BAB XIII Sudah tugasku

Aku menuju ke meja makan , aku tidak langsung menghampiri zya aku hanya diam di kejauhan memandang zya dengan kesibukannya di menggunakan kacamata ,dengan baju lengan pendek berwarna putih , celana di atas lutut sedikit ,rambut yang di kepangnya membuat dia terlihat manis sekali ,andaikan di antara keluarga kita tidak ada rahasia , akan aku pastikan menyukaimu zya,aku melihat para pelayan berusaha membuat zya duduk tapi sepertinya zya tidak mau  ,

"biarkan saya saja nyonya ", kata salah satu pelayan itu ,

"iya nyonya biarkan kami saja , jika tuan alva tau kami yang akan di marahi", tambah pelayan lainnya ,

"tenang saja tuan mu juga belum kesini , mungkin dia masih mengurus satu hal", kata zya ,

"ya walaupun begitu ini memang sudah tugas kami nyonya, nyonya duduk saja menunggu tuan ", kata pelayan lagi ,

"tenang lah jika tuan mu marah aku yang akan  berbicara dengannya ", zya mencoba menenangkan , salah satu pelayan menyadari kehadiran ku dan akan mengatakan kata kata , tapi aku langsung menyuruhnya dengan memberikan isyarat untuk diam,

"sebentar lagi akan selesai ", kata zya ke pelayan ,

"maaf nyonya kami undur diri dulu , masih banyak kerjaan di belakang", para pelayan undur diri setelah melihat ku ,

"iya bi, disini biar aku yang menyelesaikannya ", kata zya ke pelayan , satu persatu pelayan pergi , aku berjalan diam diam di belakang zya ,

"hmm, akhirnya siap tinggal memanggil si tukang perintah ", gumam zya yang terdengar jelas di telingaku ,

"arkhm ,siapa si tukang perintah itu", setelah mengatakan kata itu zya ,dengan ekspresi terkejut memutar badannya ke hadapanku ,

"eh tuan Alvarendra" , kata zya dengan cengirnya yang membuat aku tertawa ,

"kenapa nyonya zya , katanya jika tuan marah kamu akan berbicara dengannya " , ledek ku ,

"eh iya tuan Alvarendra" mari makan , semuanya sudah siap , saat nya makan siang ", jawab zya dengan cengir nya ,

"apakah mereka yang menyuruh mu ?", tanya ku ,

"tidak tuan alva ini atas kemauan ku sendiri, dan bagai mana kamu tau kata kata ku yang tadi ?", tanya balik zya ,

"hmmm entah , mungkin feeling ku saja ", jawab ku ngasal ,

"apakah sedari tadi kamu dibelakang ku sehingga membuat para pelayan pergi ?", tanya zya lagi,

"aku tidak sekejam itu", kata ku ,

"lalu kalau kamu di belakangku kenapa tidak menghampiri ku disini?", tanya zya lagi,

"aku baru saja datang ", elak ku ,

"hmm ", jawab zya cuek,

" ya sudah mari makan saja", kataku agar tidak berkepanjangan perdebatan di antara aku dan zya .

Kami makan dengan situasi yang hening,aku mencuri untuk melihat zya ,sepertinya zya sedang memikirkan sesuatu,sehingga membuatnya tidak berkonsentrasi , setelah makan , aku mengajak zya ke ruang tengah ,

"mari ikut aku keruang tengah , ada sesuatu yang ingin aku bicarakan kepadamu", kata ku , "ada hal apa va ?", tanya zya ,

"tentang kuliah mu dan tentang acara nanti malam ", jawab ku ,

"oke , ke sana lah lebih dulu , setelah aku membersihkan ini aku akan menyusul mu " , jawab zya ,

"bibi kemari", teriak ku  ,

"alva kenapa kamu teriak , aku bisa membereskannya ", jawab zya , aku menarik tangan zya

"ini bukan tugas mu zya , ayo ke ruang tengah ", ajak ku ,

"oke oke alva aku akan mengikuti mu ", jawab zya , aku dan zya berjalan menuju keruang tengah .

