Aku menuju ke meja makan , aku tidak langsung menghampiri zya aku hanya diam di kejauhan memandang zya dengan kesibukannya di menggunakan kacamata ,dengan baju lengan pendek berwarna putih , celana di atas lutut sedikit ,rambut yang di kepangnya membuat dia terlihat manis sekali ,andaikan di antara keluarga kita tidak ada rahasia , akan aku pastikan menyukaimu zya,aku melihat para pelayan berusaha membuat zya duduk tapi sepertinya zya tidak mau ,
"biarkan saya saja nyonya ", kata salah satu pelayan itu ,
"iya nyonya biarkan kami saja , jika tuan alva tau kami yang akan di marahi", tambah pelayan lainnya ,
"tenang saja tuan mu juga belum kesini , mungkin dia masih mengurus satu hal", kata zya ,
"ya walaupun begitu ini memang sudah tugas kami nyonya, nyonya duduk saja menunggu tuan ", kata pelayan lagi ,
"tenang lah jika tuan mu marah aku yang akan berbicara dengannya ", zya mencoba menenangkan , salah satu pelayan menyadari kehadiran ku dan akan mengatakan kata kata , tapi aku langsung menyuruhnya dengan memberikan isyarat untuk diam,
"sebentar lagi akan selesai ", kata zya ke pelayan ,
"maaf nyonya kami undur diri dulu , masih banyak kerjaan di belakang", para pelayan undur diri setelah melihat ku ,
"iya bi, disini biar aku yang menyelesaikannya ", kata zya ke pelayan , satu persatu pelayan pergi , aku berjalan diam diam di belakang zya ,
"hmm, akhirnya siap tinggal memanggil si tukang perintah ", gumam zya yang terdengar jelas di telingaku ,
"arkhm ,siapa si tukang perintah itu", setelah mengatakan kata itu zya ,dengan ekspresi terkejut memutar badannya ke hadapanku ,
"eh tuan Alvarendra" , kata zya dengan cengirnya yang membuat aku tertawa ,
"kenapa nyonya zya , katanya jika tuan marah kamu akan berbicara dengannya " , ledek ku ,
"eh iya tuan Alvarendra" mari makan , semuanya sudah siap , saat nya makan siang ", jawab zya dengan cengir nya ,
"apakah mereka yang menyuruh mu ?", tanya ku ,
"tidak tuan alva ini atas kemauan ku sendiri, dan bagai mana kamu tau kata kata ku yang tadi ?", tanya balik zya ,
"hmmm entah , mungkin feeling ku saja ", jawab ku ngasal ,
"apakah sedari tadi kamu dibelakang ku sehingga membuat para pelayan pergi ?", tanya zya lagi,
"aku tidak sekejam itu", kata ku ,
"lalu kalau kamu di belakangku kenapa tidak menghampiri ku disini?", tanya zya lagi,
"aku baru saja datang ", elak ku ,
"hmm ", jawab zya cuek,
" ya sudah mari makan saja", kataku agar tidak berkepanjangan perdebatan di antara aku dan zya .
Kami makan dengan situasi yang hening,aku mencuri untuk melihat zya ,sepertinya zya sedang memikirkan sesuatu,sehingga membuatnya tidak berkonsentrasi , setelah makan , aku mengajak zya ke ruang tengah ,
"mari ikut aku keruang tengah , ada sesuatu yang ingin aku bicarakan kepadamu", kata ku , "ada hal apa va ?", tanya zya ,
"tentang kuliah mu dan tentang acara nanti malam ", jawab ku ,
"oke , ke sana lah lebih dulu , setelah aku membersihkan ini aku akan menyusul mu " , jawab zya ,
"bibi kemari", teriak ku ,
"alva kenapa kamu teriak , aku bisa membereskannya ", jawab zya , aku menarik tangan zya
"ini bukan tugas mu zya , ayo ke ruang tengah ", ajak ku ,
"oke oke alva aku akan mengikuti mu ", jawab zya , aku dan zya berjalan menuju keruang tengah .
