BAB XIX Biarkan seperti ini

Zya dan bibi tika berjalan ke meja makan,

"ayo bi duduk sebelah sini", tawar zya agar bibi duduk tepat di sebelah nya,

" sebentar non, bibi akan siapkan dulu makan nya", kata bibi tika ke zya,

"iya bi ", kata zya, bibi menyiapkan semua makanan setelah semuanya siap berada di atas meja,

" sudah non semuanya sudah siap, silahkan makan non", kata bibi tika yang masih berdiri,

" bibi sini di dekat zya, zya merasa kesepian bi di rumah ini", rengek zya,

"tapi non, seorang majikan dan pembantu tidak sepatutnya satu meja makan", kata bibi tika karna bibi tika juga takut jika tiba tiba tuan nya pulang dan melihat dia duduk sejajar dengan zya.

" gak papa bibi, malah dulu aku sering sekali makan ku bersama pembantu karna aku dulu gak pernah di boleh in makan bersama keluarga ku", curhat zya ke bibi,

"ya ampun non segitunya orang tua nyonya", kata bibi tika merasa kasihan dengan zya,

" maka nya itu bi sekarang bibi duduk di sebelah zya, agar zya tidak kesepian", kata zya meyakinkan bibi yang terlihat seperti masih bingung,

"tapi nyonya... " sebelum kalimat bibi di selesaikan sudah terpotong oleh zya,

"tanpa tapi bi", kata zya menarik bibi tika agar mau duduk, di wajah bibi terlihat ke canggungan,

" tidak apa apa bi, tenang saja ", zya menenangkan kembali agar bibi mau menemani nya.

Setelah bujukan zya yang panjang dan terus menerus akhirnya bibi mau makan bersama zya, setelah makan bibi segera berdiri dan membereskan semuanya,

" nyonya apa kah mau makan buah / camilan yang lain? " , tanya bibi ke zya,

"enggak bi aku mau ke balkon kamar", kata zya sambil berdiri,

" oh ya sudah non jika ada apa apa panggil bibi langsung ya,

"baik bi", zya melangkah menuju ke kamarnya, dia memilih di balkon untuk melepaskan segala nya, zya sebenarnya tau bahwa tadi bibi hanya berbohong agar dia mau makan, zya tau pastinya alva sangat marah, zya ingin sekali menelfon alva menanyakan keberadaan nya yang sebenarnya tapi semuanya tidak mungkin karna zya walaupun belum ada 1 bulan di sini zya sudah mulai faham akan sifat alva yang sangat tidak mau kalah, ingin nya alva menang, sebenarnya zya dan alva salah faham tentang bagaimana mengekspresikan perasaan mereka, dan mereka belum bisa memastikan perasaan mereka , di sisi lain alva di hotel , alva membuka laptopnya untuk mengecek beberapa email yang masuk, alva mengecek satu persatu email pekerjaan, saat sedang fokus fokusnya mengecek email yang ada tiba tiba, "kling", suara HP alva menandakan adanya chat yang masuk, di fikiran alva adalah chat dari zya yang menyuruh nya pulang tapi kenyataan nya tidak seperti yang ada di fikiran alva,

" bos besok dokumen keluarga arzyad berada di meja", chat itu dari felixleo yang mengabarkan bahwa dokumen tentang keluarga arzyad yang tadi di suruh oleh alva untuk mencari nya,

"ah sial kenapa aku berfikir bahwa itu chat dari zya", kesal alva terhadap zya yang tak mencarinya, sedangkan zya ingin sekali chat alva tapi dia tidak mungkin chat alva takutnya zya alva akan semakin marah terhadapnya tak di sangka pemikiran keduanya sama tapi yang satunya takut untuk menghubungi yang satu nya menunggu.

Felixleo mencoba membuka privasi keluarga arfana yang sangat di jaga ketat , felixleo mencoba semaksimal mungkin untuk bisa membobol privasi itu, dia mencoba sandi semua nya untuk memasuki keamanan file, setelah berusaha sangat keras sekitar 4 jam privasi arfana terbobol sebagian, felixleo segera mengcopy semuanya dan mengirimkan ke email nya, felixleo mencoba kembali untuk sebagian nya lagi namun yang sebagian nya lain sangat susah untuk di bobol, kemudian felixleo mengirim kan email itu ke alva.

"Kling", suara HP alva berbunyi lagi, melihat nama chat itu dari felixleo, dia membuka chat felixleo dan membuka file yang di kirimkan felixleo tentang keluarga arfana, " kling", chat masuk lagi dari felixleo,

"maaf bos itu hanya sebagian, yang sebagian nya lagi belum bisa terbobol, tapi saya akan mencoba nya lagi", isi chat dari felixleo ke alva, alva membuka satu persatu isi file itu dan alva terfokus ke keterangan bahwa keluarga arfana menikah kan gadis nya ke keluarga arzyad tapi itu pernikahan yang tak di ingin kan dan membuat putri satu satunya arfana terusir dan hanya di warisi satu perusahaan yang berada di negara c,

" bukan kah ini perusahaan yang akan bekerja sama di perusahaan cabang ku yang aku bangun di negara tersebut", fikir alva sejenak dan mempunyai ide,

"felix, hubungi kantor cabang yang berada di negara c untuk menguak rahasia arzyad" chat alva untuk felixleo, "kling", alva langsung membuka chat dari felix "baik bos", chat dari felix.

Di rumah zya terus menunggu ada nya keajaiban alva pulang kerumah, tapi sampai malam lagi alva tidak kunjung pulang. Zya berfikir keras, haruskah dia menghubungi alva, tapi zya takut jika percuma saja menghubungi nya.

Zya mempunyai keputusan yang final entah nantinya akan di balas ataupun tidak fikir terakhir, "kling", HP alva berbunyi menandakan ada nya chat, alva membuka nya terlihat nama dari zya, alva sangat kegirangan akhirnya yang di tunggu chat juga, alva membuka chat dari zya,, " va ", isi chat dari zya, ada sedikit ke kekecewaan tapi bagi alva sudah sangat cukup, alva hanya membaca chat itu tanpa membalas nya.

Di rumah zya sangat menunggu balasan alva, zya mondar mandir di balkon, " kenapa alva tidak membalas nya sih" gumam zya sendiri, "tok, tok" suara pintu di ketuk zya berfikir akan kan itu alva langsung pulang, tapi setelah dia buka ternyata bibi tika,

"oh bibi" , kata zya yang terlihat kecewa,

"apakah nyonya menunggu seseorang? ", kata bibi sedikit menggoda zya,

" ah bibi enggak kok ", zya mengelak dari bibi tika,

" oh ya bi, ada apa bibi kemari? " , tanya zya ke bibi,

"wah sampai lupa non bibi , tadi bibi mau ngasih ini non, jus mangga kesukanya nyonya dan ini camilannya untuk mengisi saat nyonya di balkon", kata bibi sambil memberikan jus mangga dan camilan yang telah di bawa ,

" makasih ya bi, sudah perhatian sama saya ", kata zya ke bibi tika,

" duh non itu sudah menjadi tugas saya non", kata bibi, setelah mengantarkan itu bibi tika pergi dan zya ke balkon lagi untuk meletakan itu, dia membuka HP nya lagi tapi tidak ada chat dari alva,

"dasar alva aku tidak akan mencari mu", gumam zya sendiri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!