Tersentil

"Sudah, ayo kita pulang" kata Richard pada Emily. Membawa pacarnya itu masuk ke dalam mobilnya.

Aish masih saja dongkol dengan kejadian itu. Berulang kali dia beristighfar untuk menghilangkan rasa amarahnya. Ada sesal dihatinya telah memarahi pacar temannya itu.

"Assalamualaikum, bunda Aish pulang".

"Waalaikumsalam... Anak cantiknya bunda sudah pulang. Kenapa wajahnya ditekuk gitu? Terus kenapa ini jalannya pincang?" tanya Bunda Tari pada anaknya yang sedang mencium punggung tangannya.

"Tadi Aish kesrempet bun, untung saja masih bisa menghindar. Jadi cuma nih bagian belakang yang agak sakit" kata Aish.

"Kamu mandi dulu ya nak, nanti ibu pijit pakai minyak tawon ya biar enakan" kata Bundanya.

"Iya bun, lapar juga nih" kata Aish sambil cengengesan.

"Sudah bunda masakin nak, itu ada dimeja. Nanti kamu tinggal makan aja kalau sudah mandi ya".

"Oiyah bun, ini ada temen aku mau vermak kemeja batiknya buat dipakai Jum'at ini. Bisa kan bunda bantu?" tanya Aish sambil mengeluarkan kemeja Falen.

"Kamu cari orderan disekolah ya? hengmh? Bisa sih, nanti bunda kerjain dulu. Soalnya ini bunda lagi ada orderan juga dari tetangga sebelah, mau hajatan dia. Makanya sekarang lagi bikin gamis seragam gitu".

"Alhamdulillah dong bun. Nanti Aish bantuin deh" kata Aish senang.

"Iya, sekarang mandi terus makan ya".

"Siap bos!" kata Aish kembali ceria.

***********

Sedangkan Richard menjadi kepikiran karena perbuatannya yang dia anggap tidak bertanggung jawab pada Aish yang telah dia tabrak, hingga menyebabkan ponselnya rusak.

Dan kata-kata Aish terus terngiang ditelinganya. Bahwa manusia dilihat dari akhlaknya.

Richard menyadari bahwa perbuatannya selama ini tidak mencerminkan manusia yang berakhlak. Bagaimana dia hidup selama ini, selalu berfoya-foya, balapan liar, alkohol. Entah dia malah sudah lupa dengan bacaan dan tata cara solat.

Kata-kata Aish menyentil hati kecilnya. Dalam, tak terlihat, gelap, dan kotor.. Melihat gadis berhijab dengan tawa cerianya, keberaniannya, kesederhanaannya, membuatnya merasa bahwa hidupnya selama ini sangat monoton dan jauh dari rasa nyaman.

Orang tua yang tidak pernah memperhatikannya, kakak-kakaknya yang bahkan jarang sekali bertemu. Dan tidak ada yang memperhatikannya sejak dia bisa mengingat suatu kejadian di usianya yang mungkin masih balita. Hanya pengasuh dam art yang bisa diajak bicara dirumahnya.

Kebutuhan lahirnya terpenuhi, tapi kebutuhan batinnya kosong. Tidak ada keluarga yang memperdulikannya.

Saat dia berbuat nakal, papanya akan datang untuk menyelesaikan masalahnya dengan uang. Tidak ada rasa takut untuk berbuat salah selama ini dihatinya.

Tanpa terpikir olehnya, sekarang dia malah datang ke counter handphone ternama dan terlengkap di kotanya. Terpikir olehnya untuk benar-benar mengganti hape Aishyah yang telah dia rusak.

Masuk kedalam counter, Tubuh jangkung itu membuat mbak-mbak SPG saling mempromosikan merk hape mereka masing-masing.

Wajah eksotis dan tampan itu membuat cewek-cewek disana berebut mendapat perhatiannya.

"Masnya mau cari hape ya? Sini sama aku saja, hape aku punya kamera terbaik dengan ram yang besar".

