"Sakit??" tanya Bang Rico.
"Nggak.." jawab Asya dengan gengsi meskipun bibirnya mengaduh pelan.
Bang Rico mengambil iodine dan bersiap mengucurkan di luka Asya tapi kemudian Asya menarik kakinya.
"Sakit sedikit" katanya.
"Ini rumah belum enam jam kita tinggali. Kamu mau membuatnya jadi abu?" tegur Bang Rico.
"Ini tempat untuk mendirikan rumah tangga yang sakinah mawadah dan warahmah, bukan lahan perang."
"Kapan sih Abang berhenti mengomel. Asya tuli dengarnya?"
"Sampai kamu paham dan tidak bertingkah setingkat play group lagi" jawab Bang Rico memelototi Asya.
"Repot kalau berurusan dengan orang yang tidak paham kolaborasi" gumam Asya kecil sekali tapi masih terdengar di telinga Bang Rico.
"Ya salam.. masih saja kamu sebut kolaborasi..!!!! Kamu mau Abang tunjukan hasil kolaborasi kita berdua????" tanya Bang Rico menahan kesal di ubun-ubun kepala.
"Kita mau buat apa Bang?" Asya berkedip menunggu jawaban Bang Rico.
"Teletubbies.. dari lempung" jawab Bang Rico sembari menekan luka Asya sedikit lebih kuat.
"Aaawwwwww.. Abaaaanngg..!!!!!!!!"
***
Asya tertatih terbangun tengah malam, Bang Rico tidur sekamar dengannya tapi pria itu menggelar tikar dan memilih tidur di lantai.
"Aarrhh.. sakit sekali kulitku, badanku juga sakit karena jatuh dari kursi tadi siang" gumam Asya kemudian berjalan perlahan menuju kamar mandi.
Bang Rico sedikit menggeliat mendengar suara Asya sampai akhirnya terbangun dengan sempurna. Matanya mengedarkan pandangan mencari sosok Asya di kamar tapi tak kunjung ia temukan.
"Kemana Asya?" Bang Rico beranjak dari tidurnya dan berjalan mencari Asya.
"Abaaaanngg..!!!!" pekik suara Asya membuat Bang Rico semakin mempercepat langkahnya.
~
"Ya Tuhan.. kenapa kamu di dalam?" Bang Rico menggedor pintu kamar mandi dengan kencang.
"Buka dek..!!"
"Nggak bisa, macet" jawab Asya menambah kepanikan Bang Rico.
"Toloong..!!" suara Asya melemah, hati Bang Rico pun tak karuan rasanya.
"Mundur..!! Abang dobrak pintunya..!!!" kata Bang Rico.
Dengan satu kaki, Bang Rico menendang pintu kamar mandi tepat saat itu Asya membuka pintunya.
"Eehh bisa"
buugghhh..
"Aaawwhh.. sakiitt"
"Allahu Akbar.. Asya.. Kenapa malah di depan pintuu???????" bukan main kagetnya Bang Rico melihat Asya terpental ke sudut kamar mandi sembari memegangi dadanya.
"Sakiit Bang"
"Piye to dek???" Bang Rico segera membopong Asya masuk ke dalam kamar.
~
Asya terbatuk-batuk merasakan dadanya yang sakit terkena tendangan Bang Rico. Disana Bang Rico juga merasa sangat bersalah sudah menendang Asya, ia tau mungkin saat ini Asya sedang kesakitan.
"Abang pakai kan minyak kayu putih ya?" kata Bang Rico tak tega melihat Asya.
"Nggak mau, tangan Abang aja sebesar pisang. Bisa-bisa tulang Asya yang rapuh ini bisa remuk"
Bang Rico mulai melirik Asya. Agaknya sekarang Asya memang benar-benar membuatnya pusing.
"Waktu bayi kamu nggak pernah imunisasi polio? Kenapa bisa rapuh?" ledek Bang Rico.
"Abang tuh yang seharusnya imunisasi sariawan, biar bibirnya nggak asal ngeledek orang terus"
duugghh..
Bang Rico menendang sisi ranjang melampiaskan jengkelnya.
"Huuuuuwww.. Andaikan kamu nggak perempuan, sudah Abang ajak gelud jungkir balik kamu dek"
Asya langsung berdiri di hadapan Bang Rico.
