BAB IV Awal karir II

Aku bekerja seperti biasanya , saat ini aku berada dilobi aku lagi lagi tertabrak kali ini sama sesorang wanita kulit nya putih , cantik, tapi sepertinya sangat arrogant, tanpa permisi atau minta maaf dia malah memarahiku padahal aku sudah memposisiskan diri agar tidak tertabrak.

"Dasar kampungan ,sampah , dekil , kamu bisa gak tidak menghalangi langkah ku?" kasarnya terhadapku,

"Itu bukan kesalahan ku , aku tidak merasa menghalangi jalan mu , karna begitu luas lobi ini aku sudah menyingkir dari jalan mu",

"KAMU!!" tunjuknya terhadapku,

"Beraninya membentak ku , kamu hanya seorang karyawan biasa yang jauh level nya di bawah ku , apa kau tau aku ini siapa?, hahh", nadanya yang semakin tinggi , padahal aku mengungkap kan yang sebenarnya bahwa aku sudah menyingkir dari jalannya.

"Walaupun aku tidak tau siapa kamu dan jabatan kamu di perusahaan ini tapi perilaku mu sangat tidak pantas , walaupun aku hanya karyawan rendahan tapi tidak semestinya kamu menghina seperti itu , tanpa karyawan rendahan sepertiku apa perusahaan ini akan bersih?", jawab ku tak mau kalah.

Banyak karyawan yang menonton perdebatan kami ,tiba tiba ada suara yang familier, 

"arkhem , violencia kemari keruangan ku ,jangan buat onar di perusahaan ini" aku memalingkan pandangku benar saja dia zibran.

"Bran kenapa kamu membela karyawan rendahan seperti dia , apa kamu lupa dengan semuanya?, atau kamu mau semua nya tau tentang kebenaran mu hah?", ancam vio terhadap zibran .

"Stop violencia, aku sudah menuruti mu , kemari dan kita bicarakan diruangan ku" tegas zibran ke wanita tersebut.

Disekitar menjadi semakin riuh .

Sebenarnya apa yang telah terjadi di antara mereka? gumamku sendiri .

Ya sudah lah aku tidak ingin memeikirkan nya aku mempunyai tujuan ku sendiri aku tiddak mau mengurusi hal hal yang membuat ku pusing.

POV zibran

Diruangan "violencia , jangan membuat onar di perusahaan ini , posisi ku saat ini tidak aman jika kamu membuat onar lagi dapat di pastikan akan tergeser "

"Zibran mengerti lah aku hanya ingin kamu menikah dengan ku dengan begitu posisi mu di sini akan aman ,"

"Tidak semudah yang kamu bicarakan vio, aku belum siap, aku belum mampu menghidup i mu."

"Kalau kamu tidak sangup menikahi ku sekarang kan kita masih bisa bertunangan terlebih dahulu", otot vio

"Oke terserah saja, kamu atur aja aku akan mengikuti mu tapi dengaan satu syarat jangan membuat onar dan membuat nama ku semakin jelek" , serah zibran ke vio.

"Oke zibran 1 bulan lagi kita aka bertunangan, dan kamu jangan banyak alasan lagi, semuanya akan aku persiapkan", ucap vio

"Aku akan pulang dulu untuk membicarakan ke orang tua ku, by sayang, muach".

Huft akhirnya dia pergi juga alasan apa lagi nantinya untuk ku gunakan menolak dia, aku sudah muak dengannya yang mengatur ku terus .

Tapi kenapa aku terus memikirkan zya dia manis sekali ketika tersenyum wajahnya yang cantik walau tanpa make up andaikan aku bisa bersamanya sepertinya sangat seru, khayalan ku semakin tinggi.

