BAB XV Maafkan aku

Setelah melihat foto perusahaan yang harus nya menjadi milik ku kini hancur, tak tersisa , semua yang ku lakukan  aku tidak pernah menyesali apapun yang telah aku perbuat, karna aku berfikir meraka semua pantas mendapatkannya.

Aku masih di RS untuk menunggu kabar bara yang sedang ditangani oleh dokter , sekitar jam 9 an akhir nya dokter pun keluar dari ruangan dimana bara berada, "apakah bapak keluarga nya?" , tanya dokter itu setelah melihat ku berdiri menunggu  ,

"tidak aku hanya temanya saja ", jawab ku ,

"oh , begini pak  kondisi  pasien lumayan parah , lukanya ada yang berat tapi tidak terlalu serius , cukup di rawat 1 minggu dengan pengawasan ketat akan sembuh seperti sedia kala, tapi jangan biarkan pasien terlalu berat dalam bekerja  ", kata dokter itu ,

"lakukan yang terbaik berapapun biayanya akan saya bayar " , jawab ku ,

"maaf pak anda atas nama siapa ?, sepertinya saya pernah melihat anda", tanya dokter itu ,

"nama ku Alvarendra Rafassya Adhitama " , jawab ku singkat ,

"maaf tuan saya tidak mengenali mu , saya akan berusaha lebih baik untuk menyembuhkan nya , dan ya pak bara masih dalam keadaan tak sadar karna efek bius besok pagi pak bara sudah sadar " , jawab nya ,

"baiklah dok, jika memerlukan apapun telfon saya biar saya yang akan memenuhinya, daan biaya untuk bara saya yang akan menanggungnya" , kataku ke dokter itu  ,

" baik tuan , jika tuan ingin istirahat akan kami siapkan tempat untuk tuan tidur " , kata dokter itu ,

"tidak perlu aku akan menunggu bara di dalam " , kata ku , setelah mengatakan itu aku masuk keruangan bara , aku duduk di samping nya ,

"maafkan saya bar , membuat mu, menjadi seperti ini harusnya aku memberikan pengawalan untuk mu " , gumam ku sendiri ke bara yang tidak sadarkan diri di bawah obat bius.

POV AUTHOR

Disisi lainnya zya nampak cemas karna sudah jam segini alva belum pulang juga , zya menanyakan ke bibi namun  bibi pun juga tidak tau perginya alva, karna bibi yg biasanya di lobby karna ada kesibukan di gudang belakang jadinya mereka semua berada di gudang belakang.

"apa jangan jangan dia pergi ke acara itu sendirian ?, tapi sepertinya tidak karna dia sudah tidak ada sedari tadi jam 6", gumam zya yang nampak khawatir , bibi tika memperhatikan zya yang sedari tadi mondar mandir ,

"non , apa tidak sebaiknya nyonya telfon saja biar nyonya tenang ?", saran bibi tika ,

"akh engga bi aku takutnya menganggu alva ", kata zya ,

"dari pada nyonya tidak tenang seperti itu, mondar mandir hanya akan membuat nyonya lelah ", kata bibi , zya berfikir keras , dia membuka tutup hp nya ,

" benar juga yang dikatakan bibi ,harus kah aku menelfon nya sebelumnya aku tidak pernah menghubunginya , apakah tidak canggung nantinya" , batin zya .

Zya melihat jam lagi sudah jam 11 malam tapi alva tidak menunjukan kehadirannya , zya memutuskan unuk menelfon nya apapun resikonya nanti dia sudah siap ,zya mencoba untuk menelfon berkali kali namun tidak ada jawaban sama sekali , setelah sekian percobaan akhirnya ke angkat tapi suaranya  ,

"nomor yang anda tuju sedang tidak aktif ", suara di ujung telfon itu , ke khawatiran zya menambah tapi zya tetap berfikir positif mungkin saja dia sedang sibuk , sedangkan yang terjadi di alva dia bingung karna hp nya ke habisan batrai dia sempat melihat bahwa zya telfon tapi keburu hp nya mati , alva baru ingat kalau tadi dia pergi terburu buru sehingga melupakan bahwa tidak memberitahu orang rumah .

