PRIA MISTERIUS

Dert...Dert...

Sebuah notifikasi pesan masuk ke ponsel Andreas. Pria itu mencoba untuk bangkit dari ranjang rumah sakit tempat dirinya dirawat. Ia telah terbaring disana selama dua malam. Kondisinya kini sudah mulai membaik.

Andreas mengeratkan gigi- giginya karena kesal. Netranya menatap tajam pada sebuah gambar yang baru saja dikirim oleh Tomy.

" Brengsekk. " umpatnya kesal. Dengan segera ia menghapus gambar yang merusak moodnya saat ini.

Kali ini dirinya terpaksa harus rela mengakui kekalahannya. Mobil sport jenis lamborghini yang baru saja ia beli beberapa bulan lalu kini harus siap ia pindah tangankan.

Tapi, bukan itu masalahnya. Barang seperti itu bisa dengan mudahnya didapatkan oleh seorang Andreas Dirgantara. Namun, entah mengapa ia seolah tak ikhlas melihat gadis itu bersama dengan pria lain. Ia kecewa, ternyata wanita yang bernama Vie itu hanyalah wanita gampangan. Buktinya, kini Vie sedang asyik berkencan di kamar hotel bersama sahabatnya.

Andreas menjatuhkan ponsel ke sampingnya. Ia malas meladeni Tomy sekarang. Pikirannya menerawang mengingat saat dirinya memberikan sebuah kecupan dengan sedikit gigitan di bibir wanita tersebut. Mungkin Vie hanya berpura-pura sok jual mahal saja padanya waktu itu.

" Ahh sudahlah, untuk apa aku memikirkan gadis itu. " rutuknya dalam hati.

Tak lama berselang, sebuah panggilan masuk ke ponselnya. Dirinya hanya melirik sekilas, tertera nama Tomy disana. Ia malas mengangkat panggilan tersebut.

Tomypun tak pantang menyerah rupanya, puluhan kali ia menelpon Andreas hingga pria itu mau tidak mau terpaksa mengangkat panggilannya.

Dengan malas Andreaspun akhirnya mengangkat sebuah panggilan video dari Tomy. Belum juga dirinya berbicara, pria diseberang sana telah memborbardir dirinya dengan puluhan kata-kata dan ejekan.

" Hei Bro,, kau sengaja tak mengangkat telponku ya? Apa sekarang aku harus memakaikan rok padamu? Cih, bisa-bisanya kau menghindar setelah gagal taruhan. Apa saat kau sedang menangisi mobilmu? " ledek Tomy bertubi-tubi.

Andreas mendengus kesal, ia mengangkat sedikit ponselnya sehingga memperlihatkan sebagian yang ada disana.

" Apa kau tidak bisa melihat dimana aku sekarang?! Brengsekk !! Teman sakit bukannya menengok malah asyik berkencan. " gerutunya kesal.

Tomy mengamati video dilayar ponselnya, netranya membola menyadari ternyata sahabatnya sedang dirumah sakit dengan infus ditangannya.

" Bro, apa yang terjadi? Kenapa kau bisa dirawat dirumah sakit? Sorry, aku benar-benar tidak tahu kalau kau sedang sakit. " sesal Tomy.

Andreas memperlihatkan luka perban di lengan sebelah kirinya.

" Ada yang mencoba menyerangku saat pulang dari acara kemarin. " jawab Andreas singkat.

Tomy terbelalak seketika, " Maksudmu? Ada yang ingin mencoba membunuhmu?"

" Aku juga tidak tahu. Tapi aku pasti akan mencari orang itu hingga ke lubang semut sekalipun! " tekad Andreas.

" Kau tenang saja. Aku pasti akan membantumu. Kita akan meringkusnya bersama. " Tomy ikut menyemangati.

Tak berselang lama, panggilan segera diakhiri oleh Andreas. Terdengar seseorang hendak masuk kedalam ruangannya. Netranya menatap penuh tanya melihat dua orang yang kini berada dihadapannya.

" Kak Stevan? Cecile? Kalian?"

Kedua orang yang merasa dipanggil saling beradu pandang sekilas. Dengan segera Cecile berjalan terlebih dahulu menemui Andreas agar pria tersebut tidak curiga kepadanya.

