BAB 15

Saat ini

Mobil yang dikendarai Niko mulai memasuki pelataran rumah Nia. Niko benar - benar mengantarkan Nia hingga tepat di depan rumahnya. Saat Nia hendak keluar dari mobil, Niko dengan cepat menarik tangan Nia untuk tetap diam sejenak di tempatnya.

Nia pun kembali membenarkan duduknya di dalam mobil, menanti kata apa yang akan diungkapkan Niko.

“Satu bulan...”

kata pertama yang terlontar dari mulut Niko. Setelah sepanjang perjalanan dari kampus hingga rumah Nia, mereka berdua hanya terdiam tanpa sepatah katapun, hanyut dalam pikiran mereka masing-masing.

Nia menoleh menatap Niko, tanpa bersuara, menanti penjelasan dari Niko.

Niko terdiam, nampak raut wajahnya yang serius.

“Mari kita coba hubungan ini satu bulan,Nia. Sebelum kita resmi tunangan dan menikah, mari kita coba jalani ini satu bulan saja. Namun jika memang kita tidak bertakdir, gue janji akan membuat keputusan yang terbaik buat kita berdua.”

Nia terdiam, dalam hatinya membuncah. Akan ada setitik asa untuknya melepaskan perjodohan ini. Namun juga terselip amarah disana. mengapa terkesan hanya Niko yang bisa membatalkan semua rencana ini.

Nia masih terdiam menatap dalam, mencari kebenaran di dalam sana. Hatinya  juga bimbang karena ia pun tidak tahu harus bertahan demi apa, ataupun memberontak untuk siapa. Bahkan masa depannya bersama Satya pun semakin terlihat mustahil baginya.

Nia mengangguk perlahan, masih mengatupkan mulutnya rapat – rapat, lalu keluar dari mobil Niko. Berjalan memasuki rumahnya.

Mama Dessy yang sedang duduk di ruang tengah terperanjat kaget melihat kedatangan putrinya yang baru beberapa saat lalu berpamitan untuk ngampus.

“Lho Nia... kamu kok pulang.. kamu gak kenapa – kenapa kan sayang??” tanya Mama Dessy khawatir

“Nia baik-baik saja tante, mungkin masih butuh istirahat. Masuk kampusnya masih bisa besok-besok tante.”  Jawab Niko cepat dari arah belakang Nia.

 Nia kaget dan tidak menyangka jika Niko ternyata ikut mengantarkannya masuk hingga ke dalam rumah.

“Nia naik ke kamar dulu ya,ma...” pamit Nia segera berlalu menaiki tangga menuju lantai kamarnya.

Niko hanya terdiam melihat punggung Nia yang perlahan menghilang dibalik tembok. Mama Dessy pun menyadari kecanggungan yang terjadi diantara mereka berdua.

“Tante,Niko pamit dulu tante..” ucap Niko memecah keheningan.

“iya nak Niko. Terimakasih sudah nganterin Nia ya.. hati-hati di jalan”

“iya tante...”

Mobil Niko kembali memecah jalanan kota yang kian macet tiap harinya.  Niko berniat kembali ke kampus karena masih ada kelas yang harus ia ikuti.

Setelah kelas usai, buru-buru Ayu dan Nindya menghampiri Niko. Mereka mencari keberadaan Nia yang menghilang sejak Niko membawanya pergi tadi.

“Nia gue anter pulang tadi. Dia gak jadi ikut kelas.” Terang Niko santai

“Kenapa emangnya,Nik...?? Nia sakit lagi...”  tanya Ayu penasaran karena yang dia lihat tadi Nia sudah cukup membaik.

“Mungkin dia masih butuh sedikit istirahat gaes...” jawab Niko terlihat santai.

“Syukurlah kalau Nia baik-baik aja. Gak tega gue lihat dia murung terus gitu. Gue kehilangan teman gokil gue.”  Ujar Nindya jujur.

Mereka bertiga memang sering menggila bersama. Dan tentu saja Nia yang paling gokil dan rame diantara

mereka. Ayu yang notabene lebih pendiam pun kini sudah terkontaminasi kegilaan Nia dan Nindya.

******

Pagi – pagi sekali mobil Niko sudah terparkir di halaman rumah Nia. Kali ini ia berinisiatif menjemput Nia untuk ke kampus bersama. Niko ingin memulai awal hubungan yang baik di pagi yang cerah ini.

“Kamu sudah sarapan belum Nik..? sini duduk sarapan bareng.” Ujar Mama Dessy yang mempersilahkan

Niko duduk.

Niko menarik kursi di sebelah Nia, “Sudah tante,  Niko sudah sarapan tadi di rumah. Terimakasih.”

“Oke, minum aja kalau gitu. Mau susu atau jus...?” tawar Mama Dessy kembali.

“Jus boleh tante, terimakasih” Ucap Niko.

Mama Dessy menuangkan segelas jus dan memberikannya pada Niko. Lalu kembali melanjutkan sarapannya.