Setelah sampai aku duduk disebelah zya ,

"apa yang akan kamu katakan va?", tanya zya membuka obrolan ,

"aku sudah mencarikan kampus yang akan kamu gunakan untuk melanjutkan kuliah , nanti bara yang akan membawakan formulirnya ", kataku ,

"benarkah itu va ?", tanya zya ,

"iya, mungkin besok bara akan kemari membawakan formulirnya ", jawabku ,

"kenapa kamu harus repot repot va ?", tanya zya,

"ini adalah bayaran mu untuk menemaniku nanti malam ke acara pelelangan ", kata ku , "oh , bayaran ya ", kata zya ,

"iya , memangnya apa lagi ,atau kah kamu mengharapkan sesuatu dariku ?", tanya ku karna melihat ekspresi zya yang terlihat agak kecewa dan terlihat sedikit pucat

"tidak , aku tidak mengharapkan apapun", jawab zya ,

"untuk acara nanti malam sudah aku siapkan semuanya kamu hanya perlu menurut denganku semuanya ", jelas ku ,

"baiklah ", kata zya ,

"aku hanya akan mengatakan itu " ,kata ku lagi ,

"jika sudah aku ingin kembali ke kamar untuk belajar mempersiapkan kuliah ku agar tidak mengecewakan hasilnya nantinya ", kata zya .

Belum sempat aku jawab zya langsung pergi, sebenarnya aku ingin menanyakan kenapa dia hari ini tidak seperti hari hari sebelumnya , kenapa juga dia setelah percakapan tidak biasanya seperti itu , apakah kata kata ku ada yang menyakitinya , sepertinya tidak , pikir ku sendiri , ah biarlah , aku naik ke lantai 2 menuju ke kamar ku sendiri , biasanya aku menuju ke kamar zya tapi tidak kali ini karna aku harus menyelesaikan sesuatu.

Sampai di kamar aku menelfon bara ,

"hallo,bara urus akuisisi hari ini?", setelah nada sudah tersambung ,"baiklah va , ini aku  sedang berjalan ke arah perusahaan yang akan di akuisisi ",  kata bara , setelah bara mengatakan itu aku menutup telfonnya , aku merebahkan badan ku , akhir akhir ini banyak sekali yang harus aku urus , dan aku harus menemukan kejanggalan keluarga Arfana.

Aku pergi ke balkon , aku melihat ke balkon kamarnya zya , tumben dia tidak berada di balkon biasanya dia selalu di balkon kenapa hari ini dia tidak ke balkon , apakah dia tidur , biarlah hari ini aku sedang tidak mood bersamanya .

Tapi aku sungguh tidak tenang , karna zya sangat berbeda , aku berpikir sejenak antara aku akan menghampiri zya atau tidaknya , aku memutuskan untuk menghampirinya , "tok ,tok ", aku mengetuk pintu kamar zya tapi tidak ada jawaban ,

"tok ,tok" ketuk ku lagi ,

"masuk", suara zya yang lemah, aku masuk ke kamar , aku melihat wajah zya kenapa dia pucat sepertinya tadi tidak pucat  , aku menghampiri zya di tempat tidur , aku memegang dahi zya kenapa bisa panas .

"zya , kamu sakit kenapa tidak bilang kepada ku ?", kata ku ,

"aku tidak ingin merepotkan mu va ", jawab zya ,

"sudah tugas ku untuk menjaga mu ",jawab ku , setelah mengatakan itu aku bergegas untuk menelfon dokter pribadi ku untuk segera datang ke rumah ku .

Beberapa saat kemudian dokter sampai di antar bibi ke kamar zya , dokter pun segera mengecek kondisi zya ,

"bagaimana kondisinya zya ?", tanyaku ke dokter,

"tenanglah tuan , dia hanya demam  biasa sebentar lagi dia akan sembuh setelah meminum obat yang telah aku resep kan ", jawab dokter itu dengan memberikan resep yang telah di tulisnya ,

"terimakasih dokter ", kata ku ,

"sudah menjadi kewajiban ku tuan,kalau begitu aku permisi dulu ", jawab dokter itu ,

"bibi tika antar kan dokter ke bawah ", panggil ku ,

"maaf dokter aku tidak bisa mengantarmu", kata ku ke dokter ,

"tidak apa apa tuan , jaga nyonya saja ", jawab dokter.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!