"Sama aku aja mas, hape aku lagi ngeluarin tipe terbaru dengan spek yang mumpuni buat gamer sejati".

"Sama aku aja mas, fitur hape aku paling bagus. Bener deh".

Dan masih banyak lagi tawaran dari mbaknya, hingga membuat Richard bingung. Tapi dia lihat ponsel Aish tadi tidaklah bagus-bagus banget. Jadi dia rasa untuk membelikan yang sederhana saja.

Dia berbelok ke counter yang menawarkan hape dengan ram yang besar dan kamera yang bagus.

"Yasudah, saya yang ini saja mbak. tolong bungkus ya" kata Richard pada salah seorang spg.

"Masnya langsung ke kasir dengan membawa nota ini ya, barangnya langsung saya antar kesana" kata mbaknya.

Selesai dengan transaksinya, Richard kembali ke mobilnya. Dan akan menyerahkan ponsel itu besok saat disekolah.

Didalam mobilnya, masih diparkiran, Richard kadi penasaran dengan sosok gadis pemberani semacam Aish.

Dia sedikit mencari informasi tentang gadis itu lewat gawainya, mencari akun sosmed Aishyah.

Ketemu, Ternyata gadis itu suka juga dengan dunia maya. Cukup banyak postingannya dengan kata-kata yang terlihat bijak unggahannya.

Lucu, itulah kata yang tepat menggambarkan gadis imut itu. Membuat bibir Richard senantiasa menyunggingkan senyum setiap melihat pose-pose kekanakan Aishyah. 'Sepertinya dia gadis yang ceria' batin Richard setelah menyudahi aksi stalker nya dan kembali membawa kendaraan mahalnya itu pulang menuju rumahnya.

*************

Setelah solat Ashar, Aish mendatangi bundanya yang sedang mencocokkan ukuran Aish dengan kemeja batik milik Falen.

"Ini kan kemeja cowok ya Ai, bagaimana caranya kamu ngambil ukuran badannya tadi?" tanya bunda.

"Tadi Aish minta tolong teman Aish yang satunya bun, mereka lucu banget deh. Ribet banget waktu ngambil ukuran. Padahal tinggal tempelin meterannya, terus lihat angkanya. Mereka malah lama banget, katanya geli. Hehehehe" kata Aish mengingat kejadian dimana Falen tidak bisa diam saat Hendra mengambil ukuran di badan Falen.

"Bunda seneng denger kamu punya teman-teman yang baik, pokoknya selalu ingat pesan bunda buat hati-hati sama pergaulan kamu. Bunda nggak membatasi pergaulan kamu meskipun sama anak laki-laki, seperti yang ayah lakuin ke kakak kamu dulu, yang menyebabkan kakakmu membangkang dan berakhir menyedihkan sampai saat ini. Hanya kamu yang bunda punya sekarang".

"Bunda harap kamu menjadi gadis yang baik nak" ucap bunda dengan berkaca-kaca.

"Iya bun, Aish selalu ingat pesan bunda. Nanti aku kenalin sama teman-teman baikku ya bun. Oiyah, aku bentar lagi mau ke rumah engkong dulu ya bun, mau ijin nggak latihan dulu. Masih sakit banget ini soalnya" kata Aish menyudahi pembicaraan menyedihkan dengan bundanya.

"Oiyah, bunda balurin dulu ya pakai minyak tawon. Ayo ke kamar kamu dulu".

Setelahnya, Aish benar mengunjungi engkongnya. Orang tua yang menjadi sesepuh di kampungnya. Orang yang mengajari silat pada anak-anak muda yang tinggal sekampung dengan Aish.

Tidak banyak, hanya enam orang. Tapi engkong mengajari dengan sepenuh hati. Memberikan ilmunya secara cuma-cuma. Tidak ada imbalan apapun yang dia pinta.