Nia bergeming, tidak terusik dengan kedatangan Niko kerumahnya. Ia bersikap seperti biasa, lebih tepatnya berusaha bersikap seperti biasanya. toh bukan sekali dua kali ini Niko sering menghabiskan sarapannya di rumah Nia. Nia tetap melanjutkan sarapannya hingga piringnya bersih,licin, tandas.

Tiara yang sejak awal kedatangan Niko sudah salting sendiri, diam-diam mencuri pandang pada calon

tunangan kakaknya itu. Namun Tiara yang segera sadar dengan sikapnya berusaha bersikap biasa.

“Pa....Ma... Nia berangkat dulu ya.” Ucap Nia beranjak dari kursinya.

“Kak.. boleh nebeng gak” tanya Tiara cepat.

“Boleh, ayok...!” sahut Nia cepat.

“Tiara..” suara berat Pak Wijaya penuh penekanan ditujukan untuk putri bungsunya itu.

“Gak pa-pa om, kita searah juga.” Ujar Niko dengan santun

“Maaf ya nak Niko, jadi ngerepotin.” Mama Dessy seraya berdiri.

“Kita berangkat ma, Assalamualaikum..” pamit Nia berlalu dari ruang makan.

“Walaikumsalam.”

Niko sedikit berlari mengejar Nia yang sudah masuk ke dalam mobilnya, duduk di belakang. Niko akhirnya membukakan pintu untuk Tiara yang juga duduk di belakang bersama kakaknya.

"Terimakasih Kak Niko." ucap Tiara.

Nia hanya diam sepanjang perjalanan ke sekolah Tiara. Tiara yang merasakan hawa - hawa kecanggungan diantara mereka, memilih untuk tetap diam.

Mobil Niko berhenti tepat di depan gerbang sekolah Tiara. setelah Tiara masuk ke dalam sekolah nya, Nia pun memutuskan untuk pindah ke kursi depan atar keinginan Niko.

"Nah.. gitu donk... gue berasa jadi sopir kalau loe duduk di belakang."

Mobil Niko kembali memecah jalanan, menuju ke kampus mereka.

“Makasih Nia, loe udangasih gue kesempatan.” Ucap Niko memecah keheningan diantara mereka.

“Gue hanya berusaha untuk adil aja Nik, karena gue juga gak tahu harus berbuat apa.”

“Tapi gue punya satu permintaan buat loe...” sambung Nia.

Niko menoleh sepintas lalu fokus menyetir kembali, memasang telinga mendengarkan ucapan Nia dengan seksama.

“Tolong jangan atur-atur gue, loe terserah mau perhatian sebagaimana pun sama gue, tapi please jangan batasin pergerakan gue.” Pinta Nia.

Niko tersenyum. mengacak lembut rambut Nia yang duduk disamping kemudinya.

“Gue gak seposesif itu Nia....”

Mobil yang ditumpangi Nia memasuki pelataran kampus. Mereka berdua turun dari mobil. Melangkah

bersama menuju kelas. Tanpa mereka sadari sejak tadi Satya juga berjalan di belakang mereka.

“Pagi Pak Satya.” Sapa salah satu mahasiswi yang kebetulan lewat.

Nia yang mendengar nama Pak Satya disebut langsung menoleh mencari dimana sumber suara itu berasal.

 Satya tetap melangkahkan kakinya, berjalan mendekat ke arah Niko dan Nia yang berdiri mematung dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan.

“ Selamat pagi Niko... selamat pagi Nia... kamu sudah sehat...?? saya senang kamu sudah kembali masuk kampus. Kalau kamu butuh materi yang tertinggal kemarin kamu bisa datang ke ruangan saya.” Sapa Satya dengan senyum yang mengembang. Senyum yang amat sangat jarang tersungging dari wajahnya.

Nia kaget tidak percaya dengan apa yang dilihat dan didengarnya. Benarkah Pak Satya yang selama ini yang dikenalnya, yang berdiri tegap dihadapannya.

Tersungging senyuman manis dari bibir Nia. Senyuman yang selama beberapa hari ini menghilang, senyuman

yang selalu membuat hati  Satya selalu berdesir. Senyum yang dirindukan seorang Satya. Dan senyuman yang selalu membuat Niko cemburu.

“Saya baik pak, terimakasih. Terimakasih atas bantuan dan perhatian bapak.” Ujar Nia.

Satya mengangguk lalu berjalan mendahului mereka, menuju kelas yang diampunya. Kelas yang juga dihadiri Nia dan Niko.

Mereka berjalan beriringan bersama, dengan Satya di depan serta Nia dan Niko dibelakangnya.

Selama 90 menit kelas berlangsung, Nia sejenak terlupakan dengan masalah perjodohannya. Bahkan Nia juga lupa dengan Niko yang sejak tadi memperhatikannya.

Suasana hati Nia benar-benar membaik hanya dengan sapaan  Satya tadi pagi. Bahkan setelah kelas selesai, Nia berniat ke ruang Satya meminta materi yang tadi dijanjikan.

.

.

.

.

.

.

.Hai Readers, ini adalah karya pertama Author, mohon maaf jika masih agak kaku ya.

Jangan lupa like dan koment, supaya Author lebih bersemangat lagi dalam berkarya.

Terimakasih.

.

.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!