" Tomy ?! Maaf, tapi aku tidak bisa. "
Jawaban Stevia bagai petir yang meluluh lantakkan hati Tomy hingga berkeping-keping. Tadinya ia pikir dirinya akan siap dengan apapun keputusan Stevia. Namun nyatanya, ditolak itu benar-benar menyakitkan.
Steviapun sebenarnya tidak tega. Akan tetapi, dirinya juga tidak mampu membohongi perasaannya sendiri. Ia akui Tomy memang pria yang baik ,tampan dan juga mapan. Namun, itu bukanlah tolak ukur seseorang pasti akan mencintainya.
" Kenapa?"
Pertanyaan yang begitu sulit keluar dari mulut seorang Tomy Rahardian. Rasanya ia belum bisa terima ditolak tanpa alasan yang jelas. Ia menundukkan kepala untuk menutupi rasa kecewanya yang dalam.
Stevia masih terdiam, iapun bingung mencari jawaban yang tepat.
" A-ku tidak memiliki perasaan apa-apa padamu. Aku menganggapmu sebagai teman dan mitra kerja. " jawabnya gugup lantaran pria itu menatap tajam padanya kali ini.
" Baiklah. Kalau begitu beri aku kesempatan agar kita bisa mengenal lebih dekat. Tolong jangan menghindar dariku. " pria itu tak berputus asa. Ia berharap masih ada secercah harapan baginya untuk bisa memiliki Stevia.
" Tapi, aku benar-benar tidak bisa. Tolong jangan berharap padaku." Stevia kembali menegaskan.
Hati Tomy semakin sesak rasanya, bahkan gadis itu tak memberinya kesempatan sedikitpun padanya untuk bisa saling mengenal.
" Aku akan menunggumu dan aku takkan pernah berhenti berharap kau mau menjadi milikku. Jangan coba menghindar dariku karena aku akan terus mengejarmu. Mengertilah Stevia! Aku sulit jatuh cinta, tapi sekali aku mencintai seseorang maka aku akan mengejarnya sampai dapat. " tegas Tomy dengan penuh keyakinan.
Pemuda itu memang sangat ambisius, ia pantang menyerah dan tak mudah berputus asa. Namun dirinya pria setia, hampir lima tahun kekasihnya meninggal dirinya masih setia menjomblo. Stevialah gadis yang mampu meluluhkan hatinya semenjak sang kekasih tiada.
" Sekali lagi kutegaskan padamu. Aku tidak bisa menerima lamaranmu karena sebentar lagi aku akan menikah dengan pria lain. Permisi. "
Stevia memilih pergi, ia tak ingin berdebat lagi. Keputusan telah diambilnya semalam, ia menyetujui keinginan Pak Wildan untuk menikah dengan putranya, Andreas. Bukan karena cinta maupun masalah harta, namun karena sesuatu hal.
Tomy terkejut bukan main mendengar apa yang baru saja Stevia ucapkan. Bahkan dirinya tak menyadari bahwa Stevia telah beranjak meninggalkannya. Hingga saat gadis itu mulai keluar dari cafe, Tomy langsung mengejarnya. Ia menarik lengan Stevia hingga kini posisi mereka saling berhadapan.
" Tunggu. Katakan padaku, siapa pria itu? Setahuku selama ini kau tidak dekat dengan siapapun. Jangan bilang kau mau menikah karena pria itu mampu melunasi seluruh hutangmu! " cecar Tomy kembali.
" Maaf,, itu bukan urusanmu. " Stevia enggan menanggapi lelaki tersebut. Iapun segera berlalu tanpa memandang pria dihadapannya.
Tomy menatap Stevia hingga tak nampak lagi. Ia masih tak terima mendapat penolakan dari wanita tersebut.
" Aku tak akan menyerah. Aku pasti akan mendapatkanmu. " tekadnya berambisi.
...---------...
Sudah hampir sebulan lamanya Pak Wildan menunggu jawaban dari Stevia. Alangkah senang hati beliau ketika Stevia menelpon dan mengabarkan bahwa ia setuju untuk melanjutkan kembali perjodohannya dengan Andreas.
Setelah berbincang dengan Bu Renata, mereka sepakat untuk memberitahukan tentang hal ini pada Andreas. Setelah itu, akan diadakan temu keluarga untuk mengumumkan hari pernikahan keduanya.
Andreas menuruni tangga rumahnya. Pemuda itu terlihat rapi , namun terkesan buru-buru. Andreas memang berniat untuk pergi ke sebuah club bersama Tomy. Sebenarnya mereka sudah jarang sekali mendatangi tempat tersebut, tapi entah angin apa yang membuat sahabatnya itu ingin mengajaknya kesana.
" Andreas, sebentar. Ada hal penting yang ingin Papa dan Mama bicarakan denganmu. " panggil Pak Wildan.
" Ada apa, Pa? " pemuda itu mendekati kedua orang tuanya.
" Papa dan Mama sudah bertemu dengan keluarga Om Aldo kemarin. Kami sepakat untuk menjodohkanmu kembali dengan putrinya."
Andreas begitu kaget mendengarnya. Benar dugaannya waktu itu, pasti ada sesuatu hal yang tidak beres jika Papanya kembali bertemu dengan keluarga Om Aldo Suryatama.