"biarlah mungkin zya hanya iseng saja mana mungkin zya menelfon nya jam segini , " , pikir alva karna zya tidak pernah menelfon / berkabar dengan nya .

Setelah maherson membersihkan semua bukti dan membungkam semua nya , maher melajukan mobil nya menuju ke rs yang telah di beritahu alva sebelumnya , jam 2 pagi maherson sampai di rumah sakit itu , sampai rumah sakit maherson segera mencari alva ,

"permisi sust, mau tanya ruangan bara dimana ?", tanya maherson ke suster yang lewat ,

"oh pak bimantara barameru , rungannya berada setelah jalan lurus ini mentok kemudian belok ke kanan setelah itu kamarnya nomor 4 din sebelah kiri ", kata suster menunjukan jalan ke maherson , "terimakasih sust ", setelah mengatakan itu maherson segera bergegas menuju kamar itu , karna dia juga khawatir ke alva karna maher menelfonya berkali kali juga tidak aktif , setelah mencari akhrinya ketemu juga kamar bara , maher melihat alva yang tidur di sebuah kursi sebelah bara ,

"tuan alva ", panggil maher , alva terbangun setelah mendengar suara maher ,

"apakah semuanya sudah selesai ?" , tanya alva ke maherson ,

"sudah tuan , pakah tidak lebih baik tuan pulang untuk istirahat biar bara saya yang menunggunya  " , kata maher ke alva ,

"aku tidak apa apa maher ", kata alva ,

"tuan terlihat lelah sekali lebih baik pulang dan istirahat lah tuan ini juga sudah hampir jam 3,  di depan sudah ada supir yang akan mengantar tuan  , untuk kembali karna saya menghawatirkan tuan " , kata maher setelah melihat wajah alva yang sangat kelelahan , alva berfikir sejenak ,

" baiklah maher jaga bara , besok akan ada orang yang mengantikan kamu ", kata alva seraya berdiri ,

"baik tuan mari saya antarkan ke depan " , kata maher ,

"tidak perlu aku masih bisa sendiri , kamu disini saja menunggu bara", kata alva ,

" baiklah tuan hati hati di jalan " ,kata maher , alva pun keluar dari kamar itu berjalan ke parkiran , setelah sampai di parkiran alva memasuki mobil maher yang sudah ada sopirnya ,

"mau kemana tuan ?", tanya sopir itu ,

"kita pulang ke rumah ku yang berada di alamat xx" , kata alva ,

"baik tuan", kata sopir itu mengerti , alva melihat jam tangan nya sudah jam 3.30 ,

"mungkin zya sudah tidur ", pikir alva , perjalanan sekitar 45 menitan , dan akhirnya sudah sampai, alva membunyikan bel di rumahnya , bibi kemudian mebukakan pintu itu ,

"akhirnya tuan pulang juga ", kata bibi melihat alva ,

"memangnya ada apa bi?", tanya alva ,

"non zya tuan ....." , belum sempat bibi menyelesaikan kalimatnya sudah di potong alva dengan panik alva bertanya ke bibi,

"ada apa dengan zya ", tanya alva ,

"sedari tadi nyonya sibuk menunggu tuan , nyonya juga menelfon tuan tapi tuan tidak mengangkat sehingga nyonya menangis dan nyonya tidak makan malam", kata bibi menjelaskan ke alva ,

"sekarang zya dimana , apakah dia sudah tidur ?", tanya alva ke bibi ,

" belum tuan " , kata bibi ,

" kenapa kamu tidak menyuruh nya makan , dan sekarang kamu tidak menyuruhnya tidur ?", bentak alva ke bibi, karna fikiran alva sudah jam segini kenapa zya tidak disuruh tidur posisi zya sedang sakit saat ini ,

"maaf tuan bibi salah , tadi sudah saya suruh makan atau pun tidur tapi nyonya ingin makan bersama tuan , dan nyonya tidak mau tidur karna menunggu tuan pulang karna nyonya sangat khawatir terhadap tuan  ," jelas bibi ,

alva berfikir sejenak kenapa zya khawatir dengannya , alva pun naik ke lantai 2 untuk menghampiri zya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!