Manusia adalah makhluk sosial
Tidak ada satupun manusia yang tidak membutuhkan manusia lainnya.
Manusia yang paling dekat satu sama lainnya adalah keluarga.
Keluarga adalah tempat kita kembali dari lelahnya menghadapi dunia.
Keluarga adalah tempat kita mencari dukungan saat semua orang menentang kita.
Keluarga adalah tempat terAman saat manusia diluar sana menjadi virus yang bisa mengubah kita.
Keluarga adalah tempat terakhir kita sebelum menghadap kepadaNya.
Jadi, jagalah tiap anggota keluarga kita.
pupuk rasa saling menyayangi agar selalu tercipta semangat untuk menghadapi dunia.
Muliakan mereka yang lebih tua
Arahkan mereka yang lebih muda
Jika tidak bisa,
Setidaknya jangan menjadi penyebab hancurnya dari apa yang disebut "keluarga"
********
Aish, Seno, Hendra dan Falen masih betah berlama-lama dengan acara tamasya dadakan mereka.
"Eh, by the way. Kalian punya saudara kandung nggak? kayak gue punya kakak gue gitu?" tanya Aish pada ketiga kawannya.
Mereka bertiga saling lirik untuk menjadi penjawab pertama.
"Malah diem, tolah-toleh. Udah kayak monyet dijepret karet aja kalian ini. Jawab dong!" kata Aish.
"Apaan tadi? monyet dijepret? Ada yang lebih jelek nggak perumpamaannya?" Falen sedikit tidak terima disamakan dengan monyet.
"Hehehe, sorry... sorry.. Abisnya nggak ada yang jawab. Jadi sekarang jawab dong" kata Aish.
"Gue ada kakak cowok, udah jadi dokter dia" kata Falen.
"Bule kayak lo juga nggak?" tanya Aish.
"Enggak" jawab Falen singkat.
"Lah, bisa satu produsen beda produk? Lo bule, mana bisa kakak lo bukan?" tanya Hendra.
"Iya bisa. Soalnya kakak gue itu anaknya mommy gue sama suaminya yang dulu, lah suami barunya itu bule. Tak lain tak bukan adalah daddy gue" kata Falen santai, dan ketiga temannya ber oh ria.
"Terus kalau lo Sen?" tanya Aish.
"Gue sering bilang kalau gue tuh anak tunggal Ai. Karena gue anak tunggal, mommy gue tuh jadi over protective sama gue. Apa-apa diladeni, diperhatiin, kemanapun ada supir. Ya kayak sekarang ini, meskipun kita disini, tapi ada supir didalam mobil gue yang parkir tuh. Dan kegiatan gue selalu dilaporin ke orang tua gue" kata Seno.
"Uwaahh... anak sultan yang satu ini memang super ya. Pasti lo seneng ya Sen?" Aish masih penasaran.
"Ya biasa aja sih. Soalnya kadang gue risih juga kalau terlalu over protective gitu, jadi ngerasa nggak ada kebebasan kayak elo yang bisa kemanapun, kapanpun, sesuai isi hati lo. Nggak ada yang menghalangi keinginan lo" kata Seno.
"Hengmh ... gue pikir jadi orang kaya tuh pasti seneng banget ya hidupnya. Ternyata memang ada juga ya kekurangannya. Kalau elo Hen?" tanya Aish lagi.
"Gue ada kakak, cowok. Ada juga adek gue cewek. Tapi kita nggak pernah akur. Ketemu sering berantemnya. Ortu gue bercerai waktu gue masih sd, adek gue masih kecil banget waktu itu. Jadi gue putusin tinggal sama oma gue sampai sekarang" Hendra yang misterius mulai bercerita.
"Dari sini gue yakin, kalau memang tiap manusia punya lain cerita agar bisa diambil hikmah oleh yang lainnya ya" kata Aish kembali ceria.
"Kata orang Jawa itu 'sawang sinawang', ngerti nggak lo pada maksudnya tuh?" Tanya Aish, dan ketiga temannya hanya menggeleng.
"Gue nggak tahu Ai, tapi gue senang kalau lo udah cerewet gitu. Berarti lo udah baikan ya?" Seno berkata sambil tersenyum.
Satu notif muncul hampir bersamaan diponsel Aish, Seno dan Hendra. Ternyata ada satu grup chatt baru, "punggawa princes"?
"Apaan sih Fal?" tanya Aish.
"Ngapain bikin grup chatt segala? lebay banget sih pakai nama kayak gitu?" lanjutnya protes.
"Nggak apa-apa sih, kita cowok-cowok pingin jagain satu-satunya temen cewek terbaik kita. Biar nggak sedih lagi" kata Falen.
"hahahaha. Lo ada-ada aja. Tapi makasih ya teman-teman, selain bunda gue, cuma kalian yang mau nerima gue apa adanya" kata Aish melow.
"Yaudah nggak usah melow lagi. Suasana sudah ceria malah jadi sedih-sedihan lagi kan" kata Hendra.
"Sudah sore juga nih, pulang yuk" ajak Seno.
"Ayuk deh. Gue nebeng Hendra lagi nih?" tanya Aish.
"Gimana kalau lo sama mereka bertiga aja Ai? Searah mereka sama lo" kata Hendra.
"Lo nggak apa-apa sendirian Hen?" tanya Seno.
" Nggak apa-apa, udah gede gini. Yaudah buruan deh, Aish juga belum solat ashar ya?" Hendra mengingatkan Aish.
"Hehehe, iya Hen. Nyampek rumah nanti langsung solat deh gue. Makasih ya udah ngingetin" kata Aish.