Setelah sampai aku duduk disebelah zya ,
"apa yang akan kamu katakan va?", tanya zya membuka obrolan ,
"aku sudah mencarikan kampus yang akan kamu gunakan untuk melanjutkan kuliah , nanti bara yang akan membawakan formulirnya ", kataku ,
"benarkah itu va ?", tanya zya ,
"iya, mungkin besok bara akan kemari membawakan formulirnya ", jawabku ,
"kenapa kamu harus repot repot va ?", tanya zya,
"ini adalah bayaran mu untuk menemaniku nanti malam ke acara pelelangan ", kata ku , "oh , bayaran ya ", kata zya ,
"iya , memangnya apa lagi ,atau kah kamu mengharapkan sesuatu dariku ?", tanya ku karna melihat ekspresi zya yang terlihat agak kecewa dan terlihat sedikit pucat
"tidak , aku tidak mengharapkan apapun", jawab zya ,
"untuk acara nanti malam sudah aku siapkan semuanya kamu hanya perlu menurut denganku semuanya ", jelas ku ,
"baiklah ", kata zya ,
"aku hanya akan mengatakan itu " ,kata ku lagi ,
"jika sudah aku ingin kembali ke kamar untuk belajar mempersiapkan kuliah ku agar tidak mengecewakan hasilnya nantinya ", kata zya .
Belum sempat aku jawab zya langsung pergi, sebenarnya aku ingin menanyakan kenapa dia hari ini tidak seperti hari hari sebelumnya , kenapa juga dia setelah percakapan tidak biasanya seperti itu , apakah kata kata ku ada yang menyakitinya , sepertinya tidak , pikir ku sendiri , ah biarlah , aku naik ke lantai 2 menuju ke kamar ku sendiri , biasanya aku menuju ke kamar zya tapi tidak kali ini karna aku harus menyelesaikan sesuatu.
Sampai di kamar aku menelfon bara ,
"hallo,bara urus akuisisi hari ini?", setelah nada sudah tersambung ,"baiklah va , ini aku sedang berjalan ke arah perusahaan yang akan di akuisisi ", kata bara , setelah bara mengatakan itu aku menutup telfonnya , aku merebahkan badan ku , akhir akhir ini banyak sekali yang harus aku urus , dan aku harus menemukan kejanggalan keluarga Arfana.
Aku pergi ke balkon , aku melihat ke balkon kamarnya zya , tumben dia tidak berada di balkon biasanya dia selalu di balkon kenapa hari ini dia tidak ke balkon , apakah dia tidur , biarlah hari ini aku sedang tidak mood bersamanya .
Tapi aku sungguh tidak tenang , karna zya sangat berbeda , aku berpikir sejenak antara aku akan menghampiri zya atau tidaknya , aku memutuskan untuk menghampirinya , "tok ,tok ", aku mengetuk pintu kamar zya tapi tidak ada jawaban ,
"tok ,tok" ketuk ku lagi ,
"masuk", suara zya yang lemah, aku masuk ke kamar , aku melihat wajah zya kenapa dia pucat sepertinya tadi tidak pucat , aku menghampiri zya di tempat tidur , aku memegang dahi zya kenapa bisa panas .
"zya , kamu sakit kenapa tidak bilang kepada ku ?", kata ku ,
"aku tidak ingin merepotkan mu va ", jawab zya ,
"sudah tugas ku untuk menjaga mu ",jawab ku , setelah mengatakan itu aku bergegas untuk menelfon dokter pribadi ku untuk segera datang ke rumah ku .
Beberapa saat kemudian dokter sampai di antar bibi ke kamar zya , dokter pun segera mengecek kondisi zya ,
"bagaimana kondisinya zya ?", tanyaku ke dokter,
"tenanglah tuan , dia hanya demam biasa sebentar lagi dia akan sembuh setelah meminum obat yang telah aku resep kan ", jawab dokter itu dengan memberikan resep yang telah di tulisnya ,
"terimakasih dokter ", kata ku ,
"sudah menjadi kewajiban ku tuan,kalau begitu aku permisi dulu ", jawab dokter itu ,
"bibi tika antar kan dokter ke bawah ", panggil ku ,
"maaf dokter aku tidak bisa mengantarmu", kata ku ke dokter ,
"tidak apa apa tuan , jaga nyonya saja ", jawab dokter.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments