BAB XVI Tak kan ku ulangi lagi

Alva membuka perlahan pintu kamar zya, terlihat zya yang masih termenung di balkon, alva memandangi sejenak, ada rasa bersalah alva ke zya,

"zya", panggil alva pelan, namun panggilan alva sepertinya tidak terdengar oleh zya,

" zya aku sudah pulang" , panggil alva lagi, namun zya tetap saja diam, alva berjalan pelan masuk ke kamar zya, alva berjalan menghampiri zya, alva menepuk pundak zya,

"kenapa kamu tidak menjawab ku? ", tanya alva ketika sudah di samping zya,

" harus kah aku jawab? " , tanya zya balik,

"iya harus ", jawab alva,

" apa jawaban yang harus aku berikan? " , tanya zya lagi,

"sedang kan kamu saja enggan melihat ku ada disini", tambah zya lagi,

" aku tidak pernah berfikir seperti itu", bela alva terhadap dirinya sendiri,

"jika tidak mengapa kamu tidak memberitahu ku pergi kemana? ", tanya zya yang bersamaan dengan air mata nya yang sedari tadi di tahan nya karna ke khawatiran zya sangat tinggi, alva melihat itu hatinya pun ada rasa yang sangat sulit untuk di jelas kan, " sudah jangan menangis, maafkan aku jika tidak memberitahu mu karna aku tadi sangat terburu buru sehingga lupa untuk memberitahu mu ", kata alva sembari memeluk zya untuk menenangkan nya,

" pergi saja va, aku tidak akan pernah khawatir dengan mu" , ronta zya di pelukan alva dengan air mata yang tidak bisa di hentikan oleh zya,

"aku sadar va, aku bukan siapa siapa mu, aku paham itu, tapi tolong beri aku kabar mu, hanya sekedar saja, agar aku tidak memikirkan mu" ,tambah zya,

"baiklah lain kali aku tidak akan seperti itu", jawab alva ke zya, " aku mencoba menghubungi ku berkali kali namun tidak ada jawaban sama sekali, dan di rumah ini tidak ada yang tau kamu di mana, kamu pikir va disini tidak menghawatirkan mu? " , tanya zya ke alva,

" tadi saat di sana HP ku lowbat jadi nya mati, makanya telfon mu tidak ada yang masuk" kata alva ke zya,

"terserah mu saja lah va, aku tidak berhak mencampuri urusan mu", kata zya dengan pasrah dia mencoba untuk menahan lagi air matanya,

" maafkan aku zya" , rengek alva, tidak pernah seumur hidup alva merengek ke perempuan hanya zya yang mampu untuk itu, zya melepaskan diri dari pelukan alva, zya lalu pergi ke tempat tidur nya untuk mengistirahatkan badan dan pikirannya, alva masih termenung melihat zya,

"ternyata memang benar zya khawatir, maaf kan aku zya " , batin alva.

alva kemudian pergi ke kamarnya, alva tidak melihat zya karna takut menganggu nya yang di fikiran alva saat ini adalah untuk membiarkan zya sendirian terlebih dahulu, tapi zya masih belum tertidur, zya melihat alva pergi tanpa menoleh nya sedikit pun, hati zya sangat sakit, percuma di khawatir dengan orang yang baru saja di kenalnya, dia juga tidak akan memandang nya, zya sudah tidak bisa menahan air mata lagi, zya menangis sejadi jadinya, alva pergi ke kamarnya untuk mencharge HP nya, saat hpnya sudah hidup di lihat zya menelfon nya sampai berkali kali dan chat zya banyak hanya untuk tanya kabar nya dan pergi kemana,

"pantas saja tadi zya seperti itu, aku kira zya hanya iseng saja", gumam alva, setelah mencharge hpnya , alva mandi untuk membersihkan badannya, selesai mandi alva menyusul zya di kamarnya, zya melihat seperti ada yang akan membuka pintu zya berpura pura untuk tertidur, alva masuk ke kamar zya dengan perlahan dan menutup pintu kamar zya dengan perlahan juga, alva memastikan bahwa zya benar benar sudah tidur ,

" maaf kan aku zya, bukan maksud ku seperti itu tapi aku hanya bingung terhadap diriku sendiri, tapi satu hal yang pasti hasil apapun nanti aku tetap akan melindungi mu" gumam alva sambil mengecup kening zya,

zya yang tidak tertidur merasa jantungnya berdegub kencang

"ada apa ini, sebelum nya saat zibran mengatakan itu aku tidak pernah seperti ini", batin zya, alva lalu memeluk zya untuk memberikan zya kenyamanan, alva melihat jam sudah jam 5 subuh, alva menyetel alarm jam 7 karna alva mempunyai janji temu, setelah menyetel alarm alva tertidur dengan memeluk zya, zya yang tidak tidur membuka matanya melihat apakan alva tertidur, dilihat wajah alva dalam oleh zya kenapa ada bekas lebam apakah alva tadi sibuk berantem pikir zya dengan keras, tapi kantuk menyerang zya, akhirnya zya pun ikut tertidur, mereka tidur bersama.