Apa orang tuanya sudah gila? Memangnya menikah itu seperti barang dagangan, saat mau bisa dibeli begitu saja? Apa mereka tidak pernah memikirkan perasaannya sama sekali? Apalagi menikah dengan Si Culun itu? Apa kata dunia? Seorang Andreas Dirgantara yang tampan, kaya dan digilai banyak wanita harus menikah dengan gadis gendut, kampungan dan udik seperti Stevia? Tidak, tidak! Itu tidak akan pernah terjadi !
" Tidak, Pa! Andreas tidak akan pernah mau menikahi Si Culun itu! Lebih baik aku melajang selamanya dari pada menikah dengan Si Culun! Papa jangan egois, Papa dan Mama tahu kan siapa gadis yang aku cintai selama ini? Kenapa kalian tidak bisa menerimanya! " protes Andreas seolah dirinya kini menjadi korban yang tertindas.
Bu Renata mencoba menenangkan putranya. Ia mendekati Andreas dan mengelus pundak anak semata wayangnya.
" Nak, dengarkan dulu penjelasan kami. Stevia dulu dan sekarang sudah berbeda. Dia sangat cantik, kami yakin kau pasti akan menyukainya sekarang. Lagi pula dia itu gadis yang baik dan mau menjadi tulang punggung keluarganya. " Bu Renata mencoba menenangkan.
" Tidak bisa, Ma. Sampai kapanpun jawabanku akan tetap sama. Sekalipun dia menjadi seorang bidadari, aku tidak akan pernah mau menikah dengannya! " tentang Andreas. Pemuda itu kemudian pergi begitu saja meninggalkan kedua orang tuanya.
Bu Renata cemas, padahal Pak Aldi dan keluarga sudah terlanjur setuju untuk menjodohkan keduanya. Namun, Andreas justru menolaknya mentah-mentah.
" Pa? Bagaimana ini? Apa yang akan kita katakan pada keluarga Pak Aldo? Mereka pasti akan malu mendapat penolakan kembali. Papa sih, main jodoh-jodohin aja. Harusnya Papa nanya dulu anaknya mau apa tidak. "
Pak Wildan mendelik mendengar apa yang baru saja istrinya katakan.
" Lho? Mama kok nyalahin Papa? Kan ini semua kesepakatan kita? " ucapnya seolah tak terima.
" Iya sih Pa. Tapi kalau sudah terlanjur begini terus bagaimana? Masa iya kita bilang ke keluarga Pak Aldo perjodohan dibatalkan? Kan nggak etis. " wanita paruh baya itu mencebikkan bibirnya.
Pak Wildan mencoba menenangkan istrinya.
" Sudah. Mama tenang saja. Ada seribu jalan menuju Roma. Bukan Wildanta Dirgantara kalau tidak mampu mengatasi hal ini."
...********...
Andreas telah tiba di club tempat ia janjian bersama Tomy. Ternyata sahabatnya itu telah tiba disana terlebih dahulu. Iapun segera menghampiri sang sahabat.
Dirinya terkejut melihat beberapa botol minuman beralkohol telah kosong dihadapan Tomy.
" Minum. " pemuda itu menawari Andreas untuk minum bersama.
" Hei ada apa denganmu? Tidak biasanya kau minum sebanyak ini? " setahu Andreas, Tomy memang jarang minum dalam jumlah yang banyak.
Tomy hanya menyeringai tanpa menjawab. Ia menyodorkan sebotol minuman dan sebuah gelas sloki didepan sahabatnya.
" Ayo, temani aku. " ajaknya sambil mengangkat sloki ditangannya.
Andreas hanya mampu geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya. Namun, karena moodnya yang sedang tidak bagus barusan. Iapun menerima tawaran sahabatnya.
Keduanya minum bersama, tapi Tomy minum lebih banyak dari pada Andreas. Pemuda itu sudah mulai kehilangan kesadarannya.
Lantaran sudah mabuk berat, Andreas memapah pria itu dan berniat membawanya ke apartemen miliknya.
Sepanjang perjalanan mulut Tomy selalu meracau. Stevia, Stevia dan Stevia saja yang selalu ada di otaknya.
" Stevia kau jahat! "
" Stevia kenapa kau tega sekali! "
" Aku mencintaimu Steviaaa!! "
Kata-kata itu saja yang keluar dari mulut Tomy sepanjang perjalanan.
" Apa yang terjadi sebenarnya antara Tomy dan Stevia? Kenapa Tomy sampai seperti ini? " batin Andreas heran.
Namun, saat pria itu mengatakan cinta pada Stevia, hati Andreas seperti tercubit karenanya. Begitu besarkah cinta Tomy pada Stevia?
Bersambung...
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini. Kasih like koment rate lima dan vote seikhlasnya buat karya ketiga author ya. Jangan lupa baca juga karya author yang lain. Makasih sebelumnya🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Ria Onits
😂😂😂😂
2023-01-16
0
S R
Siapp kakak
2022-02-19
0
Ni Nyoman Rinti
yes tomy di tolak...semangat lanjut thor..
2022-02-18
1