Kesempatan Kedua

Kesempatan Kedua

BAB 1

“Sorry, sorry gaes.. awas.. awas..!!”  teriak Nia di sepanjang koridor kampus.

“Mama kenapa gak bangunin Nia sih?? Mampus kalo gue telat lagi nih.”

Nia terus berlari sekuat tenaga menuju kelas nya.

Bruukkk..!!!!

“Aaww...!! kalo jalan lihat-lihat  donk..!!” seru Nia sambil mengelus pantatnya yang  mencium lantai.

Nia mendongakkan wajahnya, kaget sekaligus tertegun melihat orang yang berdiri di hadapannya. Pria berbadan tinggi, berkulit putih, dengan garis rahang yang tegas dan alis hitam legam.

“Eh.. Pak Satya... Ma..maaf Pak.. saya terburu-buru.. tidak melihat Bapak” ujar Nia dengan wajah merah padam menahan malu.

“Hmm...” Satya hanya berdehem kemudian berjalan memasuki kelas, meninggalkan Nia yang masih terduduk  di lantai..

“Ishhh.. dingin banget siy.. untung ganteng...” ujar Nia berdiri perlahan membersihkan bagian belakang celananya.

“Eh. .eh.. dosen gue.. dosen kelas gue itu..!! mampus gue..!!”  sesal Nia baru menyadari Satya, dosen kelas jam pertamanya sudah memasuki kelas.

Nia diam-diam mengendap memasuki kelas, duduk diantara mahasiswa lainnya.

Nyaris saja Nia menaruh bokongnya di kursi, Satya menegurnya.

“Kamu mau apa..?” tanya Dosen itu dengan tatapan dinginnya.

“Duduk Pak...” nyengir Nia tanpa dosa.

“Berdiri di sudut kelas, kamu dilarang ikut kelas saya.”  Perintah Pak Satya kemudian.

“Tapi pak....” protes Nia terhenti saat Satya menatapnya dengan tatapan mematikan.

Nia mendengus pelan, berjalan ke sudut kelas dan berdiri disana.

“Biarin deh gue disini, yang penting masih bisa liat pujaan hati gue..” pikir Nia

Satya kembali melanjutkan materinya, sedangkan Nia justru merasa mendapat anugerah karena bisa puas memandangi dosen pujaan hatinya tanpa harus disibukkan dengan mencatat materi.

Saat Nia masih sibuk memandangi Satya, Tiba-tiba dosen itu mengalihkan pandangannya, berbalik menatap Nia. Semakin dalam, semakin dalam, dan semakin lekat. Perlahan Satya mulai melangkahkan kakinya mendekat ke arah Nia di sudut kelas.

“Hari ini, kamu cukup diam disini, kamu boleh memandangi ku sepuasnya, jangan berisik dan jangan nakal” Satya mengacak pelan rambut Nia.

Sesaat Nia terbuai dengan sapuan hangat Satya, bahkan aroma mint segar nafasnya menyeruak memenuhi indra penciuman Nia.

“Nanti malam saya akan menjemputmu di rumah, kita akan makan malam bersama, oke sayang...?? kamu mau..??” tanya Pak Satya kemudian mengedipkan satu matanya.

“sayang....?? Pak Satya manggil gue sayang..??” batin Nia tersipu

Nia mengangguk cepat.

“Saya mau pak... saya mau.. SAYA MAU PAK..!!!” ucap Nia lantang dengan tangan yang terangkat keatas.

Sontak seluruh isi kelas serta Satya yang berdiri di dekat mejanya beralih menatap Nia yang masih berdiri di pojokan.

“Kamu mau apa..??” Tanya Satya masih berdiri di posisinya.

Nia berdiri diam mematung, tertegun melihat seisi kelas yang menatapnya serentak dengan pandangan aneh.

Nia melirik ke kiri dan ke kanan, tiba-tiba saja ia merasa blank. Otaknya seakan tidak mampu mencerna apa yang terjadi.

“Kamu mau apa...?” tanya Satya kembali.

“Eh... nggak pak. Nggak mau apa-apa.  Nggak jadi pak.”  Jawab Nia sekenanya.

“Huuuuuuuuuu...” sorakan dalam kelas semakin membuatnya menundukkan kepalanya.

Nia yang tersadar dari lamunannya berkali-kali merutuki kebodohannya yang bisa larut dalam kehaluannya di siang bolong, di dalam kelas, di depan Satya...!!!!

“Sial...!!! umpat Nia dalam hati malu.

Satya kembali melanjutkan materinya yang tertunda, sedangkan Nia masih berdiri dipojok kelas, dengan raut wajah yang menahan malu. Dia bahkan tidak berani sekedar mengangkat kepalanya melihat Satya mengajar.

Setelah 90 menit kelas pun selesai, Satya dan mahasiswa yang lain berhamburan ke luar kelas.

Nia berjalan gontai menuju kursinya yang disambut cekikikan sahabat-sahabatnya.

“Loe emang diajak apaan siy,Ni.. kok mau-mau gitu..??” sindir Nindya yang jelas-jelas tidak bisa berhenti tertawa melihat wajah malu Nia.

 Nia hanya diam mengatur nafasnya dan mengode menyuruh teman-temannya untuk diam.

“Capek ya Ni..? Nih minum air gue, masi baru kok belum gue minum.”  Ujar Ayu memberikan air mineral yang dibelinya tadi.

Nia langsung meminum air yang diberi Ayu, menyisakan tinggal setengahnya saja.

