Pengumuman pembagian kelas akan dilakukan sore nanti, menjelang pulang sekolah. Mungkin sekitar empat jam lagi.
Kegiatan setelah jam istirahat kali ini adalah pengumpulan peroleh hasil tandatangan anggota osis.
Dan Falen tetap setia berada disamping Aish semenjak kejadian tadi pagi sebelum bel masuk.
"Udah sih, lo jauh-jauh dari gue. Rahasia lo aman sama gue, nggak akan gue siarin dimuka umum juga" kata Aish risih karena Falen yang tiba-tiba sok dekat dengannya.
Falen yang dasarnya playboy itupun tak bergeming dengan penolakan Aish karena dia memang penikmat wanita. Kecil-kecil sudah play boy saja anak itu.
Akan sangat disayangkan menolak berdekatan dengan cewek secantik Aish. Sampai-sampai dia mengusir Lala, siswi yang selama tiga hari ini duduk disamping Aish semasa Mos.
"Gue jadi takut nih sama lo, apa mending gue aja deh yang pindah" kata Aish.
"No Aisyah, don't go anywhere, still in here. Bisa-bisa lo cerita sama anak lain kalau nggak duduk deket gue" kata Falen.
"Hadeehh... Susah emang kalau ketemu cowok model kayak elo, tampang doang bagus , tapi akhlaknya buruk. Terserah lo aja deh, tapi awas aja kalau cewek lo yang lagi ngawasin dari sana itu sampai gangguin gue nantinya ya" kata Aish memperingatkan Falen karena kak Dewi memantaunya dari jauh.
"Lo tenang aja, selama lo diem, gue juga diem" kata Falen.
Kegiatan selanjutnya adalah test untuk penempatan kelas sesuai kemampuan. Dan test dilakukan di lab komputer untuk mempercepat hasil penilaiannya.
Falen tetap mengekor pada Aish, sebenarnya Aish sedikit risih karena tatapan teman-teman sekelompoknya menjadi aneh karena mereka berdua yang tiba-tiba dekat. Karena Aish masih belum punya teman meskipun sudah tiga hari berada di sekolah barunya.
Satu jam berada di lab komputer membuat mata Aish sedikit buram karena harus membaca begitu banyak soal dan menjawabnya dengan teliti.
Selama mengikuti ujian tadi, Aish rasa Falen anak yang pintar. Karena dia bisa dengan mudah menyelesaikan testnya tanpa tolah-toleh mencari contekan seperti teman lainnya.
"Lo sebenernya pintar ya Fal, tapi gue masih kepikiran yang tadi sih. Malah kesannya lo tuh kayak dewasa sebelum waktunya gitu menurut gue Fal" kata Aish membuka percakapan.
Mereka berdua sedang berjalan bersama menuju kelas sesuai kelompoknya.
Falen tersenyum mendengar pendapat Aish mengenai dirinya. "Hal itu biasa aja sih di keluarga gue. Faktanya bokap gue sering ngelakuin itu sama sekretaris gadungannya dibelakang nyokap gue, begitupun sebaliknya" ucap Falen membuat Aish sedikit melongo karena kaget.
"Jadi lo anggap yang kayak gitu biasa?" tanya Aish.
"Why not? Gue nggak pernah ngelakuin lebih dari itu sih. Masih belum siap kalau sampek ada yang nangis buat minta pertanggungjawaban dari gue nantinya" kata Falen ringan sambil tertawa renyah.
"Malah ketawa, lo pikir hal kayak gitu lucu apa? Lo nggak tau sih gimana hancurnya hati seorang ayah saat tahu kalau anak gadis yang dia rawat dan dia besarkan dengan cinta kasih malah pergi meninggalkan luka bagi keluarganya demi laki-laki brengsek hidung belang" kata Aish berapi-api.
"Kenapa lo jadi sewot sih? kan gue bilang emang gue nggak pernah ngelakuin lebih dari itu Aish cantik. Kenapa elo jadi marah-marah sih. Aneh banget, untung aja cantik" kata Falen.
Aish jadi sadar, tidak seharusnya dia berkata seperti itu. Perihal kakaknya yang malah pergi bukanlah salah pria semacam Falen, itu murni pilihan hati manusia.