" Sayang, tadi aku diberitahu Pak Stevan bahwa kau sedang dirawat disini. Makanya, aku ikut Pak Stevan menjengukmu kemari. Apa kau baik-baik saja sekarang? Apa yang sebenarnya terjadi? Aku benar-benar mencemaskanmu. " gadis itu merengkuh tubuh Andreas dengan erat.

" Kau tenanglah, aku sudah lebih baik sekarang. Cup.." Andreas mengecup sekilas bibir Cecile.

" Aku merindukanmu. " ungkapnya tulus.

Gadis itu merona seketika, jujur diapun sebenarnya sangat merindukan pemuda disampingnya. Keduanya saling bersitatap dan saling memberikan kecupan singkat.

Tanpa mereka sadari saat ini Stevan sedang terbakar cemburu. Tangannya mengepal erat menyaksikan kemesraan kekasih gelapnya itu. Namun, ia berusaha mengontrol diri agar tak membuat Andreas curiga.

Eheerrmm...Eheerrmm..

" Memang kalau sedang jatuh cinta, dunia seolah milik berdua. Bahkan cicak ditembokpun ikut cemburu melihatnya. "

Ucapan Stevan berhasil mengalihkan pandangan keduanya. Andreas menahan senyumnya,

" Maaf kak. Aku sampai lupa ada jomblo disini. Jangan lama-lama melajang, kalau tidak aku pasti mendahuluimu. "ledeknya pada sang kakak. Ia memang sudah menganggap Stevan seperti kakak kandungnya sendiri.

Stevan mendekati keduanya dan berdiri disamping Cecile.

" Mungkin kau bisa mendapat pasangan terlebih dahulu. Tapi, aku mungkin akan lebih beruntung darimu. " balas Stevan sembari mengajak sang adik beradu kepalan.

Namun, salah satu tangannya menggenggam erat tangan Cecile.

" Ku pastikan kau akan kehilangan semuanya dan akulah yang akan jadi pemenangnya. " batin Stevan licik.

Ketiganya saling mengobrol, Stevan berjanji akan membantu Andreas untuk menangkap orang yang telah melukainya.

Tak lama kemudian, Pak Wildan dan Bu Renatapun tiba disana. Cecile memberi salam sembari menundukkan kepala hormat pada keduanya. Bagaimanapun dirinya harus bisa mengambil simpati kedua orang tersebut.

Pak Windan dan Bu Renata agaknya acuh dengan kehadiran gadis tersebut. Mereka tahu bagaimana Cecile yang sebenarnya. Gadis itu adalah wanita materialistik yang suka memeloroti putranya. Apalagi, Cecile lah penyebab putranya enggan dijodohkan dengan putri sahabat Pak Wildan dahulu.

Suasana sedikit tegang, Andreas teringat betul pembicaraan mereka terakhir kalinya. Sang Papa terus-terusan memintanya untuk bekerja di kantor.

" Bagaimana? Apa kau sudah lebih baik sekarang?"

Ucapan Pak Wildan membuat suasana sedikit mencair. Untuk saat ini dirinya lebih baik mengalah, kondisi kesehatan putranya adalah yang terpenting.

" Sudah, Pa. Kalau bisa aku ingin pulang hari ini. Aku sudah lebih baik sekarang. " pinta Andreas.

" Kita tunggu Dokter memeriksa dan memastikan keadaanmu. Jika kau sudah benar-benar sehat, baru kau bisa pergi dari sini." tegas Pak Wildan.

" Papa telah melapor dan memeriksa tempat kejadian perkara. Ternyata orang yang menyerangmu sudah mempersiapkan segalanya dengan matang. Kita belum mampu sama sekali untuk mengendus jejaknya. Orang itu bahkan telah merusak seluruh CCTV yang ada diparkiran. Apa kau menaruh kecurigaan pada seseorang? Atau mungkin kau memiliki musuh? " tanya Pak Wildan penuh selidik.

Andreas menghela nafas kasar. Ia sama sekali tak menaruh kecurigaan pada siapapun sebab ia rasa selama ini dirinya tak memiliki musuh. Apalagi, orang yang menyerangnya waktu itu memakai masker dan topi. Sulit baginya untuk mengenali pria tersebut.

