BAB XVII Bertengkar lagi

Setelah sampai di kamarnya , zya merebahkan badan di tempat tidur, dia tidak langsung mandi sesuai perkataannya, zya berfikir sejenak "apa kan aku sejelek itu, atau aku memang tidak pantas untuk alva", pikir zya dengan serius ,

" tapi kan aku bukan siapa siapa nya alva, kenapa aku memikirkannya", batin zya, setelah zya bergelut dengan pikiran dan hatinya zya memutuskan untuk segera mandi karna sudah jam 8, setelah zya mandi dan berganti zya kemudian turun ke bawah menuju ke meja makan, tapi sebelum ke meja makan zya ke dapur lebih dulu.

"Eh nyonya, apakah nyonya akan sarapan? ", tanya bibi tika,

" iya bi ", jawab zya,

" nyonya menunggu saja di meja makan akan bibi persiapkan" , kata bi tika,

"akh enggak bi aku masih bisa sendiri lagian aku bukan atasan kalian", kata zya,

" apa nyonya mendengar suara ribut tadi pagi" , selidik bibi,

"tenang aja kok bi, aku engga mendengarnya semuanya ", kata zya, padahal zya mendengarkan perkataan mereka semuanya dari awal ribut sampai zya turun ke bawah untuk melihat keributan apa,

" maafkan mereka ya non, maafkan bibi juga" , kata bibi,

"kenapa harus minta maaf bi, kan bibi tidak salah dan mereka juga tidak mempunyai salah terhadapku", kata zya, karna zya tidak mau memperpanjang masalah yang terjadi,

" oh ya bi, mana makanan yang sudah di siapkan alva ", tanya zya untuk mengalihkan pembicaraan,

" nyonya tunggu saja di meja makan sebentar lagi akan saya sajikan", kat bibi tika,

"oh baiklah bi", jawab zya dengan senyuman nya, setelah mengatakan itu zya menuju ke arah meja makan dengan membawa susu yang tadi sempat di buat nya, tidak lama kemudian bibi membawakan masakan yang di minta zya,

" ini nyonya masakan yang tadi di masak tuan", kata bibi sambil menyajikan makanan, "makasih bibi", kata zya dengan senyum,

" iya sama sama nyonya,ini sudah menjadi tugas ku, apakah ada lagi? " , tanya bibi,

" tidak bi ini saja sudah cukup", jawab zya, "kalau begitu bibi permisi ke belakang lagi ya non masih banyak kerjaan bibi, jika ada sesuatu yang non ingin kan panggil bibi saja", kata bibi tika,

" iya bi makasih", kata zya mengulas senyum di wajahnya, zya menikmati sarapan yang telah di buat alva,

"kling", bunyi nada HP , zya membuka HP nya melihat siapa yang chat dia, ternyata alva menanyakan keadaan zya,

" aku sudah sarapan", balas chat zya ke alva,

"ya sudah", balas alva lagi, tapi zya hanya membacanya tidak berniat untuk membalasnya, disisi lain alva menunggu balasan chat dari zya dan alva chat zya lagi

" apakah kamu marah? " , lalu di kirim kan ke zya, tapi juga sama saja tidak di balas oleh zya hanya di baca saja,

"makan siang aku akan pulang ", chat alva lagi, setelah terakhir chat itu, alva kembali lagi untuk menyelesaikan pekerjaan di perusahaan, banyak tugas di kantor yang harus di kerjakan sendiri karena bara masih belum pulih, alva kemudian membuka HP nya,

" hallo maher, bagaimana perkembangan kesehatan bara ?", tanya alva setelah telfon nya ke maher di angkat,

"Sudah lebih baik tuan dari pada sebelum nya ", jawab maherson,

" baiklah posisi mu saat ini berada di mana? ", tanya alva lagi,

" saya sedang berada di luar rumah sakit tuan, apakah tuan ingin berbicara dengan bara? " , tanya maher ke alva,