Hanya sesekali saat ada kerusakan dirumahnya, maka engkong akan meminta bantuan muridnya untuk membenahi. Seperti memperbaiki genteng bocor, membersihkan rumput di belakang rumah yang juga digunakan sebagai tempat latihan, ataupun memperbaiki selokan depan rumah engkong jika mampet.

Semua dilakukan dengan sukarela oleh muridnya. Mereka sangat menghormati engkong yang tinggal berdua dengan istrinya. Anaknya hanya sesekali menengok karena harus tinggal di kota lain karena tugas sebagai abdi negara harus didahulukan.

"Assalamualaikum, engkong lagi ngapain?" tanya Aish nyelonong ke belakang rumah seperti biasanya. Karena menuju ke belakang rumah tanpa harus masuk rumah, melewati pinggir rumah engkong yang luas yang dibatasi tembok tinggi dengan rumah warga lainnya.

"Waalaikumsalam, ini engkong lagi ngasah parang neng. Kenapa jalannya pincang gitu?" Tanya engkong sambil meneruskan pekerjaannya.

"Jatoh tadi kong, ini sekalian mau ijin nggak latihan. Sakit banget kong" kata Aish.

Engkong memperhatikan cara Aish berjalan. Lalu memanggil istrinya.

"Nyak, enyak sini bentaran" Engkong sedikit berteriak memanggil istrinya.

Tampak seorang wanita paruh baya datang dengan sapu ditangannya, rupanya dia sedang menyapu tadi.

"Kenape kong?" tanya enyak.

"Lo coba lihat tuh pinggang si Aish, habis jatoh katanya. Lo 'krek' in gitu biar baekan" kata Engkong.

"eh, nggak usah nyak. Nggak apa-apa, biar nanti juda sembuh sendiri" Aish menolak karena merasa tidak enak harus merepotkan orang lain.

"kagak repot aye is (engkong dan enyak memanggil is pada Aish). Lo kesini dah, sini tiduran di kursi ini bentaran doang" kata enyak, dan Aish melangakah menuju kursi itu untuk tiduran tengkurap.

Tanpa aba-aba, enyak sedikit menekan pinggang Aish, mencari letak luka yang diderita Aish untuk selanjutnya di tekan dengan kuat.

"nggak ada ngeluarin darah kan neng?" tanya enyak.

"nggak ada nyak, cuma kayak memar doang" jawab Aish keenakan dipijit enyak.

Lalu setelahnya, enyak mengambil ancang-ancang untuk menekan salah satu bagian pinggang Aish. Memposisikan tangan kanan diatas tangan kirinya, tepat diatas pantat Aish sebelah kanan.

Saat Aish sedang merem merasakan pijitan enyak yang nikmat, tiba-tiba matanya melotot karena enyak menekannya dengan sangat kuat hingga terdengar bunyi 'krek' dari pingganynya.

"Aaahhhhhrrghhh!!"

"Sakit banget nyaaaakkkkk" Aish meronta merasakan pinggangnya yang seakan patah.

"Udah, coba lo berdiri" kata Enyak.

Setelah merasa baikan dari sakit yang ditimbulkan tangan enyak tadi. Aish mencoba berdiri dengan tegap.

Tersungging senyum kelegaan dari bibir Aish.

"Uwaahh... enyak hebat, sakitnya sudah benar-benar berkurang nyak. Jadi Aish maaih boleh latihan dong kong?" tanya Aish.

"Syukur deh kalau udah baikan. Enyak mau lanjutin nyapu dah" kata enyak mengambil sapu yang tadi disenderkan di kursi dan masuk ke dalam rumah.

"Lo masih kagak boleh latihan Is, Minggu depan aje lo dateng kemari buat latihan ye" kata engkong.

"Iya deh kong. Makasih ya kong, Aish mau pulang dulu. Mau bantuin bunda menjahit" kata Aish berpamitan sambil mencium punggung tangan engkongnya itu.

