Warning..!!!!
🌹🌹🌹
"Baang..!!!!"
Bang Rico tak peduli lagi dengan ucapan Asya, tak tau kenapa hatinya begitu menginginkan Asya.
"Asya nggak hamil kok Bang" ucapnya menghindari Bang Rico yang mulai menyerangnya.
"Abang tau, tapi kamu sudah memancing Abang. Abang pengen anak dari kamu" ucap Bang Rico jujur meskipun rasanya tidak mungkin dalam waktu dekat ini ia wujudkan. Dirinya menyadari usia Asya juga pasti masih ada keinginan Asya yang akan di wujudkan.
Asya langsung mendorong Bang Rico dengan kuat, ia berlari masuk ke dalam kamar.
"Asya nggak mau"
"Uuugghhhh.. B*****t..!!!!!!!" Bang Rico mengepal tangan menghantam dinding. Tanpa sadar bibirnya mengumpat karena pening, rasanya sudah berputar-putar di kepala. Dirinya berusaha meredakan tubuhnya yang menegang sempurna.
"Kenapa Asya menolakku? Apa Asya nggak percaya sama aku??"
~
Asya menangis di dalam kamarnya. Teringat saat yang lalu perlakuan buruk Bang Rico membuatnya sangat trauma. Ia mencari sesuatu di lipatan obrasan bajunya. Tak lama ia meminum obat itu sampai perlahan dirinya tenang dan tak tau mengapa yang terbayang hanya senyum Bang Rico.
"Abang tampan sekali sih. Boleh nggak kalau Asya suka sama Abang? Asya takut Abang punya pacar di luar sana" tangan Asya sibuk mengumpulkan semut yang merayap di dinding.
:
Bang Rico melilitkan handuk di pinggangnya dan mengusap wajahnya yang masih basah. Emosinya sudah mulai mereda. Berusaha menyadari penolakan Asya adalah reaksi biasa dari seorang wanita sebagai pertahanan diri, ia pun berusaha memahami karena Asya juga masih menduduki bangku sekolah.
"Sabar.. sabar.. Bimbing istrimu dengan benar Rico" gumamnya menghibur dan menguatkan dirinya sendiri.
~
"Abang mau ganti baju" jawab Bang Rico.
Tak lama Asya keluar memakai pakaian tidur. Penampilan Asya sungguh ujian berat bagi Bang Rico dan begitu menggoda naluri.
"Ya Allah, baru aja Abang mau sholat Neng" Bang Rico memalingkan wajahnya tapi Asya mendekatinya.
"Ya sudah sholat aja, Asya cuma mau dekat Abang" jawab Asya bergelayut di lengan Bang Rico.
"Cobaan apalagi ini Tuhan?" gumam Bang Rico mulai paham apa yang terjadi pada Asya tapi ada hati kecil yang tidak bisa berbohong kalau dirinya benar-benar membutuhkan sosok wanita untuk mendampinginya melewati hidup.
Tangan Asya mulai menjalar nakal menyentuh pinggang Bang Rico.
Bang Rico pun mendorong Asya sampai ke tempat tidur.
"Dimana kamu sembunyikan barang haram itu?" tanya Bang Rico tak main-main.
"Ra_ha_si_aa" jawab Asya membuat Bang Rico meradang dengan ulah gadis kecilnya.
"Bilang sekarang atau Abang akan memberimu pelajaran..!!!" ucap tegas Bang Rico.
Tingkah Asya semakin tak karuan, Bang Rico juga mulai kewalahan menghadapi ulah nakal Asya.
"Asyaa..!!" tegur Bang Rico berusaha menghindar sambil memegangi handuknya agar tidak terlepas.
"Jangan kemana-mana..!! Abang mau temui pacar Abang ya?" tanya Dinda seperti orang mengigau.
