BAB XII Perlahan

Keesokan harinya aku terbangun , zya masih tidur, kemudian aku pergi secara diam diam , agar zya tidak terbangun dari tidurnya.Aku memandang zya sejenak ,dan aku berlalu menuju ke kamar mandi , setelah mandi aku ke ruang ganti untuk berganti baju dan pergi ke kantor.

Aku turun kelantai 1 ,"bi tika " ,aku memanggil bi tika tapi tidak ada suara,

"bibi " ,teriak ku yang kemudian bibi tika muncul dengan berlari,

"ya ,tuan ada yang bisa saya bantu? " ,tanya bi tika kepada ku,

"nanti buatin sarapan untuk zya, ketika zya sudah bangun" kataku ,

"oh ya, jangan sampai zya mengurus pekerjaan yang seharusnya di urus sama kalian, jika aku sampai tau awas ", tegas ku kepada bi tika agar zya tidak melakukan pekerjaan rumah,

" ba-baik tuan, akan saya umumkan ke pembantu lainya", kata bi tika,

"Oke, awas ingat itu, nanti saat zya sudah bangun dan menanyakan aku di mana jawab saja kalau aku sudah pergi bekerja dan makan siang akan pulang", peringat ku kepada bibi,

" Baik tuan", jawab bibi.

Setelah mengatakan itu aku kemudian berjalan ke luar rumah, yang di depan rumah sudah tersedia mobil untuk ku berangkat ke kantor,

"silahkan tuan", kata sopir ku seraya membukakan pintu untuku, aku pun masuk dan duduk.

Di saat perjalan ke kantor, " Nanti saat jam makan siang antar aku kembali kerumah lagi, dan setelah itu jam 2 antar aku ke perusahaan yang baru" , kata ku ke supirku,

"baik tuan", kata sopir ku.

Setelah lama perjalanan aku pun sampai ke perusahaan, aku menuju ke ruangan ku tak lama bara pun ke ruangan ku,

" Va, ini informasi sedikit tentang keluarga Arfana" , kata bara seraya memberikan dokumen yang berisikan informasi keluarga arfana, aku membuka perlahan dokumen itu, aku cermati satu persatu, memang benar ibu nya zya adalah putri ke dua Arfana yang menikah dengan keluarga Arzyad, dan setelah itu sudah tidak ada kabar keberadaan nafla arfana, aku berpikir sejenak,

"hmm, cepat cari tau tentang keluarga arzyad ", kataku ke bara,

" tapi kan keluarga Arzyad tidak berada di negara ini " protes bara,

"aku tidak mau tau segera temukan kejanggalan ini ", tegas ku ke bara,

" oke oke akan aku laksanakan," jawab bara, setelah bara pergi aku membaca kembali dokumen itu, kenapa keluarga Arfana setelah menikahkan putri keduanya 3th kemudian menutup semua informasi keluarga nya apakah ini pernikahan yang terpaksa atau pernikahan bisnis , dan mengapa zya berada di negara ini sedangkan zya tidak tinggal di salah satu keluarga Arzyad yang berada di negara ini, aku harus menemukan semua kejanggalan ini .

Setelah lama berfikir , aku tersadar ketika melihat jam sudah jam 9.50 artinya sepuluh menit lagi akan di adakan rapat.

Aku berjalan ke ruang yang akan di gunakan untuk rapat para pemenang saham, setelah semuanya berkumpul aku kemudian memasuki ruangan tersebut, "para hadirin sekalian, terimakasih telah hadir untuk rapat pemegang saham yang di adakan secara mendadak karna ada sesuatu yang penting untuk kita bahas, tidak lama lama langsung pada intinya saja, mohon pak bara untuk menjelaskannya", sambutan dari sekertaris yang menjadi pembawa acaranya,

"Baik terimakasih untuk waktunya, sebelum nya terimakasih juga para pemegang saham dapat sudah hadir semua nya di rapat saat ini, karna kita tau bahwa profit yang di dapat saat ini semakin hari semakin tinggi, dan kami membuka perusahaan yang baru, dan perusahaan tersebut belum ada investor dan pemimpinya, untuk itu kami mengadakan pertemuan ini, mungkin diantara para pemegang saham yang hadir mau menjadi investor, karna perusahaan yang baru menjanjikan profit yang cukup lumayan..... " panjang lebar bara, kemudian di akhir rapat mendapatkan kesepakatan bahwa para pemegang saham sebagian mau menjadi investor, sebenarnya tujuan dari rapat ini bukan itu tapi menarik perhatian keluarga arfana, untuk pemimpin di perusahaan yang baru ada beberapa kandidat termasuk arfana, aku harus bisa memonopoli agar keluarga arfana lah yang akan menjadi pemimpinnya.

Rapat selesai pukul jam 12 siang, untuk selanjutnya akan di adakan rapat kembali 3hari dari saat ini. Aku kemudian menyuruh bara agar sopir menjemput ku pulang,

"va, sopir sudah berada di depan" , kata bara,

"oke, setelah ini handle semuanya, jika nanti rapat jam 2siang aku tidak bisa gantikan", perintah ku ke bara,

" memangnya kamu akan kemana? " , tanya bara,

"aku kan hanya bilang jika, tapi kalau biasa aku sendiri yang akan mengakuisisi perusahaan itu", jawab ku kemudian meninggalkan bara.

