BAB II Pengasingan

Keesokan harinya aku mendengar keributan yang berasal dari ruang keluarga , aku menuruni tangga menuju asal suara itu , aku melihat rere, reni ,mama dinda dan papa mereka sedang mendiskusikan yang entah tentang apa .

"Eh ,yana kebetulan kamu udah bangun, kemari papa mau bicara penting dengan mu" panggil papa ketika melihat ku , aku pun menghampiri papa dan duduk di sofa sebelah papa aku melihat mama yang senyum senyum seperti menang lotre,

"Ya pah ada apa?" tanyaku dengan melihat papa,

"Apakah papa sudah tidak marah lagi dengan ku?, apa kah papa sudah tau? ",imbuh ku dengan antusias,

"Begini yana ,papa mu mau kamu meneruskan bisnisnya yang ada di luar negeri ,apakah kamu mau?" jawab mama dinda,

"Diam, aku tidak bertanya kepada mu , aku bertanya kepada papa bukan sama kamu", aku menjawab mama dinda dengan nada ketus karna dia lah penyebab semua kekacauan ini,

"YANA", bentak papa kepada ku,

" Jaga ucapan mu maksud mama dinda baik kenapa kamu seperti itu , bener kata mama dinda bahwa kamu harus keluar negeri agar dapat merenungkan semuanya dan lagi papa hanya membelikan mu tiket pesawat dan menyewakan tempat tinggal , sisanya terserah kamu , semua fasilitas papa cabut karna kamu sudah tidak sopan ke mama dinda" kata papa.

"Yaa gak bisa gitu lah pah nanti kehidupan ku di sana bagaimana , sedangkan aku aja belum wisuda pah , bagaimana cara nya aku mecari pekerjaan kalau belum ada ijasah kelulusanku" protes ku ke papa tapi sepertinya tak membuahkan hasil, karna sudah mendapatkan hasutan mama dinda.

"Itu teserah kamu jika saja kamu tadi masih sopan terhadap mama dinda papa masih akan berbaik hati tapi kamu malah memarahi mama dinda" ,bentak papa kepada ku .

"Jangan gitu pah , yana masih anak mu lho masak tega seperti itu pah , aku gak papa mungkin yana belum bisa menerima ku sepenuh nya, jadi biarkan saja pah" kata mama dinda seolah olah membelaku tapi kenyataannya malah menusuk ku dan menyebabkan mama kandung ku meninggal.

"Gak bisa gitu lah sekarang kan kamu sudah menikah dengan ku dan menjadi mama pengantinya yana, seharusnya yana berterima kasih karna kamu urus dia tanpa pamrih , dia kurang ajar sama kamu aja masih kamu belain" bela papa untuk mama dinda.

"Pa kamu gak tau aslinya dia , dia hanya baik di depan tapi busuk di belakang" sindir ku agar papa mengerti maksud ku tapi nyatanya papa malah ekspresinya berubah seperti orang marah.

"Rere kemasi barang kakak mu dan segera bawa kebawah keberangkatan yana aku ajukan saat ini juga " ,teriak papa ke Rere .

"Oke pah" jawab rere ,aku disini merasa tidak di anggap sama sekali, seperti di usir.

"Stop re, aku bisa mengemasi barang ku sendiri aku sudah tidak betah barada lama lama disini kalian semua sama saja tidak mengerti aku apa lagi papa yang aku kira akan mempercayaiku dan menyayangiku ternyata tidak pernah menyayangi ku, aku akan pergi dari sini sesuai keinginan kalian semoga kalian tidak menyesalinya suatu saat nanti" jawanbku dengan menahan air mata.

Setelah itu aku bergegas ke kamar membereskan barang barang ku agar aku bisa segera pergi dari sini, aku mengemasi barang ku dengan air mata yang kian deras, suatu saat aku akan membalas kalian semua, hingga semuanya bertekuk lutut terhadapku , dan mencari bukti yang kuat untuk memebawa nya ke polisi agar keluarga ini hancur dan dendam mama ku akan terbalaskan.

Aku ke bandara diantar kan oleh supir pribadi papa sebelum sopir pergi meninggalka aku dia membawa paspor ata nama ku dan tiket "maaf non ini paspor dan tiket dari tuan , tapi maaf non saya hanya bisa membantu memberi sedikit gaji saya agar non bisa makan disana, maaf kalau saya lancang , non adalah orang yang baik" kata pak supir kepada ku dengan tatapan iba.