"Pacar yang mana? Ngelindur kamu ini"
"Laki-laki selalu tidak bisa di percaya, secantik apapun wanitanya.. ia pasti akan selalu mendua. Asya nggak mau kecewa, nggak mau disakiti, lebih baik Asya yang permainkan para laki-laki" jawab Asya sembari menjelajah tubuh Bang Rico dan kini Bang Rico pasrah tanpa perlawanan sampai tak sadar posisi Asya sudah berada di atasnya.
Bang Rico nyaris tak berkedip melihat Asya mengambil alih keadaan. Sungguh dirinya terpesona melihat lekukan yang membuatnya penasaran.
"Ya ampun, Asya.. Abang bisa batal dek" tegur Bang Rico. Tapi melihat keadaan dirinya dan Asya sudah jelas bisa di pastikan dirinya sudah batal.
"Nakal sekali kamu ini..!!!!"
Asya tak peduli dengan apapun yang dikatakan Bang Rico dan semakin tak terkendali. Bang Rico merilekskan tubuhnya dengan degub kencang bertalu.
"Ini yang kamu mau? Jangan sampai kamu salahkan Abang karena ulahmu sendiri"
...
Asya bangun dari tidurnya dan terkejut melihat pemandangan dari cermin. Hatinya sedikit gelisah menyadari Bang Rico hanya berbalut selimut, tapi mulai tenang saat tau baju tidurnya masih lengkap.
"Kenapa Abang tidur seperti itu?" gumamnya. Ia semakin kaget tatkala melihat bekas tanda merah di tubuhnya apalagi di sekitar dadanya.
"Apa aku dan Abang sudah............."
"Aaghhh.. kenapa aku nggak bisa mengingat dengan jelas" pekik Asya cemas.
"Ya Tuhan.. ada apa sih dek???" tegur Bang Rico jadi terbangun karena gumam berisik Asya. Bang Rico semakin menarik selimutnya.
"Abang apakan Asya?????" tanya Asya jengkel.
"Biasa"
"Biasa apa??????" tanya Asya semakin keras.
"Kita ini suami istri, apalagi kalau bukan kikuk-kikuk" jawab Bang Rico.
"Abang jangan macam-macam, Asya nggak siap..!!"
"Nggak siap kenapa minta?"
"Kapan Asya minta? Pasti Abang mesum kegatelan" semakin geram Asya sampai memukuli Bang Rico.
"Apa salah Abang punya fantasi liar sama istri sendiri. Setidaknya Abang menjaga pandangan dari yang tidak pantas. Abang punya istri untuk menjaga harga diri. Bayangkan saja seandainya Abang punya fantasi liar sama istri Bang Yudha. Bagaimana perasaanmu?" tanya Bang Rico yang sebenarnya tidak melakukan apapun pada Asya.. ia hanya sedikit bersenang-senang dan menghibur diri dengan caranya sendiri.
"Berani Abang lakukan, Asya potong anakan bambu punya Abang" ancam Asya sudah memasang wajah perang.
"Apa kamu bilang? Anakan bambu????? Ini bambu bukan sembarang bambu, kena gebog sekali memarnya buat kamu minta ampun"
Keributan di antara mereka pun mulai terdengar sengit kembali.
"Nggak ada yang mau" jawab Asya.
"Ooohh.. bener-bener ya kamu..!! Abang sumpahin anak buah Abang apel tertib di perutmu..!!!!"
"Oyaaaaa... sejantan itukah Om Rico ku ini" cibir Asya meremehkan.
"Lho nantang.. ora ono kapok e. Padahal tak slenthik sithik wae wes nangis. Penjalukmu jane piye to dek?"
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Susana Sari Sari
disentil sing enak ...tho mas Rico....Ben ISO merem melek🤣🤣🤣💕💕💕💕
2024-05-03
0
Sindy Sintia
sitik sitik wes ngerti bahasane
2023-02-16
0
Yus Ys
😂😂😂😂😂😂😂😂😂ada aja istilahnya ya
2022-02-26
0