Kembali ke POV Zya

Hari ini sangat melelahkan entah pikiran raga atau pun hati . Kling tanda ada chat masuk ,

"Zya apakah kita bisa bertemu aku ingin membicarakan sesuatu dengan mu , besok aku jemput jam 7 malam,

zibran" ,

 Aku tidak membalas pesan itu , aku pun membuka laptop untuk melihat apakah skripsi ku di acc atau tidak nya.

Aku nembuka link kampusku, dan mendaftar id ku . Aku perlahan membaca daftar kelulusan kampusku, aku harap harap cemas jika aku sampai tidak ada di daftar itu.

Dan sampailah di id nama ku , dan ternyata aku lulus dengan nilai terbaik.

Dengan gembirannya sampai aku meeteskan airmata ku, huft akhirnya aku bisa melamar di bagian manager.

Keesokan harinya aku ke HRD berniat untuk mengundurkan diri dan pergi mencari pekerjaan menjadi manager , tapi pihak HRD memberikan pilihan untuk tetap bertahaan di perusahaan dengan jabatan akan di naikan dari OG ke manager karna saat ini juga yang menjadi manager sedang keluar karna urusan akan melahirkan.

Aku pun mengajukan agar aku memikirkan nya terlebih dahulu. jam pulang pun tiba aku segera bergegas untuk pulang di tengah perjalanan menuju halte aku bertemu dengan zibran.

"Zya kenapa chat ku tadi malam tidak kamu balas apa kah kamu marah dengan ku atau kamu tidak ingin di ganggu?",tanya gibran kepada ku,

"Maaf pak aku tidak bermaksud begitu tapi aku hanya tidak ingin merusak nya , kan pak zibran sudah akan bertunangan kan , kasihan bu violencia kalau bapak berkencan dengan yang lainnya , ya sudah dulu pak saya ingin pulang tidak enak di lihat yang lainnya", jawab ku ke zibran dengan nada rendah.

"Apa karena ini kamu ingin mengundurkan diri dengan alasan mencari posisi manager?", tanya zibran lagi kepada ku,

"Maaf pak aku tidak bermaksud begitu , aku ingin mencari lowongan menjadi manager karna saat ini ijazah kelulusan ku sudah keluar" jawab ku ke zibran.

"Tetaplah disini aku tidak akan menganggu mu lagi ", tanpa menjawab aku pun bergegas pergi.

Ini membuat ku sangat dilema di satu sisi aku mengingin kan jabatan manager ini tapi kalau terus di ganggu oleh zibran aku sangat muak sekali.

Aku akhirnya mengambil keputusan untuk tetap di perusaan cabang pasiffic dengan mengabaikan zibran.

Hari minggu pun tiba aku berencana untuk berlibur di wisata terdekat atau hanya sekedar berjalan jalan di sekitaran tempat ku .

Aku pun memilih untuk lari pagi saja , sesampai nya di taman aku bertemu dengan zibran yang sama juga sedang lari pagi tapi entah sama siapa dia lari.

Aku langsung pergi tanpa menyapa zibran ,

"Zya , apakah kamu kesini untuk..." sebelum zibran melanjut kan perkataan nya aku langsung memotongnya ,

"Aku disini untuk lari pagi tidak ada hubungannya dengan mu pak ", setelah mengatakan kalimat yang menurutku kurang pantas aku langsung berlari dan pergi.

Zibran nampaknya seperti akan mengejar tapi di tahan oleh violencia, akh benar saja dia kan calon tunangan nya untung aku tidak berbincang lebih lama atau aku akan mendapat kan masalah yang baru lagi.

Brukh aku tidak sengaja menabrak seseorang.

"Maaf kan saya , saya kurang berhati hati", aku pun melihat siapa yang aku tabrak ternyata adalah pria yang pernah menabrak ku kali ini yang ke tiga kalinnya ,

"kamu" ,tuding ku mengarah kan telunjuk ku kepadanya ,

"semenjak aku bertemu dengan mu selalu saja aku sial" pekikku lagi,

"Aku yang selalu sial ketika betemu denganmu dimana pun tempatnya selalu terluka oleh mu", jawab pria itu.