B"Ah engga pak aku masih ada sedikit tabungan itu untuk bapak aja , makasih atas perhatiannya pak " jawab ku menolak dengan sopan, karna aku tau kehidupan pak supir lebih parah dari pada ku.

"Gak papa non kalau non gak terima saya sangat kecewa saya memang miskin non tapi saya tidak tega jika non pergi tanpa uang sepeserpun , saya hanya bisa berharap non segera kembali dan membawa kabar yang mengembirakan" kata pak man sopir pribadi ayah.

"Bukan maksud ku seperti itu pak , bapak kan punya urusan lainnya harus menyekolahkan anak bapak , aku takut kan kalau  biaya nya akan kurang sedangkan aku tidak bisa membantunya ",jelas ku ke pak sopir agar mengerti maksud ku.

"Gak papa non , non harus menerimanya ya anggap saja hutang dan pelunasannya saat non sudah sukses saja ",paksa pak man , dengan terpaksa aku menerimanya karna kasian pak man yang memohon seperti itu dan di lihat banyak orang ,

" Baik lah pak aku terima uang ini , suatu saat aku akan mengembalikannya saat aku sudah sukses dan kekuatan untuk membalas ini semua sudah ada ", kata ku ke pak man dan berjanji untuk kembali.

"Baik non terimakasih dan saya akan selalu nunggu non kembali dan membawa suami non agar non tidak ditindas terus" kata pak man dengan tersenyum ,

"Ah pak man , aku belum memikirkannya sebelum semua tujuan ku selesai , ya sudah dulu ya pak , ini sudah akan berangkat pesawatnya dan pak man segera lah pulang dan hati hati di jalan " kata ku seraya melambaikan tangan dan berjalan menjauh.

"Hati hati ya non", kata pak man,

"Iya pak", setelah itu aku berjalan ke arah pesawat yang akan ku naiki aku melihat ke belakang sebentar aku melihat pak man masih di situ, aku memasuki pesawat dan duduk di nomor kursi yang tertera.

Aku duduk di samping seorang pria yang cukup lumayan tampang nya , tapi kelihatan seperti cuek , sebelumnya aku sempat mengatakan permisi dan dia hanya diam saja .

Setelah perjalanan yang cukup melelah kan akhirnya pesawatnya lending , aku sempat tertidur dan di bangunkan oleh pria yang ada di sampingku "hey kamu mau turun atau mau tetap disini?" sambil menyengol pundak ku.

"Eh,iya maaf , dan terima kasih ya sudah membangunan ku",setelah aku mengucapkan kata kata itu dia langsung pergi tanpa jawaban , ya sudah lah yang penting aku sudah berterima kasih dengannya.

Lalu aku menaiki taksi menuju ke alamat yang sudah di tuliskan oleh papa , sesampainya di alamat tersebut ternyata tempat itu sebuah rusun untuk wna , aku tetap menerimanya karna saat ini aku benar benar sangat lelah setelah panjangnya perjalanan .

Aku mengecek isi tabunganku yang aku kumpulkan dari pertama masuk smp isinya lumayan untuk mencari tempat yang lebih nyaman dan cukup untuk makan ku kedepannya , tak lupa aku membuka isi amplop dari pak man ,aku terkejut melihat isinya walaupun tak seberepa tapi bisa untuk menambah uang makan ku , aku berjanji akan membalas kebaikan pak man dan kelurganya.

Keesokan nya aku mulai melamar pekerjaan di posisi office grils karna ijasah ku kuliah belum keluar , karna wisuda ku masih 1 bulan lagi.

Setelah mencari pekerjaan aku langsung mencari kost kost an sekitar perusahaan ,aku kemudian pindah ke kost tersebut.

Setelah aku masuk kost tersebut kemudian ada pesan whatsapp dari hrd tempat perusahaan yang aku lamar , menjelaskan bahwa aku di terima dan besok sudah mulai kerja.

Betapa senangnya aku, baru pertama daftar sudah langsung diterima walaupun itu sebagai OG (office grils) aku sudah sangat bersyukur karna bisa untuk menambah uang makan ku selagi ijasah ku belum keluar apa pun rintangannya ,pekerjaan apapun akan aku kerjakan karna untuk mencari pekerjaan dengan ijasah sma lumayan sulit.

Terpopuler

Comments

Antok Aj

Antok Aj

oke banyak typo saya tidak maaf kan!!

2022-01-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!