"Yaudah ayuk deh, mobil lo diambil besok aja deh ya Fal? Nggak apa-apa kan?"tanya Seno.
"Mana bisa Sendok, besok Minggu. Tutup sekolah. Sekarang aja suruh supir lo turunin gue didepan sekolah. Lo sih tadi nggak ngebolehin gue bawa mobil sendiri" kata Falen.
"Iya, iya gue anterin. Lupa gue kalau besok masih hari Minggu" kata Seno.
"Yasudah, ayo pulang. Bersihin dulu sampahnya " Aish menegur teman-temannya yang mau langsing pergi tanpa membawa sampahnya.
"Iya tuan putri" jawab Falen membuat Aish memanyunkan bibirnya.
Setelahnya, mereka benar-benar perfi seauai rencana bersama. Baru kali ini Aish menaiki mobil mewah semacam ini. Biasanya dia kan naik angkot yang baunya beraneka macam.
"Kalau mobil mewah itu baunya wangi ya" kata Aish sambil memperhatikan interior mobil Seno.
Yang lain malah tertawa pelan. Berharap si gadis tidak tersinggung.
"Biasa aja Ai. Memangnya kamu nggak pernah naik mobil?" tanya Seno.
"Tiap hari gue naik mobil Sen, mobil angkot. Hehe. Sopir sejuta umat" Aish bicara sambil tertawa.
"Pernah tuh gue ikutan si unyil ini naik angkot waktu ngejar dia ngambek. Beehh.... Panasnya man!!! Bau banget lagi. Bau ketek, bau bensin, bau apek jadi satu. Heran gue sama lo Ai, gimana bisa tahan sama suasana kayak gitu" kata Falen.
"Lo anak sultan, gue mah apa Fal. Cuma keset welcome diteras rumah lo" jawab Aish mendramatisir.
"Ya bukannya gitu, lo bisa kan naik motor gitu. Lebih efisien juga kan" kata Falen mencari alasan.
"Motor ayah gue sudah dijual, buat biaya pengobatan sebelum ayah gue meninggal. Sekarang kemana-mana ya naik angkot lah" jawab Aish santai.
"Udah, lo pada nggak usah memandang kasihan sama gue. Naik angkot tuh bikin kita ngerasa kalau yang menderita tuh bukan cuma kita sendiri. Tapi seisi dalam angkot itu pasti punya cerita berbeda dalam hidupnya."
"Kalau bisa memilih ya memang semua orang ingin hidup mewah kayak lo pada. Tapi kalau nggak ada kaum akar rumput macam gue, nggak bakalan ada kaum atas angin macam kalian kan?" kata Aish sok bijak.
"Itu kenapa gue selalu seneng kalau deket elo Ai, Lo tuh selalu bisa bersyukur sama keadaan lo. Sedangkan gue sendiri malah sering insecure" kata Falen.
Aish tersenyum mendengar penuturan Falen.
"Gue nggak sehebat itu Fal. Kadang gue masih sering menyalahkan takdir sama apa yang sudah terjadi sama keluarga gue. Beruntung gue ada ditangan yang tepat disaat-saat yang paling terpuruk dalam hidup gue" kata Aish.
"Gue jadi penasaran Ai, siapa selama ini yang nanggung biaya hidup lo sama ibu lo setelah ayah lo meninggal?" Falen masih penasaran.
"Lo tuh kepo banget ya. Hahahaha" tawa Aish pecah.
"cg. bukannya gitu, secara biaya hidup kan mahal. Gimana kalian bisa bertahan sedangkan ayah lo sebagai tulang punggung keluarga sudah nggak ada?" tanya Falen sebal.
"hehe, iya, iya, sorry. Jadi bunda gue yang selama ini banting tulang nyari rezeki halal buat gue. Dia tuh bisa menjahit, Alhamdulillah, ada aja orderan masuk buat anak yatim kayak gue, sama dulu di SMP, gue sering nerima vermak dari teman-teman gue. Kayak lo waktu itu" kata Aish.
"By the way, lo pelanggan pertama gue di SMA loh Fal. Thank's ya" kata Aish ceria.
Falen hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala.
Saat biasanya dia akan merengek pada daddy nya untuk membeli sesuatu, maka Aish harus berjuang berdua bersama bundanya saja untuk memenuhi kebutuhannya.
Falen makin salut pada Aish, karena disulitnya hidup, dia masih bisa meluangkan waktunya untuk belajar. Agar tetap bisa sekolah dengan beasiswa.
Fix, Falen merasa tidak salah memilih teman kali ini. Semoga kabaikan-kebaikan Aish bisa menular padanya agar bisa menjadi anak yang lebih baik.
Tidak terasa sudah sampai didepan sekolah mereka, Falen berpamitan untuk turun dan kembali pulang ke rumahnya.
Sementara Seno akan mengantar Aish pulang kerumahnya, dan Falen mewanti-wanti Seno dan supirnya untuk mengantarkan princesnya dengan selamat sampai tujuan.
Dan tentunya disanggupi oleh punggawa lainnya.
Disitulah, pasti ada kemudahan setelah kesulitan. Pasti ada kelapangan setelah kesusahan.
Manusia hanya menjalani, takdir tuhan yang menentukan.
Tapi nasib bisa diubah dengan doa, dan mengesampingkan ego dan penyakit hati lainnya.
**********
pencet jempolnya yaaaaaa......😘😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
sri handayani
betul sekali thor......
nasib bisa di ubah dgn bantuan doa,.... tp dgn niat ada perubahan dlm diri kita tentunya. .....😘
jgn hanya mengandalkan dr rajin berdoa aja..... ya....!??!
2023-01-16
0