"Assalamualaikum kong"

"Waalaikumsalam"

Aish pun kembali pulang berjalan kaki, karena memang jarak rumahnya dekat.

Terpopuler

Comments

sri handayani

sri handayani

nyimak anteng

2023-01-16

0

Vanda Saderyana

Vanda Saderyana

ceritanya bagus,kok sedikit yg like ya

2022-07-15

1

lihat semua
Episodes
1 MOS
2 Satu kelas
3 Kita ketemu lagi
4 oh, Seno?
5 ekskul
6 fix
7 Tak sengaja
8 Tersentil
9 sudah
10 kakak
11 kita juga sedih
12 Punggawa princes
13 Iseng
14 dimana
15 Negri Antah Berantah
16 Dewi Sekar Taji?
17 sekolah
18 Kerajaan Tebo Agung
19 Bertemu para punggawa
20 Penasaran
21 Percobaan Pertama
22 kalut
23 Orang misterius
24 Latihan
25 Cemburu membakar hati
26 Menghukum kebenaran
27 pulang?
28 Masih Sekar
29 ungkapan sayang
30 pembahasan
31 Richard?
32 gue bukan tukang ngadu
33 menjenguk
34 tambah dekat
35 bunda baik
36 Usaha Falen
37 sudah
38 dipalak?
39 Richard lagi
40 rasa yang aneh
41 Bertemu bang Rian
42 masalah sepeda
43 planning
44 latihan bersama
45 keributan malam
46 ternyata, oh ternyata
47 Abang dokter
48 Saudara
49 Takut darah?
50 Pria misterius
51 Calon bintang
52 siap-siap
53 proses audisi
54 lolos dong
55 Malam Natal
56 masih di malam Natal
57 Ayah
58 Bunda
59 Dokter Siras aneh
60 berusaha
61 terjatuh lagi
62 sadar
63 administrasi
64 Senopati OW
65 Salah Sekar dimana?
66 bule dan pribumi
67 Aishyah vs Sofia
68 ngambek
69 Bukan Richard
70 diantar abang dokter
71 adegan dewasa
72 menjelang pergantian tahun
73 Happy New Year!!!
74 First Sunset at the first day
75 Jadi, ternyata Siras adalah...
76 jalan buntu
77 titik terang
78 meditasi
79 masih belum jelas
80 gambaran
81 cantik
82 puzzle
83 mungkinkah?
84 Bukan Rian, Tapi Fian.
85 kang cilok
86 janjian
87 Thank's ya Richard
88 punggawa dan Richard, tidak akur
89 pelajaran pertama
90 cinta luar biasa
91 cara pandang Richard
92 dijemput bang dokter
93 pertemuan
94 situasi yang... entahlah!
95 maaf
96 wellerman I
97 Wellerman II
98 Minggu pagi
99 Minggu siang
100 masih abu-abu
101 Dilema
102 Hutama Group
103 pensi ulang tahun sekolah
104 IPA-IPS
105 kuku
106 sudah jelas
107 Firasat
108 hujan tangisan
109 rumah terakhir
110 bangkit
111 Bagi tugas
112 lowongan part time
113 galau
114 pertama ngambek
