"Asya butuh permen karet untuk di gigit.."
"Oohh.. Abang kira karet............" jawab Bang Rico sedikit kecewa tapi ia segera mengarahkan motornya menuju supermarket.
:
Gerimis mulai menerpa, angin pun menggoyang pepohonan.
"Kita berhenti dulu ya..!! Abang nggak bawa jas hujan" ajak Bang Rico.
"Lanjut saja Bang, Asya sudah setengah basah nih. Besok juga ganti seragam" tolak Asya, kemudian tangannya melingkar di pinggang Bang Rico.
"Kamu duduk miring, pakai rok pendek. Mana bisa Abang ngebut" kata Bang Rico.
"Tadi Abang bisa jalan ke puncak"
"Tadi khan jalanan ke puncak sepi. Sekarang kita di jalanan kota. Masa mau kebut-kebutan juga" jawab Bang Rico.
"Nggak apa-apa lah Bang, ini sudah mulai hujan deras, orang di jalanan nggak akan perhatian sama selembar rok"
"Kamu itu nggak tau mata laki di jalanan. Mau lepas kalau sudah lihat body perempuan" Bang Rico mulai jengkel dengan perdebatan mereka. Tangan kirinya menarik rok Asya dan memeganginya agar tidak tertiup angin.
"Sama seperti Abang khan kalau lihat perempuan"
"Ya karena Abang ini juga b******n, makanya Abang peringatkan kamu..!!!" tegur Bang Rico.
Asyik berdebat tak sadar mereka sudah hampir memasuki gerbang asrama.
"Kakinya..!!!!! Di depan banyak mata jelalatan.." pinta Bang Rico. Jengkel sekali rasanya melewati gerbang sekolah tapi pakaian Asya tetap tertembus basahnya hujan.
"Selamat malam Dan..!!"
"Malam.. saya langsung saja ya..!!" kata Bang Rico dengan cepat melajukan motornya.
"Siap..!!"
:
"Cepat mandi.. biar nggak masuk angin..!!"
"Airnya dingin.." tolak Asya dengan manjanya.
"Nggak dingin dek..!! Mandinya cepat saja. Kemarin kamu baru demam. Kalau tunggu air panas kelamaan" kata Bang Rico tak sabar.
"Nggak mauuu"
"Mandi sendiri atau Abang yang mandikan??" tanya Bang Rico.
Mendengar pertanyaan itu Asya sempat takut juga apalagi Bang Rico mulai melucuti pakaiannya yang basah.
"Asya mandi sendiri aja Bang"
"Kalau mau Abang mandikan nggak apa-apa. Dengan senang hati. Sekalian Abang ajari caranya gosok badan" kata Bang Rico sembari melempar pakaian basahnya ke dalam mesin cuci.
Asya yang bergidik ngeri segera menyambar handuk dan berlari masuk ke kamar mandi.
Saat Asya sedang mandi.. Bang Rico membongkar tas Asya. Ia mencari sesuatu yang membuatnya curiga. Benar saja.. ada obat yang Asya sembunyikan di dalam lipatan tasnya.
Ya Allah dek.. kenapa kamu sampai terjerumus hal seperti ini. Kamu kenapa? Seperti apa sakit hatimu sampai kamu memilih menyelesaikan dengan cara yang salah.
Remuk rasa hati Bang Rico merasakan semua. Jika obat itu langsung di hentikan, maka Asya tidak akan tahan sebab efek obat tersebut begitu fatal akibatnya.
Bang Rico mengambil ponselnya.
"Malam Rangga.. Saya minta tolong carikan obat penawar untuk obat jenis............."
...
Malam sudah larut, Asya membereskan buku pelajarannya.
"Besok Abang ada tugas lapangan di luar kota. Sore baru kembali pulang, malam baru sampai rumah. Kamu di jemput Acep saja ya..!!"
"Asya bisa pulang sendiri, pinjam mobil donk Bang..!!" kata Asya.
"Mobil yang mana? Buat apa? Memangnya kamu bisa kendarai mobil?" tanya Bang Rico.
"Bisa.. Asya mau pakai mobil sedan Abang" jawab Asya.