Keesokan nya alarm alva yang di atur nya tadi malam berbunyi, alva terbangun dari tidurnya melihat zya yang masih tertidur dengan pulas, alva tersenyum.

Alarm berbunyi lagi alva dengan segera mematikan nya, jangan sampai membangunkan zya, alva pergi secara diam diam agar tidak menganggu lelapnya zya, alva membuka pintu kamar dengan perlahan dan menutupnya, lalu alva menuju ke kamarnya untuk mandi dan bersiap ke kantor.

Setelah selesai mandi dan bersiap alva turun ke bawah, menuju ke dapur, alva secara khusus menyiapkan sarapan pagi untuk zya ,

"bi kemari" panggil alva ke salah satu pelayan yang berada di rumahnya,

"iya tuan ada apa? ", tanya bibi,

" nanti saat zya sudah bangun berikan sarapan ini kepadanya, dan bawakan kompresan untuk mengompres matanya agar tidak sembab" perintah alva ke pelayan itu,

"baik tuan, ada lagi", tanya bibi,

" nanti jika zya butuh apa apa langsung telfon aku, dan jika zya bertanya bilang kalau aku sudah berangkat ke kantor, dan jangan membangunkan zya jika zya tidak bangun sendiri" , kata alva tegas ke bibi,

"baik tuan", kata bibi, alva menuju ke garasi untuk membawa mobil sendiri, sebelum itu alva sudah mengutus orang untuk mengantikan maherson menunggu bara.

Selama bara sakit alva akan mengurus semuanya sendirian. Di rumah para pelayan alva menggosib, " enak ya jadi nyonya, di perhatikan tuan dengan baik" , kata bibi yang satunya,

" akhirnya tuan menemukan wanita yang benar benar bisa merubah tuan", kata bibi tika, salah satunya menyeletuk " yang pantas jadi nyonya itu aku bukan si buruk rupa zya , cantikan juga aku " kata pelayan yang lebih muda,

" jaga omongan mu jika tuan dan nyonya tau bisa habis kamu" , kata bibi tika,

"yang seharus nya di pilih itu aku, aku sudah bersama tuan lebih lama timbang si buruk rupa itu ", kata pelayan muda,

" berhentilah membicarakan nyonya, bagi kami nyonya lebih elegant, lebih cantik dan pastinya lebih cocok bersama tuan " , kata pelayan yang tua,

" kalian itu sudah tua tidak akan tau selera orang muda seperti apa, akan ku pastikan tuan memilih ku, dan akan menikah i ku dan namaku akan menjadi nyonya sonia alvarendra" kata pelayan yang muda,

"heh, bangun kamu jangan bermimpi terus", kata pelayan yang lebih tua menyiram nya dengan air,

" heh kamu awas aja ya kamu aku akan pastikan kalau sudah menjadi nyonya alvarendra akan ku pecat kamu" , ancam pelayan muda,

" sudah lah jika kalian ribut akan membangunkan nyonya, jika nyonya sudah bangun dan tuan alva tau penyebabnya karna kita maka kita semua bisa di pecat", kata bibi tika,

"tuh si tukang khayal biarkan dia yang di pecat kerjaan nya juga tidak pernah beres", kata pelayan yang tua,

" akhrm bibi bibi kenapa ribut? " tanya zya yang sudah bangun karna mendengar keributan ,

"oh, tidak apa nyonya, apakah nyonya sudah lapar? ", tanya bibi tika ,

" engga bi, aku belum lapar" , kata zya, " maaf kan kami nyonya sudah menganggu tidur nyonya", kata bibi tika,

"sudah lah bi tidak apa apa, apa kah alva sudah pergi ke kantor? ", tanya zya ke bibi tika,

" heh zya panggil alva dengan sebutan tuan ", kata pelayan yang muda tadi,

" bi tolong bawa mereka pergi, saya saja yang melayani nyonya zya", kata bibi tika,

"bi, maksud nya tadi apa ya bi, aku dari awal memanggil alva tidak pernah menggunakan kata tuan, apakah itu sebuah kesalahan, kenapa alva tidak bilang kepadaku ", tanya zya ke bibi tika,

" oh tidak nyonya, nyonya berhak memangil tuan dengan sebutan apa saja" , kata bibi tika ke zya,

"tapi tadi sepertinya sangat membenciku", kata zya lagi, " jangan dengarkan dia,

"dia orang kurang waras ", kata bibi tika,

" oh ya tadi tuan titip ini untuk mengkompres mata nyonya, dan tuan juga sudah menyiapkan sarapan untuk nyonya" , tambah bibi tika,

"baiklah bi , saya mandi dulu ya " ,kata zya kemudian naik ke lantai 2 ke kamarnya untuk mandi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!