115 pak bos
116 bocah ingusan vs pria hidung belang
117 keadaan berbahaya
118 Hampir saja
119 pengaruh alkohol
120 pawang
121 masuk sarang buaya
122 saksi baru, Tomi?
123 misi mencari data
124 kangen
125 sekolah lagi
126 lelah
127 tiba-tiba marah
128 penjelasan Falen
129 bertemu Tomi
130 lawan gue, pacar
131 janji seorang kakak
132 gue kebelet
133 perjanjian
134 rencana Viona
135 olah TKP
136 mas Willy?
137 scandal bintang sekolah
138 sedikit sendu
139 rindu
140 undangan eksklusif
141 sidang
142 sidang ditunda
143 cerita Emily
144 pagi
145 keputusan
146 diusir
147 superheroku
148 punggawa sedang sedih
149 awas lo, kepsek
150 Livy
151 step 1, done
152 step 2, on going
153 masa lalu
154 step 2, done
155 tinggal sama engkong
156 sekolah baru
157 kompetisi
158 Ilham
159 lagi-lagi masalah
160 sentuhan di pipi
161 hari pertama
162 Mike ketua tim
163 hari kedua
164 kemenangan
165 hari ketiga
166 Mike, menyebalkan!
167 surprise dari Richard
168 masih dengan punggawa
169 sudah lebih baik
170 malming
171 tak akur lagi
172 Berantemnya sama Yopi
173 camping
174 gara-gara topeng
175 kondisi di atas dan di bawah
176 bantuan datang
177 Persada lagi
178 ingat tuhan
179 perihal daster
180 ini serius ma, pa!
181 impian Aish
182 dibully
183 oh mama
184 dirumah Richard
185 lampu hijau
186 rumit
187 Romeo
188 Romeo itu, menyenangkan
189 Nindi
190 bertemu mantan
191 dipaksa pulang
192 pulang
193 senasib
194 Romeo resek!
195 nggak jadi ngambek
196 Destinasi
197 lagu untuk Aish
198 Yopi?
199 damai
200 Emily
201 tentang bayi
202 bolen pisang
203 Ilham tak lagi buluk
204 keyakinan
205 kejutan, untuk Nindi
206 akhir kisah cinta
207 hujan
208 gara-gara hujan
209 Ketahuan
210 Papa Hutama
211 hukuman Richard
212 masa lalu Nindi
213 bintang iklan
214 hanya stund man
215 kejadian sebelum ujian
216 masih di Persada
217 amarah ibu negara
218 lulus
219 bukit yang sama
220 surprise
221 Future Angel
222 menguping
223 lawan preman
224 ditraktir bang preman
225 Brian vs Richard
226 hal bodoh
227 dadah Falen
228 A night with Mahendra
229 Dejavu
230 ancaman dua perusahaan besar
231 good job, Seno
232 permintaan maaf Indira
233 End
234 novel baru
235 novel Vee, kekasihku dari masa lalu
236 promo
Episodes