Aku menuju ke pintu keluar perusahaan aku melihat di sana sudah ada sopir yang menunggu ku, " silahkan tuan " , aku masuk ke mobil, dan aku menelfon orang rumah, "apakah sudah kamu siapkan untuk makan siang ini", kataku setelah telfon tersambung,

"Sudah tuan" , jawab bibi, aku langsung mematikan telfon itu.

Setelah perjalanan yang panjang akhirnya aku sudah sampai rumah, aku membuka pintu depan,

"bi, bibi" teriak ku,

"ya tuan saya datang", teriak bibi sambil berlari, karna aku tidak suka di bantah, dan ketika aku panggil harus segera berada di depan ku,

"apakah zya tadi pagi sarapan? " , tanya ku langsung,

"iya tuan, nyonya zya sarapan roti dan susu", kata bibi, " sekarang zya dimana? " , tanya ku lagi,

"nyonya sepertinya tadi kembali ke kamarnya, apakah saya harus mencarikan /memanggilkan untuk tuan? ", tanya bibi,

" Tidak perlu aku akan melihat nya sendiri", kata ku,

"baik tuan", aku naik ke lantai 2 menuju kamar zya.

Aku melihat zya yang sedang memainkan laptopnya di balkon dengan baju santai berwarna abu abu, wajah nya di hiasi dengan kacamata yang sangat cocok untuk nya, dengan ekspresi cemberut nya membuat ku sedikit terpesona dengan nya, aku mengetuk pintu dengan sengaja agar zya melihat ke arah ku,

" tok, tok" , zya menoleh sesuai dugaan ku, dengan sengaja aku melipat tangan ku bersender ke pintu itu,

"Kenapa kamu tidak masuk? ", tanya zya seraya menutup laptopnya,

"Mari temani aku untuk makan siang" , ajak ku tanpa basa basi,

"Kamu makan sendiri saja va, aku sudah kenyang", jawab zya,

"Apakah kamu tidak menghargai ku, jauh jauh pulang hanya untuk makan siang dengan mu? " , kataku,

"Aku sedang tidak mood untuk makan va", jawab zya lagi, aku berjalan ke arah zya dan duduk di samping zya,

"Apa yang membuat mu tidak mood zya? ", tanya ku,

"Hm tidak apa apa" , singkat zya,

"Kalau tidak apa apa kenapa kamu tiba tiba tidak mood seperti itu", aku merebut laptop zya dan melihat dia mengajukan formulir pendaftaran kuliah S2 di berbagai kampus tapi hasil nya tidak memuaskan,

"Hmm, jadi ini penyebab tidak mood nya kamu, kan aku sudah mengatakan tidak perlu pusing mencari kuliah yang sesuai dengan ke ingin an mu, bulan depan kamu tinggal masuk aja ke kampus yang telah aku pilih kan untuk mu" jelas ku ke zya,

"Tapi va, aku tidak mau merepotkan mu, sudah cukup yang telah kamu berikan untuk ku, dan untuk kuliah ku biarkan aku mencarinya sendiri " , protes zya ,

"aku tidak suka di bantah zya, mari turun ke bawah dan makan siang jika kamu tidak ingin merepotkan ku", tegas ku,

" bagaimana bisa aku tidak makan membuat mu repot", tanya polos zya,

" pikir saja sendiri, jika kamu sakit siapa yang akan repot mengurus mu, membiayai rumah sakit mu, bukan kah itu aku? " jawab ku,

"hanya tidak makan siang aku tidak akan sakit va", kekeh zya,

" pilih turun dengan kamu berjalan sendiri atau harus aku gendong" , kataku,

"oke oke tuan Alvarendra Rafassya Adhitama, si tukang perintah dan bawel", setelah mengatakan itu zya lari ke bawah,

" awas jatuh zya, aku tidak akan mengejar mu" , sebelum aku keluar kamar aku menelfon bara ,

"jam 2 handle semua, dan carikan kampus yang terbaik di kota ini untuk jurusan S2 management dan bisnis ", kataku setelah di angkat oleh bara,

" apakah kamu akan kuliah lagi?, setau ku bukan kan kamu sudah menamatkan semuanya? " , selidik bara,

"jangan banyak tanya, lakukan sesuai perintah ku" tegas ku,

"oh iya aku baru mengingatnya apakah ini untuk zya, si gadis itu", tanya bara,

" jangan meledek seperti itu lakukan sesuai perintah ", tegas ku,

" baik tuan Alvarendra Rafassya Adhitama, tapi untuk jam 2 kenapa harus aku juga? ", selidik bara lagi,

" kamu spertinya ingin aku kirim ke kutub utara ", tawarku,

" oh tidak tidak akan aku laksanakan tuan alvarendra " , setelah itu aku menutup telfon dan menuju ke bawah menyusul zya, yang sepertinya sudah menunggu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!