Dirinya jadi teringat kembali pada Stevia yang menolongnya.

" Mungkinkah dia tahu siapa orang yang telah menyerangku waktu itu? Aku harus segera menemui dan bertanya langsung kepadanya. Siapa tahu aku bisa menemukan titik terang nanti." batinnya.

Stevan menyeringai senang, dirinya berhasil membuat semua orang kalang kabut. Rencananya waktu itu memang telah ia susun dengan serapi mungkin meskipun tidak berhasil.

" Setelah ini aku tidak akan pernah membiarkanmu selamat, Andreas Dirgantara! " tekadnya dalam hati.

Bersambung...

Jangan lupa tinggalkan jejak like koment rate n vote seikhlasnya buat karya terbaruku. Dukungan kalian semangat author untuk tetap berkarya. Makasih sebelumnya😍

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

makax jgn suka yg gelap2an stevan nter ngga keliatan...kutukan cinta dan mr.playboy mampir y

2022-07-05

0

TK

TK

semangat

2022-02-09

0

Keyza Aurora

Keyza Aurora

lajut

2022-02-09

1

lihat semua
Episodes
1 PERTEMUAN KEMBALI
2 GADIS SOMBONG
3 PRIA TAK BERADAB
4 TAK INGIN BERURUSAN KEMBALI
5 TERBELIT HUTANG
6 VISUAL..
7 AMARAH PAK WILDAN
8 MENJUAL DIRI
9 PRIA MISTERIUS
10 PESAN PAK ALDO
11 SALAH PAHAM
12 MENCARI KEBERADAAN PENEROR MISTERIUS
13 SEPENGGAL KISAH MASA LALU
14 INGIN BERTEMU STEVIA
15 BINGUNG AKAN PERASAAN
16 BERNIAT MENJODOHKAN KEMBALI
17 DILAMAR DUA PRIA SEKALIGUS
18 TOMY PATAH HATI
19 TERPAKSA MENERIMA PERJODOHAN
20 KEJUTAN TAK TERDUGA
21 BERTUNANGAN KEMBALI
22 STEVIA VS CECILE
23 MABUK
24 TERGODA
25 BERSEMBUNYI
26 MENJAHILI STEVIA
27 FITTING BAJU PENGANTIN
28 SURAT UNDANGAN JADI MASALAH
29 KESEPAKATAN ANDREAS DAN TOMY
30 PERNIKAHAN BAGAI PANGGUNG SANDIWARA
31 SERANJANG BERDUA
32 APA YANG SEDANG KAU SEMBUNYIKAN?
33 PEMBAGIAN SAHAM PERUSAHAAN
34 CURIGA
35 ANDREAS KAU MASIH...
36 SALAH PAHAM
37 KECELAKAAN
38 PERDEBATAN
39 PULANG DARI RUMAH SAKIT
40 BERTENGKAR
41 KE KANTOR BERSAMA
42 HARI PERTAMA BEKERJA
43 PURA-PURA
44 MISI
45 TETANGGA BARU MENJENGKELKAN
46 DUEL
47 PEMANDANGAN LUAR BIASA
48 RAPAT TENDER
49 MAKAN DI LUAR
50 TOMY KESAL
51 KECEMASAN STEVIA
52 MENYATAKAN CINTA
53 TAK SABAR
54 HIBERNASI
55 CECILE MENGUNDURKAN DIRI
56 SIKAP BAIK ANDREAS
57 STEVIA VS STEFAN
58 MALAM PENYATUAN
59 MASIH BERLANJUT...
60 KECELAKAAN DI PROYEK
61 KEKECEWAAN PAPA WILDAN
62 BERUSAHA MENJATUHKAN ANDREAS
63 RENCANA ANDREAS
64 MENANGKAP BASAH
65 KEKESALAN STEVIA
66 KABAR MENGEJUTKAN DARI RIRIN
67 TOMY BERUBAH PENDIAM
68 HUKUMAN
69 RAPAT DIREKSI
70 KENYATAAN
71 TABRAKAN
72 KEPERGIAN CECILE
73 PENGGANGGU
74 STEFAN DEPRESI
75 STEFAN MASUK RUMAH SAKIT JIWA
76 KEDATANGAN TOMY KE KANTOR
77 STEFAN KABUR
78 MENEMUKAN KEBERADAAN RIRIN
79 TOMY CEMBURU
80 BERNIAT MENGUNGKAPKAN PERASAAN
81 KEBAHAGIAAN ANDREAS DAN STEVIA
82 CINTA YANG DATANG TERLAMBAT
83 KEPUTUSAN RIRIN
84 HARI PERNIKAHAN YANG TAK DIINGINKAN
85 PENGANTIN PENGGANTI
86 HANYA ADA KEBAHAGIAAN SETELAH MENDUNG BERLALU
Episodes