“Buseeet... haus bu..??” seloroh Nindya yang masih tertawa cekikikan.

“Dasar loe, seneng banget liat temen menderita.” Balas Nia yang akhirnya berhasil mengatur nafasnya

“Lagian ya, udah tahu kelas Pak Satya, masih aja loe berani telat, udah gitu nge halu pula di tengah pelajaran..!! Loe emang hebat,Nia....!!!” timpal Nindya bertepuk tangan.

Semua penghuni di kampus itu tahu, meskipun Satya adalah dosen yang memiliki wajah tampan, tubuh atletis dengan tinggi badan 180cm, ia juga terkenal dengan sebutan Dosen killer yang tidak menerima keterlambatan dan indispliner sedikitpun.

Namun meskipun begitu, sebutan Dosen idola kampus tetap tersemat di belakang namanya, Satya Aryadika.

“Loe bangun kesiangan gara-gara abis nge halu doi sepanjang malam kan..?? ya kan..??”  tanya Nindya menggoda Nia.

Nia tersenyum, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“Gila loe ya, udah sepanjang malam nge halu, pagi ini sempat - sempatnya nge halu juga..!! segitunya loe ama tu dosen.” kata Nindya.

“Ya mau gimana lagi, hati gue udah tertambat ama Si Dosen Tampan Pak Satya. mau loe bilang dia killer kek, kulkas kek, es batu kek, gue mah bodo amat..!! Pak Satya tetep di hati gue.” Ucap Nia tersenyum sendiri mengingat sosok Satya.

Nindya dan Ayu hanya mampu menggeleng - gelengkan kepalanya melihat tingkah laku Nia.

Mereka berdua sudah tidak kaget lagi dengan kebucinan sahabatnya itu.

Sejak awal masuk kuliah, tepatnya pada pertemuan kelas pertama dengan Satya, Nia sudah langsung jatuh hati pada dosen itu.

Cinta pada pandangan pertama, sekaligus cinta pertama bagi Nia.

“Udah ah.. kantin, kantin!! Keburu nge halu lagi nih anak..” ajak Nindya berdiri menggandeng Ayu berjalan menuju kantin.

Nia mendengus kesal, namun juga ikut berdiri mengikuti kedua sohibnya itu.

"Eh... bentar.. bentar... loe mau kemana..??" tanya Nindya melihat Nia yang mengekor mereka berdua ke kantin.

"Ya ke kantin lah!! mau kemana lagi emang...??" sahut Nia tanpa dosa.

"Tuh kan Ay... kebanyakan nge halu tuh temen loe..."

Ayu hanya menghela nafas, tersenyum kecut melihat Nia.

Nia mengerutkan kedua alisnya, tidak paham dengan arah pembicaraan kedua temannya.

"Kenapa sih...??" tanya Nia kepo.

"Loe tadi disuruh ke ruangan Pak Satya, Nia... tahu tuh mau di kasih apaan..?? dikasih cinta kalik.." jawab Nindya.

"Hah..?? beneran gue disuruh ke ruangannya..?? kok loe gak bilang dari tadi sih...?? doi udah kelamaan donk nungguin gue..."

"Whoooiiii... nge halu terus aja loe...!! udah, sana.. sana..." seloroh Nindya.

Nia pun berbalik arah menuju ruangan Satya. Walau terlihat bar-bar dan agresif, sebenarnya nyalinya cukup ciut juga jika harus bertemu langsung dengan dosennya itu.

Bahkan degup jantungnya kini lebih keras dari suara langkah kakinya sendiri.

Tok ... tok.. tok..

"Masuk.." suara Satya terdengar dari dalam ruangan.

"Permisi pak." Nia masuk dan berdiri di dekat sofa ruangan Satya.

"Duduk.." Satya menunjuk kursi di depan mejanya.

Nia melangkahkan kakinya duduk di kursi yang dimaksud Satya.

Satya memberikan lembaran kertas dan diterima Nia dengan mata terbelalak.

"50 soal...??!!!" pekik Nia spontan.

"Itu hukuman karena kamu tadi sudah berani terlambat masuk kelas saya." terang Satya datar.

"Tapi kan Pak, saya tadi sudah berdiri selama jam pelajaran di pojokan." protes Nia.

Satya hanya diam, lalu menyodorkan kembali selembar kertas kepada Nia.

"Lho pak...??" Nia kembali terbelalak menerima 20 soal tambahan.

" Kumpulkan besok pagi di ruangan saya sebelum jam 9 pagi."

Nia terkaget hingga melongo dengan mulut terbuka.

"Ada interupsi...?? atau masih kurang soalnya..??" tanya Satya datar.

Nia serta merta menggeleng cepat. sebelum dosennya itu berubah pikiran.

"Tidak pak.. tidak.. ini sudah sangat cukup pak.. terimakasih." Nia segera berdiri beranjak keluar dari ruangan Satya.

"Saya permisi pak." ucap Nia kemudian.

Satya menganggukkan kepalanya dengan sedikit sunggingan di sudut bibirnya, tepat setelah Nia keluar dari ruangannya.

## hai reader, ini adalah karya pertama author.mohon maaf jika masih agak kaku..

mohon dukungan like nya ya. koment dan saran membangun juga ditunggu lho. terimakasih..

Terpopuler

Comments

Erna Pujii

Erna Pujii

lanjut tor...

2022-09-27

0

Taehyung

Taehyung

nyimak

2022-04-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!