"Sorry, gue jadi marah sama elo. Lupain aja deh. Gue mau lanjut ke kelas".
"Lo pikir gue mau tetep berdiri disini, gue juga mau balik kali" kata Falen mengikuti langkah Aish menuju kelasnya.
Sementara Dewi malah kesel sendiri melihat Aish yang malah selalu nempel pada Falen, sedangkan kenyataannya Falenlah yang selalu mengekor pada Aish.
Hati gadis Abg labil yang sedang cemburu. Semoga tidak menyakiti lainnya. Terutama Aish yang tidak tahu apa-apa.
*******
Tiba di kelas, Aish duduk ditempat biasanya. Dan Falen masih setia di dekatnya. Aish jadi tidak enak pada tatapan sinis kak Dewi yang entah kenapa jadi berasa sering ada di kelasnya setelah istirahat tadi.
"Lo duduk di tempat lain bisa nggak sih Fal? gue risih tahu dipelototin sama pacar lo itu" kata Aish jengah.
"Udah nggak usah lo pikirin. Anggep aja nggak ada. Lo tenang aja duduk diem-diem disini".
"Oke kegiatan kita sekarang adalah penilaian hasil perolehan tandatangan terbanyak dari kakak osis. Nanti yang paling banyak akan dapat hadiah" kata kak Febi, salah satu anggota osis.
Kelas jadi gaduh dengan ucapan hadiah, ternyata meskipun orang kaya juga suka kalau dapat hadiah. Pelajaran baru bagi Aish, meskipun kaya masih suka hadiah.
Dari hasil yang didapat, Edo pemenangnya. Buku kecil berisi nama-nama anggota osis itu terisi full tanpa ada yang kosong.
Sementara untuk yang kurang, harus mendapatkan hukuman. Hukuman yang diberikan bukanlah hal yang berat, sepertinya acara ini seperti acara hiburan setelah menjalani tiga hari mos yang meresahkan.
Satu jam sebelum pulang, pemberitahuan pembagian kelas sudah diumumkan di papan pengumuman.
Semua kegiatan mos selesai hari ini. Tiba saatnya melihat papan pengumuman untuk mengetahui kelas mana yang akan didapatkan oleh Aish.
Menurut informasi, beasiswa yang dia dapatkan sesuai dengan pembagian kelas hari ini. Ada beberapa syarat untuk beasiswanya sesuai kelas yang didapatkan.
Jadi, besar harapan Aish untuk bisa berada dikelas IPA, karena dikelas itulah beasiswa paling banyak yang akan dia peroleh selama sekolah disini.
Dan untuk lebih jelasnya akan diberitahukan nanti selepas sekolah di ruang bp.
Aish berjalan keluar menuju papan pengumuman dengan tidak sabar. Falen sampai harus sedikit berlari karena tertinggal oleh Aish yang melesat cepat.
"Kayak tuyul aja lo cepet banget kecil-kecil gini larinya" ejek Falen.
"Enak aja tuyul, yakali gue suka nyolongin duit elo" Kata Aish sewot.
"Gue nggak kelihatan nama gue Fal, cariin dong. Nih gue **** 268" kata Aish.
"Oke" kata Falen singkat dan mencari namanya sendiri terlebih dahulu, lalu mencari nama Aish.
Bibirnya tersenyum mendapati dia sekelas dengan cewek cantik tak tersentuhnya ini.
"Kita satu kelas, yul. IPA-2" kata Falen mempunyai nama panggilan untuk teman barunya itu.
"Maksud lo, gue masuk kelas IPA ya? Aduh gue seneng banget" kata Aish.
"Bener banget yul, lo sekelas sama gue di kelas IPA. Besok lo duduknya deketan sama gue ya. Awas kalau enggak" kata Falen.
"Yal yul yal yul, enak aja lo ngatain gue. Nggak mau gue temenan sama elo yang suka ganti nama orang" kata Aish sewot lalu pergi meninggalkan Falen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
RIRES
Dasar Falen main ganti ganti nama orang aja Falen, Falen
2022-04-09
1