Updated 86 Episodes

1
PERTEMUAN KEMBALI
2
GADIS SOMBONG
3
PRIA TAK BERADAB
4
TAK INGIN BERURUSAN KEMBALI
5
TERBELIT HUTANG
6
VISUAL..
7
AMARAH PAK WILDAN
8
MENJUAL DIRI
9
PRIA MISTERIUS
10
PESAN PAK ALDO
11
SALAH PAHAM
12
MENCARI KEBERADAAN PENEROR MISTERIUS
13
SEPENGGAL KISAH MASA LALU
14
INGIN BERTEMU STEVIA
15
BINGUNG AKAN PERASAAN
16
BERNIAT MENJODOHKAN KEMBALI
17
DILAMAR DUA PRIA SEKALIGUS
18
TOMY PATAH HATI
19
TERPAKSA MENERIMA PERJODOHAN
20
KEJUTAN TAK TERDUGA
21
BERTUNANGAN KEMBALI
22
STEVIA VS CECILE
23
MABUK
24
TERGODA
25
BERSEMBUNYI
26
MENJAHILI STEVIA
27
FITTING BAJU PENGANTIN
28
SURAT UNDANGAN JADI MASALAH
29
KESEPAKATAN ANDREAS DAN TOMY
30
PERNIKAHAN BAGAI PANGGUNG SANDIWARA
31
SERANJANG BERDUA
32
APA YANG SEDANG KAU SEMBUNYIKAN?
33
PEMBAGIAN SAHAM PERUSAHAAN
34
CURIGA
35
ANDREAS KAU MASIH...
36
SALAH PAHAM
37
KECELAKAAN
38
PERDEBATAN
39
PULANG DARI RUMAH SAKIT
40
BERTENGKAR
41
KE KANTOR BERSAMA
42
HARI PERTAMA BEKERJA
43
PURA-PURA
44
MISI
45
TETANGGA BARU MENJENGKELKAN
46
DUEL
47
PEMANDANGAN LUAR BIASA
48
RAPAT TENDER
49
MAKAN DI LUAR
50
TOMY KESAL
51
KECEMASAN STEVIA
52
MENYATAKAN CINTA
53
TAK SABAR
54
HIBERNASI
55
CECILE MENGUNDURKAN DIRI
56
SIKAP BAIK ANDREAS
57
STEVIA VS STEFAN
58
MALAM PENYATUAN
59
MASIH BERLANJUT...
60
KECELAKAAN DI PROYEK
61
KEKECEWAAN PAPA WILDAN
62
BERUSAHA MENJATUHKAN ANDREAS
63
RENCANA ANDREAS
64
MENANGKAP BASAH
65
KEKESALAN STEVIA
66
KABAR MENGEJUTKAN DARI RIRIN
67
TOMY BERUBAH PENDIAM
68
HUKUMAN
69
RAPAT DIREKSI
70
KENYATAAN
71
TABRAKAN
72
KEPERGIAN CECILE
73
PENGGANGGU
74
STEFAN DEPRESI
75
STEFAN MASUK RUMAH SAKIT JIWA
76
KEDATANGAN TOMY KE KANTOR
77
STEFAN KABUR
78
MENEMUKAN KEBERADAAN RIRIN
79
TOMY CEMBURU
80
BERNIAT MENGUNGKAPKAN PERASAAN
81
KEBAHAGIAAN ANDREAS DAN STEVIA
82
CINTA YANG DATANG TERLAMBAT
83
KEPUTUSAN RIRIN
84
HARI PERNIKAHAN YANG TAK DIINGINKAN
85
PENGANTIN PENGGANTI
86
HANYA ADA KEBAHAGIAAN SETELAH MENDUNG BERLALU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!