 STEFAN MASUK RUMAH SAKIT JIWA
76 KEDATANGAN TOMY KE KANTOR
77 STEFAN KABUR
78 MENEMUKAN KEBERADAAN RIRIN
79 TOMY CEMBURU
80 BERNIAT MENGUNGKAPKAN PERASAAN
81 KEBAHAGIAAN ANDREAS DAN STEVIA
82 CINTA YANG DATANG TERLAMBAT
83 KEPUTUSAN RIRIN
84 HARI PERNIKAHAN YANG TAK DIINGINKAN
85 PENGANTIN PENGGANTI
86 HANYA ADA KEBAHAGIAAN SETELAH MENDUNG BERLALU
Episodes

Updated 86 Episodes

1
PERTEMUAN KEMBALI
2
GADIS SOMBONG
3
PRIA TAK BERADAB
4
TAK INGIN BERURUSAN KEMBALI
5
TERBELIT HUTANG
6
VISUAL..
7
AMARAH PAK WILDAN
8
MENJUAL DIRI
9
PRIA MISTERIUS
10
PESAN PAK ALDO
11
SALAH PAHAM
12
MENCARI KEBERADAAN PENEROR MISTERIUS
13
SEPENGGAL KISAH MASA LALU
14
INGIN BERTEMU STEVIA
15
BINGUNG AKAN PERASAAN
16
BERNIAT MENJODOHKAN KEMBALI
17
DILAMAR DUA PRIA SEKALIGUS
18
TOMY PATAH HATI
19
TERPAKSA MENERIMA PERJODOHAN
20
KEJUTAN TAK TERDUGA
21
BERTUNANGAN KEMBALI
22
STEVIA VS CECILE
23
MABUK
24
TERGODA
25
BERSEMBUNYI
26
MENJAHILI STEVIA
27
FITTING BAJU PENGANTIN
28
SURAT UNDANGAN JADI MASALAH
29
KESEPAKATAN ANDREAS DAN TOMY
30
PERNIKAHAN BAGAI PANGGUNG SANDIWARA
31
SERANJANG BERDUA
32
APA YANG SEDANG KAU SEMBUNYIKAN?
33
PEMBAGIAN SAHAM PERUSAHAAN
34
CURIGA
35
ANDREAS KAU MASIH...
36
SALAH PAHAM
37
KECELAKAAN
38
PERDEBATAN
39
PULANG DARI RUMAH SAKIT
40
BERTENGKAR
41
KE KANTOR BERSAMA
42
HARI PERTAMA BEKERJA
43
PURA-PURA
44
MISI
45
TETANGGA BARU MENJENGKELKAN
46
DUEL
47
PEMANDANGAN LUAR BIASA
48
RAPAT TENDER
49
MAKAN DI LUAR
50
TOMY KESAL
51
KECEMASAN STEVIA
52
MENYATAKAN CINTA
53
TAK SABAR
54
HIBERNASI
55
CECILE MENGUNDURKAN DIRI
56
SIKAP BAIK ANDREAS
57
STEVIA VS STEFAN
58
MALAM PENYATUAN
59
MASIH BERLANJUT...
60
KECELAKAAN DI PROYEK
61
KEKECEWAAN PAPA WILDAN
62
BERUSAHA MENJATUHKAN ANDREAS
63
RENCANA ANDREAS
64
MENANGKAP BASAH
65
KEKESALAN STEVIA
66
KABAR MENGEJUTKAN DARI RIRIN
67
TOMY BERUBAH PENDIAM
68
HUKUMAN
69
RAPAT DIREKSI
70
KENYATAAN
71
TABRAKAN
72
KEPERGIAN CECILE
73
PENGGANGGU
74
STEFAN DEPRESI
75
STEFAN MASUK RUMAH SAKIT JIWA
76
KEDATANGAN TOMY KE KANTOR
77
STEFAN KABUR
78
MENEMUKAN KEBERADAAN RIRIN
79
TOMY CEMBURU
80
BERNIAT MENGUNGKAPKAN PERASAAN
81
KEBAHAGIAAN ANDREAS DAN STEVIA
82
CINTA YANG DATANG TERLAMBAT
83
KEPUTUSAN RIRIN
84
HARI PERNIKAHAN YANG TAK DIINGINKAN
85
PENGANTIN PENGGANTI
86
HANYA ADA KEBAHAGIAAN SETELAH MENDUNG BERLALU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!