"Itu tarikannya kencang dek. Kalau nggak biasa... lompat kamu nanti" kata Bang Rico memperingatkan.
"Tapi Asya mau yang itu, katanya Asya istri Abang.. masa nggak boleh"
Mau tidak mau Bang Rico akhirnya mengalah dan beranjak mengambilkan kunci mobil sedan miliknya.
"Hati-hati pakainya..!! Sayang mobilnya"
"Iyaaaa.."
***
Pagi hari Bang Rico sudah berangkat bersama anggota untuk acara latihan menembak gabungan. Di tempatnya.. Hati Bang Rico gelisah tidak tenang memikirkan Asya. Perasaannya sungguh tidak enak.
"Sebentar lagi jam pulang sekolah, Apa aku telepon Asya dulu saja..!!" Bang Rico mencoba menghubungi Asya tapi berkali-kali menghubungi.. tak ada jawaban dari sang istri.
"Kemana nih Asya?" gumamnya.
-_-_-_-_-
Menjelang sore rombongan Bang Rico sudah tiba di kota. Laju truk terhenti karena ada balap liar di jalan. Bahkan polisi sampai kewalahan karena Genk tersebut mengacaukan penindakan dari pihak kepolisian.
"Nanti di depan turun saja dan buka jalan..!!" perintah Bang Rico.
"Siap Dan..!!"
Baru akan menepi dan berhenti, sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi.. menyongsong truk Bang Rico.
Kyaaaaaaaa...
Pekik para anggota dengan ngeri sampai akhirnya mobil tersebut berhenti dengan rem mendadak tepat di belakang truk Bang Rico.
"Laahh.. mobil Komandan" kata Om Sobri.
Bang Rico segera melompat turun karena dari sudah melihat dengan jelas mobil tersebut adalah miliknya.
tok..tok..tok..
Bang Rico mengetuk kaca pintu mobilnya dengan kencang.
"Turun..!!" bentak Bang Rico.
Benar saja.. Asya membuka pintu dan turun tanpa rasa takut sedikitpun. Bang Rico langsung menyergap Asya dan membuat Asya setengah tertelungkup di body mobil sedan nya. Bang Rico mengunci kedua tangan Asya.
"Beraninya kamu bawa mobil Abang untuk balap liar..!! Pakaian mu ini..!!!!!!!!!!" Bang Rico geram dan semakin mengeratkan kunciannya. Amarahnya memuncak melihat rok Asya jauh di atas lutut dan berpakaian berbelahan dada rendah.
"Awwwhh.. Asya pelan-pelan kok Bang" ucapnya genit.
Tak lama sekumpulan pria menghampiri Bang Rico, mereka berniat menyelamatkan Asya.
"Lepas dia..!!" kata salah seorang di antaranya, tapi matanya seketika terbelalak melihat sosok yang memakai seragam loreng itu adalah guru mereka.
"Pak Rico????"
Bang Rico melepaskan kuncian tangannya, tanpa banyak bicara Bang Rico menghajar kelima pemuda tersebut.
"Kalian apakan Asya????" bentaknya tak terkendali.
"Sabar Ric.. jangan berurusan dengan warga sipil..!!!!" Bang Yudha berusaha melerai pertikaian di antara mereka.
"Kami bisa jelaskan pak..!!" teriak Wardoyo ketakutan.
"Kamu ikut saya..!!! Atau saya pastikan kamu di tangkap pihak yang berwajib..!!!!"
Masih belum selesai dengan amarahnya, emosinya harus tersulut saat Bang Rico melihat Asya terus bersikap genit menggoda Om Sobri.
"Astagfirullah hal adzim.. Asyaaaaa..!!!!!!!!! Minta di hajar kamu ya..!!!!!!!" bentak Bang Rico kembali terbakar.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kan bener,ku bilang juga apa,Astaga Asya 🤦🏻♀️🤦🏻♀️
2023-07-13
0
Qaisaa Nazarudin
Jangan kalo salah satunya adalah Asya..
2023-07-13
0
Alif Septino
semangat kak Nara 🥰💪
2022-02-07
1