"Memangnya kenapa kalau Asya perempuan? Abang nggak berani???"
Dengan cepat Bang Rico menjegal kaki Asya lalu menangkapnya dengan satu tangan hingga Asya tak berkutik di dalam dekapan Bang Rico.
"Kamu perempuan, Abang laki-laki. Tidak kah kamu takut Abang bisa saja tanam Rico junior di perutmu yang indah ini"
"Lakukan saja kalau berani. Asya akan adukan Abang sama Papa" ancam Asya sembari menyodorkan bibirnya dengan berani.
"Kalau sudah kejadian.. Papa mau bilang apa? Ujung-ujungnya Papa juga akan kembalikan kamu sama Abang. Lalu Abang disini.. tinggal pikirkan kamu mau jadi apa. Kalau nggak mau kerjamu hanya bersih-bersih saja. Baik-baik lah kamu sama Abang..!!" kata Bang Rico balik mengancam Asya.
Bang Rico menyambut bibir Asya yang nekat nakal menantangnya. Ia memeluk dan memberikan belai lembut untuk Asya. Niat iseng Bang Rico pun menjadi berat baginya karena disadari atau tidak, semua itu menimbulkan rasa yang membuatnya panas dingin mulai ujung rambut hingga ujung kaki.
"Tidurlah.. jangan bertingkah..!!" Bang Rico melepaskan Asya.
~
Asya menggigiti bibirnya merasakan jantungnya berdegup kencang. Ada rasa berdesir yang belum pernah ia rasakan.
Kenapa rasanya begini? Ini apa? Kenapa Bang Rico terlihat gagah sekali? Aaaahh.. aku benar sudah gila karena tinggal bersama Bang Rico.
~
Bang Rico menindih kening dengan sebelah lengannya, entah kenapa terbayang wajah Asya. Sentuhan bersama Asya tadi seakan membuatnya hampir hilang akal.
Ya Tuhan.. bagaimana harus ku uraikan segala rasa. Dia halal yang tidak bisa ku sentuh. Biarkan semua berjalan sesuai campur tanganMu. Bertahun-tahun lamanya ku jaga cinta untuk satu nama, tapi akhirnya harus pupus sia-sia. Kini karenaMu juga Kau pertemukan aku dan dia. Aku mohon buka lah pintu hatinya. Aku mengawali semua dalam keadaan baik dan ingin membuka rumah tangga ini dengan dalam keadaan yang baik pula.
***
Pagi ini Asya belum bangun juga, padahal adzan subuh sudah terdengar berkumandang. Bang Rico yang sudah selesai mandi dan wudhu hanya bisa menggeleng melihat gadisnya masih terbaring di atas tempat tidur.
"Dek, bangun dulu..!! Kamu nggak sekolah?" tanya Bang Rico sembari menyenggol bahu Asya.
"Dek..!!"
Bang Rico menyentuh kening Asya dan ternyata gadisnya itu sedang demam tinggi. Asya menggigil di dalam selimut nya.
"Astagfirullah.. kenapa tiba-tiba demam begini?" Bang Rico segera menuju dapur dan menyiapkan kompres untuk Asya.
~
"Jangan.. Asya nggak mau lagi..!! Asya mohon..!!"
"Dek.. Asya..!! Buka matanya. Ini Abang, kamu takut apa?" tanya Bang Rico.
"Jangan kasih Asya lagi, Asya takut di penjara. Asya pasti kasih Abang uang" Asya mengigau ketakutan dalam tidurnya.
Bang Rico merasa cemas melihat Asya yang ketakutan seperti itu, ia memeriksa ponsel Asya dan ternyata ponsel itu terkunci oleh password.
"Apa yang kamu sembunyikan dek?? Kenapa kamu ketakutan sekali??"
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
# MANAN 🙏🏻🙏🏻
2023-07-13
0
Qaisaa Nazarudin
# ini pasti Asya menggigau katena ulanya Hanan..
2023-07-13
0
Qaisaa Nazarudin
Mau dong-mau dong bang..pasti dapat bayi gemoy 🤣🤣🤣🤣😜😜
2023-07-13
0