Updated 236 Episodes

1
MOS
2
Satu kelas
3
Kita ketemu lagi
4
oh, Seno?
5
ekskul
6
fix
7
Tak sengaja
8
Tersentil
9
sudah
10
kakak
11
kita juga sedih
12
Punggawa princes
13
Iseng
14
dimana
15
Negri Antah Berantah
16
Dewi Sekar Taji?
17
sekolah
18
Kerajaan Tebo Agung
19
Bertemu para punggawa
20
Penasaran
21
Percobaan Pertama
22
kalut
23
Orang misterius
24
Latihan
25
Cemburu membakar hati
26
Menghukum kebenaran
27
pulang?
28
Masih Sekar
29
ungkapan sayang
30
pembahasan
31
Richard?
32
gue bukan tukang ngadu
33
menjenguk
34
tambah dekat
35
bunda baik
36
Usaha Falen
37
sudah
38
dipalak?
39
Richard lagi
40
rasa yang aneh
41
Bertemu bang Rian
42
masalah sepeda
43
planning
44
latihan bersama
45
keributan malam
46
ternyata, oh ternyata
47
Abang dokter
48
Saudara
49
Takut darah?
50
Pria misterius
51
Calon bintang
52
siap-siap
53
proses audisi
54
lolos dong
55
Malam Natal
56
masih di malam Natal
57
Ayah
58
Bunda
59
Dokter Siras aneh
60
berusaha
61
terjatuh lagi
62
sadar
63
administrasi
64
Senopati OW
65
Salah Sekar dimana?
66
bule dan pribumi
67
Aishyah vs Sofia
68
ngambek
69
Bukan Richard
70
diantar abang dokter
71
adegan dewasa
72
menjelang pergantian tahun
73
Happy New Year!!!
74
First Sunset at the first day
75
Jadi, ternyata Siras adalah...
76
jalan buntu
77
titik terang
78
meditasi
79
masih belum jelas
80
gambaran
81
cantik
82
puzzle
83
mungkinkah?
84
Bukan Rian, Tapi Fian.
85
kang cilok
86
janjian
87
Thank's ya Richard
88
punggawa dan Richard, tidak akur
89
pelajaran pertama
90
cinta luar biasa
91
cara pandang Richard
92
dijemput bang dokter
93
pertemuan
94
situasi yang... entahlah!
95
maaf
96
wellerman I
97
Wellerman II
98
Minggu pagi
99
Minggu siang
100
masih abu-abu
101
Dilema
102
Hutama Group
103
pensi ulang tahun sekolah
104
IPA-IPS
105
kuku
106
sudah jelas
107
Firasat
108
hujan tangisan
109
rumah terakhir
110
bangkit
111
Bagi tugas
112
lowongan part time
113
galau
114
pertama ngambek
115
pak bos
116
bocah ingusan vs pria hidung belang
117
keadaan berbahaya
118
Hampir saja
119
pengaruh alkohol
120
pawang
121
masuk sarang buaya
122
saksi baru, Tomi?
123
misi mencari data
124
kangen
125
sekolah lagi
126
lelah
127
tiba-tiba marah
128
penjelasan Falen
129
bertemu Tomi
130
lawan gue, pacar
131
janji seorang kakak
132
gue kebelet
133
perjanjian
134
rencana Viona
135
olah TKP
136
mas Willy?
137
scandal bintang sekolah
138
sedikit sendu
139
rindu
140
undangan eksklusif
141
sidang
142
sidang ditunda
143
cerita Emily
144
pagi
145
keputusan
146
diusir
147
superheroku
148
punggawa sedang sedih
149
awas lo, kepsek
150
Livy
151
step 1, done
152
step 2, on going
153
masa lalu
154
step 2, done
155
tinggal sama engkong
156
sekolah baru
157
kompetisi
158
Ilham
159
lagi-lagi masalah
160
sentuhan di pipi
161
hari pertama
162
Mike ketua tim
163
hari kedua
164
kemenangan
165
hari ketiga
166
Mike, menyebalkan!
167
surprise dari Richard
168
masih dengan punggawa
169
sudah lebih baik
170
malming
171
tak akur lagi
172
Berantemnya sama Yopi
173
camping
174
gara-gara topeng
175
kondisi di atas dan di bawah
176
bantuan datang
177
Persada lagi
178
ingat tuhan
179
perihal daster
180
ini serius ma, pa!
181
impian Aish
182
dibully
183
oh mama
184
dirumah Richard
185
lampu hijau
186
rumit
187
Romeo
188
Romeo itu, menyenangkan
189
Nindi
190
bertemu mantan
191
dipaksa pulang
192
pulang
193
senasib
194
Romeo resek!
195
nggak jadi ngambek
196
Destinasi
197
lagu untuk Aish
198
Yopi?
199
damai
200
Emily
201
tentang bayi
202
bolen pisang
203
Ilham tak lagi buluk
204
keyakinan
205
kejutan, untuk Nindi
206
akhir kisah cinta
207
hujan
208
gara-gara hujan
209
Ketahuan
210
Papa Hutama
211
hukuman Richard
212
masa lalu Nindi
213
bintang iklan
214
hanya stund man
215
kejadian sebelum ujian
216
masih di Persada
217
amarah ibu negara
218
lulus
219
bukit yang sama
220
surprise
221
Future Angel
222
menguping
223
lawan preman
224
ditraktir bang preman
225
Brian vs Richard
226
hal bodoh
227
dadah Falen
228
A night with Mahendra
229
Dejavu
230
ancaman dua perusahaan besar
231
good job, Seno
232
permintaan maaf Indira
233
End
234
novel baru
235
novel Vee, kekasihku dari masa lalu
236
promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!