"Kamu" ,belum sempat aku menyelesaiakan kalimat ku pria itu pergi tanpa permisi.

"Dasar orang yang tak punya hati semoga aku tidak akan pernah bertemu dengan mu", teriak ku ke arahnya yang membuat orang di sekelilingku melihat arah ku dan dia , aku hanya bisa memberikan senyuman dan menggaruk kepala ku yang sebenarnya tidak gatal sedikit pun.

Aku semakin geram terhadapnya rasanya ingin aku pukul.

Setelah melewati pagi yang menyebalkan kini aku pulang untuk membersihkan badan ku dan memasak untuk sarapan ku.

Setelah semuanya selesai , aku makan sarapan ku dan setelah sarapan aku mencuci piring .

Huft akhirnya selesai semuanya dan aku pun tidur siang.

Sore harinya aku berencana untuk keluar membeli beberapa sayuran untuk makan malam ku , tapi sial nya malah hujan.

Akhirnya aku hanya memainkan ponsel untuk menunggu hujan reda, tapi sampai jam 7 malam tidak kunjung reda , dan kelaparan mulai menghantuiku.

Aku kedapur untuk melihat apa kah ada yang bisa aku makan , dan di dapur hanya ada mie instan , ya sudah lah mau bagaimana lagi akan aku masak saja dari pada aku mati kelaparan.

Setelah aku memakan mie aku kekamar merebahkan badan ku dan aku pun mulai tertidur.

Jam 5 aku segera bangun dan bergegas mandi , setelah mandi aku pergi ke warung terdekat untuk membeli beberapa sayuran untuk ku masak.

Jam sudah menunjukan pukul 6 aku bergegas untuk berangkat.

Sesampainya di kantor aku menuju di ruang HRD untuk informasi lebih lanjut.

Aku mengetuk pintu terlebih dahulu," permisi saya zya", kata ku setelah mengetuk pintu itu,

"Masuk zya" kata HRD terebut, setelah aku masuk aku di beritahukan ruangan ku dan disana akan ada yang membantuku.

Dewi keberuntungan sepertinya memihak ku untuk segera ketujuan ku,setelah sampai di ruangan aku mulai mengerjakan tugas pertama ku hai ini rasanya sangat panjang dan sangat membuat ku lelah .

Jam 3 tanda karyawan mulai pulang tapi aku masih harus menyelesaikan tugas ku satu lagi, jam 7 malam aku sudah menyelesaikannya dan berkemas untuk pulang .

Tetapi ternyata zibran menunggu ku tapi entah lah mungkin aku yang baper atau entah lah .

Aku berjalan melintasinya tanpa menoleh terhadapnya,

"Zya ayo aku antarkan pulang ini udah malam,tidak baik untuk mu pulang sendirian", benar juga perkataan zibran tapi aku tidak mungkin pulang sendiri ketika sudah jam 8,

"Ayo zya ,aku hanya akan mengantarkan mu pulang aku tidak akan macam, macam dengan mu", kata zibran ke pada ku,

"Baiklah tapi hanya kali ini saja ya".

Aku pun masuk ke mobilnya , hening yang ada sampai zibran angkat bicara,

"ketika di luar kantor panggil aku dengan nama saja jangan menggunakan pak, itu menunjukan seperti saya sudah tua sekali", protes zibran ,

"Baik pak , eh zibran maksud ku" , jawab ku mengiyakannya.

Selama perjalanan hanya mengatakan itu saja ,setelah itu kami hening kembali, tidak lama sampai tempat tinggalku,

"Terimakasih pak,eh zibran", kataku yang masih sering menyebut nya dengan sebutan pak,

"Sama sama , bolehkah aku besok menjemputmu?" ,tanya zibran kepada ku.

"Tidak perlu aku bisa berangkat sendiri", aku pun langsung ke dalam kost ku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!