"tidak, jika kamu lelah bergantian lah dengan yang telah aku sediakan", kata alva ke maherson,

" baik tuan" , kata maher, setelah mendengar itu alva langsung mematikan telfon nya , alva kembali ke kesibukan nya yang sangat padat, jam berjalan dengan cepat, di rumah zya menunggu kedatangan alva untuk makan siang bersama tapi lama di tunggu tidak ada kehadiran alva, zya membuka HP nya berniat untuk menelfon alva tapi dia mengurungkan niat nya, takut akan menganggu alva, sedangkan di kantor alva mengerjakan pekerjaan 2 hari yang dia telantarkan, dan harus mendatangani dan menyeleksi semua dokumen yang ada, alva sampai lupa makan siang, jam berjalan terus menunjukan pukul 4 sore, di rumah zya terus menunggu alva,

"nyonya apakah tidak sebaiknya nyonya makan terlebih dahulu ini sudah sore, saya takut akan di marahi tuan lagi jika nyonya tau tidak makan", kata bibi tika,

"tenang lah bi, tuan tidak akan memarahi mu, aku yang akan berbicara" , kata zya mencoba menenangkan bibi,

"makan lah nyonya, kesehatan nyonya sangat penting", kata bibi ke zya,

" aku akan menunggu alva bi", di kantor alva masih bergelut dengan pekerjaannya tidak sempat untuk makan /pun minum, akhirnya semua nya selesai juga alva melihat jam sudah jam 23.00,

"sial sudah jam segini, aku melupakan makan siang bersama zya", kata alva, setelah merapikan kembali dokumen itu, alva segera bergegas pulang untuk menemui zya, jam 00.15 alva sudah sampai di rumah, alva membunyikan bel rumah setelah memarkirkan mobil nya.

Sekitar 5 menit pintu baru di buka,

"maaf tuan tadi tidak mendengarnya", kata bibi tika,

" mana zya" , tanya alva langsung,

"nyonya berada di kamar nya tuan", kata bibi,

" tadi dia makan siang /malam belum? " , tanya alva,

"maaf tuan nyonya bersih keras menunggu tuan pulang", kata bibi,

" ya sudah aku akan menyusul nya", kata alva, kemudian sebelum ke kamar zya alva seperti sebelumnya ke dapur untuk memasak kan makanan untuk zya, sekitar 30 menit makan pun siap, setelah itu alva ke kamar zya,

"tok, tok", ketuk alva,

" masuk" jawab zya,

"mari turun dan makan", kata alva ke zya,

" oh kamu sudah pulang, apakah ini waktunya makan siang? ", tanya zya sekaligus menyindir alva, " maaf tadi kantor sangat sangat sibuk, aku lupa untuk makan siang dengan mu" , kata alva dengan lembut, "kenapa harus meminta maaf, apakah kamu ada kesalahan? ", tanya zya lagi, " sudah lah zya aku sangat sangat capek dan lelah hari ini", rengek alva, "oh", jawab cuek zya, " pliss zya kali ini saja jangan seperti ini, aku benar benar lelah", kata alva yang sudah mulai terpancing emosinya, "aku juga tidak menyalahkan mu, aku kan hanya bertanya ", jawab zya, " stop zya, aku mencoba mengerti tentang mu, aku mencoba segala hal, tapi kamu sama sekali tidak mengerti ku sedikit pun", kata alva kesal, "aku juga tidak memintamu untuk itu", jawab zya, " zya terserah mu kali ini aku sudah tidak akan menganggu mu, aku tidak akan memperhatikan mu lagi terserah padamu ", kata alva mulai marah, " baiklah aku juga tidak akan mengkhawatirkan mu lagi" , kata zya, alva langsung pergi dan menutup pintu kamar zya dengan keras, alva lebih memilih pergi ketimbang alva emosi ke zya yang akan berakibat fatal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!